Quantcast
Channel: Muslimedia News - Media Islam | Voice of Muslim
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6981

Benarkah NU Lahir untuk Merespon Perjuangan Khilafah ? Tidak, Ini Jawabannya

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Berbagai upaya dilakukan orang-orang HTI untuk merekrut dari kalangan NU agar menjadi pengikutnya. Argumen historis kerap kali mereka kemukakan untuk memikat kader-kader NU. Banyak tulisan mereka yang berusaha menghubungkan NU dan KH. Wahab Hasbullah dengan Khilafah, bahwa sejarah Nahdlatul Ulama tidak lepas dari perjuangan Syari'ah dan Khilafah.

Salah satu dari sekian banyak tulisan orang HTI adalah berjudul "NU : Perlawanan Terhadap Penjajah, Perjuangan Syariah dan Khilafah". Artikel singkat ini ditulis oleh Salman Iskandar beberapa tahun lalu dan telah disebar ke sejumlah website maupun blog orang HTI seperti hizbut-tahrir.or.id (2010), mediaumat.com, syabab.com, globalmuslim.web.id, visimuslim.com (baru 2014) dan sebagainya.

Dalam tulisannya, ia berusaha menghubungkan Komite Khilafah yang pernah dibentuk oleh berbagai kelompok Islam dahulu dengan Nahdlatul Ulama.
"Dalam peran internasionalnya NU juga tidak bisa dipisahkan dari perjuangan penegakan Khilafah yang menjadi agenda penting umat Islam saat itu. Sebagai respon terhadap keruntuhan khilafah sebuah komite didirikan di Surabaya pada tanggal 4 Oktober 1924 diketuai oleh Wondosoedirdjo (kemudian dikenal sebagai Wondoamiseno) dari Sarekat Islam dan wakil ketua KHA. Wahab Hasbullah (salah satu pendiri NU). Tujuannya untuk membahas undangan kongres khilafah di Kairo"
Perlu diketahui bahwa Komite Khilafah tidaklah dibentuk oleh KH. Wahab Hasbullah (salah satu pendiri NU) walaupun saat itu diajak oleh kalangan modernis. Oleh karenanya, pada kongres-kongres khilafah berikutnya, ulama pesantren tidak mengikutinya.

Sebaliknya, dalam fakta sejarah sudah diketahui bersama tentang adanya komite Hijaz. Inilah yang asli bentukan para ulama pesantren yang nantinya menjelma menjadi Nahdlatul Ulama (NU), bukan dari komite Khilafah. Komite Hijaz ini lahir, salah satunya karena tidak sepahamnya KH. Wahab Hasbullah dengan misi komite khilafah.

Tidak hanya itu, dalam pidato KH. Wahab Hasbullah pada 29 Maret 1954 yang dimuat dalam majalah Gema Muslimin, memberikan kesimpulan bahwa mengangkat kepemimpinan tunggal dalam dunia Islam baik yang disebut dengan imamah maupun khilafah sudah tidak mungkin lagi karena syarat seorang imam yang setingkat mujtahid mutlak menurut KH Wahab Hasbullah sudah tidak ada lagi semenjak 700 tahun sampai sekarang.

KH Wahab Hasbullah juga berpandangan bahwa presiden Indonesia beserta NKRI adalah sah secara hukum Islam. Dalam pidatonya juga menafikan cita-cita menegakkan kembali khilafah dengan membentuk komite khilafah yang dinisbatkan kepada KH. Wahab Hasbullah.

Adapun, berkaitan dengan perlawanan NU mengusir penjajah merupakan fakta sejarah tak terbantahkan dan menjadi bagian dari sejarah NKRI yang diperjuangkan oleh mujahid-mujahid Nahdlatul Ulama. Itulah mengapa NU menyatakan NKRI sudah final, berbeda halnya dengan Hizbut Tahrir (HT) yang sampai saat ini terus merongrong, mau merampas pemerintahan yang sah (secara hukum Islam) dengan slogan-slogan menggelikan (#IndonesiaMilikAllah, dan sebagainya).

"Indonesia milik Allah itu dari dulu, makanya ulama kita berjihad melawan penjajah. Lha HTI nggak pernah mengorbankan nyawa untuk bangsa ini kok mau mengambil alih seenaknya!! (Ust. Muhammad Ma'ruf Khozin, NU Surabaya)
.

Oleh : Ibnu Manshur
Baca : http://jombang.nu.or.id/kh-wahab-chasbullah-nu-dan-khilafah-sebuah-koreksi/
Link Terkait "Khilafah": 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6981

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>