Jakarta, Muslimedianews.com ~ Perhelatan Akbar Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU 2014) resmi ditutup pada Minggu, (2/11//2014). Sementara itu dari beberapa rekomendasi hasil forum salah satunya adalah menolak 1 Muharam dijadikan sebagai Hari Santri Nasional. Meski demikan mereka tetap setuju bila pemerintah membuat hari santri nasional diluar 1 Muharram.
“1 Muharram sebagai hari santri kami tidak setuju. Hari santri setuju tapi penanggalannya tidak setuju, karena 1 Muharram awal tahun hijirah interanasional milik orang islam seluruh dunia,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, (PBNU), Kiai Haji Said Aqil Sirodj, dalam keterangan pers penutupan, Munas dan Konbes NU, di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, 164, Jakarta.
Pemerintah disarankan menetapkan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober. Kiai Said menilai tanggal itu tepat karena bertepatan dengan momentum sejarah tatkala Pendiri NU KH Hasyim Al Asy'ari mengeluarkan resolusi jihad agar para kiai dan santri siap berperang menyambut kedatangan sekutu Nica di Surabaya.
“Dan telah nyata berhasil dengan perlawanan dari santri dan para kiai Nica kalah Brigjen Malabi mati setelah mobil meledak dengan bom, yang masang bom di mobil santri Tebu Ireng Jombang, namanya Harun, banyak orang tidak tahu ini tapi Harun juga meninggal sahi karena berlari kurang jauh,” kata Kiai Said.
Sumber RRI/foto beritasatu
“1 Muharram sebagai hari santri kami tidak setuju. Hari santri setuju tapi penanggalannya tidak setuju, karena 1 Muharram awal tahun hijirah interanasional milik orang islam seluruh dunia,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, (PBNU), Kiai Haji Said Aqil Sirodj, dalam keterangan pers penutupan, Munas dan Konbes NU, di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, 164, Jakarta.
Pemerintah disarankan menetapkan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober. Kiai Said menilai tanggal itu tepat karena bertepatan dengan momentum sejarah tatkala Pendiri NU KH Hasyim Al Asy'ari mengeluarkan resolusi jihad agar para kiai dan santri siap berperang menyambut kedatangan sekutu Nica di Surabaya.
“Dan telah nyata berhasil dengan perlawanan dari santri dan para kiai Nica kalah Brigjen Malabi mati setelah mobil meledak dengan bom, yang masang bom di mobil santri Tebu Ireng Jombang, namanya Harun, banyak orang tidak tahu ini tapi Harun juga meninggal sahi karena berlari kurang jauh,” kata Kiai Said.
Sumber RRI/foto beritasatu