Quantcast
Channel: Muslimedia News - Media Islam | Voice of Muslim
Viewing all 6981 articles
Browse latest View live

KH Abdul Wahab Hasbullah Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional

$
0
0
Surabaya, Muslimedianews.com~ KH Abdul Wahab Hasbullah, salah satu pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Kepastian tersebut disampaikan KH Hasib Wahab, salah satu putra KH Wahab Hasbullah, Rabu (5/11/2014).

Menurut Gus Hasib – panggilan KH Hasib Wahab - kabar bahwa Kiai Wahab telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Pusat berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos). Bahkan Kementerian yang dipimpin oleh Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU tersebut juga menyampaikan bahwa tanggal 8 November 2014, ahli waris diundang ke Istana Negara Jakarta, untuk menerima Surat Keputusan (SK) Presiden tentang penetapan Kiai Wahab sebagai Pahlawan Nasional.

“Enam anaknya Mbah Wahab yang masih hidup diundang semua, salah satunya saya,” ujarnya, Rabu (5/11/2014).

Dikatakan salah satu Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Kiai Wahab memang sangat layak mendapat gelar Pahlawan Nasional. Selain merupakan salah satu pendiri NU, Kiai Wahab juga banyak berkontribusi dalam perjuangan, baik sebelum kemerdekaan Republik Indonesia maupun sesudah kemerdekaan.

Bahkan sebelum mendirikan NU bersama KH Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab mendirikan Madrasah yang diberi nama Nahdlatul Wathan, yang berarti Bangkitnya Tanah Air. “Pendirian Nahdlatul Wathan ini merupakan bukti dari cita-cita Mbah Wahab untuk membebaskan bangsa dari penjajahan kolonial Belanda,” tegasnya.

Tidak hanya itu, ketika fatwa Resolusi Jihad dikeluarkan Rois Akbar PBNU KH Hasyim Asy'ari, dalam pertemua ulama dan konsul-konsul NU se-Jawa dan Madura, di kantor PB Ansor Nahdlatoel Oelama (ANO) di Jalan  Bubutan VI/2 Surabaya pada 22 Oktober 1945, Kiai Wahab yang waktu itu menjadi Khatib Am PBNU bertugas mengawal implementasi dan pelaksanaan di lapangan.

Fatwa tersebut akhirnya menjadi pemantik pertempuran heroik 10 November, untuk mengusir Belanda yang ingin kembali menjajah dengan cara membonceng NICA alias Sekutu. “Jadi, gelar Pahlawan Nasional memang sangat layak diberikan untuk Mbah Wahab,” imbuh Gus Hasib.

Apalagi usulan nama Kiai Wahab yang lahir di Jombang, 31 Maret 1888 dan wafat 29 Desember 1971, sebagai Pahlawan Nasional sebenarnya sudah dilakukan cukup lama. Gus Hasib menyebut, usulan pertama pada tahun 1989 atau ketika masa Orde Baru. Karena macet, akhirnya usulan kedua disampaikan tahun 2012 lalu. “Yang mengusulkan Pemkab Jombang, PBNU Pusat, dan PCNU Jombang, juga para keluarga, kiai, dan ulama semua,” tukasnya.

Dari usulan tersebut, telah dilakukan beberapa kali seminar, uji publik, dan kajian sejarah untuk menguji layak tidaknya Kiai Wahab menjadi Pahlawan Nasional, dilihat dari peran sebelum, ketika maupun sesudah kemerdekaan. Mereka yang mengulas, antara lain, sejarawan Prof Anhar Gonggong, sejarawan NU Choirul Anam, dan PBNU.

“Nah, hasil kajian secara akademik dan ilmiah, kesimpulannya beliau memang layak ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,” tegas Gus Hasib.

Sumber Surabaya Tribun

Tabligh Akbar Muharram dan Gema Shalawat Majelis Muwashalah di Lirboyo

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Tabligh Akbar Muharram dan Gema Shalawat Majelis Muwashalah Baina Ulama-il Muslimin akan diselenggarakan pada Sabtu Malam Ahmad 22 November 2014 pukul 18.30 atau 30 Muharram 1436 Hijiriyah di Aula Al Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur.

Dalam tabligh akbar itu juga akan ada ijazahan dari salah seorang habib asal Yaman. Kitab  yang diijazahkan bisa didapatkan di kantor muktamar atau di lokasi acara dengan harga 10 ribu rupiah.

Diantara ulama yang akan hadir, antara lain : 1. Habib Ali bin Abu Bakar (Hadhramaut - Yaman), 2. Habib Sholeh Al Jufri (Solo), 3. Habib Ubaidillah Al Habsyi (Surabaya), 4. Habib Jamal Ba'agil (Batu), dan 5. Habib Sayyidi Baraghbah (Yogyakarta) dengan munsyid KH. Saiful Maslul (Sampang Madura).

facebook.com/LIRBOYO.1910

Agenda 105 Tahun Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Tahun 2015

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Diinformasikan untuk seluruh alumni Lirboyo. Pada tahun 2015 ada beberapa agenda penting.

1. MUNAS KE III HIMASAL. Hari Senin, 7 Sya'ban 1436 H. / 25 Mei 2015 M. Pukul 08.00 Wis. Di Aula Muktamar Lirboyo.

2. REUNI MASING-MASING ANGKATAN. Hari Selasa, 8 Sya'ban 1436 H. / 26 Mei 2015 M. Pukul 08.00 s.d 14.00 Wis

3. REUNI AKBAR KE V HIMASAL. Hari Selasa malam Rabu, 9 Sya'ban 1436 H. / 26 Mei 2015 M. Pukul 19.30 Wib. Di Aula Muktamar Lirboyo

*Pada bulan November dan Desember 2014 akan diadakan TURBA dari pengurus HIMASAL PUSAT ke seluruh Wilayah dan Cabang Himasal se Indonesia. Dengan agenda utama PELANTIKAN PENGURUS BARU
https://www.facebook.com/LIRBOYO.1910/photos/a.109412782427872.5677.109405969095220/745951698773974/?type=1

Sebutan 'Sayyid' Untuk Keluarga Nabi dan Sahabat Nabi

$
0
0
Muslimedianews.com ~  Sebagian orang hingga saat ini masih terasa gatal telinganya ketika mendengar sebutan ‘Sayid’ untuk Nabi, sahabat dan keluarga Nabi, serta ingin tergesa-gesa menvonis bid’ah. Padahal berdasarkan hadis-hadis sahih di bawah ini menunjukkan bahwa sejak masa sahabat sudah ditemukan istilah ‘Sayid’ bagi sebagian sahabat Nabi dan keluarga Nabi.

Syaikh Fuad Abd al-Baqi mendefinisikan ‘Sayid’ sebagai berikut:

قَالَ الْهَرَوِي السَّيِّدُ هُوَ الَّذِي يَفُوْقُ قَوْمَهُ فِي الْخَيْرِ (صحيح مسلم - ج 4 / ص 1782)
“al-Harawi berkata: Sayid adalah seseorang yang memiliki keunggulan dalam kaumnya dari segi kebaikan” (Catatan dalam Sahih Muslim 4/1782)

- Sayidah Fatimah al-Zahra’

قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - فَاطِمَةُ سَيِّدَةُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ (رواه البخارى)
Rasulullah Saw bersabda: “Fatimah adalah pemuka wanita penduduk surga” (HR al-Bukhari)

- Sayidina Abu Bakar dan Sayidina Umar

Rasulullah Saw bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرُ سَيِّدَا كُهُوْلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ مِنَ الْأَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ (رواه الترمذي)
“Abu Bakar dan Umar adalah pemuka orang tua penduduk surga, dari orang terdahulu dan yang akhir” (HR al-Turmudzi)

Terkait hadis ini, ulama Wahabi Syaikh Albani menilainya sahih dan berkata:

روي عن جمع من الصحابة منهم علي بن أبي طالب و أنس بن مالك و أبو جحيفة و جابر بن عبد الله و أبو سعيد الخدري . (السلسلة الصحيحة - ج 2 / ص 323)
“Hadis ini diriwayatkan dari sekelompok sahabat, diantaranya Ali bin Abi Thalib, Anas bin Malik, Abu Juhaifah, Jabir bin Abdillah dan Abu Said al-Khudri” (Silsilah Shahihah 2/323)

Bahkan Sayidina Umar pun menyebut ‘Sayid’ kepada Sayidina Abu Bakar:

قَالَ عُمَرُ بَلْ نُبَايِعُكَ أَنْتَ ، فَأَنْتَ سَيِّدُنَا وَخَيْرُنَا وَأَحَبُّنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم – (رواه البخارى)
“Umar berkata: “Tetapi kami membaiatmu (sebagai pemimpin). Engkau (Abu Bakar) adalah pemuka kami, orang terbaik kami dan yang paling dicintai diantara kami oleh Rasulullah Saw” (HR al-Bukhari)

- Sayidina Hasan dan Sayidina Husain

عَنْ أَبِى بَكْرَةَ - رضى الله عنه - أَخْرَجَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - ذَاتَ يَوْمٍ الْحَسَنَ فَصَعِدَ بِهِ عَلَى الْمِنْبَرِ ، فَقَالَ « ابْنِى هَذَا سَيِّدٌ ، وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ » (رواه البخارى)
Diriwayatkan dari Abu Bakrah, suatu ketika Nabi membawa Hasan dan naik ke atas mimbar. Nabi bersabda: “Anakku ini adalah sayid (pemuka). Semoga Allah menjadikan damai dua kelompok besar dari umat Islam dengan Hasan” (HR al-Bukhari)

Di hadis lain Rasulullah bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ سَيِّدَا شَبَابِ أَهْلِ الْجَنَّةِ (رواه الترمذي)
“Hasan dan Husain adalah sayyid / pemuka pemuda penduduk surga” (HR al-Turmudzi)

Hadis ini dinilai sahih oleh ulama Wahabi, bahkan sudah mencapai derajat Mutawatir karena diriwayatkan dari 10 sahabat:

