Quantcast
Channel: Muslimedia News - Media Islam | Voice of Muslim
Viewing all 6981 articles
Browse latest View live

Proyek Balikpapan Islamic Center Ditargetkan Rampung 2016

$
0
0
Balikpapan, Muslimedianews.com ~ Tahap satu proyek Balikpapan Islamic Center ditargetkan rampung Agustus 2016 mendatang. Tahap tersebut diperkirakan menyerap hingga 50 persen dari total kontrak sebesar 392 milyar rupiah.

Tahap pertama proyek Balikpapan Islamic Center yang nantinya dipergunakan sebagai pusat studi dan kajian Islam rencananya rampung Agustus 2016 mendatang. Seluruh tahapan proyek tahun jamak itu mesti rampung dalam kurun waktu 2 tahun.


Sejauh ini pembangunan BIC sudah menyerap 50 persen anggaran dari total kontrak sebesar 329 milyar rupiah.

Cipta karya PU berencana mengajukan kembali anggaran sebesar 50 milyar dari APBD perubahan  sebagai tambahan. Langkah itu guna mengejar target penyelesaian tahap proyek pembangunan Balikpapan Islamic Center.“Jadi untuk nilai kontrak kita yaitu kurang lebih senilai 329 miliar rupiah. Yang dimaksud menambah ini adalah dana yang di sediakan oleh Pemkot. Sementara kontraknya tetap 329 miliar rupiah.” Jelas Kabid Karya PU, Ahmad Syafei.

Di lain pihak, DPRD Kota Balikpapan mengapresisasi pembangunan proyek Balikpapan Islamic Center, dalam kurun waktu 2 tahun. Dari anggaran yang terserap tersebut, tahap satu pembangunan kini telah mencapai 50 persen.

DPRD Kota Balikpapan bakal menggelar rapat dengar pendapat, yang menghadirkan instansi terkait termasuk cipta karya P-U, menyikapi rencana pengajuan anggaran tambahan untuk perampungan tahap satu pembangunan.“Untuk melihat hasil dari beberapa tempat yang kami sidak, tempat ini kami apresiasi paling tidak sesuai schedule dan sesuai harapan kami semua.” Tutur Anggota DPRD Balikpapan, Maulidin.

Untuk diketahui B-I-C di dibangun di atas lahan seluas 15 hektar. Tahap satu proyek difokuskan untuk pembangunan menara, masjid, dan infrastruktur jalan. Sesuai perencanaan, tahap II yang berfokus pada pembangunan perkantoran, aula, sarana pendidkan dan hardwork, rampung 2017 mendatang.

Masjid, menara dan akses jalan diperkirakan sudah dapat dipergunakan sebulan lebih awal dari target perampungan.(Iskandar)

sumber balikpapantv

Sejarah Maulid Nabi: Meneguhkan Semangat Keislaman dan Kebangsaan

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Peringatan dan perayaan terkadang menjadi dua hal tak terpisahkan. Setiap perayaan adalah upaya untuk mengingat masa lalu yang berharga. Masa lalu diperlukan untuk merumuskan jati diri. Menyatukan unsur-unsur diri yang tercecer. Menyusun bagian-bagian yang berserakan dan terpisah-pisah. Upaya menembus masa lalu menjadi upaya rekonstruktif atas citra diri kita secara utuh.

Dalam bahasa Arab, Maulid berarti kelahiran. Terkadang Maulid berarti waktu kelahiran atau tempat lahir. Sama seperti kata masjid yang bisa berarti perbuatan bersujud, tempat sujud atau waktu sujud. Namun dalam konteks Maulid Nabi, Maulid berarti kelahiran itu sendiri. Perayaan Maulid Nabi, dengan demikian berarti, perayaan atas kelahiran Nabi.

Mengapa kelahiran Nabi perlu dirayakan? Apakah penting merayakan kelahiran beliau? Bolehkan Muslim merayakan kelahiran Nabinya?

Untuk pertanyaan terakhir, sepertinya akan ada perdebatan di lingkungan umat Islam. Namun faktanya, perayaan Maulid Nabi memiliki sejarah panjang. Perayaan Maulid Nabi adalah salah satu perayaan kuno dalam tradisi Islam. Maulid Nabi sudah dilakukan pada abad pertama hijriah. Oleh siapa? Oleh orang yang dilahirkan saat itu yang kelahirannya diperingatinya sendiri. Dan kemudian secara tersirat, beliau saw telah menganjurkan agar dilakukan pula oleh pengikutnya.

Nabi Muhammad saw. pada abad awal pertama hijriah memiliki kebiasaan unik. Beliau menahan diri mengonsumsi makanan selama sehari penuh. Beliau saw melakukannya setiap hari Senin. Ketika ditanya, mengapa melakukan hal itu, Beliau menjawab, "Pada hari itulah aku dilahirkan..." (HR. Muslim, Ahmad, Nasa'i dan Hakim). Rupanya, beliau saw melakukannya untuk mengenang hari kelahirannya. Hari itu menjadi hari yang istimewa baginya. Saya tidak tahu, apakah pembaca berfikir seperti saya dalam memahami kisah ini.

Perayaan kelahiran Nabi semakin lama mengalami evolusi bentuk. Terdapat berbagai macam model perayaan. Evolusi itu mulai membesar pada abad kedua hijriah pada era pemerintahan Daulah Abbasiyah. Perayaan ini menjadi tradisi tahunan dan menyebar ke seluruh penjuru dunia Muslim saat itu. Kini, Maulid Nabi menjadi fenomena global. Dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Baik dalam skala kecil maupun besar yang melibatkan negara.

Guna memberikan perspektif yang luas tentang Maulid Nabi, sungguh menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kami dapat berbagi dengan pembaca sekalian. Jika biasanya Maulid Nabi dibincang dalam aspek teologisnya, halal-haram atau sunnah-bid'ah, maka melalui buku Sejarah Maulid Nabi: Meneguhkan SemangatKeisIaman dan Kebangsaan Sejak Khaizuran (173 H.) Hingga Habib Luthfi bin Yahya (1947 M.- Sekarang), Maulid Nabi dibincang dari aspek kesejarahannya yang panjang. Maulid Nabi bukan fenomena kemarin sore. Tapi sudah lebih dari seribu tahun yang lalu. Perdebatannya bukan dimulai sejak tiga ratus tahun yang lalu ketika kaum Wahabi tampil ke panggung dunia dengan pedang bid'ahnya. Para sarjana Muslim klasik sudah mendiskusikannya dan umumnya mendukung praktik serta perayaan Maulid Nabi.

Untuk menjelajahi sejarah panjang perayaan Maulid Nabi, kami sajikan buku ini kepada pembaca. Selamat membaca.

KOMENTAR TENTANG BUKU

"Buku ini memperkaya khazanah literatur tentang praktik perayaan maulid Nabi. Sang penulis menyuguhkan telaah historis tentang ritual fundamental yang telah menyertai perjalanan sejarah kaum Muslimin. Buku ini sangat penting untuk dibaca karena sang penulis telah berhasil memaparkan fungsi ritual sosial dan kultural perayaan maulid Nabi. Buku ini mengajak kita untuk mempelajari posisi maulid dalam sejarah dakwah Islam serta fungsinya dalam mengukuhkan identitas sosial dan relijius. Perayaan maulid mempersatukan ummat Islam tanpa menyeragamkan perbedaan. Inilah mengapa buku ini sangat penting untuk dibaca dengan seksama. Selamat kepada Ahmad Tsauri yang telah membuka mata kita terhadap sentralitas maulid Nabi dalam sejarah sosial dan kebudayaan Islam." (Ismail Fajrie Alatas, University Of Michigan AS, Intelektual Muda, dan Pembicara di berbagai Forum Internasional)

"Selain nilai-nilai spiritual religius, perayaan maulid juga memiliki makna historis dan sosiologis yang sarat dengan nilai patriotik dan edukatif. Melalui buku ini penulis berhasil menyingkap akar-akar historis-sosiologis yang selama ini tersembunyi. Buku ini berhasil memperluas cakrawala pikiran dan mendudukkan ritual maulid pada spektrum yang lebih luas dan komprehensif sehingga pembaca bisa keluar dari perdebatan klasik yang tak pernah selesai karena hanya melihat ritual maulid dari sisi ritual formal."(Dr. Al-Zastrouw, Budayawan, Dosen Pasca Sarjana STAINU Jakarta dan Kebumen. Ketua LESBUMI PBNU)

