Muslimedianews.com ~ Program Khalifah di televisi swasta Trans 7 yang mengangkat tema "Imam Al Ghazali Pembela Akidah Islam", tayang pada 4 April 2015 lalu menuai kontroversi.
Pasalnya, bukan hanya menganggap tasawuf sebagai suatu pemahaman yang dianggap berusaha menyerang Islam, tetapi juga Hujjatul Islam al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali dianggap kurang mendalami Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Pada menit ke 17:16, Arifin Nugroho pemandu program Khalifah yang disebut sebagai Pemerhati Sirah Nabawi nampaknya gagal memahami filsafat dan tasawuf.
Menit 17:6:" .. lalu juga yang tidak kalah pentingnya, pengaruh (Imam Al Ghazali) dalam bidang tasawuf, disaat itu beliau hidup dimasa, dimana falsafah dan tasawuf menjadi bagian utama dalam hal pendidikan, dan beliau mampu meramu dengan begitu indahnya, sehingga tasawuf ini banyak berkesuaian dengan Islam, disaat itu bagaimana Islam diserang dengan pemahaman-pemahaman dari Romawi, pemahaan-pemahaman dari agama lain, pemahaman dari peradaban lain, Imam al-Ghazali mencoba untuk menjadi benteng. disaat banyak serangan dari berbagai macam pemahaman-pemahaman yang merusak agama ini dari sisi filsafat, dari sisi tasawuf, Imam Al-Ghazali mampu menjadi benteng, ia membentengi itu semua, dan kita sekarang dapat memetik hasilnya. "
Pada narasi sebelumnya, Arifin Nugroho juga menganggap ada satu kekurangan Imam Al-Ghazali yaitu tidak memahami Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Menit 14:19 : "...Hanya memang kalau kita lihat, beberapa pendapat ahli sejarah mengatakan, ada sedikit yang kurang dari beliau adalah, beliau kurang mendalami Al-Qur'an dan Hadits, maka subhanallah kalau lihat perjalanan beliau setelah dari damaskus, setelah dari Damaskus pulang ke kampung halaman beliau di Thus, beliau justru disini memperdalam dua kitab, shahihain, Bukhari dan Muslim".
Seorang ulama sekaliber Imam Al Ghazali, Hujjatul Islam, dianggap kurang mendalami Al-Qur'an dan Al-Hadits padahal beliau banyak hafal hadits, bahkan hadits-hadits beliau melebihi hadits dalam beberapa kitab-kitab hadits, dan karya-karya beliau dari berbagai disiplin ilmu begitu banyak.
1 Bidag Fiqh dan Ushul Fiqh : al-Taʿliqah, al-Mankhul min taʿliqat al-Uṣul. al-Basiṭh, al-Wasiṭh fi al-matdzhab, al-Wajiz fi fiqh al-imam al-syafiʿi., Khulaṣat al-mukhtaṣr wa naqawat al-muʿtaṣr , Kitab tahẓib al-uṣul (Pruning on legal theory), Ghayat al-ghawr fi diryat al-dawar , al-Mustaṣfa min ʿilm al-uṣul, Asas al-qiyas dan Fatawy al-Ghazali
2. Bidang Tasawuf dan Akhlak: Mizan al-ʿamal, Iḥyaʾ ʿulum al-din ., al-Imalaʾ ʿala Ishkalat al-Iḥyaʾ, Bidayat al-hidayah, al-ʾArba'in fi Uṣul al-din , Kimiyatu al-saʿadah , Ayah al-wald al-muḥib, al-Tibr al-masbuk fi naṣihat al-muluk, al-Munqidh min al-ḍalāl, Minhaj al-ʿābidīn , dan Sir al-ʿalamian wa kashf maʾ fi al-darian
3. Bidang Ilm Kalam/Teologi/Tauhid: al-Mustaẓhiri or Fadaʾih al-baṭiniyya wa faḍaʾil al-mustaẓhiriyya , Ḥujat al-ḥaq (Proof of the Truth), al-Iqtiṣad fil- ʿitiqad (Median in Belief), al-Risala al-qudsia, Mufaṣil al-khilaf (Clarifer of the Disagreement), Qawaṣim al-baṭinyah awa jawab al-masaʾil al-ʾarbaʿ al-lati saʾalaha al-baṭiniya bi-hamadhan, al-Maqṣad al-ʾasna fi sharah ʾasmaʾ Allahu al-husna, Jawahir al-qurʾān wa duraruh
Fayaṣl al-tafriqa bayn al-Islam wa-l-zandaqa, Mishkat al-anwar (The Niche of Light), Iljam al-ʿawamm ʿan ʿilm al-kalam, Al-ḥikmah fi makhluqat illah, dan Qanun al-ta'wil (Methodology of Interpretation)
4. Bidang Mantiq dan Filsafat: al-Muntakhal fi al-jadal, (The elect in Dialectics), Maqaṣid al-falasifah (Aims of Philosophers), Tahafut al-falasifa (Incoherence of philosophers), Miʿyar al-ʿilm fi fan al-manṭiq (Criterion of Knowledge in the Art of Logic), Miḥak al-naẓar fi al-manṭiq (Touchstone of Reasoning in Logic), al-Maḍnun bihi ʿala ghyar ahlihi, al-Qisṭas al-mustaqim (The Correct Balance), dan Maʿarij al-qudus fi madarij maʿrifat al-Nafs.
