Jakarta, Muslimedianews.com~ TNI Angkatan Udara kembali melakukan operasi intersep pesawat asing. Setelah sebelumnya di bandara Supadio, Pontianak, kini sebuah pesawat jet dari Arab Saudi dipaksa mendarat di bandara El Tari Kupang karena dokumen terbangnya tak lengkap.
Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan, pesawat asing tersebut terbang dari Singapura hendak menuju Australia. Jenisnya Gulfstream IV dengan no pesawat HZ-103. "Disergap pada jarak 150 km timur laut Kupang pada ketinggian 41 ribu kaki dan kecepatan 450 knots oleh flight Sukhoi dari Makassar," kata Hadi saat dikonfirmasi detikcom, Senin (3/11/2014).
Akhirnya pesawat tersebut berhasil diturunkan paksa sekitar pukul 13.30 WIB di lanud El Tari Kupang. Hingga kini, kru dan pilot pesawat masih diperiksa karena disinyalir masuk ke Indonesia tanpa izin lengkap.
Berikut data tentang pesawat tersebut:
1. Operator : Saudi Arabian Airlines
2. Type : Jet
3. Registration : HZ103
4. Rute : Arab Saudi -Singapura-Kupang
5. Capt. Pilot : Waleed Abdulaziz M
6. Crew : 6 orang
7. Pax : 7 orang
Kronologi Penyergapan Pesawat Jet Milik Saudi
Pesawat jenis Gulfstream IV dengan no HZ-103 ini berangkat dari Singapura menuju Darwin Australia sebelum menuju tujuan akhir Brisbane. Pukul 12.40 wita Komandan Skadron Udara 11 mendapat ada laporan sasaran pesawat black flight dari Singapura menuju Darwin, yang posisinya mendekati Banjarmasin.
"Selanjutnya dengan cepat 2 pesawat Sukhoi Su-30 MK2 dengan call sign 'Thunder Flight' disiapkan dengan bahan bakar penuh dan amunisi lengkap, termasuk rudal udara ke udara canggih R-73 Archer untuk menyergap sasaran," kata Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, Senin (3/11/2014)
Thunder Flight terdiri dari 2 Su-30 yang dipiloti oleh Vincent-Wanda dan Tamboto-Ali tak butuh waktu lama melaksanakan Scramble dan take off tepat saat pesawat asing melintas meninggalkan wilayah udara Kalimantan menuju selatan Makasar.
Pada pukul 12.12 WIB kedua pesawat Sukhoi sudah tinggal landas untuk mengejar pesawat target yang sudah ke arah Timur dari Makassar. Saat itu posisi pesawat target 200 km selatan Makassar dengan kecepatan 0.80 M (864 kmpj) dengan ketinggian 41 ribu kaki.
Pesawat Gulfstream yang terbang tinggi pada ketinggian 41 ribu kaki nampaknya tahu jika dikejar dan meningkatkan kecepatan semula dari kecepatan jelajah 0.74 Mach (700 kmpj) menjadi 0.85 Mach (920 kmpj).
Namun Sukhoi mengejar dengan kecepatan suara yaitu antara 1.3-1.55 Mach (1400- 1700 kmpj). Thunder Flight melaksanakan pengejaran sampai melewati Eltari, Kupang dan berhasil mendekati pesawat tersebut dan dapat melaksanakan komunikasi dengan radio di sekitar 85 Nm atau 150 km dari Kupang serta sudah mendekati perbatasan wilayah udara Timor Leste.
Crew pesawat Gulfstream IV cukup komunikatif saat diperintahkan oleh Thunder Flight untuk berbelok ke kanan menuju Lanud Eltari Kupang.
"Didekati dengan kecepatan suara dan senjata rudal R-73 Archer yang sangat canggih tidak ada pilihan bagi Gulfstream IV ini selain menuruti perintah untuk mendarat di Kupang. Akhirnya pukul 13.25 WIB pesawat Gulfstream IV yang diketahui dari Saudi Arabia tersebut landing di Lanud Eltari menyusul pada pukul 13.32 WIB kedua pesawat Su-30 MK2 juga landing di sana," kata Hadi.
Pemeriksaan dan penyidikan oleh personel TNI AU serta PPNS Perhubungan Udara akan dilaksanakan sesuai amanat UU Penerbangan tentang tindakan hukum pada pesawat pelanggar wilayah udara Indonesia.