"Buku ini penting dibaca publik. la bicara tentang sejarah "kulturisasi kolosal" atas pesan-pesan kemanusiaan profetik par excellent yang dibawakan sang Nabi yang mulia itu. Keteladanan memiliki pengaruh lebih kuat bagi manusia untuk mengarungi proses menjadi. Meski lebih pada bicara soal sejarah tradisi Maulid, tapi buku ini sarat dengan nuansa keindahan." (KH. Husein Muhammad: Penulis, penerima Award dari Pemerintah USA untuk "Heroes To End Modern-Day Slavery" tahun 2006)

DAFTAR ISI
BAB I Perayaan : Sebuah Gejala Universial -1
BAB II Maulid Nabi, Lokalitas, dan Semangat Kebangsaan -11
BAB III Perayaan Maulid Nabi di Era Klasik - 35
BAB IV Perayaan Maulid di Berbagai Negara - 95
BAB V Sejarah Maulid Nabi di Indonesia -133
BAB VI Maulid Akbar Kanzus Shalawat -175
BAB VII Spiritualitas dan Nasionaiisme dalam Perayaan Maulid Kanzus Shalawat - 213

SEJARAH MAULID NABI
Meneguhkan Semangat Keislaman dan Kebangsaan
Sejak Khaizuran (173 H) Hingga Habib Luthfi Bin Yahya (1947 - Sekarang)
Oleh: Ahmad Tsauri
Penerbit: Menara Publisher
Harga: Rp. 60.000,-
Sumber: Toko Buku Al Barokah

Begini Ketika Ulil Menjelaskan Tentang hukum Pacaran

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Ulil Abshar Abdalla alias Ulil dikenal sebagai sosok kontroversial karena dirinya bagian dari pada kelompok Jaringan Islam Liberal (JIL). Pemikirannya selalu menggelitik berbagai kalangan.

Dunia remaja dan pacaran, merupakan suatu hal yang tak pernah habis dibahas. Bagi sebagian kalangan muslim, pacaran dikesankan sebagai sesuatu yang buruk, bahkan pada level tertentu dihukumi haram dan disamakan dengan zina. Terkadang ada pula yang membedakan antara pacaran dan ta'aruf demi men-stigma negatif mengenai pacaran.

Lalu bagaimana bila seorang Ulil membahas mengenai pacaran?. Dalam tulisan berjudul"Pacaran Haram? Ya, Kalau…" yang diposting di situs IslamLib.com dan telah dibaca ribuan orang, Ulil membahas mengenai pacaran dengan cukup panjang. Tulisan Ulil tersebut membuat beberapa pembaca mengatakan "tidak seperti apa yang dibayangkan". Berikut tulisannya :
***
Pacaran Haram? Ya, Kalau…

Jangan pacaran. Pacaran itu haram. Yang boleh adalah ta’aruf. Ini adalah semacam “ajaran” baru yang sering saya dengar akhir-akhir ini. Bahkan, saat ini, ada gerakan anti-pacaran. Yang sedang pacaran, dianjurkan buru-buru nikah saja. Jika tidak mau, langsung putuskan saja.

Kecemasan atas fenomena pacaran ini, saya kira, reaksi yang alamiah saja terhadap gejala hubungan laki-laki dan perempuan yang dianggap terlalu bebas saat ini, terutama di kota-kota besar. Hubungan semacam itu dipandang sebagai bagian dari pengaruh budaya Barat, westernisasi. Barat, di mata sebagian kalangan Islam, diidentikkan dengan free-sex dan hubungan yang “promiscuous”.

Seturut dengan makin besarnya pengaruh gerakan Islam konservatif-fundamentalis di seluruh dunia Islam sekarang, muncullah sikap-sikap yang resisten terhadap Barat. Barat dianggap sebagai cerminan dari dunia yang secara moral dekaden, merosot. Pacaran adalah bagian dari free-sexism yang khas peradaban Barat. Karena itu harus ditolak.

Gerakan anti-pacaran ini tentu tidak serta-merta mencerminkan gejala konservatisme dan fundamentalisme. Mungkin  ini sikap alamiah saja yang menggambarkan kekhawatiran orang tua atas pengaruh buruk dari urbanisme atau kebudayaan kota yang cenderung bebas.

Siapapun yang memiliki anak perempuan tentu saja was-was atas bayangan-bayangan buruk tentang kemungkin anak mereka terjatuh dalam hubungan yang bebas. Ini instink yang alamiah. Sebagian didorong oleh motif keagamaan. Sebagian yang lain, reaksi normal dari seorang tua yang sangat cemas tentang prilaku anak-anaknya. Saya pun juga memiliki instink seperti itu.

Tetapi, betulkah pacaran haram? Tentu saja jawabannya: tergantung. Dalam bahasa fkih atau hukum Islam: di-tafshil. Pacaran yang seperti apa dan bagaimana. Tidak ada larangan dalam agama, terutama Islam, terhadap pacaran. Tak ada ayat atau hadis yang secara eksplisit melarangnya.

Dan sesungguhnya untuk mengetahui apakah pacaran itu haram atau tidak, kita tak perlu jauh-jauh merujuk ke Qur’an atau hadis. Kita diberikan nalar dan akal oleh Tuhan. Mari kita pakai untuk menganalisis fenomena ini. Mensyukuri nikmat akal adalah dengan cara memakainya, bukan mengistirahatkannya dan mencurigainya macam-macam. Itu justru kufur atau mengingkari nikmat yang dikecam oleh Qur’an.
Apa hakikat pacaran itu? Pacaran adalah tahap pra-nikah yang memungkinkan kedua lawan jenis untuk saling mengenal. Dalam bahasa Arab, saling mengenal itu adalah ta’aruf.

Jadi, sodara-sodara, sesungguhnya pacaran dan ta’aruf itu sama saja. Pacaran bahasa Indonesia. Ta’aruf bahasa Arab. Tetapi karena ada persepsi bahwa yang berbahasa Arab itu Islam, maka ta’aruf itu halal, sementara pacaran tidak. What a funny logic!

Dalam hukum Islam, dikenal suatu proses pra-nikah yang disebut dengan “khithbah”. Istilah berbahasa Arab ini mempunyai akar kata yang sama dengan “khuthbah”, seperti dalam frasa khutbah Jumat, misalnya.
Secara sederhana, kedua istilah itu berkaitan dengan kegiatan bicara dan ngomong. Khithbah adalah proses pra-nikah di mana kedua lawan jenis yang hendak membangun hubungan serius saling bicara untuk mengenal sebelum memutuskan untuk (ehem!) mengerek janur kuning dan nikah.

Manusia jelas berbeda dengan binatang. Saya bukan seorang botanis. Setahu saya, binatang tak membutuhkan proses lama untuk saling mengenal sebelum akhirnya sepakat melakukan hubungan badan. Manusia, sebelum sampai ke “puncak” itu, butuh proses lama, saling mengenal, saling menjajagi. Tak bisa, meet-kiss-f*ck.

Pernikahan yang langgeng dan harmonis jelas mempersyaratkan kedua pasangan saling tahu karakter pihak sebelahnya. Pernikahan bukan hubungan sehari-dua hari, melainkan perkara serius, — “mitsaq ghalidz” (dalam bahasa Quran),– yang berlangsung lama, bahkan seumur hidup. Hubungan yang seperti itu membutuhkan persiapan yang matang. Tidak bisa hanya kenal sebentar, lalu naik pelaminan.

Tentu saja ada kasus-kasus tertentu di mana orang kenal sebentar lalu nikah. Bahkan, ada kasus perjodohan ala Siti Nurbaya yang sudah diatur oleh orang tua (arranged marriage), tanpa kedua pasangan diminta pendapatnya. Ada. Tetapi itu bukan praktik umum. Hanya perkecualian. Yang umum dan logis: seorang yang mau menikah butuh periode tertentu untuk saling tahu dan mengenal. Panjang pendeknya, tergantung sikon.
Walau tidak wajib, tapi saya mengatakan bahwa tahap saling kenal itu adalah sesuatu yang harus dilakukan, untuk menghindarkan kemungkinan buruk di masa depan. Lebih baik pacaran putus di tengah jalan, daripada putus jalan di tengah pernikahan karena tak saling mengenal dengan baik sebelumnya.

