Muslimedianews.com ~ Ada yang disebut dengan ‘3 Pertanyaan Besar’. Yaitu 3 buah pertanyaan yang menjadi tanda tanya besar bagi para filsuf (ahli filsafat). Tiga pertanyaan tersebut adalah: 1. Dari mana kita ada? (pertanyaan tentang masa lalu) 2. Apa yang kita kerjakan di dunia ini? (pertanyaan tentang masa kini) 3. Apa yang akan terjadi besok? (pertanyaan tentang masa depan).
Bahkan, sebuah mazhab dalam filsafat jika ingin diakui sebagai mazhab filsafat pertama-tama ia harus bisa menjawab 3 Pertanyaan Besar tersebut: 1.Pertanyaan mengenai masa lalu, 2.Pertanyaan mengenai masa kini, 3.Pertanyaan mengenai masa depan. Hal ini membuat mereka membahas mengenai beberapa permasalahan besar: Allah, manusia, alam, akhlak, keindahan, logika, dan metode berpikir.
Kesemua itu telah dijawab oleh Islam. Islam mampu menjawab semua pertanyaan itu. Pertanyaan yang membingungkan manusia, dan menyebabkan konflik/ perselisihan di antara manusia.
Dari mana kita ada? Islam telah menjawab dengan jelas: Allah Swt yang menciptakan kita semua. Kita juga sudah pernah membahas tentang Iman kepada Allah Swt.
Apa yang kita kerjakan di dunia ini? Islam telah menjawab dengan jelas: Kita di sini adalah orang-orang yang mukalaf (mempunyai tugas/ tanggungjawab). Allah Swt telah menurunkan Kitab-Nya, mengutus Rasul-Nya, memberikan kita petunjuk, dan perintah. Jadi kita di sini sudah memiliki panduan, untuk kita terapkan dalam kehidupan kita di dunia.
Apa yang akan terjadi besok? Islam telah menjawab: Kehidupan di dunia ini hanyalah tempat tinggal sementara. Suatu saat nanti kita akan kembali kepada Allah Swt. Di Hari Pembalasan nantinya Allah Swt akan menyediakan hadiah dan hukuman bagi manusia, setelah selesainya hisab (penghitungan).
Jadi, Islam telah menjawab 3 Pertanyaan Besar tersebut, yang sering membingungkan manusia, dan bahkan menimbulkan perselisihan di antara para filsuf. Beberapa filsuf bahkan ada yang mengabaikan beberapa pertanyaan di atas. Dari mana kita ada? Mereka mengatakan pertanyaan itu tidak ada jawabannya, kita tidak perlu membahasnya. Kemana kita akan pergi? Mereka juga mengatakan pertanyaan itu tidak ada jawabannya, kita tidak perlu membahasnya. Kemudian mereka mengatakan kita hanya perlu untuk fokus kepada masa sekarang saja.
Bahkan, sebuah mazhab dalam filsafat jika ingin diakui sebagai mazhab filsafat pertama-tama ia harus bisa menjawab 3 Pertanyaan Besar tersebut: 1.Pertanyaan mengenai masa lalu, 2.Pertanyaan mengenai masa kini, 3.Pertanyaan mengenai masa depan. Hal ini membuat mereka membahas mengenai beberapa permasalahan besar: Allah, manusia, alam, akhlak, keindahan, logika, dan metode berpikir.
Kesemua itu telah dijawab oleh Islam. Islam mampu menjawab semua pertanyaan itu. Pertanyaan yang membingungkan manusia, dan menyebabkan konflik/ perselisihan di antara manusia.
Dari mana kita ada? Islam telah menjawab dengan jelas: Allah Swt yang menciptakan kita semua. Kita juga sudah pernah membahas tentang Iman kepada Allah Swt.
Apa yang kita kerjakan di dunia ini? Islam telah menjawab dengan jelas: Kita di sini adalah orang-orang yang mukalaf (mempunyai tugas/ tanggungjawab). Allah Swt telah menurunkan Kitab-Nya, mengutus Rasul-Nya, memberikan kita petunjuk, dan perintah. Jadi kita di sini sudah memiliki panduan, untuk kita terapkan dalam kehidupan kita di dunia.
Apa yang akan terjadi besok? Islam telah menjawab: Kehidupan di dunia ini hanyalah tempat tinggal sementara. Suatu saat nanti kita akan kembali kepada Allah Swt. Di Hari Pembalasan nantinya Allah Swt akan menyediakan hadiah dan hukuman bagi manusia, setelah selesainya hisab (penghitungan).
Jadi, Islam telah menjawab 3 Pertanyaan Besar tersebut, yang sering membingungkan manusia, dan bahkan menimbulkan perselisihan di antara para filsuf. Beberapa filsuf bahkan ada yang mengabaikan beberapa pertanyaan di atas. Dari mana kita ada? Mereka mengatakan pertanyaan itu tidak ada jawabannya, kita tidak perlu membahasnya. Kemana kita akan pergi? Mereka juga mengatakan pertanyaan itu tidak ada jawabannya, kita tidak perlu membahasnya. Kemudian mereka mengatakan kita hanya perlu untuk fokus kepada masa sekarang saja.
Oleh : Syaikh Ali Jum'ah (Mantan Granf Mufti Mesir)
Sumber : Suara Al Azhar