Quantcast
Channel: Muslimedia News - Media Islam | Voice of Muslim
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6981

Civic-Islam itu Paradigma Baru untuk Gerakan Islam-Indonesia

$
0
0
Muslimedianews.com~ Faiz Manshur, salah seorang penggagas gerakan civic-Islam dari Bandung mengatakan, “Indonesia membutuhkan paradigma baru dalam dunia pemikiran dan gerakan ke-Islaman.”

Berlatar belakang riset pemetaan gerakan Islam di Indonesia dari LP3ES Jakarta, saat terdapat banyak kegagalan dan kemandegan dalam bidang studi ke-Islaman. “Mengapa saat ini wacana ke-Islaman menjadi nampak mundur, hal itu disebabkan para intelektual muslim kurang sering berinteraksi untuk mensosialisasikan ide-ide cemerlang tentang Islam Inklusif, Islam Transformatif dan Islam rasional,” kata Faiz Manshur, Pemimpin Redaksi Nuansa Cendekia Bandung 21 Pebruari 2015.

Saat ini terdapat beberapa problem mendasar di tubuh umat Islam. Di antaranya ialah akibat kegagalan politik liberal di Indonesia yang tidak membawa keberuntungan pada rakyat. “Demokrasi merupakan pilar hidup bernegara, tetapi demokrasi yang tak berkeadilan mengakibatkan ketimbangan. Dan sikap politisi yang tak lagi memiliki komitmen untuk mengatasi kemiskinan, keterbelakangan dan kesenjangan menjadikan orang-orang lari ke jalan pragmatis, misalnya lari ke jalan fundamentalisme atau ritualisme eskapis yang menjauhkan semangat Islam dari gerakan sosial,” paparnya.

Selain itu menurut Faiz, saat ini masyarakat muslim Indonesia cenderung dangkal dalam memahami keagamaan. Kebanyakan orang Islam menyerap keagamaan tanpa kajian yang mendalam sehingga mudah dibawa oleh tren sesaat. “Itulah mengapa juru dakwah pop yang tanpa bekal keilmuan mumpuni mendapat tempat. Itulah mengapa pesan-pesan iklan konsumerisme berlabel agama begitu mudah dipercayai masyarakat dan kemudian memunculkan wajah Islam yang hedonistis,” jelasnya.

Situasi tersebut menurut Faiz berdampak pada pudarnya ruh Islam yang dulu memiliki semangat pembebasan, pencerahan dan perdamaian. “Keagamaan yang tidak ditopang oleh keilmuan menjadikan orang-orang Islam menjadi korban konsumerisme atas nama agama. Sebagai contoh hedonisme dalam busana jilbab, kekeliruan memandang bank syariah, sangat antusias ber-umrah, tetapi lupa kepedulian terhadap orang-orang dluafa, lupa pentingnya meningkatkan mutu berpikir, lupa akan banyaknya masalah lingkungan hidup,” paparnya.

Atas dasar itu ia berharap kalangan intelektual di Bandung dan para aktivis gerakan Islam untuk kembali menghidupkan kajian-kajian Islam secara kritis, rasional, humanis dan inklusif. “Jangan sampai orang beragama itu hanya jubahnya, hanya labelnya, tetapi tanpa memiliki spirit kemanusiaan,” tegasnya. [Ferli Hs]

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6981

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>