Way Kanan, Muslimedianews.com ~ Ratusan warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Way Kanan di Lampung menangis haru mendengar Puja Adelia (5) Binti Juharmin (almarhum) dari Kampung Jukubatu Kecamatan Banjit menyanyikan lagu kerinduan seorang anak kepada bapaknya pada kegiatan santunan anak yatim piatu.
"Ayo bersama alim ulama. Salah satu perilaku alim ulama ialah menyantuni anak yatim seperti 'genduk' (anak perempuan kecil) yang tadi menyanyi dan membuat nangis mbrebes mili (menangis tersedu), itu pahalanya besar," ujar Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung KH Soleh Bajuri di Banjit, Way Kanan yang berada sekitar 220 km sebelaha Kota Bandarlampung, Selasa (4/11/2014).
Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan Lampung, menyantuni 74 anak yatim piatu di daerah tersebut. Dana dari donatur yang dibagikan oleh Paimo, Ketua MWC NU Banjit Rp7 juta lebih.
Setelah penyerahan santunan itu, Puja dipersilakan pembawa acara naik ke panggung untuk menyanyi di hadapan sekitar 2.000 hadirin. Ratusan jamaah, kaum ibu dan laki-laki terpantau menyeka air mata dengan sapu tangan dan tisu mendengar syair-syair kerinduan anak kecil terhadap bapaknya.
Tak seberapa lama, puluhan ibu-ibu berbondong-bondong menuju panggung, menyantuni Puja dan menciumi pipi gadis kecil yang meneteskan air mata itu.
Selain Paimo, Asmazi Ketua Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Kecamatan Kasui juga terpantau meneteskan air mata. "Saya terharu mendengar anak kecil yang kehilangan ayahnya menyanyi. Saya kira kita tadi bersama-sama belajar mengenai takdir yang harus diterima saat mendengar lagu tadi," ujar Asmazi.
Pada kegiatan memperingati Tahun Baru Islam 1436 Hijriah bertema "Kita Susun Hati Yang Sama Lewat Cahaya Alim Ulama, Santuni Yatim Hindari Dusta Agama" itu, terkumpul infak Rp4 juta lebih.
Hadir pada kegiatan itu Ketua PCNU Way Kanan KH Nur Huda, Direktur Program Ansor Digdaya (mendidik Generasi Memberdayakan Masyarakat) Heri Amanudin dan sejumlah anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser). (Gatot Arifianto/Mahbib)
Foto: Puja Adelia menyanyikan lagu kerinduan anak yang kehilangan ayah
Sumber nu.or.id
"Ayo bersama alim ulama. Salah satu perilaku alim ulama ialah menyantuni anak yatim seperti 'genduk' (anak perempuan kecil) yang tadi menyanyi dan membuat nangis mbrebes mili (menangis tersedu), itu pahalanya besar," ujar Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung KH Soleh Bajuri di Banjit, Way Kanan yang berada sekitar 220 km sebelaha Kota Bandarlampung, Selasa (4/11/2014).
Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan Lampung, menyantuni 74 anak yatim piatu di daerah tersebut. Dana dari donatur yang dibagikan oleh Paimo, Ketua MWC NU Banjit Rp7 juta lebih.
Setelah penyerahan santunan itu, Puja dipersilakan pembawa acara naik ke panggung untuk menyanyi di hadapan sekitar 2.000 hadirin. Ratusan jamaah, kaum ibu dan laki-laki terpantau menyeka air mata dengan sapu tangan dan tisu mendengar syair-syair kerinduan anak kecil terhadap bapaknya.
Tak seberapa lama, puluhan ibu-ibu berbondong-bondong menuju panggung, menyantuni Puja dan menciumi pipi gadis kecil yang meneteskan air mata itu.
Selain Paimo, Asmazi Ketua Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Kecamatan Kasui juga terpantau meneteskan air mata. "Saya terharu mendengar anak kecil yang kehilangan ayahnya menyanyi. Saya kira kita tadi bersama-sama belajar mengenai takdir yang harus diterima saat mendengar lagu tadi," ujar Asmazi.
Pada kegiatan memperingati Tahun Baru Islam 1436 Hijriah bertema "Kita Susun Hati Yang Sama Lewat Cahaya Alim Ulama, Santuni Yatim Hindari Dusta Agama" itu, terkumpul infak Rp4 juta lebih.
Hadir pada kegiatan itu Ketua PCNU Way Kanan KH Nur Huda, Direktur Program Ansor Digdaya (mendidik Generasi Memberdayakan Masyarakat) Heri Amanudin dan sejumlah anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser). (Gatot Arifianto/Mahbib)
Foto: Puja Adelia menyanyikan lagu kerinduan anak yang kehilangan ayah
Sumber nu.or.id