Muslimedianews.com ~ Beredarnya foto mahasiswa-mahasiswi IAIN Walisongo yang 'shilaturahim' ke sebuah Gereja sempat membuat kontroversi dijejaring sosial, bahkan ada yang memelintir dengan isu murtad sebagaimana disebarkan di Whatsapp.
Baca : Aksi Mahasiswa IAIN 'belajar' Kekatolikan menjadi Kontroversi.
Kabar yang benar, hal itu adalah agenda Interfaith Journey "Silaturrahim Lintas Iman: Mempererat Persaudaraan dalam Keberagaman" yang dilakukan oleh aktifis mahasiswa-mahasiswi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Abdurrahman Wahid Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo melalui Biro Sosial Keagamaan.
Agenda kegiatannya tidak hanya ke Pastoran, tetapi ke tempat ibadah lainnya, seperti Wihara dan sebagaiya. Berikut lansiran beritanya di NU Online (3/6/2014) :
Baca : Aksi Mahasiswa IAIN 'belajar' Kekatolikan menjadi Kontroversi.
Kabar yang benar, hal itu adalah agenda Interfaith Journey "Silaturrahim Lintas Iman: Mempererat Persaudaraan dalam Keberagaman" yang dilakukan oleh aktifis mahasiswa-mahasiswi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Abdurrahman Wahid Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo melalui Biro Sosial Keagamaan.
Agenda kegiatannya tidak hanya ke Pastoran, tetapi ke tempat ibadah lainnya, seperti Wihara dan sebagaiya. Berikut lansiran beritanya di NU Online (3/6/2014) :
PMII ABDURRAHMAN WAHID
Silaturahmi Lintas Iman ke Beberapa Tempat Ibadah
Semarang, NU OnlineDalam kehidupan bernegara di Indonesia, kita akan melihat banyak ralita bahwa setiap aspek kehidupan terdapat banyak perbedaan, salah satunya dalam agama. Islam sebagai agama mayoritas yang dipeluk oleh masyarakat, mempunyai tanggung jawab besar untuk dapat menjaga keberagaman tersebut sebagai manivestasi Islam Rahmatan lil ‘Alamiin.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Abdurrahman Wahid Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo melalui Biro Sosial Keagamaan melaksanakan agenda Interfaith Journey ”Silaturrahim Lintas Iman: Mempererat Persaudaraan dalam Keberagaman”.
Agenda yang digelar Sabtu-Ahad (1/6/2014) ini diikuti oleh 31 peserta di hari pertama dan 18 peserta di hari kedua. Dengan sepeda motor mereka berkunjung ke tempat-tempat ibadah agama-agama di Semarang.
Di antaranya, Pura Agung Giri Nata Semarang, Vihara Mahavira Graha Semarang, Pastoran Kebondalem Semarang, Klenteng Tay Kak Sie Semarang, Gereja Jemaat Allah Global Indonesia (JAGI) Semarang dan Terakhir di Vihara Tanah Putih Semarang.
Agenda ini bertujuan untuk mengenal lebih dekat ajaran-ajaran agama di Indonesia melalui dialog interaktif langsung dengan Pemuka Agama masing-masing. “Selanjutnya, akan menjadi bekal sahabat-sahabati untuk mengkampanyekan pluralisme beragama, menjadi Islam yang inklusif,” jelas A Umam Aufi selaku koordinator kegiatan.
Agenda ini disambut positif oleh para pemuka agama yang dikunjungi, salah satunya oleh Romo Aloys Budi Purnomo Pr., Pastor Paroki Gereja Kebondalem. “Agenda yang sangat bagus, ini menunjukkan bahwa tidak ada konflik apa pun antara Islam dan Katolik”, ungkap Romo Budi di sela-sela penyampaian materi diskusi.
Perjalanan dimulai dengan berkunjung ke Pura Agung Giri Nata di Jalan Sumbing No. 12 Semarang. Di sana disambut langsung oleh Bapak Agung selaku Pangempon Pura, dilanjutkan dengan diskusi bersama. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Vihara Mahavira Graha Semarang. (Red: Mahbib Khoiron/nu.or.id)
Menanggapi berbagai kabar-kabar tidak menyenangkan, Romo Aloys Purnomo di akun jejaring sosial facebooknya juga memberikan pelurusan informasi, (4/6/2014) sebagai berikut :
Sudah sejak 10 tahun terakhir saya menjalin relasi dengan IAIN Walisongo Semarang. Saya sangat menghornati civitas academica dan komunitas ini yang bagiku sangat terbuka.Klarifikasi yang benar yang ditujukkan Romo Aloys Purnomo adalah sebagai berikut:
Beberapa kali saya diundang dan terlibat dalam kegiatan kampus, terutama Fak Ushuludin. Mereka juga datang ke gereja tempat saya bertugas. Pada hari raya tertentu, Natal n Paskah, saya menerima ucapan selamat dari mereka bahkan kunjungan mereka. Tak sedikit para alumni dan dosen IAIN Walisongo Semarang yang masih terus menjalin relasi dan silaturahim sampai hari ini. Hal yang sama dengan kawan-kawan PMII.
Terbaru kehadiran kawan-kawan PMII Rayon Gus Dur Fak Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Sayangnya, yang terakhir ini telah dipelintir beritanya menjadi tidak sedap, justru oleh saudari-saudara yang mengaku umat Islam.
Demi kecintaan dan rasa hormat saya pada Civitas Academica IAIN Walisongo Semarang, berikut saya postingkan disposisi yang benar berikut ini.
MOHON DICERMATI Terimakasih: tentang IAIN WALISONGO
Klarifikasi yg benar.
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=684162928287289&set=a.100531926650395.948.100000807643327&type=1&theater
Penyesatan:
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=716909015018874&set=a.711388218
#MOHON DISEBARKAN UNTUK KEDAMAIAN SESAMA UMAT BERAGAMA
Mereka yang bersilaturahmi dan datang ke gereja dan pastoranku pada hari Sabtu (31/05); mereka datang atas nama PMII Rayon Gus Dur Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ya. Istimewa mereka belajar mengenai pluralitas. Gereja Katolik hanyalah salah satu dari beberapa tempat ysng mereka kunjungi dalam rangka pembelajaran itu. Demikian sekilas info dan klarifikasi atas peristiwa yang terjadi. Salam (4/6/2014)
red. Ibnu L' Rabassa