Pamekasan, Muslimedianews.com ~ Sekali lagi massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Santri dan Pemuda Rahmatan lil 'Alamin (GASPER) turun jalan memenuhi sepanjang Jl. Pangeran Diponegoro Pamekasan (20/3/2015).
Pengerahan ribuan massa umat Islam ini bertujuan untuk menyampaikan tiga tuntutan GASPER ke Takmir Masjid Ridwan Pamekasan:
Pertama, meminta Masjid Ridwan menggagalkan rencana mendatangkan Ustadz Abdurrahman Thayyib dan tokoh-tokoh Salafi - Wahabi yang mempunyai catatan hitam (membid'ahkan maulid Nabi, mensyirikkan ziarah kubur, mengharamkan tahlil dan amaliah-amaliah Aswaja lainnya);
Kedua, tidak me-relay siaran Radio Rodja;
Ketiga, mencabut pernyataan pada Surat Terbuka yang isinya fitnah dan mendiskreditkan GASPER.
Dalam orasinya, Ahnu Idris menyampaikan bahwa amaliyah-amaliyah yang dibid'ahkan dan diharamkan oleh Wahabi adalah warisan para pendahulu yang harus dan wajib dilestarikan.
"Maulid, tahlil, ziarah kubur dan lainnya adalah tradisi Ahlus Sunnah wal Jamaah yang diwariskan oleh para pendahulu kita. Maka dari itu, kita harus, bahkan wajib hukumnya melestarikannya sekalipun nyawa yang jadi taruhan. Kita diam pasti akan mati. Melawanpun kita juga pasti mati.", kata mantan Sekretaris Umum PC. PMII Pamekasan ini.
Saat orasi berlangsung, empat orang perwakilan GASPER menemui Takmir Masjid Ridwan untuk menyampaikan tuntutannya. Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, keempat orang ini didampingi oleh petugas kepolisian. Dan ketertiban dan keamanan, pihak Polres Pamekasan menjadi mediator.
Menurut penuturan Korlap massa aksi, Mukhlis, pengerahan massa kali ini terbilang sukses.
"Alhamdulillah, kita tidak sia-sia turun jalan. Semua tuntutan kami dipenuhi oleh saudara-saudara pengurus Masjid Ridwan. Mereka sudah meminta maaf di hadapan media atas Surat Terbuka yang mereka edarkan, mereka juga siap menggagalkan Tabligh Akbar. Mengenai tuntutan kami yang kedua, akan dimusyawarahkan lebih lanjut antara pihak GASPER, Masjid Ridwan dan SKPD di lingkungan Pemkab Pamekasan.", tutur mantan aktivis PMII IAIN Sunan Ampel ini.
Sumber: Lensa Madura.