Muslimedianews.com ~ Alhamdulillah, buku tebal berjudul IDEOLOGI GERAKAN PASCA REFORMASI karya Dr. KH. As’ad Said Ali sudah selesai diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
"Doakan, ya .. temans. Alhamdulillah, dalam sepekan, buku tebal berjudul IDEOLOGI GERAKAN PASCA REFORMASI sudah selesai kuterjemah ke dalam bahasane Nabiku Muhammad, juga bahasane Abu Jahal. ", kata Chollis Fuad bin Ahmad Al-Mutamakkini selaku penterjemah dijajaring sosial facebooknya.
"Doakan, ya .. temans. Alhamdulillah, dalam sepekan, buku tebal berjudul IDEOLOGI GERAKAN PASCA REFORMASI sudah selesai kuterjemah ke dalam bahasane Nabiku Muhammad, juga bahasane Abu Jahal. ", kata Chollis Fuad bin Ahmad Al-Mutamakkini selaku penterjemah dijajaring sosial facebooknya.
Fuad mengatakan, Dr. As'ad Said ali telah memberikan izin secara lisan untuk menterjemahkan bukunya.
"Buku tersebut karya omku bernama DR. As'ad Sa'id 'Ali yang telah berikan ijin secara lesan wajhan biwajhin untuk kuterjemah.", ujar aktifis NU tersebut.
Ada 3 buku telah lainnya yang juga siap diterjemahkan kedalam bahasa Arab, salah satunya buku JARINGAN TERORISME INTERNASIONAL. Buku tersebut dilaunching dengan menghadirkan mantan tokoh Al-Qaidah, DR Khalid Mesir, yang kala itu tegas menyatakan "Eindal Qaidah kilmatan attakfier wal qital" (hanya ada dua kata di Al-Qaidah: pengkafiran dan perang)".
"Buku tersebut karya omku bernama DR. As'ad Sa'id 'Ali yang telah berikan ijin secara lesan wajhan biwajhin untuk kuterjemah.", ujar aktifis NU tersebut.
Ada 3 buku telah lainnya yang juga siap diterjemahkan kedalam bahasa Arab, salah satunya buku JARINGAN TERORISME INTERNASIONAL. Buku tersebut dilaunching dengan menghadirkan mantan tokoh Al-Qaidah, DR Khalid Mesir, yang kala itu tegas menyatakan "Eindal Qaidah kilmatan attakfier wal qital" (hanya ada dua kata di Al-Qaidah: pengkafiran dan perang)".
Fuad mengaku sangat tertarik untuk menerjamahkan buku-buku tersebut dan sejenisnya. Ia ingin memberi gambaran detail kepada teman-teman Arabnya, disamping juga karena keinginan dari beberapa teman Arab-nya sendiri.
Ia juga telah dan akan terus gandeng mereka untuk ta'ziezil harakat annahdliyyah (penguatan gerakan NU) yang menurutnya jelas orientasinya adalah rahmatan lil 'alamien, serta jelas kontra gerakan trans-nasional yang pada dasarnya dimotori oleh Yahudi Amerika. Apalagi, tambahnya, kedua buku tersebut ditulis oleh sosok yang benar-benar menguasai medan intelijen kelas dunia.
Ia juga telah dan akan terus gandeng mereka untuk ta'ziezil harakat annahdliyyah (penguatan gerakan NU) yang menurutnya jelas orientasinya adalah rahmatan lil 'alamien, serta jelas kontra gerakan trans-nasional yang pada dasarnya dimotori oleh Yahudi Amerika. Apalagi, tambahnya, kedua buku tersebut ditulis oleh sosok yang benar-benar menguasai medan intelijen kelas dunia.
Fuad juga menuturkan bahwa banyak teman-teman Arab dan non-Arabnya (tapi akrab dengan Arab), seperti teman-teman Partai Keadilan Sejahtera (PKS)-nya yang berlatar belakang NU terkejut disebabkan tidak mengerti apapun terkait dengan peta gerakan trasnnasional, namun hampir semua mata menyoroti gerakan mereka.
"Alhamdulillah, semua kawanku tersebut, telah melihat bahwa orientasi rahmatan li'alamien yang dimotori oleh gerakan NU adalah alternatif terbaik saat ini", ujarnya lagi.
"Maka, tidaklah aneh bila kawan_kawan Arabku punya passion menjadikanku sebagai mak-comblang agar mereka bisa bergandeng-tangan dengan NU. Begitu pula, tidaklah aneh, bila kawan-kawan PKS yang (memiliki) berlatar-belakang tradisi NU ingin kucomblangi untuk sowan PBNU. Hwahahaaaa ... Apakah aku memang berbakat jadi mak-comblang?", tambahkan disertai gelak tawa dalam tulisannya.
"Alhamdulillah, semua kawanku tersebut, telah melihat bahwa orientasi rahmatan li'alamien yang dimotori oleh gerakan NU adalah alternatif terbaik saat ini", ujarnya lagi.
"Maka, tidaklah aneh bila kawan_kawan Arabku punya passion menjadikanku sebagai mak-comblang agar mereka bisa bergandeng-tangan dengan NU. Begitu pula, tidaklah aneh, bila kawan-kawan PKS yang (memiliki) berlatar-belakang tradisi NU ingin kucomblangi untuk sowan PBNU. Hwahahaaaa ... Apakah aku memang berbakat jadi mak-comblang?", tambahkan disertai gelak tawa dalam tulisannya.
Fuad bertekad agar teman-teman Arab-nya membaca buku yang diterjemahkannya. "Bagaimana pun, kawan_kawan Arabku harus membaca kedua buku tersebut dalam bahasa mereka setelah beres kuterjemah dan kuedit. As soon as possible. Doakan, ya .. temans.", pungkasnya.
red. Ibnu L' Rabassa
Sumber fb C. Fuad Al Mutamakkini