Muslimedianews.com ~ Setelah Jabhat Nusra (Al Qaeda) kuasai dataran Golan, Israel menyatakan semua daerah yg dekat dg di Golan adalah zona militer tertutup.
Sejatinya ketika ISIS bermutasi jd IS (Khilafah) itu justru makin berbahaya, ancamannya bkn lagi soal Irak & Sham. Tapi jg kawasan yg lain.
Eksistensi IS di Irak & Suriah telah membangkitkan kelompok serupa merajalela di berbagai negara seperti di Libya & Nigeria.
Seolah tidak mau kalah dalam kontestasi jihad global, rival IS yakni Al Qaeda makin unjuk gigi dibeberapa negara.
Rivalitas IS & Al Qaeda di kancah jihad global, demi memperebutkan simpati & dukungan kaum jihadis internasional.
IS & Al Qaeda ibarat dua wajah dari keping mata uang yg sama.
Di Tripoli, Lebanon, aksi unjuk rasa pendukung & anti IS dalam taraf mengkhawatirkan. Anti IS bakar bendera IS, pendukung IS bakar Salib.
Belajar dari Irak, hanya persatuan segenap elemen di Lebanon, satu-satunya senjata yg ampuh mencegah invasi IS.
IS memiliki banyak petempur yg siap Isytishadi (mensyahidkan diri) dengan aksi bom bunuh diri, termasuk anak-anak.
Paham IS memang tidak akan berhasil tumbuh kembang di Indonesia. Tapi bukan berarti tidak berbahaya.
Paham IS adalah sampah Al Qaeda yg didaur ulang dengan sedemikian rupa, dan tetap sebagai ancaman bagi semua.
Ada pepatah Arab “Setiap sesuatu yg jatuh, pasti ada yg memungut”. Meskipun paham IS tidak laku & terbuang, pasti ada saja yg memulung.
Ambisi IS adalah menguasai Mekkah, bukan menghancurkan Ka'bah. Mekkah tanpa Ka'bah sama saja "Musnah".
Selama ini pengelolaan penyelenggaraan ibadah Haji di tanah suci Mekkah dimonopoli Kerajaan Arab Saudi, entah berapa trilyun yg dihasilkan.
Jika IS menguasai Mekkah kemudian mengelola penyelenggaraan Haji, entah apa yg terjadi, yg jelas makin kaya raya.
IS telah mengendalikan 40% wilayah di Suriah, dan mengontrol 80% minyak Suriah.
Raja Saudi (berkata): “Eropa & AS target IS selanjutnya, barat harus segera habisi IS”. Ini sebuah statemen kepanikan Raja Saudi.
Jika IS menembus Arab Saudi, tidak akan ada pertentangan paham keagamaan, hanya perbedaan bentuk pemerintahan, antara Kerajaan & Khilafah.
IS adalah Salafi Jihadi, Arab Saudi adalah Salafi Wahabi. Memiliki akar keagamaan yg sama. IS cuma butuh sentuhan sedikit di Arab Saudi.
Penguasa Arab Saudi dengan paham Wahabinya telah memberangus situs-situs bersejarah peradaban Islam, dgn dalih pemurnian syariat & akidah.
Tak terhitung makam keluarga & sahabat Nabi telah dimusnahkan oleh tangan penguasa Arab Saudi.
Jika IS menembus Arab Saudi, saya yakin kubah hijau makam Nabi akan jadi sasaran, "menyempurnakan" pemurnian ala Wahabisme.
Jika IS menembus Arab Saudi, IS hanya perlu melakukan "pemurnian" politik pemerintahan. Wajar jika Raja Saudi meradang dengan geliat IS.
IMAGINER: Al Baghdadi nelpon Raja Saudi “daripada ada pertumpahan darah mending situ baiat pd gue, situ tetep berkuasa, tapi jadi gubernur”.
Sejatinya ketika ISIS bermutasi jd IS (Khilafah) itu justru makin berbahaya, ancamannya bkn lagi soal Irak & Sham. Tapi jg kawasan yg lain.
Eksistensi IS di Irak & Suriah telah membangkitkan kelompok serupa merajalela di berbagai negara seperti di Libya & Nigeria.
Seolah tidak mau kalah dalam kontestasi jihad global, rival IS yakni Al Qaeda makin unjuk gigi dibeberapa negara.
Rivalitas IS & Al Qaeda di kancah jihad global, demi memperebutkan simpati & dukungan kaum jihadis internasional.
IS & Al Qaeda ibarat dua wajah dari keping mata uang yg sama.
Di Tripoli, Lebanon, aksi unjuk rasa pendukung & anti IS dalam taraf mengkhawatirkan. Anti IS bakar bendera IS, pendukung IS bakar Salib.
Belajar dari Irak, hanya persatuan segenap elemen di Lebanon, satu-satunya senjata yg ampuh mencegah invasi IS.
IS memiliki banyak petempur yg siap Isytishadi (mensyahidkan diri) dengan aksi bom bunuh diri, termasuk anak-anak.
Paham IS memang tidak akan berhasil tumbuh kembang di Indonesia. Tapi bukan berarti tidak berbahaya.
Paham IS adalah sampah Al Qaeda yg didaur ulang dengan sedemikian rupa, dan tetap sebagai ancaman bagi semua.
Ada pepatah Arab “Setiap sesuatu yg jatuh, pasti ada yg memungut”. Meskipun paham IS tidak laku & terbuang, pasti ada saja yg memulung.
Ambisi IS adalah menguasai Mekkah, bukan menghancurkan Ka'bah. Mekkah tanpa Ka'bah sama saja "Musnah".
Selama ini pengelolaan penyelenggaraan ibadah Haji di tanah suci Mekkah dimonopoli Kerajaan Arab Saudi, entah berapa trilyun yg dihasilkan.
Jika IS menguasai Mekkah kemudian mengelola penyelenggaraan Haji, entah apa yg terjadi, yg jelas makin kaya raya.
IS telah mengendalikan 40% wilayah di Suriah, dan mengontrol 80% minyak Suriah.
Raja Saudi (berkata): “Eropa & AS target IS selanjutnya, barat harus segera habisi IS”. Ini sebuah statemen kepanikan Raja Saudi.
Jika IS menembus Arab Saudi, tidak akan ada pertentangan paham keagamaan, hanya perbedaan bentuk pemerintahan, antara Kerajaan & Khilafah.
IS adalah Salafi Jihadi, Arab Saudi adalah Salafi Wahabi. Memiliki akar keagamaan yg sama. IS cuma butuh sentuhan sedikit di Arab Saudi.
Penguasa Arab Saudi dengan paham Wahabinya telah memberangus situs-situs bersejarah peradaban Islam, dgn dalih pemurnian syariat & akidah.
Tak terhitung makam keluarga & sahabat Nabi telah dimusnahkan oleh tangan penguasa Arab Saudi.
Jika IS menembus Arab Saudi, saya yakin kubah hijau makam Nabi akan jadi sasaran, "menyempurnakan" pemurnian ala Wahabisme.
Jika IS menembus Arab Saudi, IS hanya perlu melakukan "pemurnian" politik pemerintahan. Wajar jika Raja Saudi meradang dengan geliat IS.
IMAGINER: Al Baghdadi nelpon Raja Saudi “daripada ada pertumpahan darah mending situ baiat pd gue, situ tetep berkuasa, tapi jadi gubernur”.
Kultwit : @Iqblack_kholidi,
chirpstory[dot]com/li/228079, 1-2/9/2014