ورد من حديث أبي سعيد الخدري و حذيفة ابن اليمان و علي بن أبي طالب و عمر بن الخطاب و عبد الله بن مسعود و عبد الله بن عمر و البراء بن عازب و أبي هريرة و جابر بن عبد الله و قرة بن إياس . (السلسلة الصحيحة - ج 2 / ص 295)
“[1] Abu Said al-Khudri, [2] Hudzaifah, [3] Ali bin Abi Thalib, [4] Umar bin Khattab, [5] Abdullah bin Mas’ud, [6] Abdullah bin Umar, [7] al-Barra’ bin Azib, [8] Abu Hurairah, [9] Jabir bin Abdullah, dan [10] Qurrah bin Iyas” (Silsilah Sahihah 2/295)

- Sayidina Bilal bin Rabah

قَالَ (جابر) كَانَ عُمَرُ يَقُولُ أَبُو بَكْرٍ سَيِّدُنَا ، وَأَعْتَقَ سَيِّدَنَا . يَعْنِى بِلاَلاً (رواه البخارى)
“Kata Jabir, Umar berkata: “Abu Bakar adalah pemuka kami dan telah memerdekakan pemuka kami [yakni Bilal]” (HR al-Bukhari)

Jika sudah terbukti nyata bahwa Nabi Muhammad Saw menyebut beberapa sahabat dan keluarganya sebagai ‘Sayid’ bahkan diantara para sahabat pun sudah mengucapkannya, lalu apakah bagaimana bila menyebut kalimat Sayidina kepada Rasulullah Saw? Masihkan disebut bid’ah? Sementara Rasulullah Saw sendiri mengakui bahwa beliau adalah ‘Sayid’:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ –صلى الله عليه وسلم- أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَوَّلُ مَنْ يَنْشَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ وَأَوَّلُ شَافِعٍ وَأَوَّلُ مُشَفَّعٍ (رواه مسلم)
“Aku adalah pemuka anak Adam di hari kiamat, kuburku yang pertama kali terbuka, pertama kali memberi syafaat dan pertama kali yang diterima syafaatnya” (HR Muslim)


Oleh : Ust. Muhammad Ma'ruf Khozin

Benarkah Nabi Muhammad Menolak Dipanggil 'Sayyid' ?

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Beberapa pihak yang tidak setuju dengan sebutan ‘Sayyid’ untuk Rasulullah selalu berargumen dengan hadis berikut:

عَنْ مُطَرِّفٍ قَالَ قَالَ أَبِى انْطَلَقْتُ فِى وَفْدِ بَنِى عَامِرٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقُلْنَا أَنْتَ سَيِّدُنَا. فَقَالَ السَّيِّدُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى (رواه أبو داود)
“Diriwayatkan dari Mutharrif, bahwa bapaknya berkata: Saya berjalan dalam rombongan Bani Amir menuju Rasulullah, lalu kami berkata: “Engkau adalah pemuka (Sayid) kami”. Nabi bersabda: “Sayid adalah Allah, maha pemberi berkah dan maha mulia” (HR Abu Dawud)

Hadis ini tidak serta merta bisa dijadikan larangan mengucapkan kalimat ‘Sayid’ kepada Rasulullah, sebagaimana disampaikan oleh al-Hafidz al-Suyuthi:

وَإِنَّمَا مَنَعَهُمْ أَنْ يَدْعُوهُ سَيِّدًا مَعَ قَوْله أَنَا سَيِّد وَلَد آدَم لِأَنَّهُمْ قَوْم حَدِيث عَهْد بِالْإِسْلَامِ (عون المعبود - ج 10 / ص 327)
“Rasulullah melarang mereka memanggil dengan ‘Sayid’, sementara dalam sabda Nabi: ‘Aku adalah Sayid anak Adam’, tidak lain dikarenakan mereka baru masuk Islam” (Aun al-Ma’bud, Syarah Sunan Abi Dawud, 10/327)

Sebab, bagi kabilah Arab terdahulu para pemimpinnya selalu disebut Sayid. Karena iman mereka masih lemah, maka Rasulullah melarangnya. Terbukti dalam kesempatan lain sahabat juga memanggil Rasulullah dengan Sayid dan Rasulullah tidak menyalahkan:

قَالَ : مُرُوْا أَبَا ثَابِتٍ يَتَعَوَّذُ قَالَ فَقُلْتُ : يَا سَيِّدِي وَالرُّقَى صَالِحَةٌ ؟ (هذا حديث صحيح الإسناد و لم يخرجاه تعليق الذهبي قي التلخيص : صحيح)
Nabi bersabda: “Perintahkan kepada Abu Tsabit [Sahal bin Hunaif] agar membaca ta’awwudz (minta perlindungan kepada Allah)”. Sahal bin Hunaif berkata: “Wahai Sayid-ku, apakah ruqyah berguna?” (HR al-Hakim, ia berkata bahwa hadis ini sanadnya sahih tetapi tidak dikeluarkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Catatan al-Dzahabi dalam Talkhis: Hadis Sahih)

Hadis yang dinilai sahih oleh al-Hafidz al-Dzahabi ini ternyata dinilai dlaif oleh ulama Wahabi dengan alasan Hakim bin Utsman dan neneknya, Rabab, keduanya tidak populer sebagai perawi yang adil (Silsilah Dlaifah, 4/353). Meski demikian ahli hadis al-Khattabi beristidlal dari hadis ini:

جُمْلَة يَا سَيِّدِي هِيَ مَقُولَة سَهْل بْن حُنَيْفٍ لِرَسُولِ اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا هِيَ مَقُولَة الرَّبَاب لِسَهْلِ بْن حُنَيْفٍ وَيُؤَيِّد هَذَا الْمَعْنَى قَوْل الْحَافِظ بْن الْقَيِّم كَمَا سَيَجِيءُ وَقَالَ الْخَطَّابِيُّ : فِيهِ جَوَاز أَنْ يَقُول الرَّجُل لِرَئِيسِهِ يَا سَيِّدِي (عون المعبود - ج 8 / ص 414)
“Redaksi ‘Ya Sayidi’ adalah perkataan Hunaif bin Sahal kepada Rasulullah Saw. Ini bukan perkataan Rabab kepada Sahal. Hal ini diperkuat pendapat al-Hafidz Ibnu al-Qayyim. Al-Khattabi berkata: “Dalam hadis ini diperbolehkan mengucapkan kepada pimpinan dengan kalimat ‘Ya Sayidi’.” (Aun al-Ma’bud, Syarah Sunan Abi Dawud, 8/414)

Oleh : Ust. Muhammad Ma'ruf Khozin

Khilafah Dalam Pandangan Resmi NU

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Setelah Khilafah Turki Utsmani berakhir pada 3 Maret 1924, beberapa kalangan menilai peran Islam dalam pentas politik global selama lebih dari 13 abad juga berakhir. Dan keberadaan umat Islam mulai saat itu telah terpuruk, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer, budaya, sains-teknologi maupun yang lainnya.

Selain itu, “penjajahan modern” yang dilancarkan Barat terhadap dunia Islam disinyalir kuat menjadi faktor terpenting yang membangkitkan eskalasi “kerinduan” beberapa kelompok umat Islam terhadap sistem Khilafah Islamiyah yang pernah mengantarkan kejayaan Islam di masa silam. Maka, sejak saat itulah term “khilafah” menjadi isu harakah (pergerakan) Islam dengan misi dan agenda politik membangun kembali Daulah Islamiyah internasional.

Dalam dinamika perjuangannya, ide khilafah internasional ini pertama kali diperankan oleh jamaah Ikhwanul Muslimin yang didirikan di Mesir pada tahun 1928, dan selanjutnya banyak dimainkan oleh jamaah Hizbut Tahrir yang didirikan di Jerusalem Timur tahun 1952. Dan baru-baru ini juga digaungkan oleh Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) di Irak dan Syiria.

Di Indonesia, benih ide khilafah sudah ada sejak awal kemerdekaan tahun 1945, baik yang bersifat konstitusional, seperti Majelis Konstituante, atau bersifat militer, seperti dalam kasus DI/TII, yang berusaha mendirikan negara Islam dan menolak Pancasila. Era reformasi tahun 1998 yang memberikan ruang kebebasan publik, menjadikan isu khilafah di Indonesia kian vulgar dan menemukan momentumnya. Pembicaraan-pembicaraan yang mewacanakan isu khilafah semakin intens dan terbuka dikampanyekan, baik lewat opini-opini pemikiran maupun gerakan nyata. Seperti mewacanakan Islam sebagai solusi dan edeologi alternatif mengusahakan bentuk pemerintahan Negara Indonesia dari Negara kesatuan berformat republik menjadi khilafah, berikut konstituisi Negara sejak dari Undang-Undang Dasar 1945 dan hukum positif diangkat dari syari’ah Islamiyah seutuhnya.

Dari gamabaran tersebut, maka NU dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama yang diadakan pada tanggal 1-2 nopember 2104 memutuskan beberapa poin penting sehubungan dengan khilafah yaitu:

1. Islam sebagai agama yang komprehensif (din syamil kamil) tidak mungkin melewatkan masalah negara dan pemerintahan dari agenda pembahasannya. Kendati tidak dalam konsep utuh, namun dalam bentuk nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar (mabadi` asasiyyah). Islam telah memberikan panduan (guidance) yang cukup bagi umatnya.

2. Mengangkat pemimpin (nashb al-imam) wajib hukumnya, karena kehidupan manusia akan kacau (fawdla/chaos) tanpa adanya pemimpin. Hal ini diperkuat oleh pernyataan para ulama terkemuka, antara lain:

a. Hujjat al-Islam Abu Hamid al-Ghazali dalam Ihya` ‘Ulum al-Din:

الدين والملك توأمان، فالدين أصل والسلطان حارس، فما لا أصل له فمهدوم وما لا حارس له فضائع“
Agama dan kekuasaan negara adalah dua saudara kembar. Agama merupakan fondasi, sedangkan kekuasaan negara adalah pengawalnya. Sesuatu yang tidak memiliki fondasi, akan runtuh, sedangkan sesuatu yang tidak memiliki pengawal, akan tersia-siakan”

b. Syaikh al-Islam Taqi al-Din Ibn Taimiyyah dalam as-Siyasah al-Syar’iyyah fi Ishlah al-Ra’i  wa al-Ra’iyyah:

 إن ولاية أمر الناس من أعظم واجبات الدين، إذ لا قيام للدين إلا بها
"Sesungguhnya tugas mengatur dan mengelola urusan orang banyak (dalam sebuah pemerintahan dan negara) adalah termasuk kewajiban agama yang paling agung. Hal itu disebabkan oleh tidak mungkinnya agama dapat tegak dengan kokoh tanpa adanya dukungan negara”

3. Islam tidak menentukan apalagi mewajibkan suatu bentuk negara dan sistem pemerintahan tertentu bagi para pemeluknya. Umat diberi kewenangan sendiri untuk mengatur dan merancang sistem pemerintahan sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan zaman dan tempat. Namun yang terpenting suatu pemerintahan harus bisa melindungi dan menjamin warganya untuk mengamalkan dan menerapkan ajarankan agamanya dan menjadi tempat yang kondusif bagi kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan.

