Quantcast
Channel: Muslimedia News - Media Islam | Voice of Muslim
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6981

Yayasan Kampus Wahabi STAI Ali Bin Abi Thalib Minta Maaf pada Umat Islam

$
0
0
Surabaya, Muslimedianews.com ~ Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ali ibn Abi Tholib di Jalan Sidotopo Kidul 51, Surabaya, digruduk sekitar 300-an lebih warga setempat, Sabtu (7/2/2015) siang tadi. Warga memprotes buletin dakwah yang berisi larangan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Akhirnya Wakil Ketua Yayasan STAI Ali ibn Abi Tholib, Syaiful Hasan meminta maaf secara langsung pada warga. Bahwa edaran itu diakui adanya kesalahan pada isi buletin yang telah diedarkan oleh mahasiswanya pada 16 Januari (2015) lalu. Berjudul "Bolehkah Merayakan Maulid Nabi Muhammad," dan salah satunya berisi: Merayakan maulidan adalah sarana yang dapat menjerumuskan seorang kedalam perbuatan kesyirikan karena dalam acara tersebut terdapat pujian yang berlebihan kepada Rosulullah.

"Karena ini sudah terjadi, maka kami mohon maaf kepada semua pihak. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kami agar selalu berhati-hati dan teliti. Kejadian ini benar-benar tanpa kami sengaja, dan murni kesalahan kami yang tidak kami sengaja," ucap Syaiful usai menggelar dialog tertutup dengan perwakilan warga yang difasilitasi pihak kepolisian.

Selain itu bahwa buletin tersebut, masih kata dia, diterbitkan langsung oleh mahasiswanya tanpa seizin serta sepengetahuan pihak kampus dan dosen penanggung jawab buletin yang memang bertugas mengoreksi materi buletin.

"Sejak berdiri, STAI berkomitmen untuk dapat memberi hal-hal yang bermanfaat, senantiasa mewujudkan ketenangan, keamanan dan hidup berdampingan secara baik dengan semua pihak, termasuk melanjutkan tradisi memelihara hubungan baik dengan warga sekitar dan pemerintah," katanya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan warga Sidotopo Surabaya mengepung Kampus STAI Ali ibn Abi Tholib. Warga marah atas perdaran Buletin Al Iman edisi 205, Nomor 9, bulan Rabiul Awal 1436 Hijriyah bertema Aqidah yang dibagikan pada Jumat, 16 Januari oleh mahasiswa kampus Agama Islam tersebut.

Warga meminta proses belajar mengajar di kampus tersebut dihentikan selama tiga bulan, bahkan bila perlu ditutup. Pada buletin berjudul "Bolehkah Merayakan Maulid Nabi Muhammad" itu, menuliskan kalimat: Merayakan Maulid Nabi adalah sarana yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam perbuatan kesyirikan.

Sebab, dalam perayaan Maulidan Nabi itu, banyak melantun pujian-pujian yang ditujukan kepada Baginda Rasulullah SAW secara berlebihan, sehingga mengarah pada perbuatan syirik. [gil/but]

Sumber berita jatim
/foto1 davidfuadi

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6981

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>