Muslimedianews.com ~ Salah satu akun jejaring facebook mengatas namakan NU Garis Lurus menebarkan kedustaan di facebook. (26/10/2014). Akun yang beralamat di https://www.facebook.com/NUGarisLurus menulis sebuah status dengan judul "NU : Ahok Boleh Jadi Gubernur Jakarta Asal Masuk Islam Dan Penuhi Lima Syarat Ini".
"Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dapat menerima Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama, menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo asalkan masuk Islam dan memenuhi lima syarat utama.", tulis akun itu pada alinea pertama dari statusnya.
Dalam penelusuran yang dilakukan, status akun yang mengatas namakan NU Garis Lurus itu ternyata melakukan manipulasi dan kebohongan didalam statusnya. Status itu berasal dari situs Republika 4 Maret 2014 dengan judul asli "NU: Ahok Boleh Jadi Gubernur Asal Penuhi Lima Syarat Ini"
Dalam alinea pertama pada situs republika dituliskan
"Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dapat menerima Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama, menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo selama memenuhi lima syarat utama. "
"Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dapat menerima Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama, menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo asalkan masuk Islam dan memenuhi lima syarat utama.", tulis akun itu pada alinea pertama dari statusnya.
Dalam penelusuran yang dilakukan, status akun yang mengatas namakan NU Garis Lurus itu ternyata melakukan manipulasi dan kebohongan didalam statusnya. Status itu berasal dari situs Republika 4 Maret 2014 dengan judul asli "NU: Ahok Boleh Jadi Gubernur Asal Penuhi Lima Syarat Ini"
Dalam alinea pertama pada situs republika dituliskan
"Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dapat menerima Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama, menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo selama memenuhi lima syarat utama. "
Umat Islam dan warga NU khususnya, harus mewaspadai akun tersebut dan akun sejenisnya meskipun memakai foto profile dan foto sampul berlambangkan NU dan KH. Hasyim Asy'ari.
red. Ibnu Manshur
A. Screenshot dan Status Facebook NU Garis Lurus
B. Screnshot di Republika, 4 Maret 2014
NU : Ahok Boleh Jadi Gubernur Jakarta Asal Masuk Islam Dan Penuhi Lima Syarat Ini
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dapat menerima Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama,menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo asalkan masuk Islam dan memenuhi lima syarat utama.
Kelima persyaratan itu adalah konsep Mabadi' Khaira Ummah dalam kehidupan operasional berbangsa dan bernegara. Mabadi' Khaira Ummah meliputi: shidiq,amanah,adalah,ta'awun, dan istiqamah yang secara berturut-turut diartikan: jujur, amanah, adil, kerjasama (tolong-menolong) dan konsisten.Pendapat ini dikemukakan Ketua PBNU, Maksum Machfoedz, yang juga Ketua Umum (Ketum) Badan Halal NU (BHNU). "Jelas sekali NU dibangun dengan landasan pola pikir Fikrah Nahdliyyah. Pola pikir ini menggariskan sikap moderat yang lurus, istiqamah," jelas Maksum dengan nada serius, Selasa (4/3).
Pola pikir lainnya ialah Tawasuth dan i'tidal, tutur Maksum, yang melahirkan pola pikir Tawazun, setimbang. Inilah sebab mengapa NU selalu mengedepankan sikap tasamuh.
NU, lanjut Maksum, dideklarasikan memang untuk bersikap tasamuh bagi terwujudnya peaceful coexistence," yakni kedamaian bersama antar ummat dan membangun kemaslahatan bersama.
NU: Ahok Boleh Jadi Gubernur Asal Penuhi Lima Syarat Ini
Selasa, 04 Maret 2014, 16:04 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dapat menerima Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama,menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo selama memenuhi lima syarat utama.
Kelima persyaratan itu adalah konsep Mabadi' Khaira Ummah dalam kehidupan operasional berbangsa dan bernegara. Mabadi' Khaira Ummah meliputi: shidiq,amanah,adalah,ta'awun, dan istiqamah yang secara berturut-turut diartikan: jujur, amanah, adil, kerjasama (tolong-menolong) dan konsisten.
Pendapat ini dikemukakan Ketua PBNU, Maksum Machfoedz, yang juga Ketua Umum (Ketum) Badan Halal NU (BHNU). "Jelas sekali NU dibangun dengan landasan pola pikir Fikrah Nahdliyyah. Pola pikir ini menggariskan sikap moderat yang lurus, istiqamah," jelas Maksum dengan nada serius, Selasa (4/3).
Pola pikir lainnya ialah Tawasuth dan i'tidal, tutur Maksum, yang melahirkan pola pikir Tawazun, setimbang. Inilah sebab mengapa NU selalu mengedepankan sikap tasamuh, toleransi yang paripurna.
NU, lanjut Maksum, dideklarasikan memang untuk bersikap tasamuh bagi terwujudnya peaceful coexistence," yakni kedamaian bersama antar ummat dan membangun kemaslahatan bersama.
"Berdasarkan butir-butir dasar ini, maka nilai kebersamaan, kedamaian dan kemaslahatan adalah referensi utama pandangan NU," papar Maksum.
"Jadi, siapa pun yang memimpin Jakarta, ukurannya ya lima pilar ini, bukan yg lain. Ini adalah landasan maslahah. Selama pemimpin dapat bersikap adil, jujur, amanah, merakyat dan istiqamah, ya mari kita dukung. Itulah maslahah," tambah Maksum.
Nilai-nilai universal ini diyakini oleh NU. "Jadi, mau Ahok, Jokowi, gentholet, atau siapapun, kalo memenuhi nilai universal yang lima itu, mari kita dukung," jelas Maksum.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/03/04/n1wmje-nu-ahok-boleh-jadi-gubernur-asal-penuhi-lima-syarat-ini