4. Khilafah sebagai salah satu sistem pemerintahan adalah fakta sejarah yang pernah dipraktikkan oleh al-Khulafa` al-Rasyidun. Al-Khilafah al-rasyidah adalah model yang sangat sesuai dengan eranya; yakni ketika kehidupan manusia belum berada di bawah naungan negara-negara bangsa (nation states). Masa itu umat Islam sangat dimungkinkan untuk hidup dalam satu sistem khilafah. Pada saat umat manusia bernaung di bawah negara-negara bangsa (nation states) maka sistem khilafah bagi umat Islam sedunia kehilangan relevansinya. Bahkan membangkitkan kembali ide khilafah pada masa kita sekarang ini adalah sebuah utopia.

5. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah hasil perjanjian luhur kebangsaan di antara anak bangsa pendiri negara ini. NKRI dibentuk guna mewadahi segenap elemen bangsa yang sangat mejemuk dalam hal suku, bahasa, budaya dan agama. Sudah menjadi kewajiban semua elemen bangsa untuk mempertahankan dan memperkuat keutuhan NKRI. Oleh karena itu, setiap jalan dan upaya munculnya gerakan-gerakan yang mengancam keutuhan NKRI wajib ditangkal. Sebab akan menimbulkan mafsadah yang besar dan perpecahan umat.

6. Umat Islam tidak boleh terjebak dalam simbol-simbol dan formalitas nama yang tampaknya islami, tetapi wajib berkomitmen pada substansi segala sesuatu. Dalam adagium yang populer di kalangan para ulama dikatakan:العبرة بالجوهر لا بالمظهر“Yang menjadi pegangan pokok adalah substansi, bukan simbol atau penampakan lahiriah”العبرة بالمسمى لا بالإسم“Yang menjadi pegangan pokok adalah sesuatu yang diberi nama, bukan nama itu sendiri”. Dengan demikian, memperjuangkan tagaknya nilai-nilai substantif ajaran Islam dalam sebuah negara—apapun nama negara itu, Islam atau bukan—jauh lebih penting daripada memperjuangkan tegaknya simbol-simbol negara Islam.

Demikian beberapa poin penting yang merupakan pandangan resmi NU terhadap khilafah sebagaimana telah ditetapkan sebagai hasil keputusan resmi Komisi Bahtsul Masail Al-Diniyah  dalam Munas Alim Ulama NU 2014. (ulil H)

Sumber www.nu.or.id

Jadwal Safari Dakwah Habib Umar bin Hafidz di Indonesia @majelis_info @JadwalMajelis

$
0
0
Muslimedanews.com ~ Indonesia mendapat tamu istimewa dari Hadlramaut Yaman, seorang ulama besar bernama Habib Umar bin Hafidz. Beliau akan mengunjungi beberapa tempat di Indonesia dalam rangka Safari Dakwah di tahun 1436 Hijriyah atau penghujung 2014 ini.

Berikut jadwalnya:
 

https://twitter.com/majelisbasaudan/status/530263663991476225/photo/1

NU, MUI dissent on marriage law petition

$
0
0
Jakarta, Muslimedianews.com ~ Four religious-based groups gave mixed responses during the hearing of a judicial review case challenging the Marriage Law at the Constitutional Court (MK) on Wednesday.

The Indonesian Ulema Council (MUI) and the country’s largest Muslim organization, Nahdlatul Ulama (NU), disagreed with the petitioners and told the court to reject the judicial review request, while the Indonesian Communion of Churches (PGI) presented arguments siding with the petitioner. Meanwhile, the Council of Buddhist Communities (Walubi) refused to provide the court arguments on the legality of a marriage.

The judicial review was filed by three graduates and one student from the University of Indonesia who demanded the court give a new interpretation on Article 2, which defines a marriage as legitimate only if it is conducted according to the religious teachings of the bride and groom.

Luthfie Hakim from the MUI told the court that without the disputed article, there would no longer be a religious aspect in marriage, saying that the petitioners were trying to set aside religious ceremony.

“Our sociocultural reality is very different from those countries that uphold human rights as freely as possible,” he said.

Representing the NU, Ahmad Isomuddin argued that Islam did not recognize interfaith marriage.

“Islam declares interfaith marriage cannot happen,” Ahmad said, adding that Muslim women should only marry Muslim men.

The PGI said that the article was ignoring the reality of citizens in Indonesia who appreciated the Bhinneka Tunggal Ika spirit, or unity in diversity, and multiculturalism, as well as human rights.

“This article ignores the fact that humans have a sense of universal love, regardless of color, ethnicity or religion,” PGI’s Nikson Gans Lalu said. “Although an interfaith marriage is not ideal, a marriage between people of different ethnicity and religion is not impossible and occurs in society.”

“The article maintains spiritual purity, but, at the same time, it also creates potential misappropriations in moral and spiritual terms because the civil registry office refuses to marry people,” Nikson added.

In the meantime, Walubi refused to give its view on the legality of a marriage during Wednesday’s hearing session, only commenting on the Buddhist perspective regarding morals, marriage and religious freedom.

“Buddha said two humans can get married due to a strong and deep affinity in the past,” Suhadi Sendjaja from Walubi told the court. “[And] in terms of religious freedom, Buddhism actually states it does not easily accept people from other religions to join Buddhism, although people may practice Dharma [the teachings of Buddha] in their daily life.”

source the jakarta post

Warga Kukar Kaltim Mulai Gugat Penggalian Batu Bara @KotaTenggarong

$
0
0
Kukar, Muslimedianews.com~ Kado khusus diberikan Gerakan Kukar Menggugat terhadap Tenggarong yang merayakan ulang tahunnya ke-232 yang jatuh pada 28 September 2014 lalu. Kado berisikan batubara dan air yang diambil dari salah satu lubang bekas tambang batubara itu, diberikan melalui aksi teatrikal.

Bingkisan tersebut sebagai bentuk protes atas ketidakadilan yang diterima para petani Kukar. Penambangan batubara telah mencaplok lahan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang selama ini dikenal sebagai lumbung padi di Kalimantan Timur.

Berdasarkan data Inspektorat Wilayah (Itwil) yang dilansir dari Koran Kaltim, sekitar 1.977 hektar lahan pertanian di Kukar beralih fungsi menjadi tambang batubara.

Jatam Kaltim mencatat sepanjang 2011-2014, ada 16 konflik antara perusahaan tambang batubara dengan warga. Beberapa kasus berupa perampasan lahan warga oleh perusahaan tambang batubara.

“Salah satu kasus yang kami perjuangkan adalah lahan 134 hektar milik dua kelompok tani di Muara Jawa yang sudah berlangsung sejak 2005 dan masih diperjuangkan hingga 2013. Namun, sampai saat belum diperoleh kejelasan hukum,” kata Merah Johansyah, Dinamisator Jatam Kaltim, yang juga salah satu inisiator Gerakan Kukar Menggugat, belum lama ini.

Pada aksi tersebut, Gerakan Kukar Menggugat menyampaikan beberapa tuntutan yang diantaranya adalah penyelesaian kasus perampasan lahan warga oleh korporasi dan keterbukaan informasi publik. Namun Bupati Rita Widyasari atau Wakilnya Ghufron Yusuf tidak dapat menemui para pengunjuk rasa karena dikabarkan tengah berada di luar negeri. Para pengunjuk rasa ini diterima salah satu staf Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk kemudian disampaikan kepada bupati.

Dalam kesempatan terpisah, Kabag Humas Setkab Kukar Dafid Haryanto membantah tudingan para pendemo yang mengatakan pemerintah Kukar atau Bupati Rita Widyasari berniat ingin membodohi atau menyengsarakan rakyat.  Dafid menyatakan pemerintah sangat komit dalam pembangunan yang mengarah kepada kesejahteraan masyarakat di Kukar.

”Beberapa tuntutan kelompok Gerakan Kukar Menggugat itu sebetulnya sudah ada yang ditindaklanjuti. Namun, belum terkomunikasikan dengan baik. Soal lahan warga Muara Jawa, sebenarnya sudah clear dan tidak ada permasalahan. Yang belum terkomunikasikan itu mungkin pada persoalan kebijakan publik,” kata Dafid.

Meskipun begitu, Dafid menyatakan, apa yang menjadi tuntutan para pendemo akan tetap ditampung dan ditindaklanjuti.”Kita bertindak tentunya sesuai dengan aturan dan mekanisme yang benar.”

Belajar dari Gerakan Samarinda Menggugat
Lewat kerja sama dengan Mongabay Indonesia, Green Radio dan The Asia Foundation, Gerakan Kukar Menggugat menyelenggarakan diskusi pada 13 Oktober 2014 di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tenggarong, Kutai Kartanegara. Diskusi tersebut merupakan langkah memperkuat dan memperluas gerakan, serta melakukan rencana tindak lanjut ke depan secara bersama.

“Kami mengundang berbagai  perwakilan masyarakat sekitar tambang dan perkebunan sawit untuk hadir, agar Gerakan Kukar Menggugat kian meluas dan tidak hanya digerakkan dari Tenggarong,” kata Sugeng Raharjo dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Metro Kukar.
Dalam diskusi itu, Merah Johansyah mencontohkan gerakan yang dilakukan masyarakat Samarinda yang tergabung dalam Gerakan Samarinda Menggugat, yang melakukan gugatan citizen law suit di Pengadilan Negeri Samarinda.