Berikut video tayangan program Khalifah Trans 7 :
(Ibnu Manshur)
Pasalnya, bukan hanya menganggap tasawuf sebagai suatu pemahaman yang dianggap berusaha menyerang Islam, tetapi juga Hujjatul Islam al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali dianggap kurang mendalami Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Pada menit ke 17:16, Arifin Nugroho pemandu program Khalifah yang disebut sebagai Pemerhati Sirah Nabawi nampaknya gagal memahami filsafat dan tasawuf.
Menit 17:6:" .. lalu juga yang tidak kalah pentingnya, pengaruh (Imam Al Ghazali) dalam bidang tasawuf, disaat itu beliau hidup dimasa, dimana falsafah dan tasawuf menjadi bagian utama dalam hal pendidikan, dan beliau mampu meramu dengan begitu indahnya, sehingga tasawuf ini banyak berkesuaian dengan Islam, disaat itu bagaimana Islam diserang dengan pemahaman-pemahaman dari Romawi, pemahaan-pemahaman dari agama lain, pemahaman dari peradaban lain, Imam al-Ghazali mencoba untuk menjadi benteng. disaat banyak serangan dari berbagai macam pemahaman-pemahaman yang merusak agama ini dari sisi filsafat, dari sisi tasawuf, Imam Al-Ghazali mampu menjadi benteng, ia membentengi itu semua, dan kita sekarang dapat memetik hasilnya. "
Pada narasi sebelumnya, Arifin Nugroho juga menganggap ada satu kekurangan Imam Al-Ghazali yaitu tidak memahami Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Menit 14:19 : "...Hanya memang kalau kita lihat, beberapa pendapat ahli sejarah mengatakan, ada sedikit yang kurang dari beliau adalah, beliau kurang mendalami Al-Qur'an dan Hadits, maka subhanallah kalau lihat perjalanan beliau setelah dari damaskus, setelah dari Damaskus pulang ke kampung halaman beliau di Thus, beliau justru disini memperdalam dua kitab, shahihain, Bukhari dan Muslim".
Seorang ulama sekaliber Imam Al Ghazali, Hujjatul Islam, dianggap kurang mendalami Al-Qur'an dan Al-Hadits padahal beliau banyak hafal hadits, bahkan hadits-hadits beliau melebihi hadits dalam beberapa kitab-kitab hadits, dan karya-karya beliau dari berbagai disiplin ilmu begitu banyak.
1 Bidag Fiqh dan Ushul Fiqh : al-Taʿliqah, al-Mankhul min taʿliqat al-Uṣul. al-Basiṭh, al-Wasiṭh fi al-matdzhab, al-Wajiz fi fiqh al-imam al-syafiʿi., Khulaṣat al-mukhtaṣr wa naqawat al-muʿtaṣr , Kitab tahẓib al-uṣul (Pruning on legal theory), Ghayat al-ghawr fi diryat al-dawar , al-Mustaṣfa min ʿilm al-uṣul, Asas al-qiyas dan Fatawy al-Ghazali
2. Bidang Tasawuf dan Akhlak: Mizan al-ʿamal, Iḥyaʾ ʿulum al-din ., al-Imalaʾ ʿala Ishkalat al-Iḥyaʾ, Bidayat al-hidayah, al-ʾArba'in fi Uṣul al-din , Kimiyatu al-saʿadah , Ayah al-wald al-muḥib, al-Tibr al-masbuk fi naṣihat al-muluk, al-Munqidh min al-ḍalāl, Minhaj al-ʿābidīn , dan Sir al-ʿalamian wa kashf maʾ fi al-darian
3. Bidang Ilm Kalam/Teologi/Tauhid: al-Mustaẓhiri or Fadaʾih al-baṭiniyya wa faḍaʾil al-mustaẓhiriyya , Ḥujat al-ḥaq (Proof of the Truth), al-Iqtiṣad fil- ʿitiqad (Median in Belief), al-Risala al-qudsia, Mufaṣil al-khilaf (Clarifer of the Disagreement), Qawaṣim al-baṭinyah awa jawab al-masaʾil al-ʾarbaʿ al-lati saʾalaha al-baṭiniya bi-hamadhan, al-Maqṣad al-ʾasna fi sharah ʾasmaʾ Allahu al-husna, Jawahir al-qurʾān wa duraruh
Fayaṣl al-tafriqa bayn al-Islam wa-l-zandaqa, Mishkat al-anwar (The Niche of Light), Iljam al-ʿawamm ʿan ʿilm al-kalam, Al-ḥikmah fi makhluqat illah, dan Qanun al-ta'wil (Methodology of Interpretation)
4. Bidang Mantiq dan Filsafat: al-Muntakhal fi al-jadal, (The elect in Dialectics), Maqaṣid al-falasifah (Aims of Philosophers), Tahafut al-falasifa (Incoherence of philosophers), Miʿyar al-ʿilm fi fan al-manṭiq (Criterion of Knowledge in the Art of Logic), Miḥak al-naẓar fi al-manṭiq (Touchstone of Reasoning in Logic), al-Maḍnun bihi ʿala ghyar ahlihi, al-Qisṭas al-mustaqim (The Correct Balance), dan Maʿarij al-qudus fi madarij maʿrifat al-Nafs.
Berikut video tayangan program Khalifah Trans 7 :
(Ibnu Manshur)