Muslimedianews.com ~ Menghadapi tingkat pengangguran di kalangan pemuda Malawi yang terus meningkat, komunitas Muslim di negara tersebut meluncurkan program pelatihan keterampilan dari Zakaat Fund, guna membekali pemuda dengan keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan "masyarakat yang mandiri" sebagai "pemimpin masa depan" di negara Afrika bagian selatan.
"Tingkat pengangguran dikalangan pemuda negeri ini cukup mengkhawatirkan dan menyedihkan. Situasi saat ini menggambarkan bahwa kita telah sengaja mengabaikan kesejahteraan mereka," ujar Mohamed Osman, Direktur Nasional Islamic Zakaat Fund (IZF).
"Situasi seperti saat ini membutuhkan upaya bersama untuk mengubah kondisi yang buruk ini. Oleh karena progam ini diperkenalkan guna menciptakan harapan dan semangat kemandirian di kalangan pemuda. Sejak kemerdekaan, pemuda Malawi telah dianggap sebagai pemimpin masa depan, tapi sayangnya, tidak pernah ada upaya untuk memberdayakan mereka ke arah ini. Hal itulah yang memaksa kami untuk berinisiaf menanggapi kebutuhan mereka, "kata Osman.
"Dengan cara, kita menciptakan bisni dan lowongan pekerjaan bagi kaum muda, yang merupakan mayoritas di negeri ini, masa depan Malawi akan dipertaruhkan. Oleh karena itu, program ini merupakan langkah ke arah yang tepat."
Osman mengingatkan bahwa negara itu mengalami kemorosotan moral yang meningkat di kalangan pemuda. Ia mencatat, kebanyakan dari pemuda tidak memiliki sesuatu untuk dilakukan (menganggur).
"Mereka mulai mengalami kebosanan dan frustrasi. Oleh karena itu program ini akan mengalihkan fokus mereka dari perilaku-prilaku yang merusak, "katanya.
"Para pemuda cukup rentan terhadap berbagai tantangan, kecuali apabila mereka diperdayakan. Kita akan mengumpulkan pasukan dari generasi terabaikan," tambah Osman.
Malawi dianggap sebagai negara muda, dimana sekitar 75% dari 16 juta penduduk negara tersebut adala pemuda. Meskipun program tersebut merupakan inisiatif dari Zakaat Fund, Osman menegaskan bahwa itu juga terbuka untuk semua kalangan muda tanpa memandang agama mereka.
"Inisiatif ini terbuka untuk para pemuda, baik itu Muslim atau Kristen. Melalui program ini, kami mengirimkan pesan bahwa persatuan dalam keragaman adalah keniscayaan, "katanya.
"Pengangguran di negara ini masih menjadi tantangan serius bagi pembangunan sosial-ekonomi yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu kami telah memutuskan melampaui batas-batas agama untuk mengatasi masalah ini".(OnIslam)
"Tingkat pengangguran dikalangan pemuda negeri ini cukup mengkhawatirkan dan menyedihkan. Situasi saat ini menggambarkan bahwa kita telah sengaja mengabaikan kesejahteraan mereka," ujar Mohamed Osman, Direktur Nasional Islamic Zakaat Fund (IZF).
"Situasi seperti saat ini membutuhkan upaya bersama untuk mengubah kondisi yang buruk ini. Oleh karena progam ini diperkenalkan guna menciptakan harapan dan semangat kemandirian di kalangan pemuda. Sejak kemerdekaan, pemuda Malawi telah dianggap sebagai pemimpin masa depan, tapi sayangnya, tidak pernah ada upaya untuk memberdayakan mereka ke arah ini. Hal itulah yang memaksa kami untuk berinisiaf menanggapi kebutuhan mereka, "kata Osman.
"Dengan cara, kita menciptakan bisni dan lowongan pekerjaan bagi kaum muda, yang merupakan mayoritas di negeri ini, masa depan Malawi akan dipertaruhkan. Oleh karena itu, program ini merupakan langkah ke arah yang tepat."
Osman mengingatkan bahwa negara itu mengalami kemorosotan moral yang meningkat di kalangan pemuda. Ia mencatat, kebanyakan dari pemuda tidak memiliki sesuatu untuk dilakukan (menganggur).
"Mereka mulai mengalami kebosanan dan frustrasi. Oleh karena itu program ini akan mengalihkan fokus mereka dari perilaku-prilaku yang merusak, "katanya.
"Para pemuda cukup rentan terhadap berbagai tantangan, kecuali apabila mereka diperdayakan. Kita akan mengumpulkan pasukan dari generasi terabaikan," tambah Osman.
Malawi dianggap sebagai negara muda, dimana sekitar 75% dari 16 juta penduduk negara tersebut adala pemuda. Meskipun program tersebut merupakan inisiatif dari Zakaat Fund, Osman menegaskan bahwa itu juga terbuka untuk semua kalangan muda tanpa memandang agama mereka.
"Inisiatif ini terbuka untuk para pemuda, baik itu Muslim atau Kristen. Melalui program ini, kami mengirimkan pesan bahwa persatuan dalam keragaman adalah keniscayaan, "katanya.
"Pengangguran di negara ini masih menjadi tantangan serius bagi pembangunan sosial-ekonomi yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu kami telah memutuskan melampaui batas-batas agama untuk mengatasi masalah ini".(OnIslam)