Sumber Detik dan Merdeka
Foto : militerindonesiamy.blogspot.com
Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan, pesawat asing tersebut terbang dari Singapura hendak menuju Australia. Jenisnya Gulfstream IV dengan no pesawat HZ-103. "Disergap pada jarak 150 km timur laut Kupang pada ketinggian 41 ribu kaki dan kecepatan 450 knots oleh flight Sukhoi dari Makassar," kata Hadi saat dikonfirmasi detikcom, Senin (3/11/2014).
Akhirnya pesawat tersebut berhasil diturunkan paksa sekitar pukul 13.30 WIB di lanud El Tari Kupang. Hingga kini, kru dan pilot pesawat masih diperiksa karena disinyalir masuk ke Indonesia tanpa izin lengkap.
Berikut data tentang pesawat tersebut:
1. Operator : Saudi Arabian Airlines
2. Type : Jet
3. Registration : HZ103
4. Rute : Arab Saudi -Singapura-Kupang
5. Capt. Pilot : Waleed Abdulaziz M
6. Crew : 6 orang
7. Pax : 7 orang
Kronologi Penyergapan Pesawat Jet Milik Saudi
Pesawat jenis Gulfstream IV dengan no HZ-103 ini berangkat dari Singapura menuju Darwin Australia sebelum menuju tujuan akhir Brisbane. Pukul 12.40 wita Komandan Skadron Udara 11 mendapat ada laporan sasaran pesawat black flight dari Singapura menuju Darwin, yang posisinya mendekati Banjarmasin.
"Selanjutnya dengan cepat 2 pesawat Sukhoi Su-30 MK2 dengan call sign 'Thunder Flight' disiapkan dengan bahan bakar penuh dan amunisi lengkap, termasuk rudal udara ke udara canggih R-73 Archer untuk menyergap sasaran," kata Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, Senin (3/11/2014)
Thunder Flight terdiri dari 2 Su-30 yang dipiloti oleh Vincent-Wanda dan Tamboto-Ali tak butuh waktu lama melaksanakan Scramble dan take off tepat saat pesawat asing melintas meninggalkan wilayah udara Kalimantan menuju selatan Makasar.
Pada pukul 12.12 WIB kedua pesawat Sukhoi sudah tinggal landas untuk mengejar pesawat target yang sudah ke arah Timur dari Makassar. Saat itu posisi pesawat target 200 km selatan Makassar dengan kecepatan 0.80 M (864 kmpj) dengan ketinggian 41 ribu kaki.
Pesawat Gulfstream yang terbang tinggi pada ketinggian 41 ribu kaki nampaknya tahu jika dikejar dan meningkatkan kecepatan semula dari kecepatan jelajah 0.74 Mach (700 kmpj) menjadi 0.85 Mach (920 kmpj).
Namun Sukhoi mengejar dengan kecepatan suara yaitu antara 1.3-1.55 Mach (1400- 1700 kmpj). Thunder Flight melaksanakan pengejaran sampai melewati Eltari, Kupang dan berhasil mendekati pesawat tersebut dan dapat melaksanakan komunikasi dengan radio di sekitar 85 Nm atau 150 km dari Kupang serta sudah mendekati perbatasan wilayah udara Timor Leste.
Crew pesawat Gulfstream IV cukup komunikatif saat diperintahkan oleh Thunder Flight untuk berbelok ke kanan menuju Lanud Eltari Kupang.
"Didekati dengan kecepatan suara dan senjata rudal R-73 Archer yang sangat canggih tidak ada pilihan bagi Gulfstream IV ini selain menuruti perintah untuk mendarat di Kupang. Akhirnya pukul 13.25 WIB pesawat Gulfstream IV yang diketahui dari Saudi Arabia tersebut landing di Lanud Eltari menyusul pada pukul 13.32 WIB kedua pesawat Su-30 MK2 juga landing di sana," kata Hadi.
Pemeriksaan dan penyidikan oleh personel TNI AU serta PPNS Perhubungan Udara akan dilaksanakan sesuai amanat UU Penerbangan tentang tindakan hukum pada pesawat pelanggar wilayah udara Indonesia.
Sumber Detik dan Merdeka
Foto : militerindonesiamy.blogspot.com