Muslimedianews.com ~ Berbagai upaya dilakukan orang-orang HTI untuk merekrut dari kalangan NU agar menjadi pengikutnya. Argumen historis kerap kali mereka kemukakan untuk memikat kader-kader NU. Banyak tulisan mereka yang berusaha menghubungkan NU dan KH. Wahab Hasbullah dengan Khilafah, bahwa sejarah Nahdlatul Ulama tidak lepas dari perjuangan Syari'ah dan Khilafah.
Salah satu dari sekian banyak tulisan orang HTI adalah berjudul "NU : Perlawanan Terhadap Penjajah, Perjuangan Syariah dan Khilafah". Artikel singkat ini ditulis oleh Salman Iskandar beberapa tahun lalu dan telah disebar ke sejumlah website maupun blog orang HTI seperti hizbut-tahrir.or.id (2010), mediaumat.com, syabab.com, globalmuslim.web.id, visimuslim.com (baru 2014) dan sebagainya.
Dalam tulisannya, ia berusaha menghubungkan Komite Khilafah yang pernah dibentuk oleh berbagai kelompok Islam dahulu dengan Nahdlatul Ulama.
Sebaliknya, dalam fakta sejarah sudah diketahui bersama tentang adanya komite Hijaz. Inilah yang asli bentukan para ulama pesantren yang nantinya menjelma menjadi Nahdlatul Ulama (NU), bukan dari komite Khilafah. Komite Hijaz ini lahir, salah satunya karena tidak sepahamnya KH. Wahab Hasbullah dengan misi komite khilafah.
Tidak hanya itu, dalam pidato KH. Wahab Hasbullah pada 29 Maret 1954 yang dimuat dalam majalah Gema Muslimin, memberikan kesimpulan bahwa mengangkat kepemimpinan tunggal dalam dunia Islam baik yang disebut dengan imamah maupun khilafah sudah tidak mungkin lagi karena syarat seorang imam yang setingkat mujtahid mutlak menurut KH Wahab Hasbullah sudah tidak ada lagi semenjak 700 tahun sampai sekarang.
KH Wahab Hasbullah juga berpandangan bahwa presiden Indonesia beserta NKRI adalah sah secara hukum Islam. Dalam pidatonya juga menafikan cita-cita menegakkan kembali khilafah dengan membentuk komite khilafah yang dinisbatkan kepada KH. Wahab Hasbullah.
Salah satu dari sekian banyak tulisan orang HTI adalah berjudul "NU : Perlawanan Terhadap Penjajah, Perjuangan Syariah dan Khilafah". Artikel singkat ini ditulis oleh Salman Iskandar beberapa tahun lalu dan telah disebar ke sejumlah website maupun blog orang HTI seperti hizbut-tahrir.or.id (2010), mediaumat.com, syabab.com, globalmuslim.web.id, visimuslim.com (baru 2014) dan sebagainya.
Dalam tulisannya, ia berusaha menghubungkan Komite Khilafah yang pernah dibentuk oleh berbagai kelompok Islam dahulu dengan Nahdlatul Ulama.
"Dalam peran internasionalnya NU juga tidak bisa dipisahkan dari perjuangan penegakan Khilafah yang menjadi agenda penting umat Islam saat itu. Sebagai respon terhadap keruntuhan khilafah sebuah komite didirikan di Surabaya pada tanggal 4 Oktober 1924 diketuai oleh Wondosoedirdjo (kemudian dikenal sebagai Wondoamiseno) dari Sarekat Islam dan wakil ketua KHA. Wahab Hasbullah (salah satu pendiri NU). Tujuannya untuk membahas undangan kongres khilafah di Kairo"Perlu diketahui bahwa Komite Khilafah tidaklah dibentuk oleh KH. Wahab Hasbullah (salah satu pendiri NU) walaupun saat itu diajak oleh kalangan modernis. Oleh karenanya, pada kongres-kongres khilafah berikutnya, ulama pesantren tidak mengikutinya.
Sebaliknya, dalam fakta sejarah sudah diketahui bersama tentang adanya komite Hijaz. Inilah yang asli bentukan para ulama pesantren yang nantinya menjelma menjadi Nahdlatul Ulama (NU), bukan dari komite Khilafah. Komite Hijaz ini lahir, salah satunya karena tidak sepahamnya KH. Wahab Hasbullah dengan misi komite khilafah.
Tidak hanya itu, dalam pidato KH. Wahab Hasbullah pada 29 Maret 1954 yang dimuat dalam majalah Gema Muslimin, memberikan kesimpulan bahwa mengangkat kepemimpinan tunggal dalam dunia Islam baik yang disebut dengan imamah maupun khilafah sudah tidak mungkin lagi karena syarat seorang imam yang setingkat mujtahid mutlak menurut KH Wahab Hasbullah sudah tidak ada lagi semenjak 700 tahun sampai sekarang.
KH Wahab Hasbullah juga berpandangan bahwa presiden Indonesia beserta NKRI adalah sah secara hukum Islam. Dalam pidatonya juga menafikan cita-cita menegakkan kembali khilafah dengan membentuk komite khilafah yang dinisbatkan kepada KH. Wahab Hasbullah.
Adapun, berkaitan dengan perlawanan NU mengusir penjajah merupakan fakta sejarah tak terbantahkan dan menjadi bagian dari sejarah NKRI yang diperjuangkan oleh mujahid-mujahid Nahdlatul Ulama. Itulah mengapa NU menyatakan NKRI sudah final, berbeda halnya dengan Hizbut Tahrir (HT) yang sampai saat ini terus merongrong, mau merampas pemerintahan yang sah (secara hukum Islam) dengan slogan-slogan menggelikan (#IndonesiaMilikAllah, dan sebagainya).