Gugatan citizen law suit yang diwakili 19 warga tersebut merupakan gugatan pertama untuk isu lingkungan hidup di Indonesia. Setelah melalui proses persidangan selama kurang lebih satu tahun dimenangkan masyarakat. Namun, Pemerintah Kota Samarinda sebagai salah satu pihak tergugat mengajukan banding atas keputusan hakim. Sampai sekarang, sidang banding belum digelar Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur.

“Apa yang telah dilakukan Gerakan Samarinda Menggugat bisa menjadi pelajaran bagi warga Kutai Kartanegara. Gugatan citizen law suit yang dilakukan GSM diambil setelah melalui proses panjang. Langkah apa yang akan diambil Gerakan Kutai Menggugat itu yang harus kita bicarakan ke depan,” ujar Merah.

Beberapa wakil warga yang hadir dari Muara Jawa, Bangun Rejo, Loa Kulu dan Santan menyampaikan keluhannya. Loa Kulu, seorang warga Durung, menyebutkan wilayah tempat tinggal mereka dikepung debu batubara. Saat hujan, aliran air dari wilayah yang dibuka penambangan mencemari sumur milik warga, dan membuat banjir pemukiman warga.

Sementara operasi penambangan batubara di Bangunrejo yang menggunakan blasting (peledakan) membuat rumah warga menjadi rusak, seperti dinding mengalami retak-retak.

Warga melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan tersebut. Tapi kerap kali mereka mendapat teror. “Kami kerap ditakut-takuti dengan ancaman hukuman oleh polisi jika dianggap menganggu operasi pertambangan,” ujar Maria, perempuan yang aktif memperjuangakan nasib warga Durung.

Maria menuturkan dirinya bersama perempuan lain telah berjuang bertahun-tahun atas persoalan yang mereka hadapi. Mereka telah menemui dan berdialog baik dengan wakil rakyat, perusahaan maupun pemerintah daerah, tapi belum menemukan hasil positif. “Saya dan teman-teman lain seperti pengemis saja,” ujar Maria.

Merah Johansyah mengajak warga bersatu memperjuangkan permasalahan bersama dalam sebuah gerakan. Merah menegaskan Gerakan Kukar Menggugat yang didukung berbagai elemen masyarakat sipil adalah wadah yang tepat untuk melakukan koreksi atas kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan warganya.

Tulisan ini hasil kerja sama Mongabay dengan Green Radio
Sumber http://www.mongabay.co.id

PBNU : Kolom Agama di KTP Penting Untuk Diisi

$
0
0
Jakarta, Muslimedianews.com ~ Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Masdar Farid Masudi mengatakan bahwa kolom agama penting untuk diisi bagi mereka yang memeluk agama yang diakui di Indonesia.

Farid menghimbau kepada masyarakat untuk jangan terlalu mempermasalahkan pengosongan kolom agama bila belum diputuskan secara sah. Menurutnya, hal tersebut pasti menimbulkan pro kontra dalam masyarakat namun bagi masyarakat yang memiliki agama wajib untuk mengisi kolom tersebut.

"Agama sebagai status dan tanggung jawab mereka, kolom tersebut penting untuk diisi," kata Farid kepada Rol, Kamis (6/11/2014).

Bagi mereka yang menganut kepercayaan lain, Farid mengatakan bahwa mereka juga harus mengisi kolom kepercayaan di catatan sipil. Sebelumnya, Penolakan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuk Tjahaja Purnama alias Ahok, terhadap pengisian kolom agama pada KTP dinilai berlebihan dan tidak pada tempatnya.

Hal tersebut menuai pro kontra dari sejumlah tokoh dari kalangan ormas Islam pun meragukan pemahaman mantan Bupati Belitung Timur terhadap dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila.

sumber republika

Kemenag Paparkan 12 Amalan di Bulan Muharram

$
0
0
Pamekasan, Muslimedianews.com~ Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan KH Juhedi mengingatkan umat Islam untuk menjalankan berbagai amalan di bulan Muharram. Menurutnya, ada duabelas amalan di bulan Muharram yang keutamaan tidaklah perlu disangsikan lagi.

”Para ulama sudah mengklasifikasikan jenis amalan yang hendaknya diperbanyak selama bulan Muharram yaitu; melakukan shalat, berpuasa, menyambung silaturrahim, bershadaqah, mandi, memakai celak mata, dan berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal),” ungkapnya kepada NU Online di Pamekasan, Kamis (6/11/2014).

Selain itu, tambah pria asal Desa Montok, Larangan Pamekasan tersebut, disusul amalan berikutnya: menjenguk orang sakit, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, mengusap kepala anak yatim, membaca surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.

Keduabelas amalan tersebut, imbau KH Juhedi, hendaknya diperbanyak selama bulan muharram, mengingat keutamaannya cukup berlimpah yang terdapat di dalamnya.

Kemenag Pamekasan sendiri, belum lama ini melakukan istighotsah sekaligus pemberian santunan kepada 30 anak yatim piatu. Hal itu dilakukan sebawai wujud keseriusan mengamalkan sunnah yang ujungnya menjanjikan pahala dan rahmat Allah SWT. (Hairul Anam/Anam)

Sumber www.nu.or.id

Sejarah Konflik Yaman hingga Konflik Syi'ah - Salafi kaitannya dengan AS

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Republik Yaman adalah salah satu negara di timteng yang juga terkena imbas Arab Spring. Di negara ini, revolusi berlangsung dalam rangka menggulingkan Ali Abdullah Saleh, rezim diktator 33 tahun.

33 tahun, terhitung sejak Ali Abdullah Saleh menjadi Presiden Yaman Utara.

Ya, sejatinya Ali abdullah Saleh adalah Presiden dari Yaman Utara sejak 1978, ketika masih belum bersatu dengan Yaman Selatan.

Yaman Utara & Yaman Selatan akhirnya bersatu dengan sebuah nama negara; Republik Yaman.

Ketika bersatunya Yaman Utama & Yaman Selatan pada tahun 1990, Ali Abdullah Saleh menjadi Presiden Republik Yaman yang pertama.

Sebelum masuk pada pembahasan, biar nyaman, kita kenali dulu negeri Yaman. Yaman pada masa lalunya mendapatkan kemakmuran karena dijadikan jalur perdagangan Asia - Afrika.

Dari sisi historisitasnya, Yaman termasuk salah satu pusat peradaban tertua di dunia. Bangsa Romawi Kuno menyebut negara ini sebagai “Arabia Felix”, atau Arab yang berbahagia, karena dimakmurkan oleh perdagangan.

Kaisar Agustus pernah melancarkan serangan untuk merebut wilayah ini, namun gagal. Kerajaan Aksum dari Ethiopia berhasil menaklukkan Yaman pada tahun 520. Pada tahun 570, Yaman berada dalam penguasaan Parsia Sassanid.

Sedangkan pada abad ke-7, kekhalifahan Islam mulai menguasai wilayah ini. Yaman termasuk salah satu negara berpenduduk Islam nomer satu di dunia. Hampir semua penduduknya beragama Islam.

Orang-orang keturunan Arab di Indonesia sebagian besarnya berasal dari Yaman.  Yaman juga dikenal sebagai negeri tempat menuntut ilmu agama Islam, tepatnya di kota Hadramaut. Dari kota Hadramaut, dakwah Islam disyi'arkan ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Sebelum Reunifikasi antara Yaman Utara & Yaman Selatan, negara ini larut dalam sejarah konflik berdarah.

Kita bahas Yaman Utara dulu..

Yaman bagian Utara memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1918 setelah lama di bawah kekuasaan “Khilafah” Turki Utsmani. Setelah lepas dari “Khilafah”, Yaman Utara berdiri dengan nama: Kerajaan Yaman, dengan Raja pertama Yahya Muhammad Hamid ed-Din.

Kerajaan Yaman dalam perjalanannya dikudeta militer pada tahun 1962, sekaligus mengakhiri era Kerajaan Yaman & lahir Republik Arab Yaman.

Presiden Republik Arab Yaman pertama adalah Abdullah as-Sallal.

Raja Yaman yg digulingkan adl. Muhammad al-Badr. | ceritanya, ia baru seminggu jd Raja menggantikan ayahnya yg wafat.

Pengikut setia Raja Yaman yg dikudeta melawan & terjadilah perang saudara antara faksi Kerajaan Yaman versus faksi Republik Arab Yaman. Kerajaan Yaman didukung oleh Kerajaan Arab Saudi, sedang Faksi Republik didukung oleh Uni Soviet. Perang Saudara akhirnya berakhir, dan dimenangkan oleh faksi Republik di tahun 1970 & mendapat pengakuan oleh Kerajaan Arab Saudi.

Sedangkan, Yaman Selatan merdeka dari jajahan Inggris pada tahun 1967, dan mendirikan negara Republik Demokratik Rakyat Yaman. Presiden Yaman Selatan pertama adalah Qathan Muhammed al Shaabi.

Negara Yaman selatan satu2nya negara Arab yang terpangaruh paham Marxis. Namun, seiring bangkrutnya negara-negara komunis di dunia, Yaman Selatan akhirnya sepakat dgn Yaman Utara Reunifikasi secara damai 1990.

Ali Abdullah Saleh menjadi ketua dewan Presiden Yaman, dan tidak lama kemudian ia menjadi Presiden Yaman secara mutlak.

Pada tahun 1994, konflik perang saudara menerpa Yaman, antara pemerintah Yaman dengan pengikut partai sosialis di wilayah selatan Yaman. Konflik ini dipicu keinginan untuk melepaskan diri dan membentuk kembali negara Yaman Selatan.

Perang yang dikenal dengan sebutan “Perang Musim Panas 94” ini pun berakhir setelah Pemerintah Yaman berhasil menguasai keadaan.  Setelah Yaman bagian selatan reda, Yaman kembali digoyang pemberontakan di wilayah utara, di provinsi Sa'adah.

Provinsi Sa'adah berbatasan langsung dengan Arab Saudi. Pemberontakan ini dipimpin oleh kelompok Al-Houthi.

Kelompok Al Houthi ini sebenarnya ada sejak tahun 1994, namun pada tahun 2004 mulai melakukan perlawanan total. Nama Al Houthi di nisbatkan pada pemimpin mereka yang tewas dibunuh tentara Yaman, bernama Hussein Badreddin Al-Houthi pada tahun 2004.

