Muslimedianews.com ~ Menlu Indonesia Retno Marsudi mengecam keras serangan bom yang terjadi di Kota Sana’a, Yaman pada tanggal 20 April 2015. Insiden tersebut terjadi pukul 10.45 waktu setempat.
Serangan tersebut telah mengakibatkan terlukanya beberapa staf diplomat Indonesia dan rusaknya Gedung KBRI Sana’a serta seluruh kendaraan milik KBRI yang berada di area tersebut.
"Informasi awal yang diterima dari Sana’a, serangan tersebut ditujukan kepada depot amunisi yang berada di kawasan tersebut. Jalan disekitar KBRI rusak parah dan banyak korban jiwa warga sipil setempat yang berada di sekitar daerah tersebut," kata Menlu Retno, Senin (20/4/2015).
Menurut Retno, pemerintah Indonesia menegaskan pemboman ini merupakan bukti bahwa penyelesaian masalah melalui kekerasan hanya mengakibatkan korban warga yang tidak bersalah.
Karena itu Indonesia menekankan kembali penyelesaian secara damai melalui diplomasi dan perundingan merupakan jalan terbaik.
"Pemerintah Indonesia mendesak agar semua pihak segera menghentikan aksi kekerasan. Indonesia juga meminta agar jeda kemanusian segera diterapkan sehingga warga negara sipil termasuk warga negara asing dapat segera keluar dari Yaman serta bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Yaman," kata Retno.
Indonesia, lanjut Retno juga meminta agar semua pihak yang bertikai menghormati aturan dan hukum internasional khususnya terkait perlindungan warga sipil termasuk berbagai resolusi PBB terkait.
Diungkapkannya, KBRI Sana’a menginformasikan bahwa saat ini terdapat 17 orang WNI yang terdiri dari staf KBRI Sana’a, anggota tim evakuasi WNI dari Jakarta dan WNI yang sedang mengungsi.
"Kemenlu telah menginstruksikan kepada KBRI dan tim evakuasi di Sana’a untuk segera mengambil langkah yang diperlukan untuk mengamankan keselamatan warga negara Indonesia yang berada di sana," ujarnya.
Adapun dua orang staf diplomat dan seorang WNI yang terluka telah mendapatkan pertolongan dan bersama seluruh WNI lainnya sudah dievakuasi ke Wisma Duta di Sana’a untuk segera berupaya menuju ke Hudaidah.
Untuk diketahui, sejak dilakukannya intensifikasi evakuasi, Pemerintah telah berhasil mengevakuasi sebanyak1981 WNI keluar dari Yaman sejak Desember 2014. Sampai ini sudah 1973 WNI tiba di Indonesia.
Sebagian dari Tim Evakuasi dari Jakarta saat ini juga masih berada di beberapa wilayah di Yaman.
sumber tribun/foto detik
Serangan tersebut telah mengakibatkan terlukanya beberapa staf diplomat Indonesia dan rusaknya Gedung KBRI Sana’a serta seluruh kendaraan milik KBRI yang berada di area tersebut.
"Informasi awal yang diterima dari Sana’a, serangan tersebut ditujukan kepada depot amunisi yang berada di kawasan tersebut. Jalan disekitar KBRI rusak parah dan banyak korban jiwa warga sipil setempat yang berada di sekitar daerah tersebut," kata Menlu Retno, Senin (20/4/2015).
Menurut Retno, pemerintah Indonesia menegaskan pemboman ini merupakan bukti bahwa penyelesaian masalah melalui kekerasan hanya mengakibatkan korban warga yang tidak bersalah.
Karena itu Indonesia menekankan kembali penyelesaian secara damai melalui diplomasi dan perundingan merupakan jalan terbaik.
"Pemerintah Indonesia mendesak agar semua pihak segera menghentikan aksi kekerasan. Indonesia juga meminta agar jeda kemanusian segera diterapkan sehingga warga negara sipil termasuk warga negara asing dapat segera keluar dari Yaman serta bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Yaman," kata Retno.
Indonesia, lanjut Retno juga meminta agar semua pihak yang bertikai menghormati aturan dan hukum internasional khususnya terkait perlindungan warga sipil termasuk berbagai resolusi PBB terkait.
Diungkapkannya, KBRI Sana’a menginformasikan bahwa saat ini terdapat 17 orang WNI yang terdiri dari staf KBRI Sana’a, anggota tim evakuasi WNI dari Jakarta dan WNI yang sedang mengungsi.
"Kemenlu telah menginstruksikan kepada KBRI dan tim evakuasi di Sana’a untuk segera mengambil langkah yang diperlukan untuk mengamankan keselamatan warga negara Indonesia yang berada di sana," ujarnya.
Adapun dua orang staf diplomat dan seorang WNI yang terluka telah mendapatkan pertolongan dan bersama seluruh WNI lainnya sudah dievakuasi ke Wisma Duta di Sana’a untuk segera berupaya menuju ke Hudaidah.
Untuk diketahui, sejak dilakukannya intensifikasi evakuasi, Pemerintah telah berhasil mengevakuasi sebanyak1981 WNI keluar dari Yaman sejak Desember 2014. Sampai ini sudah 1973 WNI tiba di Indonesia.
Sebagian dari Tim Evakuasi dari Jakarta saat ini juga masih berada di beberapa wilayah di Yaman.
sumber tribun/foto detik