Penyerangan rasis beberapa hari lalu tersebut menguak meningkatnya islamphobia yang tidak terkendali. Pelakunya harus segera ditindak sesuai hukum.
Saat diwawancarai oleh jurnal NPR Amerika, Dr. Ibrahim Najm, Penasehat Mufti, mengkritik tindakan jurnalis Amerika yang memasang standar ganda dalam pemberitaannya. Kalau korban orang Islam atau Arab, mereka diam dan tidak ada reaksi sebagaimana jika yang menjadi korban non Muslim. Ini sama saja menganggap nyawa orang Islam lebih murah daripapa yang lain.
Darul Ifta’ meminta kepada semua jurnal Amerika untuk mengutuk tindakan semacam ini, tidak memasang standar ganda dan rasis dalam pemberitaan.
Dr. Ibrahim Najm menegaskan bahwa Muslim di Amerika itu bagian dari masyarakat yang memiliki hak sebagaimana masyarakat lainnya. Mereka bagian yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Tidak boleh pilih kasih dalam menindak.
Di akhir wawancarannya, Ia menyebutkan bahwa tindakan kriminal dengan wajah dan bentuk apapun tidak dibenarkan oleh Islam,”Islam tidak membenarkan aksi kriminal dan teror berbagai macam bentuk kekerasan lainnya. Baik menyebarkan kekacauan, faham yang melenceng dan semuanya yang mengacaukan kesejahteraan masyarakat. Baik apa yang kita sebut dengan terorisme, pemberontakan dan lain sebagainya, semuanya itu berdampak buruk kepada masyarakat luas,”
Sumber via Suara Al Azhar