
Lukman Hakim Saifuddin mengatakan setelah libur lebaran usai, warga Syiah bisa meninggalkan tempat pengungsian. Ia memahami bahwa persoalan yang menimpa warga Syiah tak hanya menyangkut soal agama namun juga ada persoalan politik, maka ia melakukan pendekatan tak hanya pada pemerintah daerah namun juga kalangan agamawan dan pihak-pihak yang melakukan pendampingan pada warga Syiah.
"Ini karena terbentur lebaran jadi waktunya mundur, seharusnya persoalannya bisa cepat selesai. Semua akan selesai setelah libur lebaran," kata Lukman Hakim Saifuddin.
Lukman menambahkan bahwa warga Syiah mempunyai hak sebagai warga negara yang sama di mata hukum. Jadi setelah mereka pulang ke kampung halamannya maka mereka boleh menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan mereka dan hidup damai dengan warga lainnya.
“Prinsipnya setiap warga negara punya hak yang sama untuk tinggal di kampungnya dan beribadah, meskipun beda keyakinan tapi semua dijamin konstitusi negara kita.”
Sebelumnya warga Syiah asal Sampang, Madura hingga sekarang masih dilarang Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk pulang ke kampung halamannya. Menurut Pendamping warga Syiah, Hertasning Ichlas, Pemprov Jatim berdalih pelarangan ini karena demi keamanan mereka.
"Ini karena terbentur lebaran jadi waktunya mundur, seharusnya persoalannya bisa cepat selesai. Semua akan selesai setelah libur lebaran," kata Lukman Hakim Saifuddin.
Lukman menambahkan bahwa warga Syiah mempunyai hak sebagai warga negara yang sama di mata hukum. Jadi setelah mereka pulang ke kampung halamannya maka mereka boleh menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan mereka dan hidup damai dengan warga lainnya.
“Prinsipnya setiap warga negara punya hak yang sama untuk tinggal di kampungnya dan beribadah, meskipun beda keyakinan tapi semua dijamin konstitusi negara kita.”
Sebelumnya warga Syiah asal Sampang, Madura hingga sekarang masih dilarang Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk pulang ke kampung halamannya. Menurut Pendamping warga Syiah, Hertasning Ichlas, Pemprov Jatim berdalih pelarangan ini karena demi keamanan mereka.
Hingga kini, menurut Hertasning, tidak ada kejelasan dari Pemprov Jawa Timur soal pemulangan pengungsi ke kampung halamannya. Padahal ia sebelumnya telah membicarakan soal ini ke pemerintah. Saat ini sekitar 200 orang pengungsi Syiah asal Sampang, masih ditempatkan di Rumah Susun (Rusun) di Sidoarjo.
Sumber portalkbr.com
Sumber portalkbr.com
klarifikasi Menteri Agama melalui twitternya (31/7/2014) |