Awalnya kelompok ini menamakan diri “As-Shabab Al-Mukminin” kelompok oposisi yang menentang invasi AS di Iraq & campur tangan AS di Yaman. Setelah pemimpin gerakan ini Hussein Badreddin Al Houthi terbunuh, saudaranya yg bernama Abdul Malik Houthi menggantikan posisinya.

Ia mempopulerkan nama Al Houthi sebagai nama gerakannya dan mengalami kemajuan perjuangan yang signifikan.  Gerilyawan Al Houthi mayoritas Muslim Zaidiyah (salah satu aliran dalam Syi'ah), maka dianggap ancaman serius bagi Yaman dan Arab Saudi.

Untuk mengatasi Gerilyawan Al Houthi Arab Saudi bahkan sudi menyuntikkan dana ke Yaman setiap tahun 2Milyar USD. Dengan target menjamin keamanan wilayah perbatasan Arab Saudi - Yaman. Arab Saudi khawatir pemberontakan itu merembet ke wilayahnya.

Yaman & Arab Saudi juga menuding ada peran Iran di balik pemberontakan Al Houthi, bahwa senjata Al Houthi itu disuplai Iran. Parahnya, Pemerintah Yaman mempersenjatai suku-suku membentuk milisi untuk menghadapi kelompok Al Houthi.

Di sisi lain, Arab Saudi & Yaman adalah partner bangsa Arab yang keduanya memiliki kedekatan dengan Amerika Serikat. Selama Yaman memerangi Al Houthi, AS diduga kuat terlibat membantu, dengan bukti jet-jet tempur yg lalu lalang adalah milik AS.

Menguatnya bantuan Amerika Serikat ke Yaman tersebut menarik perhatian Al Qaeda. Kenapa demikian, karena Al Qaeda dalam pernyataannya memang selalu mengincar di manapun AS berada.

Babak baru konflik Yaman vs Al Qaeda dimulai...

Jihadis Al Qaeda pun segera berdatangan dan menampakkan diri di Yaman Selatan. Yaman Selatan yang dulu dipengaruhi komunis, kini menjadi basis kelompok Salafi Jihadi Al Qaeda. Yaman mewanti-wanti AS untuk tidak menerjunkan pasukannya ke Yaman, karena takut rakyat Yaman berbalik mendukung Al Qaeda.

Serangan Al Qaeda diarahkan ke instansi milik AS di Yaman. Yaman Selatan pun bergejolak. Yaman bersumpah memerangi Al Qaeda karena mulai mengacak-ngacak wilayahnya. Dana dari AS pun untuk menanggulangi Al Qaeda di Yaman mengalir & meningkat tajam, dari sebelumnya 70 Juta USD naik 150 juta USD pada 2011.

AS cukup berbaik hati dengan menjadikan suntikan dana itu sebagai hibah pada Yaman.

Presiden Ali Abdullah Saleh memang dipusingkan mengatasi gejolak di dua front yakni Wilayah Utara (Syi'ah Houti), Selatan (Al Qaeda). Maka untuk mengatasi Syiah Houti, Ali Abdullah Saleh menggaet sokongan dari Arab Saudi, sedangkan utk menumpas Al Qaeda ia berpartner dg AS

Meski digoyang dengan 2 kekuatan berbeda, yakni Syi'ah Houthi & Salafi Jihadi Al Qaeda, Ali Abdullah Saleh masih kokoh memimpin Yaman. Hingga akhirnya petaka bagi kekuasaan Ali Abdullah Saleh itu datang di saat ia memasuki masa 30 tahun memimpin Yaman.

Ali Abdullah Saleh akhirnya tumbang, bukan karena pemberontakan senjata oleh Al Qaeda atau Al Houthi tapi oleh Revolusi Rakyat. Revolusi Rakyat Arab, yang menggema di beberapa negara Arab menuntut lengsernya para diktator di negeri Arab, termasuk Yaman.

Demonstrasi 1 juta massa mendesak Ali Abdullah Saleh lengser dari kursi Presiden yang ia duduki 30 tahun lebih. Demonstrasi dipicu ketika Ali Abdullah Saleh berusaha mengusulkan amandemen konstitusi yang membuatnya agar tetap langgeng berkuasa. Terlebih Rezim Ali Abdullah Saleh tidak mampu menyejahterakan rakyat Yaman.

Kemiskinan yg meningkat di kalangan rakyat produktif, kurangnya kebebasan berpolitik, korupsi tinggi, angka pengangguran mencapai 40%. Di bawah Ali Abdullah Saleh, rakyat juga diresahkan oleh masalah keamanan, seperti pemberontakan Al Qaeda di Selatan & Al Houthi di Utara. Maka Rakyat kompak mendesak Ali Abdullah Saleh turun dari jabatan, demonstrasi digelar seantero Yaman.

Ali Abdullah Saleh, mencoba meredam demonstran dengan menawarkan tidak akan maju lagi jadi presiden & akan turun di 2013 Demonstran menolak tawaran Ali Abdullah Saleh, dan memintanya agar turun tahta sesegera mungkin.

“Rakyat menginginkan pergantian rezim!” “Tolak korupsi, tolak kediktatoran!” teriak para demonstran di Univ. Sana'a, Yaman.

“Yaumul Ghadab” atau “Hari Kemarahan” diselenggarakan para demonstran utk menggulingkan Ali Abdullah Saleh dari kursi Presiden.

Presiden Ali Abdullah Saleh telah kehilangan legitimasinya, rakyat sudah tidak percaya lagi padanya.

Sementara itu negara-negara teluk dipimpin big boss Arab Saudi juga meminta dia untuk mundur sebelum Yaman semakin memburuk.

Ali Abdullah Saleh tidak hanya kehilangan dukungan dari rakyatnya, sekutunya di luar negeri pun memintanya untuk lengser. Ali Abdullah Saleh mencoba mengulur-ulur waktu, beberapa kali rencana negara-negara teluk untuk memfasilitasi transisi kepemimpinan molor.Sampai akhirnya Ali Abdullah Saleh menjadi korban pengeboman pada awal Juni 2011.

Nyawa Ali Abdullah Saleh tertolong, ia dilarikan ke Arab Saudi untuk menjalani pengobatan. Perginya Ali Abdullah Saleh ke Saudi untuk pengobatan disambut suka cita rakyat Yaman & menolak Ali untuk kembali lagi ke Yaman. Setahun kemudian, Ali Abdullah Saleh dibawah tekanan Arab Saudi resmi menyerahkan jabatan Presiden ke Wapres Yaman; Abd. Mansyur Hadi.

Ditengah hiruk pikuk Arab Spring di Yaman, Al Houthi dengan leluasa mengendalikan Yaman di Wil. Utara, sedang Al Qaeda di Wil. Selatan.Al Qaeda terus membangun kekuatan, bahkan pada 2009 terjadi merger 2 kelompok Jihadis Saudi & Jihadis Yaman dg nama AQAP.

AQAP kini dipimpin oleh Nasser al Wuhaysi, mantan sekretaris pribadi Osama, belakangan ia sering muncul memberikan ancaman pada AS & Yaman.  AS merespon mengirimkan drone untuk mengebom kamp-kamp pelatihan AQAP di Yaman.

AQAP tidak tinggal diam, bulan lalu menangkap seseorang mata-mata AS, lalu dibunuh & digantung di gawang sepakbola.

AQAP terus menunjukkan aktifitasnya Jihadnya di Yaman. Bahkan beberapa kali terlibat bentrok dengan Kelompok Al Houthi. Dan baru-baru ini, Drone Amerika kembali melakukan "pembersihan" militan AQAP di Yaman.

Drone Amerika terus menyasar target basis militan. AQAP menuding ada peran Arab Saudi di balik pengeboman Yaman. Beredar gambar pangkalan AS di Arab Saudi yang diterbitkan WikiLeaks dimana Drone AS diluncurkan.

AQAP berkata; “Kini Arab Saudi menarik senapan yang dulu di todongkan pada wajah Al Houthi, dan di todongkan pada kami”

Memang Yaman kini tengah dalam pusaran "sejuta konflik" di berbagai sisi negeri. Yaman saat ini, jauh berbeda dengan masa lalu, yg dikenal dengan negeri Arabia Felix (Arab yang berbahagia).

Sekian.
Oleh : Iqbal Kholidi  @Iqblack_kholidi, 27 April 2014 
http://chirpstory.com/li/20278

Nahdlatul Ulama Dukung Ahok Jadi Gubernur DKI Jakarta

$
0
0
Jakarta, Muslimedianews.com ~ Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mendukung Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Selama beliau adil dan berpihak kepada rakyat, itulah gubernur kita semua," kata Said saat ditemui di Masjid An-Nadhlah Rahmah Nusantara, Ciracas, Jakarta Timur, pada Kamis malam, 6 November 2014.

Menurut dia, ukuran memilih pemimpin yang baik adalah keadilan, kejujuran, dan amanah. "Bukan agama," ujarnya.

Lagi pula Said menilai kinerja Ahok cukup baik, melihat sepak terjangnya sebagai Wakil Gubernur DKI. "Lumayan, masih lumayan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Tubagus Robby Budiansyah berharap Ahok mengajak organisasi Islam, seperti NU dan Muhammadiyah, sebagai penasihatnya. "Kalau dia tidak meminta kami sebagai pendukungnya, kami tidak bisa bantu apa-apa. Apalagi dia tidak begitu paham mengenai Islam," ujarnya.

Sumber Tempo

GP Ansor NU Sebut Penembakan Mobil Amin Rais sebagai Aksi Pengecut - @gp_ansornu

$
0
0
Jakarta, Muslimedianews.com ~ Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yogyakarta mengutuk penembakan di kediaman tokoh Partai Amanat Nasional Amien Rais pada Kamis, 6 November 2014. "Itu aksi pengecut dan tak boleh dibiarkan lolos dari jerat hukum," ujar Ketua Gerakan Pemuda Ansor Yogyakarta Ambar Anto kepada Tempo, Jumat (7/11/2014).

