Muslimedianews.com ~ Dalam satu twitnya, "Ulil Abshar-Abdalla: Salah Paham Perihal Hermeneutika - http://go.shr.lc/1JuzoAT", Ulil mendapatkan reply berupa pertanyaan dari solichin @IrSolichin,
"#adakah #PersamanArti Islam Nusantara dengan Islam Protestan #kalauada tks ?", tanya akun @IrSolichin kepada @ulil. (22/8).
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ulil mengatakan: "Analoginya kurang tepat. Islam Nusantara mirip Katolik. Islam Jonru mirip Protestantisme.".
"Atau lebih tepatnya, Islam Jonru mirip Protestan fundamentalis.", lanjut Ulil.
Menurut Ulil, bila dilakukan perbandinga, maka Islam versi Jonru (Islam yang dipahamai seperti pemahaman Jonro) sama seperti pemahaman kalangan pemeluk Protestan fundamentalis. Sedangkan Islam Nusantara paralel dengan Katolik.
"Jadi perbandingannya: Islam Nusantara paralel dg Katolik. Islam liberal dg Protestan liberal. Islam "Jonru" dg Protestan fundamentalis.", lanjut Ulil.
Kicauan Ulil itu lalu ditanggapi oleh akun indra @imultea.
"@ulil katolik bukannya lebih "kolot"?", tanyanya kepada Ulil.
"Kemiripan dg Katolik dari segi kuatnya aspek tradisi dan kultur lokal"., jawab Ulil.
"#adakah #PersamanArti Islam Nusantara dengan Islam Protestan #kalauada tks ?", tanya akun @IrSolichin kepada @ulil. (22/8).
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ulil mengatakan: "Analoginya kurang tepat. Islam Nusantara mirip Katolik. Islam Jonru mirip Protestantisme.".
"Atau lebih tepatnya, Islam Jonru mirip Protestan fundamentalis.", lanjut Ulil.
Menurut Ulil, bila dilakukan perbandinga, maka Islam versi Jonru (Islam yang dipahamai seperti pemahaman Jonro) sama seperti pemahaman kalangan pemeluk Protestan fundamentalis. Sedangkan Islam Nusantara paralel dengan Katolik.
"Jadi perbandingannya: Islam Nusantara paralel dg Katolik. Islam liberal dg Protestan liberal. Islam "Jonru" dg Protestan fundamentalis.", lanjut Ulil.
Kicauan Ulil itu lalu ditanggapi oleh akun indra @imultea.
"@ulil katolik bukannya lebih "kolot"?", tanyanya kepada Ulil.
"Kemiripan dg Katolik dari segi kuatnya aspek tradisi dan kultur lokal"., jawab Ulil.
red. Ibnu Manshur