Kairo, Muslimedianews.com ~ Utusan Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Timur Tengah, Alwi Shihab, diterima Grand Syeikh Al-Azhar, Ahmed Al Tayeb. Pada pertemuan tersebut, Alwi Shihab didampingi Dubes RI di Kairo Nurfaizi Suwandi dan beberapa pejabat KBRI Kairo lainnya.
Dalam pertemuan hari Minggu (22/3/2015) itu, Alwi mengawali pembicaraan dengan menyampaikan terima kasihnya pemerintah RI atas peranan Al-Azhar yang sangat besar dalam mendidik kader-kader ulama Indonesia serta mengajarkan Islam moderat yang saat ini sangat dibutuhkan umat Islam. Terutama di tengah-tengah menguatnya upaya radikalisasi Islam.
"Kami di Indonesia selalu menjadikan pendapat dan fatwa-fatwa Al-Azhar sebagai salah satu argumen kami untuk menyebarkan Islam dan menghadapi tantangan terosisme," ujar alumni Al-Azhar yang pernah menjabat Menlu RI tersebut, dalam rilis KBRI Kairo, Senin (23/3/2015).
Selain itu, Alwi menyampaikan pemerintah RI sangat mengharapkan kunjungan Grand Sheikh ke Indonesia dalam waktu dekat. Tujuannya guna memberikan pencerahan kepada bangsa Indonesia, terutama dalam rangka meluruskan pemahaman keislaman.
"Indonesia juga berkeinginan menganugerahkan gelar doktor honoris causa kepada Yang Mulia, sebagai bentuk penghargaan Indonesia atas peranan dan jasa Al-Azhar kepada bangsa Indonesia," imbuh Alwi.
Menanggapi hal tersebut, Grand Sheikh menyampaikan bahwa pihaknya sangat menyambut baik keinginan pemerintah RI dan berharap agar kunjungan tersebut dapat segera direalisasikan. Sehingga Grand Sheikh dapat merasakan denyut nadi umat Islam Indonesia secara langsung.
Pada kesempatan tersebut dibahas juga beberapa isu aktual, terutama terkait kondisi umat Islam di kedua negara yang sedang menghadapi tantangan radikalisasi agama, kondisi mahasiswa Indonesia di Al-Azhar serta usaha memperluas peran Al-Azhar bagi umat Islam di Indonesia. Untuk itu, Grand Sheikh akan mengupayakan penguatan peran Al-Azhar, salah satunya dalam bentuk peningkatan pengiriman dai Al-Azhar ke Indonesia.
"Semuanya akan kita perkuat dan didanai oleh Al-Azhar," ujar Grand Sheikh.
"Agar sesuai dengan kebutuhan di lapangan, saya akan segera membahas teknis pengiriman dai tersebut dengan Quraish Shihab, dan saya akan segera mengundangnya ke Kairo," imbuh Grand Shaikh yang pernah menempuh pendidikan di Perancis ini, sambil meminta salah satu stafnya untuk segera mengatur kedatangan Quraish Shihab.
Selain itu, Grand Sheikh berjanji untuk memberikan pembekalan kepada 50 mahasiswa Indonesia yang lulus di Al-Azhar. "Mereka akan diberikan keterampilan tambahan guna mempermudah dakwah mereka di tanah air," menurutnya lagi.
Sheikh Al-Azhar juga menyampaikan bahwa Al-Azhar akan memberikan pembinaan semaksimal mungkin bagi mahasiswa Indonesia. "Saya tidak ingin ada mahasiswa Al-Azhar yang dididik oleh ulama di luar Al-Azhar," tuturnya.
Di akhir pembicaraan, Grand Sheikh meminta agar KBRI Kairo selalu berkoordinasi dengan Al-Azhar, terutama terkait kondisi mahasiswa Indonesia.
"Pintu kantor saya selalu terbuka untuk Indonesia, bahkan untuk mahasiswa baru pun saya akan terima. Jika ada masalah, silakan temui saya dan tidak harus melalui protokol," tambahnya.
Sebelum berpamitan, Atase Pendikan menyampaikan kepada Grand Sheikh bahwa pembahasan yang terkait dengan pembinaan mahasiswa Indonesia akan segera ditindaklanjuti.
Sumber: Detiknews.