Muslimedianews.com ~ Ahli hadis, ahli tafsir dan sejarah, al Hafidz Ibnu Katsir mencatat dalam kitabnya al Bidayah wa al Nihayah, bahwa pada Muharram 380 H, penduduk Bashrah Iraq, menemukan makam tua yang terbuka.
Mereka meyakini sebagai jenazah sahabat Zubair bin Awwam. Jenazah yang masih utuh selama ratusan tahun itu kemudian dikafani ulang dan dikubur kembali.
Lalu di bangunlah masjid di dekatnya, area di dekat makam diwakafkan, diberi penjaga makam, tempat duduk peziarah dan lampu penerangan.
***
'Mengkramatkan' makam sudah berlangsung sejak lama, asalkan hanya meminta kepada Allah. Tidak terbersit dalam hati orang Mukmin yang berziarah untuk menyembah kepada ahli kubur sedikitpun.
Sebab orang bertauhid tidak mungkin menyembah kepada selain Allah. Sementara ziarah ke makam ulama dan auliya sudah dijalani oleh umat Islam sejak dahulu.
Mereka meyakini sebagai jenazah sahabat Zubair bin Awwam. Jenazah yang masih utuh selama ratusan tahun itu kemudian dikafani ulang dan dikubur kembali.
Lalu di bangunlah masjid di dekatnya, area di dekat makam diwakafkan, diberi penjaga makam, tempat duduk peziarah dan lampu penerangan.
'Mengkramatkan' makam sudah berlangsung sejak lama, asalkan hanya meminta kepada Allah. Tidak terbersit dalam hati orang Mukmin yang berziarah untuk menyembah kepada ahli kubur sedikitpun.
Sebab orang bertauhid tidak mungkin menyembah kepada selain Allah. Sementara ziarah ke makam ulama dan auliya sudah dijalani oleh umat Islam sejak dahulu.
Oleh : Ust. Muhammad Ma'ruf Khozin
ilustrasi foto tanah retak