Dengan demikian pacaran yang diniatkan untuk saling mengenal pasangan secara baik, untuk membangun masa depan rumah tangga yang harmonis, dan dilakukan dengan cara yang tidak melanggar norma agama, jelas boleh. Bukan hanya boleh, tapi harus, untuk kemaslahatan pernikahan di masa depan. Tak penting anda menyebutnya pacaran atau ta’aruf. Itu hanya beda bahasa saja. Jangan tertipu oleh istilah.

Jika pacaran dilakukan dengan niat buruk untuk menipu pasangan, sekedar untuk melampiaskan nafsu “pradator” laki-laki/perempuan, tentu saja tidak boleh. Tak perlu fatwa agama. Dengan nalar biasa saja, kita bisa mengatakan pacaran dengan “sinister intent” semacam itu jelas tidak layak dilakukan.
Jadi pacaran haram? Ya, kalau dilakukan dengan motif seperti itu. Wallahu a’lam.[]

***
red. Ibnu Manshur

Eksekusi ISIS di Libya, Korban Disalib dan Dipamerkan

$
0
0
Muslimedianews.com ~  Kelompok Negara Islam atau ISIS telah mengeksekusi empat orang di kota Sirte, Libya, termasuk setidaknya satu anggota dari kelompok Libya Dawn yang tubuhnya dipamerkan, menurut warga dan video yang dirilis di media sosial pada Senin (24/8).

Video yang dirilis oleh ISIS itu menunjukkan seorang pria bersenjata menembak seorang pria, mengenakan jumpsuit oranye, yang diikat ke balok kayu berbentuk salib. Tubuhnya tetap ditinggalkan di sana sesudah eksekusi sebagai peringatan bagi yang lain.

Pria itu diidentifikasi sebagai mata-mata untuk Libya Dawn, kelompok bersenjata yang mengusir pemerintah yang diakui oleh dunia internasional dari ibu kota Tripoli Agustus tahun lalu.

Baik Libya Dawn ataupun pemerintah sah yang kini memerintah dari timur Libya telah melancarkan serangan udara seadanya terhadap ISIS di Sirte. Keaslian video tidak dapat diverifikasi langsung.

Warga Sirte, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan ISIS telah mengeksekusi total empat orang, semuanya memakai jumpsuit oranye. Namun mereka tidak memiliki informasi tentang identitas para korban.

Sirte adalah benteng ISIS, yang telah memperoleh pijakan di Libya dengan memanfaatkan kekosongan keamanan di tengah kedua pemerintah saingan yang saling bertempur satu sama lain.

Minggu lalu, pemerintah yang diakui oleh dunia internasional telah secara resmi menyatakan permintaan pertolongan kepada sekutu mereka di negara Arab agar melancarkan serangan udara terhadap ISIS. Meski telah melancarkan serangan udara sendiri, kemampuan mereka sangat terbatas. Mereka hanya mengandalkan pesawat tempur usang dan helikopter dari era Gaddafi, karena embargo senjata yang diberlakukan terhadap Libya.

sumber cnnindonesia/gambar ilustrasi

Monolog Metaekologi Eko Tunas di Tanggungrejo

$
0
0
Semarang, Muslimedianews.com ~ Sungai merupakan anugeran Tuhan yang diberikan untuk keberlangsungan kehidupan, menyimpan dan mengalirkan air yang dapat digunakan untuk kebutuhan manusia. Namun apa jadinya jika kita tidak peduli dengan keberlangsungan kehidupan di sungai. Selain demi kebutuhan manusia, ada makhluk lain yang membutuhkannya seperti sekawanan ikan, ular, buaya dan bahkan makhluk-makhluk kecil yang hidup di sungai. Sedikit gambaran pementasan monolog yang dimainkan aktor monologer Eko Tunas dalam acara Pesta Rakyat Kampung Tanggungrejo.

Bertempat di halaman SD Pangudi Luhur Vincentius Eko Tunas memainkan monolognya dengan tema sungai dan tanah. Dalam monolog tersebut ia ingin menyampaikan harapan bahwa perkampungan akan tampak indah jika ada kehidupan yang serasi, adanya sungai, pohon, burung dan tentunya harmonisasi kehidupan antar makhluk.

Monolog tanah dan sungai menggambarkan kepada kita untuk untuk turut andil menjaganya, seperti tidak membuang sampah sembarangan, memanfaatkannya sesuai kebutuhan dan pada intinya kita dilarang untuk melakukan pengrusakan. Karena terkadang sungai dan tanah di politisasi oleh kepentingan elit politik tersentu dan dijadikan lahan eksploitasi para pembuang limbah pabrik.

Eko Tunas mengatakan, monolog ini dipersembahkan untuk kampung Tanggungrejo bahwa untuk menjadikan kampung tampak indah yakni dengan seni. Dengan kesenian hubungan antara manusia, tuhan dan alam akan harmonis, saling menjaga dan merawat untuk tetap melestarikan alam kehidupan ini, Senin (24/8)

“Sungai bukan untuk dikampanyekan pada ajang politik oleh para politikus, tapi dikampanyekan dalam laku kehidupan sehari-hari,” lanjutnya

Pentas monolog tersebut merupakan akhir dari penutupan acara Pesta Rakyat Kampung Tanggungrejo yang telah berjalan ke emapat kalinya. Dimana sebelumnya ada beragam kegiatan seperti performance metaekologi yang dimainkan oleh Lukni Maulana, Basa Basuki, Eko Tunas, Wage Tegoeh Wijono dan Teater Gema Upgris yang diiringi oleh kirab budaya. Penampilan nada dan warna yang dilakukan oleh pelukis Art Gottic dan beragam penampilan lain dari Kumandang Sastra, Musik Keroncong Sekar Nada, Poemblusukan, Shendon Kudus, Djawahir Muhammad, Kelana Siwi Kristiyaningtyas, Agoes Dhewa, dan Narti Rikha. (Gedang Swarga)

Muslim dan Kristen Palestina Protes Pembangunan Tembok Pemisah

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Militer Israel berencana membangun tembok di Beit Jala, Tepi Barat. Mereka telah menebang sejumlah pohon untuk membangun tembok itu untuk memisahkan Yerusalem.

Langkah itu memicu kemarahan warga Beit Jala. Baik muslim maupun Kristen memutuskan bersatu menggelar aksi protes pembangunan tersebut.

Protes dilakukan dengan menggelar longmarch sepanjang jalur pembangunan tembok tersebut. Para demonstran juga merusak sebuah pos penjagaan militer yang selama ini menjadi penghalang bagi para petani Palestina untuk bisa masuk dan bekerja di tanahnya sendiri.

Sejumlah tokoh agama memilih melibatkan diri dalam aksi demonstrasi tersebut. Ini karena tembok tersebut akan menjauhkan mereka dari Yerusalem, kota suci tiga agama.

"Tujuan pembangunan tembok itu adalah untuk menutup Beit Jala dari segala arah," ujar Tokoh Muslim setempat, Salah, dikutip Dream dari 972mag.com, Selasa, 25 Agustus 2015.

Salah merupakan warga desa Ni'ilin, dekat Ramallah. Dia memutuskan ikut dalam aksi protes tersebut.

"Mereka mengambil tanah, pohon-pohon, dan mata pencaharian, serta menghukum warga di sini tanpa alasan. Kami datang ke sini untuk mengirimkan pesan, bahwa kami bisa mengalahkan tembok ketika kami, warga Palestina, bersatu. Baik muslim maupun Kristen," kata dia.

Pernyataan yang sama disampaikan oleh Pendeta Paolo dari Gereja Katolik Beit Jala. Dia melibatkan diri dalam aksi penentangan tersebut.

"Kami di sini karena mereka membangun tembok yang akan memisahkan Beit Jala dari Yerusalem. Kami datang ke sini untuk mengatakan ini tanah kami, dan kami akan melawan pembangunan tembok agar bisa hidup secara damai. Seluruh gereja di Beit Jala menentang pembangunan tembok pemisah itu, dan kami kesini untuk memberitahu para tentara, keluar dari sini, ini bukan tanah kalian," ungkap Paolo.

sumber via dream

Anshor Bershalawat Bersama Habib Umar dan Habib Masholeh

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Anshor Bershalawat : Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor PC GP Ansor Kebupaten Brebes bersama Habib Umar Muthohar dari Semarang dan Habib Masholeh bin Yahya dari Cirebon akan digelar pada Jum'at malam Sabtu, 11 September 2015.

