Muslimedianews.com, Banjarmasin ~ Panitia Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas & Konbes NU) laksanakan Seminar Pra Munas & Konbes, bertempat di Gedung Dakwah NU Kalsel, Jl. A. Yani Km. 12,5 Gambut Kab. Banjar Prov. Kalimantan Selatan, beberapa hari yang lalu. Seminar Pramunas Alim Ulama & Konbes NU 2014 tersebut, mengangkat tema Memperkuat Budaya Sebagai Basis Pembangunan Sosial dan Politik’, menghadirkan 3 (tiga) nara sumber yang terdiri dari peneliti LIPI Muchlis Paeni, Pemred Banjarmasin Post Group, Yusran Pare, dan juga Wajekjen PBNU Adnan Anwar.
Pemimpin Redaksi (Pemred) Banjarmasin Post Group Yusran Pare, menyampaikan tentang bagaimana refleksi dari tiga pemilu yang lampau, beliau mengatakan bahwa ada banyak pergeseran prilaku politik yang berimbas pada demokrasi, menurut beliau peristiwa 17 tahun lalu, Jumat Kelabu, 23 Mei 1997 banyak yang sudah melupakan, kemudian diteruskan dengan kerusuhan Sampit, Kalteng. ‘Manusia seperti hewan yang membuhuh sesama, di Kalsel pembukaan lahan tidak terbendung lagi, pertambangan massif terjadi’. Papar Yusran
Adapun Wajekjen PBNU Adnan Anwar, mengatakan bahwa memang benar bahwa kondisi ditengah masyarakat telah mengalami pergeseran, maka oleh karenanya sudah saatnya kita kembali kepada akar budaya bangsa sebagai landasan hukum bernegara yakni Pancasila 1945, kembali ke Khittah dan berpegang pada ahlusunnah wal jama’ah, Terang Adnan Anwar.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banjarmasin DR. H. Ahmadi H. Syukran, MM, sebagai peserta aktif dalam kegiatan tersebut, mengaku sangat berharap agar organisasi-organisasi keagamamaan seperti NU ini, dapat berperan aktif dalam pembangunan bangsa yang unggul disegala bidang.
Turut berhadir pada Seminar Pramunas Alim Ulama & Konbes NU 2014 ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Kalsel Drs. H. Muhammad Thambrin, M.MPd, dan juga jajaran pengurus PBNU Prov. Kalimantan Selatan. (Rep/Ft: Nandar)
sumber : kemenag.go.id
Pemimpin Redaksi (Pemred) Banjarmasin Post Group Yusran Pare, menyampaikan tentang bagaimana refleksi dari tiga pemilu yang lampau, beliau mengatakan bahwa ada banyak pergeseran prilaku politik yang berimbas pada demokrasi, menurut beliau peristiwa 17 tahun lalu, Jumat Kelabu, 23 Mei 1997 banyak yang sudah melupakan, kemudian diteruskan dengan kerusuhan Sampit, Kalteng. ‘Manusia seperti hewan yang membuhuh sesama, di Kalsel pembukaan lahan tidak terbendung lagi, pertambangan massif terjadi’. Papar Yusran
Adapun Wajekjen PBNU Adnan Anwar, mengatakan bahwa memang benar bahwa kondisi ditengah masyarakat telah mengalami pergeseran, maka oleh karenanya sudah saatnya kita kembali kepada akar budaya bangsa sebagai landasan hukum bernegara yakni Pancasila 1945, kembali ke Khittah dan berpegang pada ahlusunnah wal jama’ah, Terang Adnan Anwar.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banjarmasin DR. H. Ahmadi H. Syukran, MM, sebagai peserta aktif dalam kegiatan tersebut, mengaku sangat berharap agar organisasi-organisasi keagamamaan seperti NU ini, dapat berperan aktif dalam pembangunan bangsa yang unggul disegala bidang.
Turut berhadir pada Seminar Pramunas Alim Ulama & Konbes NU 2014 ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Kalsel Drs. H. Muhammad Thambrin, M.MPd, dan juga jajaran pengurus PBNU Prov. Kalimantan Selatan. (Rep/Ft: Nandar)
sumber : kemenag.go.id