Muslimedianews.com ~ Nama lengkap Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah Abdullah bin Abi Quhafah Utsman bin Amir bn Amr bin Ka'ab bn Sa'ad bin Taym bn Murrah bn Lu'ay bin Ghalib, Al Quraisy, At Tamimi. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah di kakeknya, Murrah.
Al Hakim dalam Al Mustadrak dari An-Nazzal bin Sabrah, dia berkata kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib: “Wahai Amirul Mukminin, beritahu kami tentang Abu Bakar.” Ali berkata: “Dia adalah orang yang Allah namakan dengan Ash-Shiddiq lewat lisan Jibril, dengan lisan Muhammad dan dia adalah Khalifah Rasulullah yang rela menjadi pemimpin dalam agama kami, dan kami rela dia menjadi pemimpin untuk dunia kami.”
Ad-Daraquthni dan Al Hakim dari Yahya ia berkata; “Saya tidak ingat lagi berapa kali Sayyidina Ali mengatakan diatas mimbar: "Sesungguhnya Allah menamakan Abu Bakar melalui lisan Nabi-Nya, dan dengan sebutan Ash-Shiddiq.”
Seperti apa gambaran Abu Bakar ?. Ibnu Saad meriwayatkan dari Aisyah seorang laki-laki berkata kepada Aisyah; “Coba sebutkan kepada saya gambaran tentang Abu Bakar!.” Aisyah berkata: “..Abu Bakar seorang laki-laki dengan kulit putih, kurus, tidak terlalu lebar bentuk tubuhnya, sedikit membungkuk. Ia tidak bisa menahan pakaiannya turun dari pinggang, tulang-tulang wajahnya menonjol, kedua matanya cekung, keningnya menonjol, dan pangkal jemarinya datar..” . "Abu Bakar mewarnai rambutnya dengan daun pacar dan katam (nama jenis tumbuhan).”
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Anas, ia berkata: “..ketika Rasulullah datang ke Madinah, dan tidak ada salah seorang dari sahabat Nabi yg beruban kecuali Abu Bakar, maka ia menyemirnya dengan daun pacar & katam. Abu Bakar adalah orang yg pertama kali disebut Khalifah, ketika ada sahabat yg memanggil Abu Bakar “Wahai Khalifah Allah!”. Abu Bakar menjawab “ Saya Khalifah Rasulullah, dan saya ridha dengannya”.
Abu Bakar dilahirkan 2 tahun 2 bulan setelah kelahiran Rasulullah. Meninggal dalam usia 63 tahun sebagaimana usia Rasulullah SAW. Ayah Abu Bakar meninggal 6 bulan kemudian dalam usia 97 tahun.
Ibnu Umar berkata, Abu Bakar menjadi Khalifah selama 2 tahun 7 bulan.
Ia selalu menyertai Baginda Nabi bukan hanya dalam satu peristiwa, ia memiliki jejak sejarah yg indah dalam banyak peristiwa. Saat perang Badar, putra Abu Bakar berada dipihak musuh, tatkala sudah masuk Islam ia berkata pada Abu Bakar; “Ayahku, pada saat itu kau sangat dekat denganku yg memungkinkan aku untuk membunuhmu, namun aku berpaling darimu tidak membunuhmu”. Abu Bakar berkata: “Namun jika itu terjadi padaku, maka aku tidak akan berpaling darimu”.
Abu Bakar adalah sahabat yg kokoh di perang Uhud dan Hunain, di mana para sahabat ketika itu bercerai berai dan lari. Sosok keberanian Abu Bakar, Al Bazzar dalam kitab Musnadnya; Sayyidina Ali pernah berkata: Sesungguhnya tatkala peristiwa Badar, kami membikin Bangsal berteduh untuk Rasulullah SAW. Kami kemudian berkata: “Siapakah yang akan tinggal bersama Rasulullah agar tidak ada seorangpun yang mendekatinya?" Maka demi Allah, saat itu tidak ada seorangpun yg mendekat kepada kami, kecuali Abu Bakar dengan menghunus pedangnya didekat Rasul. Dia adalah manusia paling berani.
Lalu Ali melanjutkan; saya telah melihat Rasul saat diintimidasi oleh orang-orang Quraisy, ada yang mendorong-dorong badannya dari tempat di mana ia duduk. “Engkau yang menjadikan Tuhan yang banyak itu menjadi Satu Tuhan?!” Hardik orang Quraisy pada Rasulullah. Lalu Ali melanjutkan: “..Demi Allah, tidak seorangpun dari kamu yang mendekati Rasul kecuali Abu Bakar. Dia memukul salah satu orang Quraisy itu, lalu berkata: Celaka kalian semua!, apakah kalian akan membunuh orang yang mengatakan Tuhanku adalah Allah?” Kemudian Ali mengangkat selendang yg dia pakai, dan dia menangis hingga air matanya melinangi jenggotnya.
