قامت تظللني من الشمس - نفس أحب إلي من نفسي
قامت تظللني ومن عجب - شمس تظللني من الشمس
"Dia (istriku) berdiri menaungiku dari mentari, (dia) adalah jiwa yang lebih aku cintai dari jiwaku sendiri".
"Dia berdiri menaungiku dari mentari, sedangkan yang aneh adalah ada mentari yang menaungiku dari mentari".
Dulu saya dapatkan Bait di atas pas awal masuk Univ. Imam Syafii ketika mengikuti Mata Kuliah Ilmu Balaghah Mustawa Tsani Fashl Awwal (semester 3) yang langsung diajarkan oleh Dr. Mubarak, salah satu Doktor Bahasa alumni Universitas Al-Khurtum Sudan. Namun sayang baru kemaren (1 Sya'ban 1436 H/19 Mei 2015) beliau telah mudik ke Sudan.
Bait tersebut adalah Perkataan Muhammad Bin Al-'Amid, seorang Mentri yang merupakan Pakar dalam Ilmu Sastra, Filsafat dan Perbintangan. Beliau termasuk Tokoh yang tulisannya terkenal di Zamannya. Beliau wafat tahun 360 H.
Disadur dari Kitab Al-Balaghah Al-Wadhihah hal. 58, karya Dr. Ali Al-Jazim dan Dr. Mushtafa Amin, Cetakan Muassasah Al-Kutub Ats-Tsaqafiyah th. 1435 H/2014.
Suatu ketika ada teman saya yang bertanya akan makna Bait tersebut di atas, lantas saya jawab : Ini cuma perumpamaan Seorang Istri dengan Mentari di satu sisi, tahulah seperti apa jadinya Dunia tanpa Mentari, Dunia akan gelap gulita tanpa sinarnya, mungkin pula seluruh permukaan Bumi tak ubahnya perwujudan Kutub Utara dan Selatan, yang hanya berupa Es dan diselimuti oleh Salju. Di sisi lain dia menaungi suami dengan Kasih Cinta dan Sayangnya dari sengatan panasnya mentari di siang hari, yakni selepas suami kerja di bawah teriknya mentari, setibanya di rumah ada mentari yang bersedia menaunginya dari sinar mentari (kesumpekan, penat dan letih di siang hari).
Tarim, 25 Sya'ban 1436 H/12 Juni 2015
Oleh : Imam Abdullah El-Rashied,
Mahasiswa Univ. Imam Syafii Hadramaut - Yaman.