Muslimedianews.com ~ Beberapa hari terakhir, penduduk ranah dunia maya dihebohkan dengan kasus pembacaan Alquran dengan langgam Jawa yang dibacakan di istana negara. Perbedaan ini memang tidak bisa dielakkan, namun ada beberapa hal penting yang bisa kita lakukan, sebagaimana yang dirincikan oleh Syekh Jamal Faruq ketika kita memiliki pendapat yang saling berpunggungan.
1. Perbedaan itu harus dilandaskan dengan rasa ikhlas dan terjauh dari hawa nafsu.
2. Perbedaan harus dilatari dengan objektifitas dan terjauh dari rasa fanatik
3. Meski berbeda pendapat, kita tetap harus mengedepankan baik sangka kepada orang lain
4. Dalam perbedaan pendapat, jangan pernah sekali-sekali menghina atau mencela pribadi orang lain
5. Perbedaan jangan dilandaskan dengan niat ingin menjatuhkan lawan dan berpegang kepada suatu pendapat tanpa mengetahui dalil dan hujjahnya
6. Adakan dialog tukar pendapat dengan bahasa yang santun
7. Jika pada akhirnya perbedaan sama sekali tidak bisa dielakkan, maka tetaplah untuk berjalan beriringan tangan dalam hal yang disepakati dan toleransilah terhadap hal yang dijadikan perbedaan.
Dalam ketegangan menghadapi perbedaan ini, mari periksan niat kita masing-masing. Dari zaman Rasulullah Saw. perbedaan memang tidak bisa dielakkan apalagi zaman sekarang. Cukuplah kita kedepankan etika, lapangkan dada dan toleransi karena kita memang tidak bisa memuaskan semua pihak dengan pendapat kita.
1. Perbedaan itu harus dilandaskan dengan rasa ikhlas dan terjauh dari hawa nafsu.
2. Perbedaan harus dilatari dengan objektifitas dan terjauh dari rasa fanatik
3. Meski berbeda pendapat, kita tetap harus mengedepankan baik sangka kepada orang lain
4. Dalam perbedaan pendapat, jangan pernah sekali-sekali menghina atau mencela pribadi orang lain
5. Perbedaan jangan dilandaskan dengan niat ingin menjatuhkan lawan dan berpegang kepada suatu pendapat tanpa mengetahui dalil dan hujjahnya
6. Adakan dialog tukar pendapat dengan bahasa yang santun
7. Jika pada akhirnya perbedaan sama sekali tidak bisa dielakkan, maka tetaplah untuk berjalan beriringan tangan dalam hal yang disepakati dan toleransilah terhadap hal yang dijadikan perbedaan.
Dalam ketegangan menghadapi perbedaan ini, mari periksan niat kita masing-masing. Dari zaman Rasulullah Saw. perbedaan memang tidak bisa dielakkan apalagi zaman sekarang. Cukuplah kita kedepankan etika, lapangkan dada dan toleransi karena kita memang tidak bisa memuaskan semua pihak dengan pendapat kita.
-Disarikan dari kitab Bashair al-Azhariyyah fi Majallat al-Ikhtilaf Bainal Muslimin wa Dhawabithuhu al-Akhlaqiyyah karangan Syekh Jamal Faruq,
via suara Al Azhar