Ali melanjutkan perkataanya: “Semoga Allah selalu menjadikan kalian sehat semangat, apakah seorang mukmin di zaman fir'aun lebih baik, ataukah Abu Bakar?. Orang-orang pada terdiam. Ali berkata: “..tidaklah kalian menjawab apa yg saya tanyakan? Demi Allah, sesungguhnya satu jam bersama Abu Bakar jauh lebih baik dari seribu jam bersama orang mukmin yang ada di masa Fir'aun. Orang yang menyembunyikan keimanannya, sedangkan Abu Bakar menyatakan dengan terang-terangan keimanannya..”.
Abdullah bin Amr bin Ash bercerita tentang kejahatan terbesar yg dilakukan oleh kaum musyrikin kepada Rasulullah. “Saya melihat Uqbah bin Abi Mu'ith mendatangi Rasulullah saat beliau sedang Shalat, ia mengikatkan selendangnya pada leher Rasulullah dan mencekiknya dengan dengan cekikan yg sangat keras, kemudian datang Abu Bakar melepaskan selendang itu dari leher Rasulullah..”
Imam Bukhari & Muslim meriwayatkan dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata, Rasulullah sakit, kemudian sakitnya bertambah parah. Rasulullah berkataa, “Suruhlah Abu Bakar agar hendaknya dia menjadi Imam Shalat.” Aisyah menjawab, “Sesungguhnya dia itu adalah seorang laki-laki yang sensitif (yang hatinya cepat terenyuh) jika dia menempati posisimu, maka dia tidak akan bisa menjadi Imam.” Rasulullah berkata, “Suruh dia agar menjadi Imam Shalat.” Aisyah mengulang apa yang dikatakannya. Rasulullah berkata kembali: “Suruhlah dia menjadi Imam Shalat!.” Kemudian datanglah seorang suruhan menemui Abu Bakar. Dan dia menjadi Imam pada saat Rasulullah masih hidup. Hadits ini mutawatir, yang juga diriwayatkan dari Aisyah, Ibnu Mas'ud, Ibnu Umar, Abdullah bn Zam'ah, Abu Said, Ali bin Abi Thalib serta Hafsah.
Dalam Hadits Zam'ah, ketika Abu Bakar saat itu tidak ada. Lalu Umar maju memimpin Shalat. Rasulullah bersabda, “Tidak, tidak, tidak! Allah dan kaum muslimin tidak suka kecuali Abu Bakar untuk menjadi Imam Shalat.”
Dalam Hadits yang diriwayatkan Ibnu Umar disebutkan: Umar telah mengucapkan takbir untuk memimpin Shalat. Lalu Rasulullah mendengar takbirnya. Rasulullah menjulurkan kepalanya melihat dgn marah dan bertanya, “Dimana Ibnu Abi Qahafah (Abu Bakar)?”
Imam Ahmad, Abu Daud dan lainnya meriwayatkan dari Sahl bin Sa'ad dia berkata: Terjadi sebuah peperangan antara Bani Amr bin Auf. Berita itu sampai kepada Rasulullah. Rasulullah menemui mereka setelah dzuhur untuk mendamaikan mereka. Rasulullah bersabda, “Wahai Bilal jika waktu shalat telah tiba dan saya belum juga datang, maka suruhlah Abu Bakar untuk menjadi Imam.”
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Hafsah bahwa ia berkata: “Jika engkau sakit, engkau selalu menunjuk Abu Bakar.” Rasulullah berkata, “Bukan saya yang menunjuknya tetapi Allah.”
Beberapa hal penting yang terjadi pada masa kekhilafahan Abu Bakar antara lain:
Diteruskannya pengiriman 700 tentara Usamah bin Zaid ke negeri Syam.
Memerangi para pembangkang zakat. Dan memerangi Musailamah Al Kadzab.
Musailamah Al Kadzab akhirnya tewas di tangan Wahsyi, ketika itu ia berumur 150 tahun!.