Waktu pada pukul 19.30 WIB, bertempat di lapangan Jatirokeh Kec. Songsom, Kabupaten Brebes.

Dimeriahkan group hadlroh "Babul Musthofa" dari Pekalongan.



Syaichona Cholil Bangkalan Sang Mahaguru Pesantren

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Bangkalan 1820, serupa dengan kota-kota lain di Madura—seperti Pamekasan, Sampang, dan Sumenep— kota Bangkalan berada di bawah kontrol Belanda yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Van Der Capellen. Setiap harinya, bala tentara Belanda hilir-mudik di jalan-jalan mengawasi setiap aktivitas penduduk termasuk aktivitas perdagangan antar pedagang Madura dan Pasuruan yang datang melalui pelabuhan di Surabaya. Rakyat tunduk di bawah kontrol penjajah dan tak bisa berbuat banyak, bahkan Sultan Bangkalan II (1815–1847), penguasa lokal Bangkalan pada masa itu tak lebih hanya sebagai ‘pegawai’ raja negeri Belanda. (LPM Universitas Negeri Malang, 2007: 146).


Sampai tahun 1820-an, belum terdengar nama ulama besar dari Madura yang mampu menerangi batin penduduk pulau garam tersebut sehingga banyak masyarakat Madura yang mengirim anak-anak mereka ke pondok pesantren di tanah Jawa dengan harapan sepulang nanti dapat mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat Madura.

Di tengah kegersangan hati para penduduk Bangkalan, pada hari Selasa, 14 Maret 1820 M / 11 Jumadil Akhir 1235 H, lahirlah seorang bayi mungil anak dari KH Abdul Latief adalah seorang kiai di Kampung Senenan, Kemayoran,  Bangkalan, Madura. Sang ayah memiliki silsilah yang tersambung sampai ke Syaikh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati Cirebon, salah seorang dari sembilan wali yang menyebarkan Islam di wilayah Jawa Barat. Kakek dari KH Abdul Latief yaitu Muharrir masih memiliki hubungan darah dengan Sayyid Sulaiman yang merupakan cucu Sunan Gunung Jati Cirebon.

Sejak kecil sang ayah juga memperkenalkan Cholil kecil dengan berbagai ritual Islam. Meski putranya masih belum paham dengan artinya, namun sang ayah kerap mengajak Cholil menghadiri acara seperti Diba’an yaitu membaca sejarah ringkas keluhuran dan keagungan Nabi Muhammad SAW dan keluarganya melalui gubahan puitis karya Syaikh Abdurrahman Ad-Diba’i. Diba’an merupakan kegiatan jamiyyah (dilaksanakan secara berjamaah) yang lazim dilaksanakan di kalangan pesantren maupun di kalangan masyarakat Jawa dan Madura. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan pada malam Jum’at, juga pada acara walimatul khitan (resepsi sunatan) dan walimatul urusy (resepsi pernikahan). Selain itu, sang ayah juga mengajarkan cara membaca Al-Qur’an.

KH Abdul Latief lalu mengirim putranya ke pesantren Langitan di Tuban yang termasyhur dengan ilmu tata bahasa Arabnya. Sang ayah lalu menitipkan putranya kepada KH Muhammad Nur pengasuh pesantren Langitan pada saat itu. Sang ayah memercayakan sang anak untuk nyantri kepada KH Muhammad Nurbukannya karena selain bagus, di sana juga turut lahir beberapa tokoh generasi pertama NU seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Chasbullah, KH Syamsul Arifin (ayahanda KH As’ad Syamsul Arifin), dan KH Shiddiq (ayahanda KH Ahmad Shiddiq).

Ketika Syaichona Cholil menjadi ulama besar, karisma dan namanya sangat dihormati di seluruh kalangan masyarakat Islam, khususnya kaum pesantren. Saat organisasi Nahdlatul Ulama (NU) akan didirikan, Hadratusyaikh KH Hasyim Asy’ari dilanda kebimbangan yang luar biasa. Syaichona Cholil Bangkalan yang mampu merasakan keresahan KH Hasyim Asy’ari lalu mengutus santrinya, Kiai As’ad Syamsul Arifin kepada KH Hasyim Asy’ari. Kiai As’ad datang dua kali, pertama ia mengantarkan sebuah tongkat dan pesan satu ayat dari Al-Qur’an surah Thaha ayat 17-23, dan kedua ia mengantarkan sebuah tasbih dan amalan Yâ Jabbâr Yâ Qahhâr. Keresahan KH Hasyim Asy’ari reda berubah menjadi keyakinan untuk mendirikan organisasi NU.

Itulah sekelumit kisah yang terdapat di dalam buku ini, betapa sosok Syaichona Cholil Bangkalan memiliki peran besar lahirnya NU, sebuah organisasi Islam terbesar di dunia saat ini.

Cerita lahirnya NU yang berdiri atas restu Syaichona Cholil Bangkalan juga pernah diceritakan oleh Habib Lutfi bin Yahya Pekalongan pada saat perayaan Harlah NU ke-87 di Pekalongan. Dalam ceritanya ia mengatakan bahwa menjelang berdirinya NU ulama-ulama Haromain mengutus KH Hasyim Asy’ari untuk pulang ke Indonesia agar menemui dua ulama besar untuk dimintai restu, pertama Habib Hasyim bin Umar bin Toha Bin Yahya Pekalongan, dan yang kedua yaitu Kiai Cholil Bangkalan.

Buku mungil ini berisikan sekilas catatan hidup sosok mahaguru, lebih dari itu, buku ini kami harapkan bisa menumbuhkan semangat pendidikan di Indonesia. Biografi Mbah Cholil yang ditulis oleh Mokh. Syaiful Bakhri ini mencoba mendedah kehidupan sang tokoh; peristiwa per peristiwa dalam hidupnya, perasaannya, pemikirannya, cita-citanya, dan impiannya, yang dapat menjadi informasi penting bagi para pembaca. dengan data yang memang sangat terbatas, penulis juga menguatkannnya dengan mewawancarai beberapa narasumber yang memiliki cerita tentang Kiai Cholil.

Minimnya literatur yang mengulas sosok Syaichona Cholil Bangkalan  membuat buku ini sangat penting karena menjadi sumber informasi yang sangat berharga menyusuri model pemikiran mereka di saat menghadapi perkembangan situasi dan tuntutan zamannya. buku ini memberikan secercah cahaya untuk menambah informasi tentang sosok Mbah Cholil. Terlebih, di dalam buku ini terdapat terjemahan lengkap kitab berbahasa Arab yang dikarang oleh Syaichona Cholil Bangkalan. As-silâh fî Bayân an-Nikâh dan kitab Al-matnu Syârif.

Mbah Cholil adalah kreator intelektual. Karakternya yang penuh kezuhudan akan menjadi sosok model yang perlu digugu dan ditiru. Namun, cerita sejarahnya jarang sekali orang tahu, Syaichona Cholil Bangkalan sendiri adalah sosok yang penuh dengan ke-tawadu’-an. Saat KH Hasyim Asy’ari meminta restu, kalimat yang disampaikan kepada Mbah Hasyim As’ari oleh dua tokoh besar tersebut hampir sama: ”Laksanakan niatmu kalau mau membentuk wadah Ahlussunnah wal Jama’ah. Saya rela tapi tolong saya jangan ditulis“. Begitulah sosok Mbah Cholil, begitu rendah hati.

Buku ini berjudul ”Mahaguru Pesantren: Syaichona Cholil Bangkalan”, sebuah biografi yang ditulis oleh Mokh. Syaiful Bakhri tentang seorang mahaguru yang sangat dihormati oleh masyarakat Muslim Indonesia khususnya di kalangan pesantren. Sang tokoh adalah seorang pendidik andal yang oleh penulis buku ini disebut telah mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan, spiritual, sosial, dan keterampilan esoterik ke dalam pola asuh dan pendidikan di pesantrennya.

