Muslimedianews.com ~ Kerajaan Bahrain (مملكة البحرين) adalah sebuah negara kecil kepulauan di Teluk Persia yang tidak mempunyai perbatasan. Teluk Bahrain memisahkan negara ini dengan Qatar dan Arab Saudi. Tetangga Bahrain, Arab Saudi terletak di sebelah barat dan disambungkan ke Bahrain melalui Tambak Raja Fahd yang dibuka secara resmi pada 25 November 1986 dan Qatar di sebelah selatan menyeberangi Teluk Persia. Luas wilayahnya hampir setara dengan luas wilayah DKI Jakarta.
AWAL MENJADI BAHRAIN
Selama 2300 tahun, Bahrain menjadi pusat perdagangan dunia di antara Mesopotamia (sekarang Irak) dan Lembah Indus (sekarang sebuah wilayah di India). Adalah peradaban Delmon yang mempunyai kaitan erat dengan Peradaban Sumeria pada abad ke-3 SM. Bahrain menjadi bagian dari Babilon lebih kurang pada tahun 600 SM. Catatan-catatan sejarah menunjukkan Bahrain dikenal melalui pelbagai julukan yang di antaranya "Mutiara Teluk Persia".
Bahrain hingga tahun 1521 terdiri dari daerah Ahsa (yang lebih besar), Qatif (keduanya kini menjadi provinsi timur Arab Saudi), serta Awal (kini pulau Bahrain). Daerah Bahrain terbentang hingga (kini) Kuwait hingga Oman dan dinamakan Provinsi Bahrain (atau Iqlim Al-Bahrain). Namun pada 1521, kedatangan Portugis telah memisahkan Awal (kini Bahrain) dengan daerah lainnya dan hingga kini Bahrain dikenal sebagai wilayah yang dikenal sekarang.
DIBAWAH NAUNGAN BRITANIA RAYA
Dari abad ke-16 Masehi hingga tahun 1743, pemerintahan Bahrain sentiasa berubah-ubah di antara Portugis dan Persia. Akhirnya, Sultan Persia, Nadir Shah menguasai Bahrain dan atas alasan politik mendukung mayoritas Syiah. Pada lewat abad ke-18 Masehi Keluarga Al-Khalifah mengambil alih pulau ini. Untuk menjaga agar pulau ini tidak jatuh kembali ke tangan Persia, mereka menjalin persahabatan dengan Britania Raya dan menjadi negeri dibawah naungan Britania.
Minyak ditemukan pada tahun 1931 dan sejak itu Bahrain dibangun dan mengalami modernisasi pesat. Hal ini juga menjadikan hubungan dengan Britania Raya lebih baik dan dibuktikan dengan makin banyaknya pangkalan-pangkalan Inggris yang pindah ke pulau tersebut. Pengaruh menguat seiring dengan makin berkembangnya negara ini, puncaknya saat Charles Belgrave dilantik menjadi penasihat. Belgrave kemudian mengukuhkan sistem pendidikan modern sebagai bagian pendidikan di Bahrain.
Setelah Perang Dunia II, sentimen anti-Inggris menguat di wilayah-wilayah Arab dan mengakibatkan terjadinya kerusuhan di Bahrain. Pada tahun 1960-an, pihak Inggris menyerahkan masa depan Bahrain pada Arbitrase internasional dan meminta agar PBB mengambil alih tanggung jawab.
Pada tahun 1970, Iran terus menerus menuntut haknya terhadap Bahrain dan pulau-pulau lain di Teluk Persia, namun salah satu perjanjian dengan pihak Britania Raya, mereka kemudian setuju untuk tidak meneruskan tuntutannya terhadap Bahrain jika tuntutan (Iran) lainnya dikabulkan. Bahrain menjadi negara 'merdeka' pada Agustus 1971 setelah ritania Raya mundur.
UPAYA TOKOH SYI'AH BAHRAIN
Setelah terjadinya Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, tokoh Syiah Bahrain pada tahun 1981 melancarkan perebutan kekuasaan. Walau bagaimanapun, percobaan mereka gagal. Pada tahun 1994, kerusuhan demi kerusuhan dilakukan oleh golongan Syiah yang tidak puas dengan ketidakadilan pemerintahan.
Pada bulan Maret 1999, Hamad ibn Isa al-Khalifah menggantikan ayahandanya sebagai kepala negara. Ia menjalankan pelbagai perubahan, di antaranya; memberi hak pilih kepada kaum wanita dan membebaskan semua tahanan politik.
JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk negara kecil tersebut hanya sekitar 1,2 juta lebih dengan luas wilayah 765.3 km2. Tahun 2010, jumlah penduduk Bahrain adalah 1.234.571 (Tahun 2010).
