Muslimedianews.com, Semarang ~ Sedikitnya 80 anggota PMII Rayon Syariah dan Ekonomi Islam (Rasyei) IAIN Walisongo Semarang, mengadakan diskusi perihal gerakan Salafi Wahabi yang mewabah di perguruan tinggi umum, Kamis (17/4/2014) pagi. Mereka tertantang untuk mengamati pola gerakan kelompok Wahabi.
Diskusi ini digelar guna memperingati harlah ke-54 PMII. “Terutama sebagai refleksi bagi organisasi pergerakan mahasiswa Islam ini dalam rangka mengabdi untuk Indonesia,” kata Ketua Rayon Syariah Shofi di ruang diskusi di auditorium II kampus III IAIN Walisongo jalan Walisongo nomor 3-5, Semarang.
PMII, kata narasumber Guntur Ramli, lahir dari rahim NU. Karenanya, syariat Islam bagi kader pergerakan bukan berwujud aspirasi dalam bentuk formal dalam peraturan pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
"Semangat gerakan PMII lebih kepada perjuangan nilai-nilai keadilan berbangsa dan bernegara yang diatur dalam syariat Islam," kata mantan Ketua PCINU Mesir.
Bisa dikatakan gerakan PMII bukan hanya untuk organisasi kemahasiswaan, tapi juga untuk bangsa, bagaimana mempertahankan demokrasi yang mengacu pada Pancasila dan UUD 1945, tandas Guntur.
Shofi menilai diskusi ini tidak kalah penting dengan demonstrasi di jalanan, "Bahkan kegiatan seperti ini harus lebih intens dilakukan sebuah organisasi pergerakan selain berdemo di jalanan. Demonstrasi juga harus diimbangi penyegaran berpikir." (Nufus Affandi/Alhafiz K)
Sumber : nu.or.id
Diskusi ini digelar guna memperingati harlah ke-54 PMII. “Terutama sebagai refleksi bagi organisasi pergerakan mahasiswa Islam ini dalam rangka mengabdi untuk Indonesia,” kata Ketua Rayon Syariah Shofi di ruang diskusi di auditorium II kampus III IAIN Walisongo jalan Walisongo nomor 3-5, Semarang.
PMII, kata narasumber Guntur Ramli, lahir dari rahim NU. Karenanya, syariat Islam bagi kader pergerakan bukan berwujud aspirasi dalam bentuk formal dalam peraturan pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
"Semangat gerakan PMII lebih kepada perjuangan nilai-nilai keadilan berbangsa dan bernegara yang diatur dalam syariat Islam," kata mantan Ketua PCINU Mesir.
Bisa dikatakan gerakan PMII bukan hanya untuk organisasi kemahasiswaan, tapi juga untuk bangsa, bagaimana mempertahankan demokrasi yang mengacu pada Pancasila dan UUD 1945, tandas Guntur.
Shofi menilai diskusi ini tidak kalah penting dengan demonstrasi di jalanan, "Bahkan kegiatan seperti ini harus lebih intens dilakukan sebuah organisasi pergerakan selain berdemo di jalanan. Demonstrasi juga harus diimbangi penyegaran berpikir." (Nufus Affandi/Alhafiz K)
Sumber : nu.or.id