Muslimedianews.com ~ Gerakan Pembebasan Palestina "FATAH" menyerukan pimpinan HAMAS untuk menahan diri dari mengusik nasib rakyat Palestina dan kepentingan nasional, dengan melakukan desakan dan mencampuri urusan dalam negeri Mesir.
Ahmad Assaf, juru bicara gerakan Fatah, dalam pernyataannya, Senin (1/6) mengatakan "Gangguan Hamas terhadap Mesir ini telah menyinggung hubungan sejarah dan persaudaraan antara masyarakat Palestina dan Mesir, dan Mesir telah memberikan puluhan ribu pejuangnya untuk Palestina. Gangguan mereka terhadap Mesir hanya akan meningkatkan penderitaan rakyat kita yang tengah bersabar di Jalur Gaza. "
Dia menambahkan: "Kepemimpinan Hamas tidak nampak di panggung politik kecuali kepentingan organisasi yang sempit dan kepentingan kelompok Ikhwan yang rusak, yang menggunakan darah dan penderitaan rakyat Palestina hanya demi agenda dan ambisi regional dan internasional mereka."
Assaf meminta "Hamas" untuk mempertimbangkan kembali loyalitas mereka kepada kepentingan non-nasional dan non-Palestina, dan kembali ke jajaran nasional serta menyatakaan kesetiaan mereka kepada Palestina, rakyat dan persatuan nasional.
red. Ibnu Manshur/Almogaz
Ahmad Assaf, juru bicara gerakan Fatah, dalam pernyataannya, Senin (1/6) mengatakan "Gangguan Hamas terhadap Mesir ini telah menyinggung hubungan sejarah dan persaudaraan antara masyarakat Palestina dan Mesir, dan Mesir telah memberikan puluhan ribu pejuangnya untuk Palestina. Gangguan mereka terhadap Mesir hanya akan meningkatkan penderitaan rakyat kita yang tengah bersabar di Jalur Gaza. "
Dia menambahkan: "Kepemimpinan Hamas tidak nampak di panggung politik kecuali kepentingan organisasi yang sempit dan kepentingan kelompok Ikhwan yang rusak, yang menggunakan darah dan penderitaan rakyat Palestina hanya demi agenda dan ambisi regional dan internasional mereka."
Assaf meminta "Hamas" untuk mempertimbangkan kembali loyalitas mereka kepada kepentingan non-nasional dan non-Palestina, dan kembali ke jajaran nasional serta menyatakaan kesetiaan mereka kepada Palestina, rakyat dan persatuan nasional.
red. Ibnu Manshur/Almogaz