Quantcast
Channel: Muslimedia News - Media Islam | Voice of Muslim
Viewing all 6981 articles
Browse latest View live

Dewan Fatwa Malaysia Haramkan Ajaran Hizbut Tahrir

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Portal Resmi Fatwa Malaysia e-fatwa.gov.my mempublikasikan mengenai kedudukan Hizbut Tahrir di Malaysia. Pada tulisan fatwa berjudul "Kedudukan Hizb Al-Tahrir Di Malaysia" dinyatakan bahwa Hizbut Tahrir tidak sesuai dengan umat Islam di negeri tersebut.

Ajaran Hizbut Tahrir juga diharamkan untuk diamalkan oleh umat Islam. Hal itu termaktub dalam surat Jawatankuasa Perundingan Hukum Syarak Negeri Pahang Bil 1/2009.
Tarikh Keputusan:
27 Feb, 2009

Keputusan:
Mesyuarat Jawatankuasa Perundingan Hukum Syarak Negeri Pahang Bil 1/2009 yang bersidang pada 27 Februari telah membincangkan kedudukan Hizb al-Tahrir di Malaysia dan membuat keputusan bahawaAjaran Hizb al-Tahrir ini tidak sesuai dan haram diamalkan oleh umat Islam di Negeri Pahang.



Salah seorang ustadz Aswaja Malaysia, Ustaz Abu Syafiq melalui akun jejaring sosial facebooknya turut menyebarkan fatwa tersebut. Dalam tanggapannya, Ust. Abu Syafiq mengatakan bahwa Hizbut Tahrir merupakan ajaran sesat yang tidak disadari oleh umat Islam di masa kini.

Menurutnya, HT menggunakan topeng Khilafah palsu dan mengkafirkan umat Islam, pemimpin-pemimpin Islam, serta menghalalkan bersentuhan laki-laki dan wanita ajnabiyah.

"Ajaran sesat yg tidak disedari kini adalah Hizbu Tahrir.. mereka bertopengkan secara palsu nama Khilafah tetapi dengan cara kafirkan orang2 Islam. Hizbu Tahrir kafirkan juga semua pemimpin2 Islam dan menghalalkan lelaki bersentuhan dgn wanita."
, terangnya.

Ust. Abu Syafiq juga memperingatan umat Islam agar berhati-hati dengan Hizbut Tahrir karena aqidah HT mirip dengan aliran sesat Muktazilah Wahhabiyah.

"Berhati2 dengan Hizbu Tahrir..akidah mereka mirip muktazilah wahhabiyah. * Gambar Fatwa Rasmi bahawa ajaran Hizbu Tahrir ajaran bahaya dan DI HARAMKAN. Say Yes To Ahli Sunnah Say No To Hizbu Tahrir.", tulisnya.


Oleh : Ibnu L' Rabassa

http://www.e-fatwa.gov.my/fatwa-negeri/kedudukan-hizb-al-tahrir-di-malaysia

https://www.facebook.com/AbuSyafiq1/photos/a.464605336963251.1073741824.140909219332866/787250294698752/?type=1





Habib Syech dan Gus Nuril Bergandengan Tangan

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Sebagai awam, hamba melihat perseteruan, adu gagasan antara Habib Syekh dengan Gus Nuril di Yutub begitu prihatin. Kepritahinan saya adalah ketika video dan pernyataan beliau berdua di manfaatkan oleh pihak yang tak bertanggungjawab di media sosial. Yang kepentingannya tak lain adalah untuk mengadu domba antara umat Muslim. Terutama warga Nahdliyyin.

Banyak website atau media portal yang saya temu untuk memperkeruh suasana ini. Kebanyakan redaktur yang memberitakan dan redaksi penulisannya dengan nada sarkasme. Ngumpat-ngumpat, melaknat-laknat, kafir mengafirkan. Sialnya, kebanyakan media tersebut menggunakan label “islami”. Coba saja pembaca googling dengan nama beliau berdua.

