Muslimedianews.com ~ Di NU selalu ada dua mazhab sejak dulu: mazhab galak dan mazhab lentur. Mazhab galak dulu diwakili oleh figur Mbah Bisri Syansuri. Mazhab lentur diwakili oleh Mbah Wahab. Dua mazhab ini akan selalu ada di NU, sampai kapanpun. Tak mungkin menghilangkan salah satunya.
Dalam sejarah NU, yang lebih dominan adalah mazhab lentur. Penerimaan asas tunggal dulu dimungkinkan karena ada dua tokoh NU bermazhab lentur: Kiai Ahmad Siddiq dan Gus Dur.
Ada sejumlah kiai galak yang tak menerima gagasan penerimaan Pancasila oleh NU di zaman Orba dulu. Tapi suara mereka tak dominan.
Saya menganggap Kiai Said Aqil Siradj sekarang adalah kiai bermazhab lentur, karena dia cukup terbuka terhadap keragaman pemikiran dan corak pemahaman.
Di mana letak Kiai Maruf Amin? Selama ini Kiai Maruf, karena perannya yang menonjol di MUI, dikesankan sebagai kiai galak, padahal tidak. Kiai Maruf adalah kiai "taqaddumi", progresif. Dia sebetulnya kiai yang mengikuti mazhab Gus Dur. Dengan kata lain, kita bisa mengatakan, Kiai Maruf adalah kiai Gus Durian. Tetapi kegusdurianan Kiai Maruf mungkin agak sedikit tertutup selama dia ada di MUI.
Dengan kembalinya Kiai Maruf menjadi Rois Aam, semoga semangat Gus Dur pada dirinya muncul kembali.
Selamat menikmati detik-detik tersisa dari akhir minggu!
Dalam sejarah NU, yang lebih dominan adalah mazhab lentur. Penerimaan asas tunggal dulu dimungkinkan karena ada dua tokoh NU bermazhab lentur: Kiai Ahmad Siddiq dan Gus Dur.
Ada sejumlah kiai galak yang tak menerima gagasan penerimaan Pancasila oleh NU di zaman Orba dulu. Tapi suara mereka tak dominan.
Saya menganggap Kiai Said Aqil Siradj sekarang adalah kiai bermazhab lentur, karena dia cukup terbuka terhadap keragaman pemikiran dan corak pemahaman.
Di mana letak Kiai Maruf Amin? Selama ini Kiai Maruf, karena perannya yang menonjol di MUI, dikesankan sebagai kiai galak, padahal tidak. Kiai Maruf adalah kiai "taqaddumi", progresif. Dia sebetulnya kiai yang mengikuti mazhab Gus Dur. Dengan kata lain, kita bisa mengatakan, Kiai Maruf adalah kiai Gus Durian. Tetapi kegusdurianan Kiai Maruf mungkin agak sedikit tertutup selama dia ada di MUI.
Dengan kembalinya Kiai Maruf menjadi Rois Aam, semoga semangat Gus Dur pada dirinya muncul kembali.
Selamat menikmati detik-detik tersisa dari akhir minggu!
Ulil Abshar Abdalla, 9 Agustus 2015