Tetapi seorang Syaikh Salafi Dr. Abdullah Humaid bin Mubarak menyelisi pendapat tersebut, dalam kitabnya ia mengatakan penduduk Bahrain adalah pengikut madzhab Sunni Maliki, tetapi telah terjadi proses migrasi Syi'ah ke Bahrain dalam sejarah.
Disebutkan dalam buku دليل الخليج, yang aslinya berjudul Gazetteer of the Persian Gulf, 'Oman, and Central Arabia karya J. G. Lorimer, tahun 1905 M menyebutkan: Jumlah muslim Sunni di Bahrain mencapai 60.000 orang, sementara Syi'ah mencapai 40.000 orang. Jumlah muslim Sunni di Bahrain mencapai 60.000 orang, sementara Syi'ah mencapai 40.000 orang. Diperkotaan Sunni mencapai 44.800 orang sementara Syi'ah 16.000 orang. Sedangkan di desa, Sunni mencapai 14.200 orang sementara Syi'ah mencapai 24.075 orang.
Awalnya tidak ada data resmi mengenai statistik pengikut kelompok-kelompok Islam dalam negera tersebut, kecuali dari berbagai sumber surat kabar dan buku, yang menunjukkan bahwa Syi'ah merupakan mayoritas dinegara tersebut.
1. Dalam situs CIA, pada bagian pengantar mengenai negara Bahrain disebutkan:"Pemerintahan yang dipimpin Sunni telah berusaha mengatur hubungan dengan penduduk Syi'ah yang merupakan mayoritas".
3. Dalam buku World and Its Peoples - ARABIAN PENNISULA hal. 37 disebutan bahwa Syi'ah merupakan penduduk mayoritas di Bahrain.
4. Dalam buku "BAHRAIN FROM THE TWENTIETH CENTURY TO THE ARAB SPRING" juga disebutkan hal yang sama.
Banyak buku-buku lain yang menyebutkan bahwa Syi'ah merupakan mayoritas di negara tersebut, seperti After the Arab Spring: How Islamists Hijacked The Middle East Revolts, hal 96; Containing Iran: Strategies for Addressing the Iranian Nuclear Challenge hal. 100 ; After Iraq: Anarchy and Renewal in the Middle East hal. 178 ; Asia Journal of Global Studies, Issues 1-2 hal. 17. Transnational Shia Politics: Religious and Political Networks in the Gulf hal. 10 ; Understanding Arabs: A Contemporary Guide to Arab Society ; dan sebagainya.
Tetapi beberapa sumber Sunni mempertanyakan validitas data tersebut mengingat saat pemilu terakhir, partai Syi'ah tidak menang dan hanya mendapatkan separuh suara.
DATA RESMI BADAN STATISTIK
![]() |
Peta Bahrain |
![]() |
Dimanakah negara Bahrain ? Terlalu kecil untuk dilihat. |
Sejak 3 Juli 2002, Bahrain dibagi menjadi 5 governorat. Sebelumnya ia dibagi menjadi 12 kotamadya ; Ibu Kota, Tengah, Muharraq, Utara dan Selatan.
AWAL MENJADI BAHRAIN
Selama 2300 tahun, Bahrain menjadi pusat perdagangan dunia di antara Mesopotamia (sekarang Irak) dan Lembah Indus (sekarang sebuah wilayah di India). Adalah peradaban Delmon yang mempunyai kaitan erat dengan Peradaban Sumeria pada abad ke-3 SM. Bahrain menjadi bagian dari Babilon lebih kurang pada tahun 600 SM. Catatan-catatan sejarah menunjukkan Bahrain dikenal melalui pelbagai julukan yang di antaranya "Mutiara Teluk Persia".
Bahrain hingga tahun 1521 terdiri dari daerah Ahsa (yang lebih besar), Qatif (keduanya kini menjadi provinsi timur Arab Saudi), serta Awal (kini pulau Bahrain). Daerah Bahrain terbentang hingga (kini) Kuwait hingga Oman dan dinamakan Provinsi Bahrain (atau Iqlim Al-Bahrain). Namun pada 1521, kedatangan Portugis telah memisahkan Awal (kini Bahrain) dengan daerah lainnya dan hingga kini Bahrain dikenal sebagai wilayah yang dikenal sekarang.
