Pria asal Kabupaten Demak itu sama sekali tak menyangka sebagian dagangannya masih utuh. Hariyo adalah pedagang buku-buku agama di lantai dua Pasar Johar. Ia menjual naskah al-Quran, buku-buku agama, hingga kitab-kitab kuning yang biasanya diajarkan di pesantren. Sebagian dari usahanya itu utuh dan terselamatkan.
Dia terkejut mendengar keadaan tersebut. Padahal, ia sudah merelakan koleksi bukunya dilalap si jago merah ketika mendengar kabar berita kebakaran. Setelah itu, ia pun tetap di rumah dan tidak mengunjungi pasar selama tiga hari terakhir.
“Baru tadi diberi tahu karyawan, katanya masih ada yang utuh. Padahal saya sudah pasrah dengan kebakaran ini,” ujarnya.
Setelah mendapat info tersebut, ia bergegas ke Semarang. Didapatinya kemudian ratusan buku agama, al-Quran hingga kitab kuning masih utuh. Dia pun dibantu karyawannya langsung mengangkut buku yang masih tersisa tersebut.
Saat hari pertama kebakaran, ia mengaku sempat akan mengunjungi tempat jualannya tersebut. Namun, karena kobaran api yang terlampau besar, peluangnya untuk masuk menyelamatkan buku musnah. Sejak saat itu, ia mulai merelakan buku dagangannya.
Usai api mereda, ia meminta karyawannya mengecek kios. Dilaporkannya kemudian bahwa kios beserta buku dagagannya ludes terbakar, laiknya ribuan kios lain yang bernasib serupa. Ternyata, setelah melihat dengan seksama, ada sejumlah buku yang terselamatkan.
Buku itu aman karena disimpan dalam lemari kayu, di mana bagian luarnya ditutupi oleh seng. Letak almari kayu berada di luar kios. Buku yang selamat di dalam almari itu setelah dibuka ternyata berisi buku agama, al-Quran dan sejumlah kitab kuning.
“Saya memang jual buku-buku agama. Alhamdulillah, sekitar 30 pesenan terselamatkan,” papar dia.
Buku-buku tersebut kemudian langsung dibawa ke Demak. Di sana, ia akan menjual kembali barang-barang yang berhasil terselamatkan tersebut. “Padahal, toko-toko yang lain sudah hangus semua,” tambahnya.
Kompleks pasar Johar sendiri terbakar Sabtu akhir pekan lalu. Setidaknya ada ribuan kios terbakar, hingga mengalami kerugian hampir senilai Rp 400 miliar. [Nazar Muhamad/002]
sumber nujateng.co, foto :Nazar Muhammad