Muslimedianews.com, Probolinggo ~ Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, HM Buchori, menyarankan presiden terpilih, Joko Widodo, untuk mengangkat menteri agama yang berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Pasalnya, menurut Buchori, selain sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU juga memiliki peran besar terhadap negara dalam berbagai aspek.
Buchori menilai NU sangat cocok mengerjakan fungsi Kementerian Agama dalam mengurusi pesantren-pesantren, madrasah-madrasah, sebagai benteng dan penyuplai ilmu agama, serta mengurusi pelayanan keagamaan dan pendidikan Islam.
“NU itu adalah organisasi kemasyarakat, bukan lembaga individu,” ujarnya, Senin (25/8/2014).
Ketika disinggung soal Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj yang mendukung Prabowo pada Pilpres lalu, Buchori terdiam.
Akan tetapi, Buchori tak sepenuhnya sependapat terhadap penolakan ketua partai merangkap menteri dalam kabinet Jokowi. Menurut Walikota Probolinggo 2004-2014 ini, ada juga ketua partai yang layak dan mampu menjadi menteri.
“Yang penting orangnya beriman dan bersih. Masih banyak kok orang partai yang bersih dan punya kompetensi. Jadi saya kira, tak masalah ketua partai merangkap menteri. Kan tinggal membagi waktu saja,” tandasnya.
Sumber Kompas
Buchori menilai NU sangat cocok mengerjakan fungsi Kementerian Agama dalam mengurusi pesantren-pesantren, madrasah-madrasah, sebagai benteng dan penyuplai ilmu agama, serta mengurusi pelayanan keagamaan dan pendidikan Islam.
“NU itu adalah organisasi kemasyarakat, bukan lembaga individu,” ujarnya, Senin (25/8/2014).
Ketika disinggung soal Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj yang mendukung Prabowo pada Pilpres lalu, Buchori terdiam.
Akan tetapi, Buchori tak sepenuhnya sependapat terhadap penolakan ketua partai merangkap menteri dalam kabinet Jokowi. Menurut Walikota Probolinggo 2004-2014 ini, ada juga ketua partai yang layak dan mampu menjadi menteri.
“Yang penting orangnya beriman dan bersih. Masih banyak kok orang partai yang bersih dan punya kompetensi. Jadi saya kira, tak masalah ketua partai merangkap menteri. Kan tinggal membagi waktu saja,” tandasnya.
Sumber Kompas