DIBAWAH NAUNGAN BRITANIA RAYA
Minyak ditemukan pada tahun 1931 dan sejak itu Bahrain dibangun dan mengalami modernisasi pesat. Hal ini juga menjadikan hubungan dengan Britania Raya lebih baik dan dibuktikan dengan makin banyaknya pangkalan-pangkalan Inggris yang pindah ke pulau tersebut. Pengaruh menguat seiring dengan makin berkembangnya negara ini, puncaknya saat Charles Belgrave dilantik menjadi penasihat. Belgrave kemudian mengukuhkan sistem pendidikan modern sebagai bagian pendidikan di Bahrain.
Setelah Perang Dunia II, sentimen anti-Inggris menguat di wilayah-wilayah Arab dan mengakibatkan terjadinya kerusuhan di Bahrain. Pada tahun 1960-an, pihak Inggris menyerahkan masa depan Bahrain pada Arbitrase internasional dan meminta agar PBB mengambil alih tanggung jawab.
Pada tahun 1970, Iran terus menerus menuntut haknya terhadap Bahrain dan pulau-pulau lain di Teluk Persia, namun salah satu perjanjian dengan pihak Britania Raya, mereka kemudian setuju untuk tidak meneruskan tuntutannya terhadap Bahrain jika tuntutan (Iran) lainnya dikabulkan. Bahrain menjadi negara 'merdeka' pada Agustus 1971 setelah ritania Raya mundur.
UPAYA TOKOH SYI'AH BAHRAIN
Setelah terjadinya Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, tokoh Syiah Bahrain pada tahun 1981 melancarkan perebutan kekuasaan. Walau bagaimanapun, percobaan mereka gagal. Pada tahun 1994, kerusuhan demi kerusuhan dilakukan oleh golongan Syiah yang tidak puas dengan ketidakadilan pemerintahan.
Pada bulan Maret 1999, Hamad ibn Isa al-Khalifah menggantikan ayahandanya sebagai kepala negara. Ia menjalankan pelbagai perubahan, di antaranya; memberi hak pilih kepada kaum wanita dan membebaskan semua tahanan politik.
JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk negara kecil tersebut hanya sekitar 1,2 juta lebih dengan luas wilayah 765.3 km2. Tahun 2010, jumlah penduduk Bahrain adalah 1.234.571 (Tahun 2010).
Screenshot Wikipedia |
Wikipedia Arabic menyebutkan: data statistik 2011 total pendudukKerajaanBahrain1234571orangtermasukjumlah pendatang,danmayoritas pendudukmendiamikota-kotaManamadanMuharraq.
Data pertumbuhan Penduduk Bahrain sampai 2011 |
Data diatas dilansir dalam situs Alwasat News, telah terjadi lonjakan jumlah peduduk yang cukup drastis sebesar 30 ribu warga selama satu tahun, antara tahun 2010 sampai 2011.
Awalnya penduduk Bahrain merupakan Syi'ah Imamiyah. Syaikh Yaqut al-Hamwi dalam bukunya Mu'jam Al-Buldan (معجم البلدان) Jiliad 4 hal. 150 (th. 1224 M):
أهل البحرين كلهم روافض وليس عندهم من يخالف هذا المذهب إلا أن يكون غريبًا
Penduduk Bahrain seluruhnya Syi'ah Rafidloh, diantara mereka tidak ada yang menyelisi kelompok ini kecuali orang asing.
Hal itu sebagaimana dituturkan oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Ad-Durr al-Kaminah bahwa penduduk Bahrain termasuk pembesar-pembesar Rafidloh. Dikutip dari Hammad al-Jasir dalam Mu'jam al-Jaghrafi (1/218). An-Nabhani al-Maliki menyebutkan bahwa kebanyakan penduduk Bahrain adalah Syi'ah. Sebagaimana diisyaratkan dalam Tuhfah al-Nabhaniyah (hal. 73 dan 85).
Agama resmi Bahrain adalah Islam dan mayoritas penduduk adalah muslim. Menurut sensus pada tahun 2001, 81,2% penduduk Bahrain ialah Muslim, 9% Kristen, dan 9,8% mengamalkan ajaran lain seperti Hindu, Yahudi , Sikh, Baha'i dan lainnya.
Awalnya penduduk Bahrain merupakan Syi'ah Imamiyah. Syaikh Yaqut al-Hamwi dalam bukunya Mu'jam Al-Buldan (معجم البلدان) Jiliad 4 hal. 150 (th. 1224 M):
أهل البحرين كلهم روافض وليس عندهم من يخالف هذا المذهب إلا أن يكون غريبًا
Penduduk Bahrain seluruhnya Syi'ah Rafidloh, diantara mereka tidak ada yang menyelisi kelompok ini kecuali orang asing.