Permasalahan pertama yang muncul ketika Nabi Muhammad wafat adalah di mana beliau akan dimakamkan. Para Ulama berkata: polemik ini adalah masalah pertama dimana terjadi perbedaan antara para sahabat. Sebagian yang berkata: Kami akan memakamkan di Makkah, di kota tempat kelahiran beliau. Sebagian yang lain berkata: Hendaknya disemayamkan di Masjidnya. Yang lain berkata: Beliau dimakamkan di Baqi' saja. Sebagian yang lain berkata: Hendaknya dimakamkan di Baitul Maqdis, tempat para Nabi disemayamkan. Demikianlah yg terjadi, hingga akhirnya Abu Bakar memberitahukan kepada mereka tentang apa yg dia dengar dari Rasulullah: “Saya mendengar Rasul bersabda, tdk ada seorang nabipun yg meninggal kecuali dia harus disemayamkan di tempat pembaringan di mana dia wafat”
Para sahabat juga berbeda pendapat tentang warisannya, tak seorangpun mengetahui tentang masalah ini, maka berkatalah Abu Bakar: Saya pernah mendengar Rasulullah berdabda, “Sesungguhnya kami para Nabi tidak mewariskan (harta), dan apa yang kami tinggalkan adalah sedekah”.
Untuk mengatasi orang-orang Arab murtad yang merajalela pasca wafatnya Nabi Muhammad, Abu Bakar mengutus beberapa sahabat. Mengutus Ikrimah bin Abu Jahal ke Amman, Khalid bin Walid ke wilayah Bashrah. Amr bin 'Ash diutus ke Syam, Al Ala' bin Hadhrami ke Bahrain. Dll.
Abu Bakar adalah Khalifah yg paling berjasa dalam pengumpulan Al Qur'an.
Perihal wafatnya Abu Bakar, Aisyah berkata; “Awal sakitnya Ayahku ialah pada saat ia mandi pada hari senin tgl. 7 Jumadil Akhir. Kemudian ia merasa kedinginan seharian. Terserang demam selama 15 hari dan tidak bisa menghadiri shalat jamaah. Dia meninggal pada malam selasa tgl. 22 Jumadil Akhir tahun ke 13 Hijriyah dalam usia 63 tahun, dan disemayamkan sebelum subuh.”
Para Ulama berkata, orang yg pertama kali memangku jabatan khilafah dan ayahnya masih hidup adalah Abu Bakar. Orang yg pertama kali menamakan lembaran-lembaran Al Qur'an sebagai Mushaf adalah Abu Bakar. Sekian. #TadarusTwit
Al Hakim dalam Al Mustadrak dari An-Nazzal bin Sabrah, dia berkata kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib: “Wahai Amirul Mukminin, beritahu kami tentang Abu Bakar.” Ali berkata: “Dia adalah orang yang Allah namakan dengan Ash-Shiddiq lewat lisan Jibril, dengan lisan Muhammad dan dia adalah Khalifah Rasulullah yang rela menjadi pemimpin dalam agama kami, dan kami rela dia menjadi pemimpin untuk dunia kami.”
Ad-Daraquthni dan Al Hakim dari Yahya ia berkata; “Saya tidak ingat lagi berapa kali Sayyidina Ali mengatakan diatas mimbar: "Sesungguhnya Allah menamakan Abu Bakar melalui lisan Nabi-Nya, dan dengan sebutan Ash-Shiddiq.”
Seperti apa gambaran Abu Bakar ?. Ibnu Saad meriwayatkan dari Aisyah seorang laki-laki berkata kepada Aisyah; “Coba sebutkan kepada saya gambaran tentang Abu Bakar!.” Aisyah berkata: “..Abu Bakar seorang laki-laki dengan kulit putih, kurus, tidak terlalu lebar bentuk tubuhnya, sedikit membungkuk. Ia tidak bisa menahan pakaiannya turun dari pinggang, tulang-tulang wajahnya menonjol, kedua matanya cekung, keningnya menonjol, dan pangkal jemarinya datar..” . "Abu Bakar mewarnai rambutnya dengan daun pacar dan katam (nama jenis tumbuhan).”
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Anas, ia berkata: “..ketika Rasulullah datang ke Madinah, dan tidak ada salah seorang dari sahabat Nabi yg beruban kecuali Abu Bakar, maka ia menyemirnya dengan daun pacar & katam. Abu Bakar adalah orang yg pertama kali disebut Khalifah, ketika ada sahabat yg memanggil Abu Bakar “Wahai Khalifah Allah!”. Abu Bakar menjawab “ Saya Khalifah Rasulullah, dan saya ridha dengannya”.
