Muslimedianews.com ~ Assalamu'alaikum wr. wb. Habib ane mau tanya, boleh gak kita menikah dengan orang syi'ah atau diluar ahlus sunnah wal jama'ah. syukron atas jawabannya Wassalam
Jawaban :
Al-Habib Mundzir bin Fu'ad Al Musawa
alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Ketenangan dan kesejukan hati semoga selalu menerangi hari hari anda
saudaraku yg kumuliakan,
wanita yg menikahi pria yg non aswaja maka jika ia berhasil menuntunnya pada kemuliaan dan kebenaran maka itu pahala besar, jika gagal maka taruhannya adalah akidahnya sendiri.
pria yg menikahi wanita yg berakidah sesat, jika ia berhasil menuntun istrinya maka pahala besar, namun taruhannya adalah akidah anak anaknya, karena istrinya akan menjadi ibu bagi anak anaknya
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
saudaraku yg kumuliakan,
wanita yg menikahi pria yg non aswaja maka jika ia berhasil menuntunnya pada kemuliaan dan kebenaran maka itu pahala besar, jika gagal maka taruhannya adalah akidahnya sendiri.
pria yg menikahi wanita yg berakidah sesat, jika ia berhasil menuntun istrinya maka pahala besar, namun taruhannya adalah akidah anak anaknya, karena istrinya akan menjadi ibu bagi anak anaknya
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Ditempat lain, Habib Mundzir juga pernah mengatakan :
kita menghindari panjang lebarnya pembahasan mengenai syiah yg sesat dan yg benar, dengan ringkas saja bahwa semua tuntunan yg bertentangan dg syariah maka merupakan kebatilan,
merupakan hal yg batil adalah penuduhan dan perbuatan caci maki pada Khalifah Abubakar, Umar dan Utsman radhiyallahu'anhum,
merupakan hal yg batil mencaci maki sahabat Rasul saw,
dan kita menghukumi mereka (orang yg memusuhi para sahabat Rasul saw) bukan sebagai musuh namun sebagai saudara yg terjangkit wabah kerusakan akidah, tentunya kita berusaha membenahinya dan bukan memusuhinya, namun bukan pula membiarkannya, selepas dari segala usaha itu kita pasrahkan pada Allah swt
demikian fatwa terakhir Guru Mulia kita Alhafidh Allmusnid Alhabib Umar bin Hafidh dalam kunjungannya yg baru lalu ini ketika ditanya masalah ini.
Sumber : Forum Majelis Rasulullah