Hal itu sebagaimana dituturkan oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Ad-Durr al-Kaminah bahwa penduduk Bahrain termasuk pembesar-pembesar Rafidloh. Dikutip dari Hammad al-Jasir dalam Mu'jam al-Jaghrafi (1/218). An-Nabhani al-Maliki menyebutkan bahwa kebanyakan penduduk Bahrain adalah Syi'ah. Sebagaimana diisyaratkan dalam Tuhfah al-Nabhaniyah (hal. 73 dan 85).
Tetapi seorang Syaikh Salafi Dr. Abdullah Humaid bin Mubarak menyelisi pendapat tersebut, dalam kitabnya ia mengatakan penduduk Bahrain adalah pengikut madzhab Sunni Maliki, tetapi telah terjadi proses migrasi Syi'ah ke Bahrain dalam sejarah.
Disebutkan dalam buku دليل الخليج, yang aslinya berjudul Gazetteer of the Persian Gulf, 'Oman, and Central Arabia karya J. G. Lorimer, tahun 1905 M menyebutkan: Jumlah muslim Sunni di Bahrain mencapai 60.000 orang, sementara Syi'ah mencapai 40.000 orang. Jumlah muslim Sunni di Bahrain mencapai 60.000 orang, sementara Syi'ah mencapai 40.000 orang. Diperkotaan Sunni mencapai 44.800 orang sementara Syi'ah 16.000 orang. Sedangkan di desa, Sunni mencapai 14.200 orang sementara Syi'ah mencapai 24.075 orang.
Awalnya tidak ada data resmi mengenai statistik pengikut kelompok-kelompok Islam dalam negera tersebut, kecuali dari berbagai sumber surat kabar dan buku, yang menunjukkan bahwa Syi'ah merupakan mayoritas dinegara tersebut.
1. Dalam situs CIA, pada bagian pengantar mengenai negara Bahrain disebutkan:"Pemerintahan yang dipimpin Sunni telah berusaha mengatur hubungan dengan penduduk Syi'ah yang merupakan mayoritas".
2. Dalam BBC (25 November 2014) :"Telah lama terjadi ketegangan antara penduduk Bahrain Sunni dan mayoritas muslim Syi'ah".
Tetapi beberapa sumber Sunni mempertanyakan validitas data tersebut mengingat saat pemilu terakhir, partai Syi'ah tidak menang dan hanya mendapatkan separuh suara.
DATA RESMI BADAN STATISTIK
Data resmi dari Badan Statistik tahun 2010 menyebutkan bahwa prosentasei Sunni 51 persen sedangkan Syi'ah 49 persen. Sebagaimaan dilansir oleh situs Al Jazeera dalam sebuah artikel berjudul وثيقة بحرينية:الشيعة أقل من النصف / Dokumen Bahrain : Syi'ah Kurang Dari Separuh Jumah Penduduk". Data itu diperoleh setelah tim peneliti khusus melakukan penelitian pada peridode 4 Juli sampai 15 November/Desember 2010.
aljazeera.net |
Bila dihitung dengan jumlah penduduk Bahrain 1.234.571 (data 2011), sedangkan muslim dinegara tersebut sebanyak 85% maka maka diperoleh data bahwa jumlah muslim adalah 1.049.358 orang.
Dari jumlah tersebut, kemudian diklasifiksi berdasarkan Sunni dan Syi'ah, tanpa membedakan varian Sunni didalamnya dan varian Syi'ah didalamnya, maka diperoleh data:
Penganut Sunni 51% = 535.172 orang
Penganut Syi'ah 49% = 514.185 orang
Dari jumlah tersebut, kemudian diklasifiksi berdasarkan Sunni dan Syi'ah, tanpa membedakan varian Sunni didalamnya dan varian Syi'ah didalamnya, maka diperoleh data:
Penganut Sunni 51% = 535.172 orang
Penganut Syi'ah 49% = 514.185 orang
Oleh : Ibnu Manshur
- http://id.wikipedia.org/wiki/Bahrain
- http://id.wikipedia.org/wiki/Bahrain
- http://ar.wikipedia.org/wiki/%D8%B3%D9%83%D8%A7%D9%86_%D8%A7%D9%84%D8%A8%D8%AD%D8%B1%D9%8A%D9%86#cite_note-.D9.85.D8.B5.D8.AF.D8.B1-1
- http://www.alwasatnews.com/3076/news/read/525801/1.html
- https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/ba.html
- http://www.aljazeera.net/news/reportsandinterviews/2011/7/4/%D9%88%D8%AB%D9%8A%D9%82%D8%A9-%D8%A8%D8%AD%D8%B1%D9%8A%D9%86%D9%8A%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%B9%D8%A9-%D8%A3%D9%82%D9%84-%D9%85%D9%86-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%B5%D9%81