Muslimedianews.com ~ Kaum Wahabi biasanya dalam berdiskusi dengan kita, seakan-akan hanya mengikuti riwayat yang shahih, anti riwayat lemah, apalagi palsu. Bahkan yang shahih pun seringkali juga dilemahkan. Hal ini mereka lakukan ketika hadits atau riwayat tersebut menjadi dalil kita. Akan tetapi ketika riwayat tersebut menjadi dalil mereka, meskipun tidak ada sanadnya, tidak jelas diriwayatkan dalam kitab apa, dengan diam-diam mereka menyebarkannya, sehingga seakan-akan riwayat tersebut shahih. Contohnya adalah atsar berikut ini;
قال حذيفة رضي الله عنه : "كل عبادة لم يتعبدها أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم فلا تعبدوها فإن الأول لم يدع للآخر مقالاً " .
Hudzaifah bin al-Yaman berkata : “Setiap ibadah yang tidak pernah dilakukan oleh Sahabat Rasulullah saw sebagai ibadah, maka janganlah kalian lakukan! Karena generasi pertama tidak memberikan kesempatan kepada generasi berikutnya untuk berpendapat (dalam masalah agama)." (HR. Ibnu Baththal)"
Atsar di atas dianggap atsar paling shahih oleh kaum Wahabi. Tapi kalau mereka kita minta, siapa perawi atsar tersebut dengan bersanad? Kitab apa? Juz berapa? Halaman berapa? Wahabi tidak mampu menjawab.
Silahkan bagi Wahabi yang mampu menjawab.
Hudzaifah bin al-Yaman berkata : “Setiap ibadah yang tidak pernah dilakukan oleh Sahabat Rasulullah saw sebagai ibadah, maka janganlah kalian lakukan! Karena generasi pertama tidak memberikan kesempatan kepada generasi berikutnya untuk berpendapat (dalam masalah agama)." (HR. Ibnu Baththal)"
Atsar di atas dianggap atsar paling shahih oleh kaum Wahabi. Tapi kalau mereka kita minta, siapa perawi atsar tersebut dengan bersanad? Kitab apa? Juz berapa? Halaman berapa? Wahabi tidak mampu menjawab.
Silahkan bagi Wahabi yang mampu menjawab.
Oleh : Ust. Muhammad Idrus Ramli
![]() |
Muhammad Al Fida melakukan kebohongan |