Surabaya, Muslimedianews.com ~ Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, kembali dimacetkan aksi para demonstran, Rabu siang (1/10/2014) lalu. Kali ini, puluhan mahasiswa HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan menggelar aksi damai di depan Gedung Grahadi Surabaya.
Mereka menuntut didirikannya Negara Khilafah berdasarkan sistem Islam sebagai pengganti kapitalisme dan demokrasi. Dengan berbagai spanduk dan poster tuntutan, yang salah satunya bertuliskan: Demokrasi Kapitalisme Biang Kesengsaraan Rakyak, We Need Khilafah Not Democracy dan lain sebagainya itu, mereka menggelar aksi.
"Indonesia butuh pergantian sistem dan ideologi bukan pergantian rezim. Karena jelas, akar penyebab krisis multidimensi di negeri ini tidak lepas dari ideologi kapitalisme dan sistem politik demokrasi." ujar Korlap Aksi, Yodi Setiawan, sebagaimana diberitakan Merdeka.com dikutip Yahoo.com (1/10/2014)
Sebagaimana diketahui bahwa saat ini sudah ada beberapa kelompok yang mengklaim sebagai khilafah. Diantaranya, pertama, ISIS (Islamic State of Iraq and Sham) pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi yang bermutasi menjadi IS (Islamic State) atau daulah Khilafah.
Kedua, Khilafatul Muslimin dibawah pimpinan Abdul Qadir Hasan Baraja. Mereka mengklaim sebagai penerus kekhilafahan, bahkan mereka ada di Indonesia. Ketiga, kekhilafahan di Nigeria Timur Laut yang dideklarasikan oleh kelompok jihadis Boko Haram dibawah pimpinan Abu Bakar Sekau.
Kelompok-kelompok khilafah diatas ditentang oleh HTI, dan tidak dianggap sebagai khilafah penerus kenabian. Menurut HTI, khilafah nubuwwah adalah seperti yang mereka serukan. Selain ditentang HTI, kelompok-kelompok khilafah tersebut juga ditentang umat Islam, bahkan HTI termasuk kelompok transnasional yang ditentang oleh umat Islam.
Mereka menuntut didirikannya Negara Khilafah berdasarkan sistem Islam sebagai pengganti kapitalisme dan demokrasi. Dengan berbagai spanduk dan poster tuntutan, yang salah satunya bertuliskan: Demokrasi Kapitalisme Biang Kesengsaraan Rakyak, We Need Khilafah Not Democracy dan lain sebagainya itu, mereka menggelar aksi.
"Indonesia butuh pergantian sistem dan ideologi bukan pergantian rezim. Karena jelas, akar penyebab krisis multidimensi di negeri ini tidak lepas dari ideologi kapitalisme dan sistem politik demokrasi." ujar Korlap Aksi, Yodi Setiawan, sebagaimana diberitakan Merdeka.com dikutip Yahoo.com (1/10/2014)
Sebagaimana diketahui bahwa saat ini sudah ada beberapa kelompok yang mengklaim sebagai khilafah. Diantaranya, pertama, ISIS (Islamic State of Iraq and Sham) pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi yang bermutasi menjadi IS (Islamic State) atau daulah Khilafah.
Kedua, Khilafatul Muslimin dibawah pimpinan Abdul Qadir Hasan Baraja. Mereka mengklaim sebagai penerus kekhilafahan, bahkan mereka ada di Indonesia. Ketiga, kekhilafahan di Nigeria Timur Laut yang dideklarasikan oleh kelompok jihadis Boko Haram dibawah pimpinan Abu Bakar Sekau.
Kelompok-kelompok khilafah diatas ditentang oleh HTI, dan tidak dianggap sebagai khilafah penerus kenabian. Menurut HTI, khilafah nubuwwah adalah seperti yang mereka serukan. Selain ditentang HTI, kelompok-kelompok khilafah tersebut juga ditentang umat Islam, bahkan HTI termasuk kelompok transnasional yang ditentang oleh umat Islam.
red. Ibnu Manshur
Sumber Merdeka via Yahoo.com