Muslimedianews.com ~ Pada bulan Ramadhan, umat Islam di berbagai dunia menggiatkan diri membaca Al-Qur’an atau tadarus Al-Qur’an, termasuk juga di Indonesia.
Selain membaca al-Qur'an secara sendiri-sendiri, diantara mereka juga ada yang melakukan secara bersama-sama. Seperti, misalnya ada yang membaca, sebagian mendengarkan serta memperhatikan bacaan tersebut, secara bergantian.
Cara membaca al-Qur'an semacam ini, dijelaskan oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani didalam Nihayatuz Zain. Syaikh Nawawi mengatakan
فَمن التِّلَاوَة المدارسة الْمعبر عَنْهَا بالإدارة وَهِي أَن يقْرَأ على غَيره وَيقْرَأ غَيره عَلَيْهِ وَلَو غير مَا قَرَأَهُ الأول
"Diantara cara membaca Al-Qur’an adalah mudarasah, yang sering disebut dengan al-Idarah, yaitu seseorang membaca Al-Qur’an kepada orang lain, dan orang lain itu juga membaca Al-Qur’an padanya, meskipun apa yang dibaca oleh yang lain tidak seperti yang orang yang pertama".
Hal diatas juga pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw bersama Malaikat Jibril as., disebutkan didalam Shahih Al-Bukhari, sebagai berikut :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ
“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam orang yang paling dermawan diantara manusia. Dan beliau paling pemurah pada bulan Ramadlan ketika Jibril bertemu beliau, Malaikat Jibril selalu mengunjungi Rasulullah pada setiap malam bulan Ramadhan kemudian beliau menyimakkan Al-Qur’an kepadanya (melakukan mudarasah). Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam ketika dikunjungi Malaikat Jibril lebih dermawan dalam kebajikan daripada hembusan angin”.
Pahala Mendengarkan al-Qur'an
Dalam kegiatan tadarus, meskipun ada yang tidak membaca al-Qur'an, namun menyimak orang lain membaca al-Qur'an, maka juga didapat olehnya. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits.
Disamping itu, mendengarkan Al-Qur'an juga merupakan ibadah dan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Sebagaimana sebuah riwayat yang menuturkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda :
مَنِ اسْتَمَعَ إِلَى آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، كُتِبَ لَهُ حَسَنَةٌ مُضَاعَفَةٌ، وَمَنْ تَلَاهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang mendengarkan satu ayat dari Kitabullah (Al-Qur'an), ditetapkan baginya kebaikan yang berlipat ganda, dan barangsiapa yang membacanya maka itu akan menjadi cahaya baginya kelak di hari qiyamat”. (HR. Ahmad)
Selain membaca al-Qur'an secara sendiri-sendiri, diantara mereka juga ada yang melakukan secara bersama-sama. Seperti, misalnya ada yang membaca, sebagian mendengarkan serta memperhatikan bacaan tersebut, secara bergantian.
Cara membaca al-Qur'an semacam ini, dijelaskan oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani didalam Nihayatuz Zain. Syaikh Nawawi mengatakan
فَمن التِّلَاوَة المدارسة الْمعبر عَنْهَا بالإدارة وَهِي أَن يقْرَأ على غَيره وَيقْرَأ غَيره عَلَيْهِ وَلَو غير مَا قَرَأَهُ الأول
"Diantara cara membaca Al-Qur’an adalah mudarasah, yang sering disebut dengan al-Idarah, yaitu seseorang membaca Al-Qur’an kepada orang lain, dan orang lain itu juga membaca Al-Qur’an padanya, meskipun apa yang dibaca oleh yang lain tidak seperti yang orang yang pertama".
Hal diatas juga pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw bersama Malaikat Jibril as., disebutkan didalam Shahih Al-Bukhari, sebagai berikut :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ
“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam orang yang paling dermawan diantara manusia. Dan beliau paling pemurah pada bulan Ramadlan ketika Jibril bertemu beliau, Malaikat Jibril selalu mengunjungi Rasulullah pada setiap malam bulan Ramadhan kemudian beliau menyimakkan Al-Qur’an kepadanya (melakukan mudarasah). Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam ketika dikunjungi Malaikat Jibril lebih dermawan dalam kebajikan daripada hembusan angin”.
Pahala Mendengarkan al-Qur'an
Dalam kegiatan tadarus, meskipun ada yang tidak membaca al-Qur'an, namun menyimak orang lain membaca al-Qur'an, maka juga didapat olehnya. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits.
Disamping itu, mendengarkan Al-Qur'an juga merupakan ibadah dan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Sebagaimana sebuah riwayat yang menuturkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda :
مَنِ اسْتَمَعَ إِلَى آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، كُتِبَ لَهُ حَسَنَةٌ مُضَاعَفَةٌ، وَمَنْ تَلَاهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang mendengarkan satu ayat dari Kitabullah (Al-Qur'an), ditetapkan baginya kebaikan yang berlipat ganda, dan barangsiapa yang membacanya maka itu akan menjadi cahaya baginya kelak di hari qiyamat”. (HR. Ahmad)
Oleh : Ibnu L' Rabassa