Muslimedianews.com ~ Pengurus Cabang SITQON Pamekasan mengecam atas berlangsungnya kontes menggambar kartun Nabi Muhammad SAW yang di selenggarakan di Amerika Serikat (3/5).
Ketua SITQON pamekasan Ust. Mohammad Sukardi S.Ag. menyatakan hal itu sebagai sebuah pelecahan terhadap Islam. "Hal itu adalah bentuk pelecehan kepada Nabi dan antar umat beragama, otomatis akan mengganggu kerukunan umat beragama, namun meski begitu kami mengharap agar seluruh umat islam tidak terpancing menanggapinya" ungkapnya.
Sementara Sekretaris SITQON Pemekasan Ahmad ridwnullahmeminta agar umat Islam tidak bertindak anarkis dan meminta pemerintah berperan dalam mencegah terjadinya pelecehan tersebut.
"Dengan tidak mengurangi rasa cinta kita kepada Rosulullah kita tidak boleh anarkis dalam menanggapinya, cukup kita menekan kepada pemerintah terkait untuk tidak terulang lagi kejadian yang serupa untuk kesekian kalinya, namun kita wajib ingkar terhadap perbuatan tersebut", ungkapnya. (4/5/2015)
Pengurus SITQON Pamekasan berharap hal itu tidak terulang lagi untuk kesekian kalinya, agar kerukunan antara umat beragama tetap terjaga.
Sebagaimana diberitakan, kontes tersebut juga dibubarkan oleh aparat keamanan setempat. (Ahmad.R)
Ketua SITQON pamekasan Ust. Mohammad Sukardi S.Ag. menyatakan hal itu sebagai sebuah pelecahan terhadap Islam. "Hal itu adalah bentuk pelecehan kepada Nabi dan antar umat beragama, otomatis akan mengganggu kerukunan umat beragama, namun meski begitu kami mengharap agar seluruh umat islam tidak terpancing menanggapinya" ungkapnya.
Sementara Sekretaris SITQON Pemekasan Ahmad ridwnullahmeminta agar umat Islam tidak bertindak anarkis dan meminta pemerintah berperan dalam mencegah terjadinya pelecehan tersebut.
"Dengan tidak mengurangi rasa cinta kita kepada Rosulullah kita tidak boleh anarkis dalam menanggapinya, cukup kita menekan kepada pemerintah terkait untuk tidak terulang lagi kejadian yang serupa untuk kesekian kalinya, namun kita wajib ingkar terhadap perbuatan tersebut", ungkapnya. (4/5/2015)
Pengurus SITQON Pamekasan berharap hal itu tidak terulang lagi untuk kesekian kalinya, agar kerukunan antara umat beragama tetap terjaga.
Sebagaimana diberitakan, kontes tersebut juga dibubarkan oleh aparat keamanan setempat. (Ahmad.R)