Kisah-kisah di dalam buku ini kiranya mampu menginspirasi pembaca khususnya para pendidik di negeri ini. Pelajaran-pelajaran hidup yang terangkum di dalam buku ini kiranya akan menambah wawasan dan kekuatan mental kita dalam membangun karakter bangsa dan menciptakan pola pendidikan yang semakin baik lagi.

Data Buku
Judul Buku: Mahaguru Pesantren: Syaichona Cholil Bangkalan Kisah Perjalanan Hidup Ulama Legendaris KH. Cholil Bangkalan
Penulis : Mokh. Syaiful Bakhri
Penerbit : Emir (Erlangga Group)
Cetakan : Agustus, 2015
Tebal : 200 Halaman
Peresensi : Hijrah Ahmad, editor buku

sumber via nu.or.id


Kai Burhan, Pejuang Kemerdekaan Asal Balikpapan Kaltim

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Malam ini saya kedatangan seorang teman. Dia mengajak silaturrahim ke rumah seseorang yang hidupnya di bawah garis kemiskinan, namanya Kai Burhan (Kai itu bahasa Banjar yang artinya kakek), seorang duda yang pernah ikut berjuang melawan penjajah. "Mas, ayo antar saya ke rumah Kai Burhan. Saya ada sedikit rizki buat keluarganya," kata teman saya.

Tak lama kemudian kami langsung meluncur ke tempat tujuan. Sesampainya di rumah Kai Burhan di Gang Bhakti 2, Sumber Rejo, Balikpapan Tengah, kami dapati sebuah rumah kecil yang berukuran 3x4 meter dengan keadaan reot dan berantakan. Rumah itu pun bukan milik pribadi, melainkan hanya numpang di tempat orang lain, yaitu milik Nenek Nor Asikin seorang janda kelahiran tahun 1934 yang juga pernah ikut berjuang melawan penjajah sebagai juru masak para pejuang.

Kai Burhan nampak sedang mengipasi anaknya yang tidur. Saya lihat ada 2 orang wanita anaknya Kai Burhan yang semuanya cacat tubuh dan mental. Yang satu sudah tidur dikipasi Kai Burhan dan yang satunya belum tidur, cuma melongo dengan tatapan mata kosong.

Kami lalu mengobrol panjang lebar dengan beliau setelah teman saya mengutarakan maksud tujuan kedatangannya. Lalu Kai Burhan bertanya: "Mas, ada kenalan kolektor barang antik gak?"

"Maaf Kai, saya tak punya kenalan kolektor barang antik. Memangnya ada apa Kai?"  Tanyaku.

"Ini, saya mau jual kenangan yang saya miliki dari jaman perang dulu!" Jawab Kai Burhan.

Kai Burhan pun membuka lemari rusaknya, dan mengeluarkan sebuah pistol kuno. Kai Burhan ingin menjualnya demi untuk bertahan hidup menghidupi keluarganya. Karena selama ini tidak ada bantuan dari pemerintah yang dirasakan oleh keluarganya selain RASKIN.

Dengan mata yang berkaca-kaca, Kai Burhan menceritakan perjuangan melawan penjajah tempo dulu, seakan matanya menerawang jauh saat terjadi peperangan di Kaltim, khususnya di Kutai Kartanegara di daerah Sanga-sanga dan Balikpapan. Dulu Balikpapan itu ikut Kabupaten Kutai Kartanegara sebelum berpisah dan jadi kota pemerintahan sendiri. “Kami perlahan dilupakan, padahal kami dulu sangat ingin kemerdekaan untuk anak cucu. Tapi meski begini, kami hanya ingin anak cucu meneruskan perjuangan kami,” kata Kai Burhan.

Masih terekam jelas di ingatan Kai Burhan saat disiksa dalam tahanan kayu yang berukuran 2x2 meter. Dalam ruang gelap dan bau itu, Kai Burhan dikurung bersama rekan lainnya yang berjumlah 10 orang. “Kebayang sempitnya tempat itu. Kalau mau pipis dan BAB ya di dalam situ saja. Kalau haus, mulut kami dikencingi,” tutur Kai Burhan berkaca-kaca, yang juga dibenarkan oleh Nenek Nor Asikin.

Kai Burhan dan Nenek Nor Asikin merasa sedih ketika di usia ke-70 kemerdekaan RI, para pejuang kemerdekaan, terutama dari Sanga-sanga, perlahan dilupakan oleh pemerintah. “Kalau Indonesia merdeka tahun 1945, waktu itu Sanga-sanga masih melakukan perlawanan pada Belanda. Jadi Sanga-sanga merdeka baru tahun 1947. Kami cuma perang dengan bambu runcing, jadi kalau ditembak, dor, kami mati!” kenangnya.

Tak terasa, air mata kami ikut menetes mendengar kisah dari 2 pejuang ini. Perjuangan mereka dan para pejuang lainnya demi kemerdekaan bangsa, tanpa mengharapkan pamrih dan tanda jasa. Mereka turut andil memberikan kemerdekaan kepada bangsa dan negara kita tercinta ini. Bagaimana dengan kita?

Penulis : Muhammad Asyiq Alwan
Sarkub Balikpapan via Padhang-Mbulan

Masyaallah ! 40 Tahun Menabung, Tukang Sapu pun Bisa Berangkat Haji

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Seorang kakek yang kesehariannya sebagai tukang sapu, berumur 84 tahun di Desa Paok Motong Kabupaten Lombok Timur, berhasil mewujudkan mimpinya menunaikan ibadah Haji tahun ini.

Siapa yang menyangka, dengan pekerjaannya menjadi tukang sapu di pasar tradisional itu, Amaq Mi'in binti Zan bisa memenuhi impiannya menunaikan ibadah Haji. Keinginan mulianya itu telah ia pendam selama 40 tahun lebih. Tepatnya kala itu saat ia masih kekar melangkah, mengais rezeki di jalanan.

Tak ada yang bisa ia andalkan kala itu, selain tekad kerasnya untuk menunaikan haji. Berangkat dari keinginannya, Amaq Mi'in mulai mengumpulkan uang.

Setiap upah per harinya yang tak tentu Rp8 ribu sampai Rp10 ribu, ia sisihkan sebesar Rp2 ribu yang dimasukkan dalam sarung bantal. Terkadang uang tersebut dipindahkan ke karung kemudian disimpan kembali di bawah bantal. Ia bahkan tak mengenal adanya jasa perbankan untuk menabung.

"Saya ingin lihat Ka'bah. Saya kepingin berdoa. Pokoknya saya nabung, terus saya nabung," katanya.

Amaq Mi'in selebihnya menyadari, bahwa ia bukan dari keluarga kaya raya atau berpenghasilan baik. Namun untuk cita-cita, menurutnya siapapun bisa menggapainya, asalkan ada keinginan dan keyakinan.

Ia hanya bisa menabung dan menabung hingga tak disangka, uangnya itupun terkumpul hingga sekitar Rp40 juta. Dirasanya cukup, uang itu dibawanya utuh menggunakan sebuah karung ke bank, untuk mendaftar haji tahun ini.

"Saya menabung sudah 40 tahun lebih. Upah saya Rp300 ribu setiap bulan totalnya dari nyapu, dibagi sama menantu, ditabung Rp5 ribu sisanya pakai makan," ucapnya singkat.

Anaknya Nuraini, mengaku sangat bersyukur keinginan bapaknya di usianya yang ke 84 tahun itu mampu mewujudkan mimpi untuk berangkat Haji. Rencananya, ia bersama ibu dan adiknya akan mengantar keberangkatan bapaknya ke Asrama Haji pada keberangkatan kloter 3 ini.

"Saya bersyukurlah bapak saya bisa naik Haji. Kita sudah mempersiapkan keberangkatannya. Kita sekeluarga akan mengantarkan," kata dia.

Nuraini menceritakan, terkadang karena status sosialnya tersebut banyak orang yang meremehkan dan hanya memandangnya sebelah mata. Bahkan ada orang yang menyebutnya gila, lantaran terlalu besar berharap mengumpulkan uang receh untuk berangkat ke Tanah Suci.

"Adek saya dan banyak orang pernah meremehkan, 'Kayak orang gila kepingin naik Haji.' Terus dijawab sama bapak, 'Kenapa saya gila kalau ada uang untuk naik Haji,'" katanya menceritakan.

