Muslimedianews.com ~ Seorang pembaca berita perempuan telah menyebabkan kegemparan di Arab Saudi, setelah muncul tanpa mengenakan jilbab saat membacakan berita. Pembawa acara berita itu mengudara dari studio Al Ekhbariya di London.
Al Ekhbariya merupakan stasiun televisi milik pemerintah Saudi, yang menampilkan pembaca berita wanita pertama saat diluncurkan satu dekade lalu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (5/8).
Perempuan memang kerap muncul di stasiun televisi Saudi tanpa mengenakan jilbab atau kerudung. Tapi kemunculannya kali ini dianggap banyak pihak sebagai yang pertama dilakukan seorang pembaca berita di sebuah stasiun televisi milik Pemerintah.
Berita dibacakan pada pekan lalu itu telah mendorong serangkaian reaksi di Twitter dan menjadi berita di beberapa situs berita Saudi.
Dari klip yang beredar di Internet menunjukkan pembaca berita perempuan itu mengenakan dua pakaian, tapi dia memilih tidak mengenakan jilbab atau cadar untuk saat membacakan dua berita.
Pihak Al Ekhbariya merasa kecewa dengan beberapa pihak yang menyatakan televisi itu menjadi lebih liberal, dan berjanji insiden seperti itu tidak akan terjadi lagi.
Juru bicara Al Ekhbariya, Saleh al-Mughailif, mengeluarkan pernyataan setelah klip itu beredar di beberapa situs berita berbahasa Arab dan telah dilihat puluhan ribu kali.
"Dia (pembawa berita itu) tidak berada di studio di dalam Arab Saudi dan kami tidak mentolerir segala pelanggaran nilai-nilai dan sistem negara," kata dia, seperti dilaporkan korab Gulf News.
Saleh juga tidak terlalu menganggap kejadian itu sebagai hal yang perlu dibesar-besarkan dan menekankan perempuan itu hanya seorang koresponden yang membacakan berita dari sebuah studio di Inggris.
Sudah menjadi hal umum bagi televisi Saudi memperlihatkan wanita tidak mengenakan jilbab. Tapi ini biasanya hanya terjadi pada acara buatan luar negeri atau ketika perempuan itu diundang sebagai tamu.
Beberapa kritikus Saudi mengatakan insiden itu diyakini menjadi yang pertama di mana pembaca berita perempuan di negara itu tidak mengenakan jilbab.
Stasiun televisi Al Ekhbariya diluncurkan pada Januari 2004 dan edisi pertama mereka menjadi berita utama dengan menampilkan pembaca berita wanita pertama di negara Islam itu, yang mengenakan pakaian ala Barat dengan jilbab.
Sumber via Merdeka
Al Ekhbariya merupakan stasiun televisi milik pemerintah Saudi, yang menampilkan pembaca berita wanita pertama saat diluncurkan satu dekade lalu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (5/8).
Perempuan memang kerap muncul di stasiun televisi Saudi tanpa mengenakan jilbab atau kerudung. Tapi kemunculannya kali ini dianggap banyak pihak sebagai yang pertama dilakukan seorang pembaca berita di sebuah stasiun televisi milik Pemerintah.
Berita dibacakan pada pekan lalu itu telah mendorong serangkaian reaksi di Twitter dan menjadi berita di beberapa situs berita Saudi.
Dari klip yang beredar di Internet menunjukkan pembaca berita perempuan itu mengenakan dua pakaian, tapi dia memilih tidak mengenakan jilbab atau cadar untuk saat membacakan dua berita.
Pihak Al Ekhbariya merasa kecewa dengan beberapa pihak yang menyatakan televisi itu menjadi lebih liberal, dan berjanji insiden seperti itu tidak akan terjadi lagi.
Juru bicara Al Ekhbariya, Saleh al-Mughailif, mengeluarkan pernyataan setelah klip itu beredar di beberapa situs berita berbahasa Arab dan telah dilihat puluhan ribu kali.
"Dia (pembawa berita itu) tidak berada di studio di dalam Arab Saudi dan kami tidak mentolerir segala pelanggaran nilai-nilai dan sistem negara," kata dia, seperti dilaporkan korab Gulf News.
Saleh juga tidak terlalu menganggap kejadian itu sebagai hal yang perlu dibesar-besarkan dan menekankan perempuan itu hanya seorang koresponden yang membacakan berita dari sebuah studio di Inggris.
Sudah menjadi hal umum bagi televisi Saudi memperlihatkan wanita tidak mengenakan jilbab. Tapi ini biasanya hanya terjadi pada acara buatan luar negeri atau ketika perempuan itu diundang sebagai tamu.
Beberapa kritikus Saudi mengatakan insiden itu diyakini menjadi yang pertama di mana pembaca berita perempuan di negara itu tidak mengenakan jilbab.
Stasiun televisi Al Ekhbariya diluncurkan pada Januari 2004 dan edisi pertama mereka menjadi berita utama dengan menampilkan pembaca berita wanita pertama di negara Islam itu, yang mengenakan pakaian ala Barat dengan jilbab.
Sumber via Merdeka