Ansor menduga aksi teror pada mantan Ketua MPR yang juga tokoh Koalisi Merah Putih tersebut sengaja dilakukan untuk memperkeruh keadaan massa akar rumput di bawah. Apalagi sebagian warga Yogyakarta masih terkotak-kotak setelah perhelatan pemilu presiden lalu.

Ambar, yang juga Wakil Ketua Ansor DIY, melihat teror pada Amien Rais bukan persoalan garis atau kelompok politiknya, melainkan teror atas masyarakat Yogya secara umum, baik yang terafiliasi atau tidak dengan partai politik. "Kalau niatnya memperkeruh Yogya, kami akan hadapi," ujar dia.

Di mata Ansor, Amien Rais yang kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial itu tetaplah seorang tokoh yang layak dihormati. Hak-hak asasinya sebagai warga untuk mendapat rasa aman wajib dijunjung. "Bisa-bisa jika teror ini dibiarkan, giliran kiai NU atau tokoh lain nanti gantian diteror," kata dia.

Langkah serta gerak politik Amien sebagai tokoh Muhammadiyah dan PAN selama ini dinilai tak pernah sedikit pun mengusik atau merenggangkan silaturahmi organisasi masyarakat di bawah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

"Ormas-ormas di bawah selama ini tetap bekerja sama dengan baik, seperti dalam komite pemuda. Semua membaur, tak pandang asal," kata dia.

Ketua Partai Amanat Nasional DIY Immawan Wahyudi menuturkan Amien Rais tipikal orang yang getol menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan. "Semua kalangan dirangkul Pak Amien, tak pernah memandang dari mana asalnya atau garis politiknya," kata Immawan yang juga Wakil Bupati Gunung Kidul itu.


Sumber tempo

Warga Protes Pendirian Ponpes Yayasan Shuffah Hizbullah

$
0
0
Klaten, Muslimedianews.com~ Rencana pendirian pondok pesantren (ponpes) di Dukuh Pulon, Desa Malangan, Kecamatan Tulung, mendapat penolakan warga. Ponpes dari Yayasan Shuffah Hizbullah Al Fattah, Bogor, tersebut diklaim belum pernah meminta izin pada warga setempat. Selain itu, ajaran dan aktivitas ibadah ponpes dikhawatirkan menimbulkan gesekan antarwarga.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (6/11/2014), ponpes tersebut rencananya menempati tanah dan bangunan yang merupakan wakaf seorang warga Pulon, Malangan. Namun belum sempat dibangun, warga sekitar sudah menunjukkan gelagat penolakan dengan membuat surat pernyataan kepada Pemerintah Kecamatan Tulung.

Surat tersebut ditandatangani kepala desa (kades), ketua RT dan RW, tokoh masyarakat dan takmir masjid di lingkungan setempat. Warga menganggap keberadaan ponpes dapat mengganggu tradisi beribadah di Malangan yang telah berjalan baik.

“Dalam musyawarah yang dihadiri warga dan sejumlah organisasi agama, Rabu (5/11/2014) sore, ada kesepakatan menolak pendirian ponpes di lahan wakaf di Pulon. Alasannya ponpes belum pernah kulanuwun pada warga. Padahal persetujuan warga penting untuk mengurus rekomendasi di tingkat Kemenag (Kementerian Agama) dan MUI (Majelis Ulama Indonesia),” ujar Camat Tulung, Rohmad Sugiarto, saat ditemui wartawan di kantor Desa Malangan.

Menurut Camat, penolakan warga mencuat karena anggota yayasan tidak pernah berkoordinasi dengan lingkungan dalam setiap aktivitasnya. Ponpes itu juga disebut-sebut membawa ajaran Islam berbeda dengan yang diyakini warga setempat.

Pihaknya mengaku sudah berupaya mengundang yayasan dalam musyawarah untuk menjelaskan duduk perkara secara berimbang. “Namun yayasan ternyata tidak hadir,” kata Camat. Rohmad mengatakan warga baru sekali bertemu dengan yayasan yakni saat serah terima wakaf tanah ponpes.

Kades Malangan, Subagyo, mengatakan musyawarah ihwal penolakan ponpes dihadiri 35 warga dari unsur warga RT 01, RT 02, RT 03 dan RW 01 Pulon. Kades membenarkan warga sepakat menolak pendirian ponpes.

Sementara itu, Rois Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tulung, M. Khusni Tamrin, menolak pendirian ponpes jika yayasan tak mampu menunjukkan rekomendasi pembangunan dari Kemenag dan MUI. “Sikap kami berdasarkan sejumlah pertimbangan, yakni adanya penolakan dan keresahan warga, khususnya kalangan NU di Kecamatan Tulung,” tandasnya.

sumber Solo pos / foto google

Inilah Kiprah Besar KH. Wahab Hasbullah #PahlawanAbdulwahab

$
0
0
Muslimedianews.com ~ 1. #PahlawanAbdulwahab Alhamdulillah, akhirnya Pemerintah menganugerahi KH Abdulwahab Chasbullah sbg Pahlwan Nasional

2. Abdulwahab adl seorang kiai, aktivis pergerakan, negarawan, yang hidupnya sarat pengabdian untuk masyarakat & negara

3. Kiai Wahab lahir di Jombang, 31 Maret 1888 dan wafat pada 29 Desember 1971 dalam usia 83 tahun

4. Kiai Wahab masih keturunan Joko Tingkir hingga Brawijaya VI (Lembu Peteng) sama halnya dgn Gus Dur & KH Hasyim Asyari

5. Teman seperjuangan Kiai Wahab adalah HOS Cokroaminoto, Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. Soetomo, KH Ahmad Dahlan, dll

6. Pasca kemerdekaan, Kiai Wahab brjuang brsama Soekarno, Hatta, Jenderal Soedirman, Ki Bagus Hadikusumo, Sukirman dll

7. Gerakan2 Kiai Wahab utk bangsa: mendirikan Nahdlatul Wathan (نهضة الوطن) artinya ‘kebangkitan tanah air’ tahun 1916

8. Pada 1918, mendirikan تصوير الافكار (Tashwirul Afkar/konsepsi pemikiran: fokus diskusi ide & persoalan aktual

9. Juga di tahun 1918, mendirikan Nahdlatut Tujjar (نهضة التجار), ‘kebangkitan para usahawan’ berbasis koperasi

10. Pada 1925, Kiai Wahab mendorong para pemuda santri mendirikan Syubbanul Wathan (Pemuda Pembela Tanah Air)

11. Pada 1926 Kiai Wahab ikut bentuk "Komite Hijaz" utk perjuangkan kebebasan cara berislam Nusantara di Mekkah-Madinah

13. Pada 1927 Kiai Wahab memimpin para kiai melakukan perang kebudayaan melawan penjajah (Eropa)

14. Pada 1928 Kiai Wahab pimpin delegasi NU menemui Raja Saudi Arabia untuk perjuangkan kepentingan umat Islam dunia

15. Pada 1928 Kiai Wahab mempelopori sistem demokrasi di kalangan muslim Nusantara

16. Th.1928 berperan dlm Deklarasi Persatuan, Persaudaraan, Kedaulatan & berislam Ahlussunnah waljamaah model Nusantara

17. Pada 1936 Kiai Wahab telibat aktif dalam merumuskan kesepakatan "Negara Damai" untuk bumi Nusantara

18. Pada 1937 Kiai Wahab memelopori perumusan kesadaran berjuang melalui organisasi untuk masyarakat Indonesia

19. Pada 1939 Kiai Wahab ikut aktif melahirkan prinsip dasar "emansipasi wanita" perspektif Islam di Nusantara

20. Pada 1940 Kiai Wahab ikut memelopori lahirnya konsep "politik Ekonomi" perspektif Islam

21. Th.1943 Kiai Wahab membentuk "Barisan Kiai" / "Pasukan Mujahidin" sbg benteng pasukan Barisan Hizbullah & Sabilillah

22. Pada 1945 Kiai Wahab ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan bersamaan dgn "Resolusi Jihad Kiai Hasyim Asyari"

23. Pada 1946 Kiai Wahab mempelopori lahirnya konsep "Jihad Untuk Tanah Air" bagi seluruh rakyat Indonesia

24. Pada 1956 Kiai Wahab menjadi tokoh utama penguatan legitimasi lembaga kepresidenan di mata umat Islam Indonesia

25. Pada 1957 Kiai Wahab memelopori gerakan setaraan hak perempuan di Parlemen

26. Pada 1961 Kiai Wahab memelopori penundaan pelaksanaan "Land Reform" karena telah menjadi amunisi propaganda politik

27. Pada 1961 Kiai Wahab mempelopori "Hak Perempuan Menjadi Pemimpin di Pemerintahan (eksekutif)"

28. Di atas adalah sekelumit kiprah Kiai Wahab. Di luar itu masih banyak yang belum saya ketahui. Terima kasih

Sumber http://chirpstory.com/li/238222

PBNU: Pengosongan Kolom Agama di KTP Bertentangan dengan Pancasila

$
0
0
Jakarta, Muslimedianews.com ~ Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menentang keputusan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, terkait pengosongan kolom agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP). "Meski sifatnya sementara, itu tidak boleh dilakukan," kata Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) PBNU, Andi Najmi Fuaidi, di Jakarta, Jumat (7/11/2014).

Andi menjelaskan, Indonesia adalah negara berketuhanan sebagaimana tertuang dalam sila pertama Pancasila. Jika nantinya benar dilakukan, pengosongan kolom agama di KTP merupakan kebijakan yang bertentangan dengan Pancasila.

"Yang harus diperhatikan oleh Pemerintah, semua Undang Undang pasti merujuk ke Pancasila. Oleh karena itu tidak boleh ada kebijakan yang bertentangan dengan Pancasila," jelas Andi.

Lebih jauh Andi mengungkapkan, kebijakan pengosongan kolom agama di KTP sama artinya Pemerintah mentolerir adanya kelompok masyarakat yang tidak mengenal Tuhan. Kondisi ini dikhawatirkan justru mengakibatkan gejolak sosial di masyarakat.

Mengenai alasan Tjahjo Kumolo, yaitu menghormati hak masyarakat yang tidak menganut 6 agama sah di Indonesia, Andi menekankan hal tersebut tetap tidak boleh mengorbankan Pancasila. "Itu tugas Pemerintah untuk mencari solusinya, bukan dengan jalan pintas mengorbankan Pancasila. Harus diingat, Pancasila itu dasar negara," tegasnya.