Kesehariannya setiap pagi buta, Amaq Mi'in bangun dari tempat tidurnya kemudian bersiap untuk berangkat bekerja. Ia tak akan mengecewakan pemilik tempat usaha yang memberikannya upah dari pekerjaan buruh sapunya itu. Sesekali waktu Muin pernah banting setir dari pekerjaannya itu, jika saja ada tawaran kerja sampingan yang dapat dikerjakannya di saat waktu senggang.

"Saya lihat setiap pagi sudah bersih semua halaman lapak pedagang di sini, menyapu di sini sudah biasa dilakukannya," ujar salah seorang pemilik tempat usaha di pasar tradisional, Zohdi.

Zohdi mengaku kaget saat dikabarkan bahwa kakek Muin yang dikenal sederhana dan tidak banyak bicara itu bisa berangkat Haji tahun ini. Ia pun membandingkan dirinya yang hingga kini belum mendapatkan kesempatan baik seperti yang di alami Muin.

"Kita saja yang sudah lama ini belum bisa berangkat menunaikan Haji, ya karena nasib saja sebetulnya. Insya Allah mungkin saya belakangan," katanya.

sumber viva

Ini Ulil Klarifikasi Soal Berita 90% Qur'an Pendapat Pengarang

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Meskipun hanya sekedar kicauan di sosial media tetapi kulwit Ulil Abshar Abdalla alias Ulil kerap kali menjadi berita, bahkan berita dimedia-media nasional.

Baru-baru ini twit Ulil yang menanggapi mengenai penafsiran al-Qur'an disalah pahami dan menjadi berita dibeberapa klan media islam radikal, seperti Dakwatuna (situs orang PKS), Voa-Islam (situs radikal) dan sebagainya.


Dalam media tersebut, Ulil diberitakan mengatakan bahwa 90 Persen al-Qur'an adalah pendapat pengarang. Berita itu pun menjadi heboh disosial media, khususnya di facebook dan twitter, serta banyak dishare oleh golongan pro radikalisme tersebut, seperti Jonru (aktifis PKS) dan sejenisnya.

Jonru termasuk orang anti terhadap Islam Nusantara. Sejak hadirnya Islam Nusantara sebagai tema Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33, Jonru terus menerus melakukan serangan terhadap "Islam Nusantara" yang secara tidak langsung telah menghina ormas Islam NU. Kelakuan Jonru tersebut sesuai dengan semangat kader-kader PKS lainnya yang juga banyak melakukan serangan terhadap Islam Nusantara.


dakwatuna situs orang pks
voa islam situs klan kelompok terorisme
Jonru Ginting anti Islam Nusantara
https://www.facebook.com/jonru.page/photos/a.143624529728.103413.68286339728/10153642709754729/?type=1
 
aktifis Hizbut Tahrir Indonesia, memiliki IQ Jongkok seperti Jonru, turut menshare tulisan Jonru
https://www.facebook.com/abu.zaid.904/posts/10204632965976693

Klarifikasi Ulil Abshar Abdalla
Terkait pemberitaan dari media-media PKS dan Wahhabi diatas, Ulil pun memberikan klarifikasi bahwa seharusnya tulisannya dipahami 90 persen tafsir Qur'an, sebab Ulil sedang meanggapi tweep yang membahas tentang menafsirkan dengan ra'yu.

"Twit saya ini di-spin. Seharusnya: 90% tafsir Quran. Sbb saya nanggapi tweep yg bicara soal menafsir dg pendapat/ra'y ", tulis Ulil (25/8) sambil menunjukkan screenshot kicauannya di twitternya.

Dalam screenshot tersebut, nampak Ulil menanggapi kicauan dari akun @Emha_Carera mengatakan "celakalah orang yg menafsirkan alquran dgn pendapatnya sendiri".

red. Ibnu Manshur
https://twitter.com/ulil/status/636112745213984768

KH. Muchit Muzadi Menolak Masuk Dewan Mustasyar PBNU

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Belum lama diumumkan, kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2015-2020 mengalami deligitimasi.

Selain banyak ditolak karena alasan masuknya politisi di posisi kunci dan mengandung unsur nepotisme, mulai muncul tokoh yang menolak untuk dijadikan pengurus.

Salah satu tokoh sepuh NU yang menolak adalah KH. Muchit Muzadi, saudara KH. Hasyim Muzadi. Mbah Muchit demikian biasa disapa menyatakan dengan tegas menolak namanya dicantumkan sebagai mustasyar PBNU.

Alasan penolakan itu karena Mbah Muchit menolak hasil muktamar yang mengandung banyak pelanggaran. Selain itu dia juga merasakan bahwa PBNU yang susunan kepengurusannya baru diumumkan sudah tidak sesuai dengan Khittah NU lagi.

"PBNU sekarang sudah tidak lagi sesuai Khittah NU,” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/8/20115).

Mbah Muchit yang merupakan salah satu murid KH.Hasyim Asy’ari menyayangkan proses Muktamar ke-33 NU yang jauh dari nilai dan perilaku ahlussunah waljamaah an-nahdliyyah. Bahkan seusai muktamar, KH.Muchit menyampaikan, para aktor yang melakukan pelanggaran dalam Muktamar NU akan kualat.

“Nanti mereka akan kualat. Bukan kualat dengan saya, tapi dengan Mbah Hasyim Asy’ari. Tunggu saja setahun lagi,” paparnya.

sumber metronews

Benarkah Dana Situs 'Revolusi Mental' Mencapai 140 Miliar ?

$
0
0
Jakarta, Muslimedianews.com ~ Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengaku sama sekali belum menggunakan dana dari anggaran Rp 140 miliar dalam pembuatan website revolusimental.go.id. Anggaran tersebut diperkirakan baru dapat digunakan pada 2-3 pekan ke depan.

"Memang ada anggaran yang disiapkan dalam APBNP 2015 sebesar Rp 140 miliar, tetapi dari anggaran tersebut, satu rupiah pun belum ada yang digunakan untuk pembuatan website ini," ujar Asisten Deputi Kebudayaan Kemenko PMK Herbin Manihuruk saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2015).

Menurut Herbin, pembuatan website tersebut menggunakan anggaran yang sudah tersedia di Kemenko PMK. Bahkan, jumlahnya jauh dari anggaran yang diminta dalam APBN P 2015, yaitu tidak lebih dari Rp 20 juta.

Herbin menjelaskan, pencairan anggaran Rp 140 miliar harus melalui proses dan tahapan yang membutuhkan waktu, misalnya persetujuan dari Menteri Keuangan. Menurut dia, pencairan anggaran diperkirakan baru bisa dilakukan pada beberapa pekan ke depan.

"Banyak yang mengkritik, dan mengatakan bahwa anggaran besar tidak sesuai dengan kualitas web. Padahal ini baru uji coba, dan pembuatannya belum menggunakan anggaran Rp 140 miliar," kata Herbin.

Menteri Koordinator PMK Puan Maharani telah meresmikan peluncuran situs web Revolusimental.go.id, Senin (24/8/2015). Pembuatan situs web itu bertujuan untuk mengkampanyekan gerakan revolusi mental yang pernah digagas oleh Presiden Joko Widodo.

Situs web tersebut diharapkan dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat diingatkan untuk mengubah perilaku negatif sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.

Namun, hingga Rabu pukul 14.00 WIB, situs tersebut belum dapat diakses. Hal itu menjadi pembicaraan di media sosial. Situs itu disebut-sebut menghabiskan Rp 140 miliar.

smber kompas

Munculnya Wahhabi Itu Tanda Akhir Zaman

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Sebutan Wahhabi sering kali ditujukan kepada orang-orang yang selalu mengusik ketenangan umat Islam. Pada level tertentu Wahhabi mengusik umat Islam dengan cara membid'ahkan atau mensesatkan amaliyah mereka. Bahkan pada kasus tertentu sampai mengkafirkan orang Islam lainnya.

Pada tingkatan yang lebih ekstrim, Wahhabi tidak segan membunuh dan membantai dengan sadis pihak yang tidak sejalan dengan mereka, seperti yang dilakukan kalangan Wahhabi berwujud ISIS dan kelompok yang sejenisnya.