***
Sewaktu di pesantren dulu, tepatnya di kota Kudus, saya adalah penggemar Habib Syekh, yang kemudian muncul dengan istilah Syekher mania. Waktu itu belum semarak sekarang. Para jama’ahnya dengan membawa bendera—laiknya orang mau pergi konser. Terkadang saya rasan-rasan di dalam hati kecil saya terkait fenomena ini. Dulu masih sederhana, dari kampung ke kampung. Walaupun jarak pengajiannya jauh, saya tempuh dengan jalan kaki bersama-sama santri yang lain. Saya sangat gemar pergi ke pengajian Habib Syekh karena bacaan Maulid Simthuddurornya. Di samping kecintaan saya dengan para habaib. Ketika pergi ke acara maulid, pasti yang dicari adalah barokahnya para habaib. Karena bisa berkumpul dengan kaum salih. Dan itu menjadi tombo ati bagi saya dan teman-teman yang lain. 

Kecintaan saya pada bacaan Maulid Simthudduror tak lain karena di sana membacakan sosok baginda agung, Nabi Muhammad Saw. Yang penuh kasih sayang dan menjadi rahmat seluruh alam. Sehingga ketika suasana Maulid itu tampak teduh, nyaman, tenang dan khusyuk. Terkadang aroma minyak misik dan wewangian menyengat tajam di hidung saya. Sampai kemudian saya jatuh hati pada kitab karangan Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi tersebut. Bisa dibilang saya agak sedikit hafal dengan bacaan ini dibanding dengan bacaan maulid yang lain, seperti Maulid Dziba’, Al-Barjanji, dan Maulid Adl-Dliya Ullami’.

Apalagi ketika Mahallul Qiyam. Semua jama’ah berdiri—seakan-akan menyambut kehadiran yang mulia. Yaa Nabi Salam ‘Alaika pun dibaca sembari diiringi tabuhan rebana yang semakin menambah khidmat suasana.

Kembali dengan video yang ada di Yutub. Saya kemudian teringat dengan pernyataan guru saya, KH. M Arifin Fanani, sewaktu di pesantren dulu. Waktu itu sedang ngaji kitab Fathul Qarib kalau tidak salah, beliau mengatakan; “sohabat yo musuhe sohabat, kiai yo musuhe kiai, santri yo musuhe santri, politisi yo musuhe politisi, lan sak teruse”. 

Pernyataan tersebut waktu itu ketika beliau menjelaskan terkait perseteruan antara Sayyidina Ali dengan Sayyidah Aisyah dalam perang Jamal. “sedoyo ulama’ lan sesepuh kito mboten pareng ngaran-ngarani dateng apa yang terjadi pada waktu itu. Diam lebih baik”. Begitu kurang lebih pernyataan beliau yang saya ingat. Karena peristiwa tersebut merupakan fitnah bagi umat Islam.

Sebagaimana apa yang terjadi saat ini. Ketika melihat perseteruan antara Gus Nuril dengan Habib Syekh. Sebagai awam yang juga muridnya Habib Syekh, karena saya dulu sering mengikuti pengajian beliau, bahkan pernah diberi uang sama beliau sewaktu mau pengajian. Tidak tahu aku taruh dimana sekarang uang kenang-kenangan itu. Dan saya juga semadzhab dengan Gus Nuril, sama-sama meneruskan gagasan dan perjuangan dari almarhum Gus Dur, yang mengayomi umat—tanpa melihat status agama, suku, ras, dan keyakinan seseorang. Alahkah baiknya, harapan besar saya, beliau berdua bisa bertemu, silaturrahim, dan bisa tabayun bersama. 

Mengingat kita saat ini dikerumuni oleh dunia virtual. Siapapun bisa mengakses dengan cepat, dan fatalnya, kebanyakan orang tidak melakukan kroscek terkait berita yang di dapatnya. Sedikit tahu; langsung share. Tanpa adanya konfirmasi. Apalagi, perlu diketahui juga, saat ini banyak website yang kelihatannya berlabel “islam”, tetapi menebar kebencian. Menggunakan bahasa yang tidak mengikuti kode etik jurnalis, asal ceplos dan terpenting; rattingnya naik.