PBNU, masih kata Andi, sedang mempelajari kemungkinan melayangkan protes resmi ke Pemerintah mengenai kebijakan pengosongan kolom agama di KTP.

Sementara Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, menilai kebijakan pengosongan kolom agama di KTP telah mencederai perasaan umat beragama di Indonesia.

"Terus terang saya kecewa dengan pernyataan (Mendagri) tersebut, karena ini mencederai perasaan umat beragama, tidak hanya Islam, tapi tentunya juga agama lain," ungkap Kiai Said.

Menurut Kiai Said, penulisan agama di KTP adalah identitas seorang warga negara yang penting dan harus dihormati. "Bukan untuk sombong-sombongan. Penulisan agama di KTP itu identitas yang menurut saya sangat penting," pungkasnya. (antara/mukafi niam)

sumber antara via nu.or.id

Mengupas Tuntas HTI dan Khilafah

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Baiklah, aku mulai hestek #HTI & #khilafah dengan quote-nya Mas Yahya Cholil @Staquf: "Keberagaman itulah yang menumbuhkan peradaban."

Dalam pribadi sebagai muslim, aku memastikan keberagamaan TIDAK harus dikasih embel² kata ISLAM; #khilafah islamiyah, contohnya.

Sudah maklum di telinga orang bahwa #HTI adalah penyeru Syariat Islam. Sebagai muslim, ini seruan yang suci sekali.

Sialnya, dalam menyerukan hal ini #HTI memilih jalan yang salah: memprovokasi masyarakat agar 'benci' dengan penguasa.

Bahwa Hizbut Tahrir pernah melakukan kudeta #coup, ini sudah dicatat dalam sejarah!!!

Setidaknya: tahun 1969 Hizbut Tahrir mencoba kudeta di Yordania, 1973 di Mesir, 1972 di Iraq.

Pernah juga di Tunisia, Aljazair, dan Sudan. Sangat resmi mereka umumkan kudeta ini di media massa. #HTI #khilafah

Kehendak Gusti Allah, semua #coup yang diusung Hizbut Tahrir ini gagal semua.

Metode yang sering dipakai Hizbut Tahrir untuk #coup: 1. Membuat opini buruk tentang pemerintah yang berkuasa, 2. Menyebarkannya #HTI dengan mengkritik pemerintah itu bukan semata² kritik (baca: menasehati), namun biar masyarakat tahu keburukannya saja.

Dan kalau #HTI berdemonstrasi, itu bukan (lagi) semata-mata untuk berunjuk rasa (baca: menasehati) pemerintah, namun biar orang ikut saja.

Dalam satu level saja, sangat dilarang untuk saling mengetahui identitas anggota²-nya. Jika tertangkap, tidak akan membongkarnya.

Ada 3 macam level dalam #HTI: 1. Lajnah Mahaliyah, 2. Lajnah Al-Wilayah, dan 3. Lajnah Al-Qiyadah.

Kesimpulan: #HTI dan Hizbut Tahrir itu bukan tanpa persiapan, melainkan dengan persiapan yang lama dan harus matang!

Dulu, saat menyusun kudeta di Yordania, #HizbutTahrir sampai mengklaim setiap rumah orang Yordan pasti ada satu anggota #HizbutTahrir!

Sekarang kita tarik hadist Kanjeng Nabi!

Jika ada penguasa yang tidak berpegang pada petunjuk Nabi, "Hendaknya kamu tetap mentaatinya, walau punggungmu dicambuk!" [HR. Muslim]

Jka ada penguasa yang buruk dan kalian benci, Rasul bersabda: "Bencilah perbuatannya, jangan meninggalkan taat padanya!" [HR. Muslim]

Hidup secara Islam yang Kaffah, itu tujuan yang sangat mulia. Namun tidak harus segala hal 'harus islami' adanya.

Semisal: jika ada pemerintahan yang bobrok, jangan lantas alasannya adalah kurang islami. Kalau ekonomi buruk, bukan karena ia tidak islami.

Atau: Kalau ada pemerintahan yang marak dengan korupsi, jangan lantas bilang karena negaranya tidak islami. (Potong tangan)

Coba lihat khalifah agung yang empat itu: dari Abu Bakar sampai Imam Ali, hanya satu saja yang meninggal dengan wajar.

Coba lihat Khalifah Umar, Khalifah Utsman, dan Imam Ali, ketiganya wafat terbunuh. Kurang apa kewibawaan beliau² ini?

Aku kira, cukuplah beliau-beliau saja yang menjadi korban realita politik. Meskipun mereka adalah sahabat Nabi paling baik.

Bagaimana #khilafah dari kacamata para ulama madzhab?

Dari Imam Syafi'i, Imam Ahmad ibn Hanbal, Imam Sufyan Al-Tsauri, menyebutkan hanya ada 5 figur khalifah; 4 Khalifah dan Umar ibn Abd Al-Aziz

4 Khalifah tadi adalah: Abu Bakar, Umar, Usman, dan Imam Ali.

Jika ada yang meniadakan Umar ibn Abd Al-Aziz, dan menggantinya dg Imam Hasan ibn Imam Ali, ia adalah Al-Qari & Imam Al-Munawi.

Benar, Muawiyah tidak pernah menyebut dirinya sebagai khalifah, #khilafah, namun RAJA. Kenapa aktivis pro #khilafah memaksa?

Muawiyah saja tidak pernah mengatakan dirinya sebagai khalifah, tapi RAJA. Seperti panggilan Sa'ad ibn Abi Waqqash kepada Muawiyah.

Hal ini tidak lain karena Taqiyudin Al-Nabhani, pendiri #HizbutTahrir, berkata: mengangkat khilafah ada kewajiban mutlak!

Kesimpulannya: tidak ada imam dan kutub yang mu'tabarah yang menyatakan mendirikan khilafah adalah kewajiban. SAMA SEKALI TIDAK ADA!

Saat buka² laman #HTI, aku kaget; ternyata saudara kita ini menyebut KH. Wahab Hasbullah (NU) sebagai inspirator Konferensi Khilafah.

Gak percaya? Ane sokin aja lah link-ya: http://t.co/8y981Aqi8G / http://hizbut-tahrir.or.id/2010/08/20/kh-abdul-wahab-hasbullah-inisiator-konferensi-khilafah/

Embrio NU adalah Komite Hijaz. Dan NU jelas ada kaitannya dengan Sarekat Islam. Kemudian, Central Comite Islam (CCI) juga.

Tahun 1921 (NU belum lahir) di Cirebon diadakan Kongres Al-Isman untuk kali pertama. Dipimpin HOS Tjokroaminoto.

FYI: pada masa-masa itu, terjadi ketegangan antara kelompok modernis dan tradisional (NU). Dalan kongres itu, keduanya berdebat!.

Aku tegaskan: KONGRES INI MEMBAHAS KHILAFIYAH, BUKAN KHILAFAH!!!

Simbah KH. Wahab Hasbullah hadir dalam Kongres itu. Beliau menunjuk² Muhammadiyah hendak membuat madzhab sendiri.

Muhammadiyah & Al-Irsyad (kelompok modernis), tak kalah menunjuk² NU sebagai 'biang kerok' khurafat di #INDONESIA.

Kongres tidak mencapai mufakat. Akhirnya membentuk CCI. Dan setahun kemudian, tahun 1922, di Garut, digelar Kongres yang kedua.

Kongres CCI memiliki kisah yang sama dengan Kongres yang pertama; tidak mencapai mufakat. Kemudian tahun 1924 CCI menjadi CCC.

CCC adalah kepanjangan dari Central Comitte Chilafah. Tujuannya berbeda jauh dengan CCI. Wakil CCC adalah W. Wondosoedirdjo, dari SI.

Desember 1924, CCC mengadakan Kongres Islam di Surabaja. Keputusan Kongres akan dibawa ke Kairo, Muktamar Dunia Islam.

Utusan yang dikirim ke Mesir adalah KH. Fahrudin (Muhammadiyah), Soerjopranoto dan HOS Tjokroaminoto (SI), dan KH. Wahab Hasbullah

NU belum lahir, dan KH. Wahab Hasbullah jadi delegasi atas nama Ketua Perkumpulan Agama Surabaja.

FYI: Muktamar Dunia Islam yang digelar di Mesir ini atas permintaan ulama Al-Azhar atas ribut²-nya Jazirah Arab.

Keributan ini terjadi di Saudi (Arab Saudi), Raja Hijaz (Syarif Husein dan Syarif Ali, dan gentingnya kekhalifan Turki (Muhammad VI).

Mufakat lagi-lagi belum tercapai di Mesir. Alih-alih jadi hadir, delegasi #INDONESIA pun tidak datang kesana.

Sialnya di Jazirah Arab ribut lagi; ada kabar bahwa di sana marak larangan² bermadzhab. Ziarah dan manakiban pun dilarang².

Setahuku kejadian ini terjadi karena Ibnu Saud memenangkan perebutan kekuasaan dari tangan Syarif Ali (Raja Hijaz).

Di #INDONESIA, CCC mengadakan Kongres lagi. Kali ini di Djogjakarta, pada tahun 1925. Dipimpim W. Wondoamiseno.

KH. Wahab Hasbullah mengusulkan, dalam kongres itu, agar delegasi Muktamar Alam Islami di Mekah nanti membahas 'madzhab'.

Benar. KH. Wahab Hasbullah memang agak memaksa agar delegasi CCC ke Mekah nantinya mendesak Raja Ibnu Saud untuk membebaskan bermadzhab.

Tahun 1926, undangan Muktamar yang dinanti-nanti pun datang dari Mekah, Raja Ibnu Saud. Diadakan bulan Juni 1926.

Dari analisaku, saat KH. Wahab Hasbullah tidak hadir sebelumnya pada kongres CCC di Bandung, anggota CCC kebanyakan didominasi modernis.

Karena modernis inilah, keputusan CCC yang nantinya dibawa ke Mekah sangat memuluskan kebijakan Raja Ibnu Saud untuk melarang bermadzhab.

Kongres di Bandung KH Wahab tidak hadir. Tahun 1926 Komiter Hijaz mengundang para ulama untuk berkumpul dan nanti dikirim ke Mekah.