Nabi Saw. dalam sebuah riwayat mengatakan:

سَيَخْرُجُ قَوْمٌ فِي آخِرِ الزَّمَانِ أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ لاَ يُجَاوِزُ إِيمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ فَأَيْنَمَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه البخاري)
"Akan keluar suatu kaum di akhir zaman, orang-orang muda usia, pendek akal, mereka berkata-kata dengan sebaik-baik perkataan manusia (al-Qur'an. atau hadis, atau perkataan baik yang bertolak belakang pengertiannya) yang  tidak melampaui kerongkongan mereka (tidak masuk ke dalam hati mereka). Mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari busurnya. Maka, di mana saja kamu menjumpai mereka, perangilah, karena di dalam memerangi mereka terdapat pahala di hari Kiamat bagi yang melakukannya." (HR. Imam Al-Bukhari)

Berkaitan dengan hadits tersebut, ulama menafsirkan, bahwa"orang-orang muda usia yang pendek akal" itu adalah kaum Khawarij, yaitu golongan orang-orang yang sakit hati kepada Ali bin Abi Thalib Ra dan Mu'awiyah bin Abi Sufyan Ra. beserta para pendukung keduanya. Ciri mereka kemudian dikenal dengan sikap bermudah-mudah menganggap sesat orang lain.

Dan perlu diketahui bahwa, seorang ulama besar bernama Ibnu Abidin dalam kitabnya telah menyatakan, bahwa Khawarij di zaman kita ini adalah golongan Wahabi (lihat al-Maqaalaat as-Sunniyyah, hal. 51).

Oleh karena itu, kemunculan Wahhabi, terjadinya peledakan bom, peperangan di Timur Tengah yang tiada henti, dan berbagai fenomena lainnya, merupakan bagian daripada tanda akhir zaman yang muncul beriringan.

Ibnu L' Rabassa

Pemerintah Laporkan Akun Facebook Arif Kusnandar yang Provokatif ke Polri

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sudah melaporkan pemilik akun Arif Kusnandar yang menuliskan status provokatif di akun facebook miliknya.

Staf Khusus Menkominfo, Deddy Hermawan mengatakan, pemilik akun Arif sudah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. "Sudah dilaporkan. Kami laporkan kemarin sore ke Bareskrim," kata Deddy dalam diskusi di Bakoel Coffie, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Agustus 2015.

Deddy mengatakan, pihaknya melaporkan dengan sangkaan terhadap Arif Kusnandar dengan Pasal 28 huruf D Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik. Pasal itu menyatakan, setiap orang yang dengan sengaja menyebarkan berita kebencian, maka akan diancam hukuman penjara dan denda.

"Ancaman enam tahun dan denda Rp1 miliar," katanya menambahkan.

Arif Kusnandar pada 22 Agustus lalu membuat status provokatif di dinding facebooknya. Status itu langsung memantik amarah pengguna internet. Dalam status tersebut dia mengatakan, akan memburu masyarakat Tionghoa, yang disebutnya dengan menggunakan kata ganti yang sangat kasar.

Jika dolar tembus 15 ribu. Tanda tragedi 98 akan terjadi. Siap-siap berburu ba** Cina Kep**at, sejarah akan berulang lagi. Jangan kecolongan kayak Mei 98. Jaga Bandara dan garis pantai karena para Cina kep**at akan kabur lewat pintu itu," tulis Arif Kusnandar, dikutip dari tangkapan layar yang beredar di dunia maya, Rabu, 26 Agustus 2015.

Bahkan, dalam status tersebut, pria itu mengajak warga Kampung Pulo dan Muara Baru yang baru saja digusur oleh Pemda DKI. Dia menyebut warga wilayah itu telah dizalimi oleh keturunan Tionghoa, yang dimaksud adalah Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Jika saat itu datang dan ratakan daerah Pluit, daerah  kediaman Ahok dan balaskan dendam kesumat kalian. Kita sembelih antek PKI di jalan-jalan," lanjut tulisan dalam status itu.

sumber viva


Ponpes Modern Al-Muttaqin Terbakar, NU Papua: Jangan Mudah Terprovokasi

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Rabu pagi (26/8) terjadi kebakaran di Pondok Pesantren Modern Al-Muttaqin Buper Waena, tepatnya yang terbakar adalah di komplek asrama santri putra. Sedikitnya sebanyak 45 santri kehilangan sejumlah perlengkapan belajar dan ibadah.

"Kebutuhan yang sangat mendesak yang diperlukan adalah seperti al-Quran, sepatu laki-laki, seragam sekolah SMP, tas sekolah, alat tulis, kasur, alat mandi dan baju koko. Kebutuhan lainnya adalah material gedung," ujar pengurus pesantren kepada Kyai Toni Wanggae.


Berita yang telah beredar, khususnya dari situs-situs radikal, mengatakan  bahwa peristiwa itu adalah bukan kebakaran melainkan 'pembakaran'. Mereka bahkan berani menyimpulkan pihak yang membakarnya adalah jemaat Gereja Injil Indonesia (GIDI). Dan dikatakan pula oleh situs provokatif tersebut, pihak pengurus pesantren sengaja dibungkam untuk tidak mengatakan kejadian sebenarnya.

Hal inilah yang mengharuskan Ust. Abdul Wahab, aktifis muda NU Papua, bertindak cepat mencari sumber berita yang sebenarnya. Dikarenakan Kang Abdul, begitu ia akrab disapa, baru saja tiba di Jakarta pagi ini dari Jayapura, akhirnya klarifikasi terjadi lewat via telfon. Tepat malam ini (26/8), pukul 21:46 WIB, ia menelpon Kyai Toni Wanggae selaku Ketua NU Papua.

"Pihak polisi masih menyelidiki tragedi yang terjadi. Dan sementara ini belum bisa disimpulkan apakah yang terjadi adalah 'kebakaran' atau 'pembakaran'. Apalagi sampai berani menyimpulkan pelaku pembakaran tersebut adalah jemaat GIDI." Ujar Kyai Toni Wanggae.

"Itu adalah isu provokatif yang sengaja dimainkan untuk menyerang GIDI. Jangan mudah termakan isu provokatif yang sengaja dihembuskan untuk merenggangkan hubungan antar umat beragama di Papua. Selama ini hubungan kami, antar umat bergama, sudah sangat baik dan telah bersepakat menyelesaikan tiap tragedi dengan cara kekeluargaan," lanjutnya.

Sebagaimana sebelumnya para aktifis muda NU Papua melalui Sarkub Peduli Papua bergerak cepat telah menyerahkan sumbangan dananya sebesar 65 juta rupiah kepada para korban tragedi Tolikara, disamping pula sumbangan bentuk barang lainnya. Dan kali ini Ust. Abdul Wahab segera menelpon Ust. Rasyid, selaku Ketua Sarkub Papua.

Ia menyampaikan bahwa 'Sarkub Peduli Papua' besok siang akan menyerahkan bantuan dana perdananya secara langsung kepada pihak pesantren yang akan diwakili oleh Ust. Rasyid. "Besok pagi saya akan transfer uang 10 juta sebagai tahap pertama sumbangan dana kepada Pesantren Al-Muttaqin," ujar Kang Abdul via telfon kepada Ketua Sarkub Papua itu.

Selain bantuan berupa uang, barang-barang lain seperti al-Quran dan pakaian akan segera disalurkan kepada pihak pesantren. "Sarkub Peduli Papua sejak dibentuknya memang telah berkomitmen untuk istiqamah dalam membantu dakwah dan pendidikan Aswaja di bumi Papua," tutur Ust. Abdul Wahab.

Fanpage FPI melakukan provokasi, mengutip dari situs zonasatu.co.id

berita provokatif zonasatu.co.id yang disebarkan pengguna fb

red. Sya'roni As-Samfuriy, via padhang-mbulan

KMNU Adakan Lomba Cipta Mars

$
0
0
Jakarta, Muslimedanws.com ~ Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) mengajak seluruh Mahasiswa NU untuk berpartisipasi dalam lomba “Cipta Lagu Mars KMNU” yang diselenggarakan sejak bulan Juni lalu. Lomba ini termasuk dalam serangkaian lomba yang diadakan KMNU dalam acara “Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olympiad (NU-santara) 2015" pada bulan Oktober (2015) mendatang.

