Muslimedianews.com ~ Dalam foto, nampak Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj melihat sebuah tabloid Media Umat milik Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Didepan Kang Said, sapaan akrabnya, ada H. Marsudi Syuhud (Sekjend PBNU) di kirinya dan Jubir HTI Ismail Yusanto di sebelah kanannya.
Tahun 2011 lalu, pihak HTI yang terdiri dari Ismail Yusanto, Rahmat S. Labib (DPP HTI), Abdullah Fanani dan Farid Wadjdi berkunjung ke PBNU. Menurut HTI, kunjungan itu dalam rangka mengokohkan ukhuwah Islamiyah.
Sebagaimana layaknya adab seorang muslim dalam menerima tamu, PBNU pun menerima kunjungan HTI meskipun kedua ormas tersebut berbeda pandangannya tentang NKRI. PBNU selalu mempertahakan NKRI dan menganggap NKRI sudah final, sedangkan HTI ingin merombak NKRI menjadi Khilafah seperti yang mereka dengung-dengungkan.
KH. Said Aqil Siradj didampingi Sekjen PB NU, Dr. Ing H. Bina Suhendra (Bendahara Umum) dan Ir HM. Iqbal Sullam.
Dalam situs resmi HTI (/hizbut-tahrir.or.id), dikatakan bahwa dalam kunjungan itu juga membicarakan persoalan umat, bangsa dan dunia Islam. Serta sama-sama memperjuangkan syariat Islam untuk kepentingan umat walaupun berbeda dalam metode dan pemahamannya.
Sedangkan dalam situs Resmi Nahdlatul Ulama atau NU Online (www.nu.or.id) tidak ditemukan informasi mengenai kunjungi HTI tersebut. (*/)
Didepan Kang Said, sapaan akrabnya, ada H. Marsudi Syuhud (Sekjend PBNU) di kirinya dan Jubir HTI Ismail Yusanto di sebelah kanannya.
Tahun 2011 lalu, pihak HTI yang terdiri dari Ismail Yusanto, Rahmat S. Labib (DPP HTI), Abdullah Fanani dan Farid Wadjdi berkunjung ke PBNU. Menurut HTI, kunjungan itu dalam rangka mengokohkan ukhuwah Islamiyah.
Sebagaimana layaknya adab seorang muslim dalam menerima tamu, PBNU pun menerima kunjungan HTI meskipun kedua ormas tersebut berbeda pandangannya tentang NKRI. PBNU selalu mempertahakan NKRI dan menganggap NKRI sudah final, sedangkan HTI ingin merombak NKRI menjadi Khilafah seperti yang mereka dengung-dengungkan.
KH. Said Aqil Siradj didampingi Sekjen PB NU, Dr. Ing H. Bina Suhendra (Bendahara Umum) dan Ir HM. Iqbal Sullam.
Dalam situs resmi HTI (/hizbut-tahrir.or.id), dikatakan bahwa dalam kunjungan itu juga membicarakan persoalan umat, bangsa dan dunia Islam. Serta sama-sama memperjuangkan syariat Islam untuk kepentingan umat walaupun berbeda dalam metode dan pemahamannya.
Sedangkan dalam situs Resmi Nahdlatul Ulama atau NU Online (www.nu.or.id) tidak ditemukan informasi mengenai kunjungi HTI tersebut. (*/)
Redaktur: Ibnu Manshur
Foto : situs resmi HTI
