Muslimedianews.com ~ #ParadeTauhid
Iran, negeri para mullah, dilaknat habis-habisan karena bermadzhab Syiah. Padahal, uang Iran (dan teknologi pembuatan roket) jelas-jelas dikirimkan ke pejuang Palestina, yang lebih 60 tahun diterlantarkan dunia. Arab Saudi pun tak kunjung menyerang Israel selama itu.
Saat Libya & Suriah dirongrong pemberontak, mereka disebut mujahid (pejuang). Dan Arab Saudi menggelontorkan uangnya untuk membantu "mujahid" ini. Saat Yaman dirongrong pemberontakan, mereka disebut bughot (makar). Dan seketika Arab Saudi bersama Negara Teluk menyerang Yaman secara keroyokan.
Jika Syiah adalah alasan kenapa Saudi segera menyerang Yaman, bukankah Iran jelas-jelas Syiah & mendukung "bughot" dari milisi Houthi Yaman? Kenapa tidak langsung menyerang Iran saja?
Jika membantu sesama Arab (presiden Yaman "kabur" dan meminta bantuan Saudi) adalah alasan menyerang Yaman, kenapa Saudi tak segera menyerang Israel yang sudah 60 tahun "menjajah" Palestina? Apa Palestina bukan saudara Arab mereka?
Katakanlah di Timur-Tengah adalah konflik Wahabi (Saudi) dan Syiah (Suriah-Iran), maka Sunni dipakai topeng untuk menutupi perang ini. Sunni versi ini, dengan semangat pemurnian tauhid dari madzhab Syiah, akhirnya melahirkan ISIS yang memakai lafal tauhid sebagai bendera.
Parade Tauhid, saya khawatir, malah bentuk lain dari upaya perluasan perang tadi. Bukan karena tauhidnya, tapi maksud & tujuan dari parade ini yang tegas-tegas provokatif, seperti yang disampaikan Habib Rizieq Shihab.
Apa Habib Rizieq lupa kalau Yaman, negeri dimana para leluhurnya lahir dan dimakamkan, dibantai habis-habisan karena alasan "kemurnian tauhid" ini?
Apakah disebut muslim yang baik, jika memanas-manasi umat muslim untuk melengserkan presiden & membunuh pendeta-pendeta? Apa tak belajar dari konflik Ambon, dimana Islam & Kristen diadu domba sehingga mereka saling bunuh? Untuk apa sih bunuh-membunuh itu? Agar puas nafsumu? Nafsu yang sembunyi di balik lafal suci "tauhid" itu?
والعياذ بالله
Iran, negeri para mullah, dilaknat habis-habisan karena bermadzhab Syiah. Padahal, uang Iran (dan teknologi pembuatan roket) jelas-jelas dikirimkan ke pejuang Palestina, yang lebih 60 tahun diterlantarkan dunia. Arab Saudi pun tak kunjung menyerang Israel selama itu.
Saat Libya & Suriah dirongrong pemberontak, mereka disebut mujahid (pejuang). Dan Arab Saudi menggelontorkan uangnya untuk membantu "mujahid" ini. Saat Yaman dirongrong pemberontakan, mereka disebut bughot (makar). Dan seketika Arab Saudi bersama Negara Teluk menyerang Yaman secara keroyokan.
Jika membantu sesama Arab (presiden Yaman "kabur" dan meminta bantuan Saudi) adalah alasan menyerang Yaman, kenapa Saudi tak segera menyerang Israel yang sudah 60 tahun "menjajah" Palestina? Apa Palestina bukan saudara Arab mereka?
Katakanlah di Timur-Tengah adalah konflik Wahabi (Saudi) dan Syiah (Suriah-Iran), maka Sunni dipakai topeng untuk menutupi perang ini. Sunni versi ini, dengan semangat pemurnian tauhid dari madzhab Syiah, akhirnya melahirkan ISIS yang memakai lafal tauhid sebagai bendera.
Parade Tauhid, saya khawatir, malah bentuk lain dari upaya perluasan perang tadi. Bukan karena tauhidnya, tapi maksud & tujuan dari parade ini yang tegas-tegas provokatif, seperti yang disampaikan Habib Rizieq Shihab.
Apa Habib Rizieq lupa kalau Yaman, negeri dimana para leluhurnya lahir dan dimakamkan, dibantai habis-habisan karena alasan "kemurnian tauhid" ini?
Apakah disebut muslim yang baik, jika memanas-manasi umat muslim untuk melengserkan presiden & membunuh pendeta-pendeta? Apa tak belajar dari konflik Ambon, dimana Islam & Kristen diadu domba sehingga mereka saling bunuh? Untuk apa sih bunuh-membunuh itu? Agar puas nafsumu? Nafsu yang sembunyi di balik lafal suci "tauhid" itu?
والعياذ بالله
Rumail Abbas