Orang-orang seperti ini yang membahayakan dan perlu diketahui bersama. Bukan berarti media yang menggunakan nama Arab itu kemudian Islami. Mereka acapkali menebar Islam Marah, bukan Islam Ramah. Walaupun dia menyuarakan anti kapitalisme, anti neoliberalisme, tapi perlu diingat juga, mereka juga butuh uang, butuh menaikkan ratting medianya. Agar bisa dapat iklan dari google dan banyak sponsor.

Saya sendiri juga pernah teribat di media, walaupun jadi kontributor yang masih level tingkat teri. Namun setidaknya, saya tahu ideologi media seperti apa. Bad news is good news. Berita besar karena dibesarkan. Di Jogja ini, saya banyak bergumul dengan rekan-rekan yang juga terlibat aktif di media. 

Banyak cerita ngalor ngidul terkait fenomena maraknya oknum-oknum yang ingin membuat kerusuhan di tengah-tengah umat dengan membentur dan mengadu domba umat. Pihak yang tidak suka dengan sholawatan dan tahlilan (tidak usah menyebut ideologinya karena sudah jelas), pasti sangat suka dengan adanya perseteruan antara Habib Syekh dengan Gus Nuril di Yutub.

Mereka akan memainkan isu ini dengan gencar. Karena ini video, jadi bagaimana sosok mereka berdua bisa dijual. Dan sudah bisa ditebak, akan kemana alur permainan mereka. Yah, seperti perseteruan KPK versus Polri kemarin, akan ada banyak pihak yang tertawa gembira dan memanfaatkan konflik itu dengan senang. Dia bisa bermuka dua. Dia tidak berpijak pada kebenaran, tetapi kekuasaan. Seperti perseteruan antara Habib Syekh dengan Gsu Nuril, orang-orang ini adalah dia yang akan berpijak pada kepentingan dan adu domba, bukan kemaslahatan.

Fatalnya, orang-orang seperti itu kian menjamur di tengah kita dan gerakannya semakin massif. Tetapi, saya kemudian teringat dengan wejangan dari Mas Imam Aziz, ketua PBNU pusat, yang pernyataan ini beliau peroleh dari almarhum Gus Dur, “Mas, sing tenang wae, sing bakal menang kui wong Islam awak dewe..”  

Wallahhu a’lam bimanihtada

Oleh Muhammad Autad An Nasher

Video Kekuatan Militer Indonesia Ini Keren

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Video ini memperlihatkan gambaran dari kekuatan dan kemampuan Militer yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Video berdurasi 9 menit 3 detik ini menampilkan pasukan Indonesia yang gagah, baik darat, laut maupun udara yang siap mempertahankan kedaulatan Indonesia. Indonesiaku jayalah bangsaku libas semua musuh musuhmu, jangan biarkan harga diri bangsa ini di injak-injak.



(Ibnu L' Rabassa)

The Story of Zam Zam water

$
0
0
Muslimedianews.com ~ For a period of time, Prophet Ibrahim resided with his wife Sarah in Palestine. At 70 years of age, Sarah was an infertile old lady who was so keen to see her 86 years old husband Prophet Ibrahim become a father. For that reason, she offered him Hajar her maid (female slave) whom he accepted. By the Will of Allah, Hajar became pregnant with Prophet Ibrahim’s son Isma^il who also became a prophet and was honoured to be the grandfather of Prophet Muhammad may Allah’s blessings and peace be upon them all.

Prophet Ibrahim was delighted to have a child and so was his wife Sarah. After a period of time Prophet Ibrahim went with his baby son Isma^il and his mother Hajar to Makkah.