Abu Bakar dilahirkan 2 tahun 2 bulan setelah kelahiran Rasulullah. Meninggal dalam usia 63 tahun sebagaimana usia Rasulullah SAW. Ayah Abu Bakar meninggal 6 bulan kemudian dalam usia 97 tahun.
Ibnu Umar berkata, Abu Bakar menjadi Khalifah selama 2 tahun 7 bulan.
Ia selalu menyertai Baginda Nabi bukan hanya dalam satu peristiwa, ia memiliki jejak sejarah yg indah dalam banyak peristiwa. Saat perang Badar, putra Abu Bakar berada dipihak musuh, tatkala sudah masuk Islam ia berkata pada Abu Bakar; “Ayahku, pada saat itu kau sangat dekat denganku yg memungkinkan aku untuk membunuhmu, namun aku berpaling darimu tidak membunuhmu”. Abu Bakar berkata: “Namun jika itu terjadi padaku, maka aku tidak akan berpaling darimu”.
Abu Bakar adalah sahabat yg kokoh di perang Uhud dan Hunain, di mana para sahabat ketika itu bercerai berai dan lari. Sosok keberanian Abu Bakar, Al Bazzar dalam kitab Musnadnya; Sayyidina Ali pernah berkata: Sesungguhnya tatkala peristiwa Badar, kami membikin Bangsal berteduh untuk Rasulullah SAW. Kami kemudian berkata: “Siapakah yang akan tinggal bersama Rasulullah agar tidak ada seorangpun yang mendekatinya?" Maka demi Allah, saat itu tidak ada seorangpun yg mendekat kepada kami, kecuali Abu Bakar dengan menghunus pedangnya didekat Rasul. Dia adalah manusia paling berani.
Lalu Ali melanjutkan; saya telah melihat Rasul saat diintimidasi oleh orang-orang Quraisy, ada yang mendorong-dorong badannya dari tempat di mana ia duduk. “Engkau yang menjadikan Tuhan yang banyak itu menjadi Satu Tuhan?!” Hardik orang Quraisy pada Rasulullah. Lalu Ali melanjutkan: “..Demi Allah, tidak seorangpun dari kamu yang mendekati Rasul kecuali Abu Bakar. Dia memukul salah satu orang Quraisy itu, lalu berkata: Celaka kalian semua!, apakah kalian akan membunuh orang yang mengatakan Tuhanku adalah Allah?” Kemudian Ali mengangkat selendang yg dia pakai, dan dia menangis hingga air matanya melinangi jenggotnya.
Ali melanjutkan perkataanya: “Semoga Allah selalu menjadikan kalian sehat semangat, apakah seorang mukmin di zaman fir'aun lebih baik, ataukah Abu Bakar?. Orang-orang pada terdiam. Ali berkata: “..tidaklah kalian menjawab apa yg saya tanyakan? Demi Allah, sesungguhnya satu jam bersama Abu Bakar jauh lebih baik dari seribu jam bersama orang mukmin yang ada di masa Fir'aun. Orang yang menyembunyikan keimanannya, sedangkan Abu Bakar menyatakan dengan terang-terangan keimanannya..”.
Abdullah bin Amr bin Ash bercerita tentang kejahatan terbesar yg dilakukan oleh kaum musyrikin kepada Rasulullah. “Saya melihat Uqbah bin Abi Mu'ith mendatangi Rasulullah saat beliau sedang Shalat, ia mengikatkan selendangnya pada leher Rasulullah dan mencekiknya dengan dengan cekikan yg sangat keras, kemudian datang Abu Bakar melepaskan selendang itu dari leher Rasulullah..”
Imam Bukhari & Muslim meriwayatkan dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata, Rasulullah sakit, kemudian sakitnya bertambah parah. Rasulullah berkataa, “Suruhlah Abu Bakar agar hendaknya dia menjadi Imam Shalat.” Aisyah menjawab, “Sesungguhnya dia itu adalah seorang laki-laki yang sensitif (yang hatinya cepat terenyuh) jika dia menempati posisimu, maka dia tidak akan bisa menjadi Imam.” Rasulullah berkata, “Suruh dia agar menjadi Imam Shalat.” Aisyah mengulang apa yang dikatakannya. Rasulullah berkata kembali: “Suruhlah dia menjadi Imam Shalat!.” Kemudian datanglah seorang suruhan menemui Abu Bakar. Dan dia menjadi Imam pada saat Rasulullah masih hidup. Hadits ini mutawatir, yang juga diriwayatkan dari Aisyah, Ibnu Mas'ud, Ibnu Umar, Abdullah bn Zam'ah, Abu Said, Ali bin Abi Thalib serta Hafsah.
