Muslimedianews.com, Karanganyar ~ Menanggapi laporan sejumlah ranting NU yang resah dengan hadirnya mudin desa yang melarang secara terang-terangan acara tahlil, sholawat, dan amaliyah NU lainnya. Kendati demikian, Ketua MWCNU Mojogedang Kiai Muqorrobin Su’ud mengimbau warga NU untuk berkepala dingin.
“Kita tidak perlu marah ketika menghadapi mereka yang antiamaliyah NU. Kita harus memberikan penjelasan amaliah kita itu benar dengan hujjah balighah”, ungkapnya kepada NU Online, Ahad (1/6/2014).
Lebih lanjut Kiai Muqorrobin menjelaskan, upaya yang perlu dilakukan saat ini ialah menciptakan kondusifitas dengan merangkul pihak yang berseberangan pemahaman.
“Tidak perlu mendebatnya di tempat. Namun, kita upayakan bagaimana merangkul dan memberikan pemahaman dengan bahasa yang baik, santun, dan menarik sehingga membuat mereka lebih toleran agar tercipta suasana kondusif di tengah masyarakat yang penuh perbedaan,” imbuh Kiai Muqorrobin.
Adanya gesekan dalam masyarakat bisa jadi disebabkan oleh ketidaktahuan atas pijakan dalil yang dipakai oleh golongan lain, pungkasnya. (Ahmad Rosyidi/Alhafiz K/nu.or.id)
“Kita tidak perlu marah ketika menghadapi mereka yang antiamaliyah NU. Kita harus memberikan penjelasan amaliah kita itu benar dengan hujjah balighah”, ungkapnya kepada NU Online, Ahad (1/6/2014).
Lebih lanjut Kiai Muqorrobin menjelaskan, upaya yang perlu dilakukan saat ini ialah menciptakan kondusifitas dengan merangkul pihak yang berseberangan pemahaman.
“Tidak perlu mendebatnya di tempat. Namun, kita upayakan bagaimana merangkul dan memberikan pemahaman dengan bahasa yang baik, santun, dan menarik sehingga membuat mereka lebih toleran agar tercipta suasana kondusif di tengah masyarakat yang penuh perbedaan,” imbuh Kiai Muqorrobin.
Adanya gesekan dalam masyarakat bisa jadi disebabkan oleh ketidaktahuan atas pijakan dalil yang dipakai oleh golongan lain, pungkasnya. (Ahmad Rosyidi/Alhafiz K/nu.or.id)