Muslimedianews.com ~ Keramaian jagat Twitter melalui hashtag #AyoMondok, tidak membuat Ulil Abshar Abdalla absen untuk membagi pengalaman hidupnya didalam dunia pesantren.
Gus Ulil, sapaan akrabnya, menceritakan momen-momen yang tak terlupakan waktu di pondok pesantren.
Diantaranya, momen saat menghafal seribu bait Alfiyah (kitab nadham nahwu), belajar grammar bahasa Arab melalui Ajrumiyah, membaca kitab dihadapan Kyai-nya, mengaji Tafsir setiap Jum'at pagi, hingga kunjungan Syaikh Yasin Al-Fadani, seorang ulama muhaddits.
Ulil juga menyarankan agar belajar Islam di pondok pesantren NU.
"Kalau mau belajar Islam yg khas nusantara, belajarlah di pesantren2 NU. Dijamin ndak akan merusak keindonesiaan. #AyoMondok", sarannya.
Berikut Twit Ulil Abshar Abdalla :***********
Momen2 yg tak terlupakan saat saya mondok: menghafalkan seribu bait Alfiyah dan diuji oleh guru kelas saat bulan Rajab. #AyoMondok
Momen tak terlupakan saat saya mondok: belajar "grammar" bahasa Arab pertama kali lewat kitab Jurumiyah. #AyoMondok
Momen tak terlupakan saat saya mondok: membaca terjemahan Jurumiyah karya Mbah Bisri Mustofa, cetakan Menara Kudus. :) #AyoMondok
Momen tak terlupakan saat saya mondok: ngaji tafsir Jalalain setiap Jumat pagi, usai salat subuh. Sesudah itu, main bola. :) #AyoMondok
Momen tak terlupakan saat saya mondok: menghafal Alfiyah rame2, dg dilagukan. Seperti akapela khas pesantren. :) #AyoMondok
Momen tak terluapakan saat saya mondok: mencuri2 kesempatan keluar setiap malam Kamis, u/ nonton Aneka Ria Safari. :) #AyoMondok
Momen tak terlupakan saat mondok: waktu pertama kali membaca buku karya ayahanda Menag skg, berjudul "Guruku Orang2 Pesantren". #AyoMondok
Tapi momen yg tak terlupakan saat mondok adalah waktu ulama besar Syekh Yasin Al-Fadani mampir ke rumah kakek saya pd 1979. #AyoMondok
Kalau mau belajar Islam yg khas nusantara, belajarlah di pesantren2 NU. Dijamin ndak akan merusak keindonesiaan. #AyoMondok
Sekian. #AyoMondok
Ini adalah kitab berbentuk syair Arab karya ayah saya, ttg terminologi hukum Islam: Zadul Mutafakkih. #AyoMondok
Saat mondok, suka belajar kaligrafi. Guru saya: Ustadz Zikri. Hingga skg, saya masih suka corat-coret. #AyoMondok
Ini terjemahan Jurumiyah karya Mbah Bisri yg saya baca akhir tahun 70an dulu. Masyaallah, jadul banget. #AyoMondok
*************
red. Ibnu Manshur
Gus Ulil, sapaan akrabnya, menceritakan momen-momen yang tak terlupakan waktu di pondok pesantren.
Ulil juga menyarankan agar belajar Islam di pondok pesantren NU.
"Kalau mau belajar Islam yg khas nusantara, belajarlah di pesantren2 NU. Dijamin ndak akan merusak keindonesiaan. #AyoMondok", sarannya.
Berikut Twit Ulil Abshar Abdalla :***********
Momen2 yg tak terlupakan saat saya mondok: menghafalkan seribu bait Alfiyah dan diuji oleh guru kelas saat bulan Rajab. #AyoMondok
Momen tak terlupakan saat saya mondok: belajar "grammar" bahasa Arab pertama kali lewat kitab Jurumiyah. #AyoMondok
Momen tak terlupakan saat saya mondok: membaca terjemahan Jurumiyah karya Mbah Bisri Mustofa, cetakan Menara Kudus. :) #AyoMondok
Momen tak terlupakan saat saya mondok: ngaji tafsir Jalalain setiap Jumat pagi, usai salat subuh. Sesudah itu, main bola. :) #AyoMondok
Momen tak terlupakan saat saya mondok: menghafal Alfiyah rame2, dg dilagukan. Seperti akapela khas pesantren. :) #AyoMondok
Momen tak terluapakan saat saya mondok: mencuri2 kesempatan keluar setiap malam Kamis, u/ nonton Aneka Ria Safari. :) #AyoMondok
Momen tak terlupakan saat mondok: waktu pertama kali membaca buku karya ayahanda Menag skg, berjudul "Guruku Orang2 Pesantren". #AyoMondok
Tapi momen yg tak terlupakan saat mondok adalah waktu ulama besar Syekh Yasin Al-Fadani mampir ke rumah kakek saya pd 1979. #AyoMondok
Kalau mau belajar Islam yg khas nusantara, belajarlah di pesantren2 NU. Dijamin ndak akan merusak keindonesiaan. #AyoMondok
Sekian. #AyoMondok
Ini adalah kitab berbentuk syair Arab karya ayah saya, ttg terminologi hukum Islam: Zadul Mutafakkih. #AyoMondok
Saat mondok, suka belajar kaligrafi. Guru saya: Ustadz Zikri. Hingga skg, saya masih suka corat-coret. #AyoMondok
Ini terjemahan Jurumiyah karya Mbah Bisri yg saya baca akhir tahun 70an dulu. Masyaallah, jadul banget. #AyoMondok
*************
red. Ibnu Manshur