Jakarta, Muslimedianews.com~ Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saefuddin mengatakan dalam pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Perdana Menteri (PM) Tony Blair dibahas utamanya mengenai sosialisasi Islam ke Barat. Menag mengatakan kedua pihak sepakat bahwa kerjasama pertukaran Islam dengan Barat akan dilanjutkan setelah delapan tahun ini berjalan
“Tidak hanya guru-guru tapi juga pelajar Islam ke Inggris, Inggris ke Indonesia. Jadi ini dalam rangka menjembatani dan menyosialisasikan islam di Indonesia di kalangan Barat,” demikian kata Lukman di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Dalam pertemuan tersebut, Blair kata dia mengapresiasi upaya Indonesia menjaga toleransi. Apalagi hal itu dianggap makin penting mengingat menyeruaknya sejumlah kasus radikalisme agama di berbagai negara.
“Ini sebagai sebuah model yang sangat baik yang bisa dipakai bangsa di dunia bahwa Islam di Republik Indonesia adalah Islam yg penuh toleransi, Islam yang menebarkan kemaslahatan bagi sesama dan penuh damai,” lanjutnya.
Oleh karena itu kata dia dalam waktu dekat akan ada delapan pelajar Indonesia dan sejumlah pengajar dari pesantren ke Inggris dan demikian sebaliknya.
Selain itu SBY dan Blair juga menyinggung paham Islamic States of Iraq and Syria (ISIS). SBY menyampaikan bahwa Indonesia sedang melakukan langkah mengatasinya dengan penguatan tokoh-tokoh muslim dan organisasi Islam yang moderat. Langkah lainnya menitikberatkan pendidikan agama yang bisa mengindarkan umat Islam dari pengaruh ajaran garis keras.
Blair sendiri hanya didampingi seorang asistennya. Presiden SBY didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah dan Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha. Dalam pertemuan itu SBY dan Blair sempat pula melakukan pembicaraan empat mata.
Sumber LukmanSaifuddin.com/Menag
“Tidak hanya guru-guru tapi juga pelajar Islam ke Inggris, Inggris ke Indonesia. Jadi ini dalam rangka menjembatani dan menyosialisasikan islam di Indonesia di kalangan Barat,” demikian kata Lukman di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Dalam pertemuan tersebut, Blair kata dia mengapresiasi upaya Indonesia menjaga toleransi. Apalagi hal itu dianggap makin penting mengingat menyeruaknya sejumlah kasus radikalisme agama di berbagai negara.
“Ini sebagai sebuah model yang sangat baik yang bisa dipakai bangsa di dunia bahwa Islam di Republik Indonesia adalah Islam yg penuh toleransi, Islam yang menebarkan kemaslahatan bagi sesama dan penuh damai,” lanjutnya.
Oleh karena itu kata dia dalam waktu dekat akan ada delapan pelajar Indonesia dan sejumlah pengajar dari pesantren ke Inggris dan demikian sebaliknya.
Selain itu SBY dan Blair juga menyinggung paham Islamic States of Iraq and Syria (ISIS). SBY menyampaikan bahwa Indonesia sedang melakukan langkah mengatasinya dengan penguatan tokoh-tokoh muslim dan organisasi Islam yang moderat. Langkah lainnya menitikberatkan pendidikan agama yang bisa mengindarkan umat Islam dari pengaruh ajaran garis keras.
Blair sendiri hanya didampingi seorang asistennya. Presiden SBY didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah dan Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha. Dalam pertemuan itu SBY dan Blair sempat pula melakukan pembicaraan empat mata.
Sumber LukmanSaifuddin.com/Menag