Al Azhar merupakan menara keilmuan umat Islam, dimana manhajnya tidak berbeda jauh dengan Aswaja al-Nahdliyyah yang ada di Indonesia. Kami berharap umat Islam menjadikan Suara Al Azhar sebagai salah satu website rujukan mereka dan menjauhi situs-situs berhaluan diluar Aswaja.
Berikut profile Suara Azhar sebagaimana dicantumkan dalam websitenya:
***
Di pertengahan tahun 2013, Mesir diguncang oleh gempa politik yang sangat hebat. Pada saat itu, mantan Presiden Mesir ditahan oleh pihak militer karena dianggap tidak layak memimpin Mesir. Waktu itu, para ulama Al-Azhar pun harus terseret dalam lingkaran fitnah tersebut sehingga banyak yang dicaci, dihina dan direndahkan oleh orang-orang yang tidak bertangguang jawab.
Melihat kenyataan pada waktu itu tidak ada media yang mewakili institusi Al-Azhar, kami para mahasiswa Al-Azhar disini merasa perlu untuk membuat sebuah media yang benar-benar merupakan bagian dari Al-Azhar itu sendiri. Akhirnya, pada akhir Agustus 2013, kami yang pada awalnya berjumlah tiga orang sepakat untuk membuat sebuah media bernama Suara Al-Azhar dengan harapan bisa mengkonter isu-isu tidak benar yang dituduhkan oleh kelompok-kelompok yang mencampuradukkan agama dengan politik untuk tujuan kekuasaan.
Pada awalnya, kami hanya bergerak di media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Namun, setelah melihat kebutuhan umat akan ilmu Al-Azhar yang sebenarnya, kami akhirnya mulai merisntis website supaya segala macam bentuk postingan yang kami buat bisa lebih tertata rapi dan memudahkan para pembaca untuk mengakses.
Kami berharap, dengan adanya Suara Al-Azhar ini bisa menyebarluaskan Ilmu Islam yang Moderat sebagaimana yang selalu didengung oleh Al-Azhar. Kami ingin membumikan seluruh perkataan para ulama Al-Azhar dengan tujuan untuk merealisasikan "Islam Rahmatan lil 'Alamin".
***
Redaksi MMN