Dalam pertemuan ini, sekali lagi, KH. Wahab mengutarakan misinya, sekaligus keluar secara resmi dari CCC. Dan lahirlah Nahdlatul Ulama (NU).

NU pun sebagai organisasi dan mengutus para ulamanya (termasuk KH. Raden Asnawi Kudus) untuk ke Mekah.

Sekali lagi aku tegaskan, meski CCC sepakat dg Ibnu Saud, dan misinya tentang #khilafah, NU punya misi dan tujuan lain.

Tujuan itu, tidak lain dan tidak bukan, adalah agar Raja Ibnu Saud tetap memperbolehkan umat muslim untuk bermadzhab!!!

Kemenangan Raja Saud atas kekuasaan Syarif Ali ini bisa dibilang pemicu lahirnya NU. Meskipun maksud KH Wahab sudah jauh lebih dulu.

Kalau #HTI berkata (baca: klaim) bahwa KH. Wahab Hasbullah ada inspirator Konferensi #khilafah, aku berani bertaruh: SALAH BESAR!!!

Tahun 1926 KH. Wahab keluar dari CCC, dan bersama Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari Basyaiban mendirikan NU.

Bersama CCC datang ke Mekah, dengan didampingi KH. Raden Asnawi Kudus, KH. Wahab memiliki misi sendiri: MISI KE-NU-AN. Bukan misi CCC.

Kalau KH. Wahab Hasbullah hadir dalam Konferensi di Mekah, itu bersama misi #khilafah yang dibawa CCI dan CCC.

Meski misi "bermadzhab" yang dibawa Komite Hijaz (NU) ini dicibir CCC (modernis), akhirnya perjuangan Kyai²-ku ini berhasil juga.

Akhirnya KH. Wahab dan KHR. Asnawi terbayar dengan jawaban Raja Ibnu Saud. Pulang pun membawa keberhasilan.

Kata Choirul Anam (pemuda NU): "Jika toh KH. Wahab ikut ke Mekah, dan sepakat dengan #khilafah, itu maksudnya melanjutkan khilafah Turki!"

Aku membenarkan Mas Choirul Anam, bahwa #khilafah Turki selama ini mempertahankan tradisi bermadzhab. Sesuai misi KH. Wahab, bukan?

Jadi, apakah KH. Wahab adalah inspirator Konferensi Khilafah seperti klaim #HTI? Aku berani menjawab: BUKAN!!!

Jadi begitu. #end

PS: Jadi aku gak heran kalau #HTI menumpang nama KH. Wahab Hasbullah. Apalagi mencari legitimasi & dukungan dari kaum NU.

Oleh : Stakof http://chirpstory.com/li/177490 7/12/2013

Pengeboman Borobudur, Ikhwanul Muslimin dan PKS

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Sebelum membaca twit berikut, baca terlebih dahulu mengenai Penyebaran Ikhwanul Muslimin. (Baca: Penyebaran Salafi Jihadi di Indonesia (Salafi Haroki hingga Ikhwan Quthbiyah)).

Candi Borobudur, salah satu warisan sejarah Indonesia pernah di bom. Mungkin sebagian orang lupa kejadian ini, atau tidak pernah tahu sejarah pengeboman candi Borobudur. Berikut penjelasannya:
***
Terpidana Bom Candi Borobudur adalah Habib Husein Al Habsyi, ia mendirikan Ikhwanul Muslimin Indonesia (IMI) kisaran tahun 2001. Ikhwanul Muslimin versi Habib Husein Al Habsyi bukanlah IM 'cabang' dari Ikhwanul Muslimin yang di Mesir itu.

Ada juga, bahkan banyak juga salah faham ketika menyebut (nama) Habib Husein Al Habsyi Presiden IMI itu. Karena namanya sama dengan pendiri YAPI Bangil (Syi'ah).

Ini adalah Foto Habib Husein Al Habsyi yang mengklaim dirinya sebagai Presiden Ikhwanul Muslimin Indonesia (IMI)
Husein Al Habsyi - IMI

Sedangkan Habib Husein Al Habsyi Pendiri Pesantren YAPI Bangil yang beraliran Syiah. Ini fotonya...
Husein Al Habsyi - YAPI
Ikhwanul Muslimin yang versi resmi di bawa oleh kelompok gerakan Tarbiyah yang kini mendirikan Parpol: PKS.

Jadi PKS (dulu PK) itu sejatinya adalah kepanjangan tangan dari Ikhwanul Muslimin yang berpusat di Mesir.

Ketika Habib Husein Al Habsyi mendeklarasikan ormas dengan nama Ikhwanul Muslimin. Di cibir oleh kalangan Tarbiyah (PKS).

Menyikapi itu, tokoh utama Gerakan Tarbiyah Ust. Rahmat Abdullah berkata " Ia (Hb Husein AlHabsyi) hanya mendapat Klaim saja".

Yusuf Supendi salah satu pendiri PK (PKS) membenarkan kalau PKS adalah Ikhwanul Muslimin di Indonesia. Bahkan Yusuf Supendi mengatakan saat Pemilu '99 Partainya 90% dana kampanye Pemilu di bantu oleh Ikhwanul Muslimin.
Yusuf Supendi - pendiri PK sebalum PKS
Yusuf Qardawi juga pernah menyebut bahwa PKS adalah kepanjangan tangan Ikhwanul Muslimin. Tapi petinggi PKS no comment. PKS tentu tutup mulut karena di negeri kita parpol di larang menerima bantuan dari asing. Apalagi kepanjangan tangan dari asing.

Tidak ada memang bukti struktural bahwa PKS di bawah naungan Ikhwanul Muslimin Mesir. Tapi ideologi tidak bisa di sembunyikan. Lihatlah sikap kader PKS melihat konflik Ikhwanul Muslimin/Mursi di mesir sekarang. Karena memang PKS adalah Ikhwanul Muslimin.

Kembali ke Habib Husein Al Habsyi, saya juga heran kenapa dia mendirikan ormas bernama Ikhwanul Muslimin.
Habib Husein Al Habsyi - IM
Yang jelas, dia memang akrab di kalangan Islam Radikal. dengan Habib Rizieq, juga dgn Abu Bakar Ba'asyir
Habib Husein Al Habsyi (IM) dan Abu Bakar Ba'asyir
Tapi kalau di lihat sejarahnya IM, tidak mengherankan. Karena dalam perjalanannya di Ikhwanul Muslimin ada 2 arus besar. Salah satunya adalah Ikhwan Quthbiyah. Yakni Ikhwan Garis Keras tokoh utamanya adalah Sayyid Quthub. Bahkan Yusuf Qardawi mengatakan Sayyid Quthub harus bertanggung jawab atas berkembangnya Islam Radikal di dunia
Sayyid Quthb (IM Garis Keras)
Sayyid Quthb akhirnya di hukum mati, digantung (pada 29 Agustus 1966). Karena ideologi radikalnya. Sayyid Quthub awalnya moderat, termasuk ketika menulis kitab Tafsir fi Dzilalil Qur'an. Tapi Akhirnya Radikal.  Beliau memang pujangga, kitab lainnya adalah kitab Ma’alim fi at-Thariq (Rambu-Rambu Jalan).
***

Bom Candi Borobudur 1985
Bom Candi Borobudur adalah peristiwa pemboman peninggalan bersejarah Candi Borobudur dari zaman Dinasti Syailendra yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada hari Senin 21 Januari 1985. Peristiwa terorisme ini adalah peristiwa terorisme bermotif "jihad" kedua yang menimpa Indonesia setelah pembajakan pesawat Garuda DC 9 Woyla oleh anggota Komando Jihad pada tahun 1981.

Beberapa ledakan yang cukup dahsyat menghancurkan sembilan (9) stupa pada candi peninggalan Dinasti Syailendra tersebut. Otak peristiwa pemboman ini disebut sebagai "Ibrahim" alias Mohammad Jawad alias "Kresna" yang oleh kepolisian penyidik peristiwa pemboman ini disebut sebagai dalang pengeboman. Walaupun begitu, sosok Mohamad Jawad, otak peristiwa peledakan Candi Borobudur ini masih belum ditemukan dan belum berhasil diringkus oleh kepolisian Indonesia hingga saat ini.

Setelah penyelidikan, polisi Indonesia menangkap dua bersaudara Abdulkadir bin Ali Alhabsyi dan Husein bin Ali Alhabsyi yang dituding sebagai pelaku peledakan Candi Borobudur ini.

Sumber http://chirpstory.com/li/189875 (Iqba_Kholidi, 16/2/2014) dan http://id.wikipedia.org/wiki/Bom_Candi_Borobudur_1985

A. Candi Borobudur PacaDi Bom







B. Restorasi Candi Borobudur





 sumber gambar http://indocropcircles.wordpress.com

Ada Syuriah NU di Pamflet Tolak Ahok, Ketum PBNU: Itu Tidak Benar

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Senin 10 November 2014 sejumlah umat Islam akan menggelar aksi yang diberi nama "Aksi Sejuta Umat Lengserkan Ahok". Longmarch akan dimulai dari Bunderan HI menuju gedung DPRD dan Balaikota DKI pukul 08.00 sampai selesai .

Pamflet aksi tersebut juga disebarkan di jejaring sosial facebook maupun twitter. Dalam pamflet itu terdapat sejumlah kelompok Islam yang ikut serta, dan terdapat Syuriah NU DKI.

Menanggapi adanya pencantuman Syuriah NU DKI Jakarta dalam pamflet tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siraj menyatakan bahwa itu tidak benar. Menurut Kang Said, sapaan akrabnya, hal itu tidak konstitusional.

"Tidak benar, itu tidak konstitusional", ujar Kyai Said dalam akun twitternya, @saidaqil, saat menerima pertanyaan terkait adanya Syuriah NU DKI dalam pamflet tersebut. (7/11/2014)

Kyai Said juga memberikan penegasan bahwa Nahdlatul Ulama berpegang teguh pada konstitusi, dan selalu mengawal konstitusi.

"NU berpegang teguh pada konstitusi, dan selalu mengawal konstitusi." tegasnya.

red. Ibnu L' Rabassa



Viewing all 6981 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>