Dalam Hadits Zam'ah, ketika Abu Bakar saat itu tidak ada. Lalu Umar maju memimpin Shalat. Rasulullah bersabda, “Tidak, tidak, tidak! Allah dan kaum muslimin tidak suka kecuali Abu Bakar untuk menjadi Imam Shalat.”
Dalam Hadits yang diriwayatkan Ibnu Umar disebutkan: Umar telah mengucapkan takbir untuk memimpin Shalat. Lalu Rasulullah mendengar takbirnya. Rasulullah menjulurkan kepalanya melihat dgn marah dan bertanya, “Dimana Ibnu Abi Qahafah (Abu Bakar)?”
Imam Ahmad, Abu Daud dan lainnya meriwayatkan dari Sahl bin Sa'ad dia berkata: Terjadi sebuah peperangan antara Bani Amr bin Auf. Berita itu sampai kepada Rasulullah. Rasulullah menemui mereka setelah dzuhur untuk mendamaikan mereka. Rasulullah bersabda, “Wahai Bilal jika waktu shalat telah tiba dan saya belum juga datang, maka suruhlah Abu Bakar untuk menjadi Imam.”
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Hafsah bahwa ia berkata: “Jika engkau sakit, engkau selalu menunjuk Abu Bakar.” Rasulullah berkata, “Bukan saya yang menunjuknya tetapi Allah.”
Beberapa hal penting yang terjadi pada masa kekhilafahan Abu Bakar antara lain:
Diteruskannya pengiriman 700 tentara Usamah bin Zaid ke negeri Syam.
Memerangi para pembangkang zakat. Dan memerangi Musailamah Al Kadzab.
Musailamah Al Kadzab akhirnya tewas di tangan Wahsyi, ketika itu ia berumur 150 tahun!.
Permasalahan pertama yang muncul ketika Nabi Muhammad wafat adalah di mana beliau akan dimakamkan. Para Ulama berkata: polemik ini adalah masalah pertama dimana terjadi perbedaan antara para sahabat. Sebagian yang berkata: Kami akan memakamkan di Makkah, di kota tempat kelahiran beliau. Sebagian yang lain berkata: Hendaknya disemayamkan di Masjidnya. Yang lain berkata: Beliau dimakamkan di Baqi' saja. Sebagian yang lain berkata: Hendaknya dimakamkan di Baitul Maqdis, tempat para Nabi disemayamkan. Demikianlah yg terjadi, hingga akhirnya Abu Bakar memberitahukan kepada mereka tentang apa yg dia dengar dari Rasulullah: “Saya mendengar Rasul bersabda, tdk ada seorang nabipun yg meninggal kecuali dia harus disemayamkan di tempat pembaringan di mana dia wafat”
Para sahabat juga berbeda pendapat tentang warisannya, tak seorangpun mengetahui tentang masalah ini, maka berkatalah Abu Bakar: Saya pernah mendengar Rasulullah berdabda, “Sesungguhnya kami para Nabi tidak mewariskan (harta), dan apa yang kami tinggalkan adalah sedekah”.
Untuk mengatasi orang-orang Arab murtad yang merajalela pasca wafatnya Nabi Muhammad, Abu Bakar mengutus beberapa sahabat. Mengutus Ikrimah bin Abu Jahal ke Amman, Khalid bin Walid ke wilayah Bashrah. Amr bin 'Ash diutus ke Syam, Al Ala' bin Hadhrami ke Bahrain. Dll.
Abu Bakar adalah Khalifah yg paling berjasa dalam pengumpulan Al Qur'an.
Perihal wafatnya Abu Bakar, Aisyah berkata; “Awal sakitnya Ayahku ialah pada saat ia mandi pada hari senin tgl. 7 Jumadil Akhir. Kemudian ia merasa kedinginan seharian. Terserang demam selama 15 hari dan tidak bisa menghadiri shalat jamaah. Dia meninggal pada malam selasa tgl. 22 Jumadil Akhir tahun ke 13 Hijriyah dalam usia 63 tahun, dan disemayamkan sebelum subuh.”
Para Ulama berkata, orang yg pertama kali memangku jabatan khilafah dan ayahnya masih hidup adalah Abu Bakar. Orang yg pertama kali menamakan lembaran-lembaran Al Qur'an sebagai Mushaf adalah Abu Bakar. Sekian. #TadarusTwit
@Iqblack_kholidi 30/6/2014