Menurut Azkiya Maisari selaku Penanggung Jawab lomba, adanya lagu Mars ini dianggap penting dalam sebuah organisasi. Selain dijadikan sebagai sebuah identitas, lagu ini juga dapat membangkitkan semangat juang para kader muda NU ini. “Nantinya, lagu Mars ini akan dinyanyikan dalam setiap acara yang diadakan KMNU”, ujarnya saat diwawancarai. (15/8/15)

Pada perlombaan ini, setiap peserta mengirimkan karya beserta berkas kelengkapannya kealamat Panitia. Informasi lebih lengkap mengenai ketentuan lomba ini dapat diakses melalui www.nu-santara.kmnu.or.id . Berbeda dengan perlombaan pada umumnya, proses penilaian pada lomba ini tergolong istimewa dengan melibatkan peran seorang Kyai NU yang mahir dalam bidang syair. Penjurian dilakukan oleh tiga orang yang terdiri dari Pengurus Pusat KMNU Nasional, Musisi dan Anggota Lesbumi PBNU. Sementara penentuan pemenang dilakukan melalui pertimbangan dan istikhoroh dari Kyai tersebut. Nurul Muhibbah yang akrab disapa Uchieb merupakan salah satu panitia lomba ini yang menyatakan bahwa dengan melalui sistem penilaian yang istimewa ini, diharapkan karya yang nantinya dinobatkan sebagai pemenang adalah benar-benar karya terbaik dan berkualitas. Lomba ini merupakan sebuah media penyaluran bakat dari para kaum muda NU yang tertarik di bidang musik. “Ini sekaligus wujud apresiasi kepada para Mahasiswa NU yang diam-diam juga berbakat dalam membuat syair dan lagu”, tambahnya.

Saat ditanya mengenai ketentuan peserta yang lebih memprioritaskan Mahasiswa NU, Uchieb menjelaskan bahwa panitia memang menginginkan lagu Mars KMNU ini diciptakan oleh anggota KMNU (secara umum) di seluruh nusantara bahkan mancanegara. “KMNU ini adalah milik kita, dari kita juga untuk kita. Siapapun Mahasiswa NU, aktif di organisasi KMNU atau tidak, mereka boleh mengikutinya”, tandasnya mengakhiri pembicaraan.

Jadi, tunggu apalagi sahabat?! Bagi para Mahasiswa NU di mana pun berada, segera daftarkan diri kalian untuk mengikuti lomba ini. Kalau bukan kita, siapa lagi??

#SemangatKMNU
Agustina Fauziyah

Terduga Teroris yang Ditangkap di Sleman Kerap Memakai Masker

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Agus atau SF, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Selasa (23/08/2015) kemarin dalam kehidupan sehari-harinya selalu menutup wajahnya dengan menggunakan masker. Dia hanya membuka maskernya saat berada di dalam rumah kontrakan atau saat malam hari.

Awang Prasongko Satrio, kepala Dusun Ngaglik, Cupuwatu Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman mengatakan Agus datang untuk bekerja membantu berjualan kue Bolang-baling. Sejak datang dan tinggal di kontrakan, Agus belum menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Kalau bosnya sudah melapor saat kontrak di sini. Namun Agus (SF) belum, saat dimintai KTP dia mengaku belum jadi," Ucap Awang prasongko Satrio Kepala Dusun Ngaglik, Cupuwatu, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Rabu (26/08/2015).

Awang menuturkan, selama 10 hari tinggal di Dusun Ngaglik, Agus tidak pernah bersosialisasi dengan warga. Bahkan pria yang diperkirakanya berusia 21 tahun ini cenderung tertutup. "

Tidak pernah bersosialisasi dengan warga. Tertutup sekali," katanya.

Bahkan, lanjut dia, selama Agus tinggal di Dusun Ngaglik, warga belum pernah melihat wajahnya secara langsung. Sebab setiap kali sedang berjualan atau keluar kontrakan, wajahnya selalu ditutup pakai masker.

"Wajahnya saja saya belum pernah lihat, kan kalau keluar selalu pakai masker. Jualan juga pakai masker," tandasnya.

Ia menuturkan, Agus ditangkap di gang sebelah kontrakan yang dijadikan tempat usaha jualan kue Bolang-baling pada Selasa (25/08/2015) sekitar pukul 18.30 WIB. Penangkapan Agus berlangsung sangat cepat sekitar 3 menit.

"Ditangkapnya di gang ini. Sangat cepat sekitar 3 menit, satu mobil dan tiga sepeda motor. Dia langsung dimasukkan ke mobil," pungkasnya.


sumber kompas/foto: Awang prasongko Satrio Kepala Dusun Ngaglik, Cupuwatu Desa Purwomartani Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Saat menunjukan lokasi penangkapan SF

Kurds take 10 villages from Islamic State in Iraq's Kirkuk province

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Kurdish forces backed by U.S.-led coalition airstrikes drove Islamic State militants out of 10 villages in Iraq's Kirkuk province on Wednesday in an offensive to secure their territory to the north, Kurdish military sources said.

The assault began at dawn in the Daquq area, around 175 kilometres (110 miles) north of the Iraqi capital Baghdad. By evening, Kurdish forces had taken an area of around 250 square kilometres, the sources said.

An aide to a top Kurdish commander taking part in the offensive said five peshmerga had been killed, most of them by improvised explosive devices.

The frontline between Kurdish peshmerga forces and Islamic State in northern Iraq has hardly budged for months.

The Kurds already control most of the territory they claim as their own, and have little incentive to push further into predominantly Sunni Muslim Arab towns and villages, except where they pose a direct threat to their region.

"This area (near Daquq) posed a danger to the main road from Kirkuk to Baghdad and the Kurdish and other villages adjacent to the areas occupied by Daesh," Brigadier General Aras Abdel Rahman said, using an Arabic acronym for Islamic State.

The peshmerga have emerged as an important ally for the United States in its aerial campaign against Islamic State. Together they have pushed back the Sunni insurgents in northern Iraq, and the peshmerga has thus expanded the territory of its autonomous region.

Last summer, the Kurds took full control of the disputed city of Kirkuk after the Iraqi army abandoned its bases there, but western parts of the province such as Hawija remain under Islamic State control.

The Kurds have since carried out several offensives aimed at creating a buffer around the oil-rich city, which they say they will never relinquish.


source ahram/photo: Kurdish Peshmerga fighters walk with their weapons as smoke rises from the site of clashes, south of Daquq, north of Baghdad August 26, 2015. (Photo: Reuters)

Pemkot Ternate akan Tertibkan aliran Syi'ah Jakfariyah Terindikasi Sesat

$
0
0
Ternate, Muslimedianews.com~ Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara  akan menertibkan aliran keagamaan diindikasikan sesat yang dipimpin Nawawi Husni alias Ong, menindaklanjuti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.(26/8)

Penjabat Wali Kota Ternate, Idrus Assagaf, di Ternate, Rabu, mengatakan, MUI setempat mengeluarkan fatwa bahwa aliran keagamaan yang mengatasnamakan Syiah Jafariyah diindikasikan sesat sehingga perlu ditertibkan.

"MUI Ternate mengarahkan aliran keagaman itu jangan diberikan ruang untuk beraktivitas di ibu kota Provinsi Maluku Utara, ujarnya.

Karena itu, Pemkot Ternate melalui rapat koordinasi dengan pihak - pihak terkait memandang perlu mengambil langkah - langkah antisipasi.

"MUI meminta Pemkot Ternate agar tidak memberikan peluang bagi aliran sesat itu dengan membatasi ruang aktivitasnya," kata Idrus.

Langkah pencegahan dini ditempuh dengan menjalin koordinasi dengan jajaran Pemkot Ternate melibatkan peranserta Camat, Lurah dan RT/RW.

"Bagi masyarakat yang telah terjebak diarahkan agar tidak memperluas pengajarannya sehingga bertmbah pemngikut," tegasnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan laporan yang disampaikan Badan Kesbangpol Kota Ternate, hingga saat ini jumlah pengikut aliran sesat itu sekitar 100 orang.

"Itu prakiraan sehingga akuratnya harus mendata sehingga memiliki data benar," ujar Idrus.


Dia mengemukakan, langkah penanganan selanjutnya nantinya diputus saat rapat koorinasi pada pekan depan.

"Terpenting menjaga stabilitas keamanan guna menghindari kemungkinan terjadi konflik dengan membekukan aliran sesat tersebut," kata Idrus Assagaff.
Viewing all 6981 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>