Blitar, Muslimedianews.com ~ Dalam rangka memperkuat pemahaman dan kesadaran warga masyarakat dalam menjalankan ajaran Islam Ahlussunnal Wal Jama’ah al-Nahdliyah, Pengurus Cabang Aswaja NU Center dan Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kabupaten Blitar, Jawa Timur, akan menyelanggarakan Daurah Kader Ahlus Sunnah wal Jamaah (Dakwah).
Rencananya, kegiatan yang juga untuk mengurangi pengaruh paham ekstrem ini akan berlangsung di lima tempat di Kabupaten Blitar. Dakwah pertama akan dilaksanakan pada 28 Oktober 2014 di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlotul Hanan Sawentar Kanigoro, Blitar; dan akan diikuti lima kecamatan.
Diprediksi peserta mencapai sekitar seribu orang dari pengurus Majelis Wakil Cabang NU, pengurus Ranting NU, kepala sekolah/guru Aswaja di lingkungan Pendidikan Ma’arif NU, kepala madrasah diniyah dan TPQ, Pengurus PAC dan Ranting Muslimat NU, Fatayat NU, GP. Ansor, IPNU, IPPNU, ta’mir Masjid atau Musholl, dan imam-imam tahlil di tiap dusun.
“Dakwah akan diisi dengan pengajian bandongan plus terhadap kitab al-Muqtathafat li Ahlil Bidayat karya KH Marzuqi Mustamar (Wakil Rais PWNU Jatim), yang berisi berbagai hujjah amaliah Nahdliyyah, disertai forum tanya jawab secara intensif,” ujar Sekretaris PC Aswaja NU Center Kabupaten Blitar, Wijianto.
Dikatakan, secara khusus pengajian akan membahas berbagai dalil (hujjah) yang selama ini dijadikan pegangan oleh para penyerang NU, maupun hujjah yang selama ini dipakai oleh ulama-ulama NU mengenai berbagai praktek keberagamaan dan keyakinan. Akan dikaji juga hujjah-hujjah yang biasa digunakan oleh kelompok di luar NU.
“Dakwah dimaksudkan sebagai penggunaan ‘hak jawab’ atas berbagai bentuk serangan, dan pembekalan menyeluruh terhadap kader-kader NU untuk menghadapi eskalasi serangan terhadap amaliah Nahdliyyah sekaligus membangun silaturahim dan jaringan untuk kepentingan advokasi, pendidikan dan pencerahan bagi masyarakat luas. Memahami agama dengan menguasai ilmunya secara kompleks dan mendalam, menjalankan agama dengan penuh kebijaksanaan,” tutur Wijianto. (Red: Mahbib Khoiron)
Sumber nu.or.id
Rencananya, kegiatan yang juga untuk mengurangi pengaruh paham ekstrem ini akan berlangsung di lima tempat di Kabupaten Blitar. Dakwah pertama akan dilaksanakan pada 28 Oktober 2014 di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlotul Hanan Sawentar Kanigoro, Blitar; dan akan diikuti lima kecamatan.
Diprediksi peserta mencapai sekitar seribu orang dari pengurus Majelis Wakil Cabang NU, pengurus Ranting NU, kepala sekolah/guru Aswaja di lingkungan Pendidikan Ma’arif NU, kepala madrasah diniyah dan TPQ, Pengurus PAC dan Ranting Muslimat NU, Fatayat NU, GP. Ansor, IPNU, IPPNU, ta’mir Masjid atau Musholl, dan imam-imam tahlil di tiap dusun.
“Dakwah akan diisi dengan pengajian bandongan plus terhadap kitab al-Muqtathafat li Ahlil Bidayat karya KH Marzuqi Mustamar (Wakil Rais PWNU Jatim), yang berisi berbagai hujjah amaliah Nahdliyyah, disertai forum tanya jawab secara intensif,” ujar Sekretaris PC Aswaja NU Center Kabupaten Blitar, Wijianto.
Dikatakan, secara khusus pengajian akan membahas berbagai dalil (hujjah) yang selama ini dijadikan pegangan oleh para penyerang NU, maupun hujjah yang selama ini dipakai oleh ulama-ulama NU mengenai berbagai praktek keberagamaan dan keyakinan. Akan dikaji juga hujjah-hujjah yang biasa digunakan oleh kelompok di luar NU.
“Dakwah dimaksudkan sebagai penggunaan ‘hak jawab’ atas berbagai bentuk serangan, dan pembekalan menyeluruh terhadap kader-kader NU untuk menghadapi eskalasi serangan terhadap amaliah Nahdliyyah sekaligus membangun silaturahim dan jaringan untuk kepentingan advokasi, pendidikan dan pencerahan bagi masyarakat luas. Memahami agama dengan menguasai ilmunya secara kompleks dan mendalam, menjalankan agama dengan penuh kebijaksanaan,” tutur Wijianto. (Red: Mahbib Khoiron)
Sumber nu.or.id