"Indonesia milik Allah itu dari dulu, makanya ulama kita berjihad melawan penjajah. Lha HTI nggak pernah mengorbankan nyawa untuk bangsa ini kok mau mengambil alih seenaknya!! (Ust. Muhammad Ma'ruf Khozin, NU Surabaya).
Oleh : Ibnu Manshur
Baca : http://jombang.nu.or.id/kh-wahab-chasbullah-nu-dan-khilafah-sebuah-koreksi/
Link Terkait "Khilafah":
- Koreksi Argumen Sejarah Antara Khilafah, NU dan KH Abdul Wahab Hasbullah
- Naskah Khittah NU 1984 yang perlu Dipahami Nahdliyyin
- Akar Salah Paham Pengikut HT berasal dari 'Atha Abu Al Rasytah (Amir HT)
- Khilafah Hizbut Tahrir Pasti Gagal
- Hizbut Tahrir Partai Liberal tapi Teriak Anti-Liberal
- Khilafah (Al Imamah Al Udzma) Hanya Urusan Duniawi
- NU Tolak Khilafah atas Pendirian dan Dasar yang Jelas
- Ini Pandangan Habib Umar bin Hafidz tentang Khilafah
- Antara Imamah dan Khilafah : Kepemimpinan Tidak Harus Khilafah
- Kelompok yang Ingin Khilafah itu 'Pemimpi di Siang Bolong'
- Indonesia Bukan Tempat Khilafah
- Khilafah Bukan Romantisme Sejarah Belaka!
- Memahami Khilafah Islamiyah Menurut Kitab Kuning
- Inilah Raja Pertama Umat Islam setelah Khilafah
- Kalau Khilafah Berdiri akan pakai Madzhab Imam Ini
- Diskusi Seputar Khilafah 2 (Tanggapan atas Tanggapan)
- Islam membawa Aqidah, Syari'at dan Tamaddun
- 'Konser' 70 Kota KIP HTI Usai, Mari Berkhayal Khilafah Lagi
- Pesan HTI Jelang Pilpres Isyaratkan Capres Memenuhi Syarat Pemimpin
- HTI Minta Pemerintah yang dikatakan Kufur untuk Mengamankan acara KIP Mereka
- Mengapa yang justru Memperjuangkan Khilafah adalah Orang Awam ?
- Mengkonversi Sistem Pemerintahan (Pengantar Diskusi Seputar Khilafah)
- Ketua PAC IPNU Ploso : Pelajar NU Harus Intens Bentengi Generasi Muda dari 'Aliran' HTI
- Tabayyun Khilafah : Membungkam Hizbut Tahrir Indonesia
- Menakar Idealitas Khilafah
- Kesalahan Memaknai Hadits Datangnya Khilafah !
- Khilafah Dalam Perspektif Hizbut Tahrir
- Pandangan KH. Hasyim Muzadi terhadap Gerakan Khilafah
- Gerakan Khilafah Diserukan oleh Mereka yang Tidak Mengerti Islam
- Ternyata Khilafah Sudah Tegak di Indonesia
- 'Islamic khilafah propagated by those who know nothing about Islam'
- Pejuang Khilafah Saat Ini Hanya Dimabuk Romantisme Sejarah
- Mahfud MD : Saya Tidak Setuju Khilafah, NU & Muhammadiyah Juga Menolak
- Muktamar Khilafah 2013 dan Kronologi Kebohongan HTI Kasus Pencatutan Banom NU
- NU Garis Lurus tegaskan NKRI tidak perlu Khilafah 'Aamah
- Kejayaan Islam Bukan Karena Khilafah
- Lembaga Dakwah NU: Tidak ada Kata Khilafah dalam al-Qur'an
- Guru Besar Ilmu Hadits Al Azhar sebut Seruan Khilafah Sia-Sia
- Apakah Kita Diperintahkan untuk Menegakkan Khilafah ?
- KH. Sholahuddin Wahid : Dari Dulu Saya Tidak Pro-Khilafah
- KH Said Aqil Siradj : NU Menilai Gagasan Khilafah HTI Tidak Masuk Akal
- Pejuang Islam : HTI Beda dengan NU dan 4 Madzhab, HTI Menolak Khilafah Dauliyah
- KH Syamsul Arifin Abdullah : Sistem Khilafah Bukan Syariat Islam
- MPR RI Dorong Pemerintah Tindak Tegas Gerakan Khilafah
- Pemerintah Republik Indonesia Abai Terhadap Gerakan Khilafah
- Membendung Konsep Khilafah ala KH. Achmad Mustofa Bisri (Gus Mus)
- KH Said Aqil Siradj: Kelompok HTI Tidak Paham Sejarah Islam
- HTI Bertamu ke Mustasyar PBNU TGH Turmudzi Badruddin
- Khulafaur Rasyidin : Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan Umar bin Abdul 'Aziz
- Khalifah 'Sang Penjagal' : Ketika Mayat Digali dari Kuburnya dan Dibakar
- Khalifah Homoseksual yang Terkenal Pemabuk
- Jika tidak mau dengan NKRI maka Keluar saja dari Indonesia
- Ainur Rofik Al-Amin Mantan HTI yang Turut Andil Membentengi Aswaja
- Ketika HTI Mendoktrin Daris/Syababnya Merendahkan Ormas Lain
- NU condemns HTI for hanging Pagar Nusa banner on GBK stadium
- Astaghfirullah ! Ternyata HTI Lakukan Kebohongan Publik untuk KIP 2014
- Sesepuh NU : Penegakan Syariat Islam Ancam NKRI, Ini Alasannya
- Mengenal Hizbut Tahrir Siapakah HT ?
- Mengapa Ulama Indonesia Tidak Menerapkan Sistem Negara Islam?
- HTI, Khilafah, NU dan Berbagai masalah lainnya