Dear brothers and sisters in Islam,

Observe, in what I am about to tell you, how reliant upon and submissive to Allah Prophet Ibrahim ^alayhis-salam was.

Prophet Ibrahim ^alayhis-salam had left his two dear ones, Hajar and Isma^il in a barren area in Makkah. Makkah at the time was completely isolated with no evident buildings or people living there since there was no water for survival. There, Prophet Ibrahim left them with only a bag of dates and a leather bag filled with water.  When Hajar noticed that Prophet Ibrahim was about to make his way back to Palestine alone, she followed him saying: “O Ibrahim, are we to be left alone in this valley with no water, or food or companions?” To that Prophet Ibrahim did not respond. So she kept posing the question repeatedly without getting an answer from Prophet Ibrahim, therefore, she said, “Did Allah order you to do this?”  He replied, “Yes.”  Upon hearing this, eloquently and with a complete reliance on Allah she said: “Then we will not be lost.”

Following the order of Allah, Prophet Ibrahim peace be upon him left and when he was a fair distance away from Hajar and their son, he looked back at the Sacred House (Al-Bayt) and as mentioned in Ayah 37 of Surat Ibrahim, he made the following supplication to Allah:

“O Lord! I have settled some of my offspring in a barren valley by Your Sacred House so that they would perform the Prayer. O Lord, make the hearts of some people yearn towards them and provide them with fruits for which they would give thanks”.

Hajar, the mother of Isma^il settled with her son where Ibrahim peace be upon him left them. She breast-fed him and drank from the water that Ibrahim had left for them. This water eventually ran out as the water container dried up. Consequently, Hajar became thirsty, and so did her son who started crying and became unsettled due to his extreme thirst. Hajar hated seeing him in that state and she set forth looking for water. As-Safa being the mountain closest to her, she climbed it and looked down at the valley to see if she could find anyone to assist her. She found no one and so she descended from the mountain until she reached the valley. Then she climbed Al-Marwah Mountain in keeping her search for water but to no avail. She went back to As-Safa then back again to Al-Marwah for many times. On her last arrival to Al-Marwah, she heard a voice which prompted her to call out: “Help, if you can”. There was Angel Jibril peace be upon him, who hit the ground with his wing until fresh and pure water emerged. That became known as Zamzam water. The mother of Isma^il gathered the water with her hands and collected it in her container while it was springing out. Jibril said: “Do not fear loss, for there is a sacred House here which will be built by this child and his father”, meaning Isma^il and his father Ibrahim peace be upon them both.

Hajar drank from Zamzam water quenching her thirst and breast-fed her son Isma^il. She thanked Allah, the One who endows countless bounties upon His slaves.

O Allah, we ask you to grant us Al-Hajj and Al-^Umrah and the visit of the Prophet peace be upon him, and we ask You Allah to make us amongst those who drink from his honourable hand at the Hawd. Amin.

Source darulfatwa.org.au

Peringatan Maulid Nabi di Sydney Australia [Foto]

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw diselenggarakan diseluruh dunia, bahkan di Australia pun peringatan maulid nabi sangat meriah.

Berikut beberapa foto peringatan Maulid Nabi di Sidney Australia, Februari 2015. Nampak didalam foto para ulama beserta Syaikh Dr. Salim Alwan al-Husaini, Mufti Darul Fatwa Australia.




source : fb Shaykh.Salim

Kisah Nyata Pengikut Wahabi Anti Cium Tangan, Terima Kasihku untuk Syaikh al-Albani

$
0
0
Muslimedanews.com ~  Ini merupakan kisah dan dialog (perdebatan) nyata seorang Aswaja dengan pengikut Wahhabi yang menganggap bahwa mencium tangan tidak ada landasannya dan menentang praktek tersebut. Beberapa hadits dikemukan oleh Aswaja tersebut tetapi selalu dibantah oleh Wahabi dengan menyatakan bahwa haditsnya dloif, bahkan menolak pengalaman hadits dloif. Bagaimana lanjutannya? Berikut dialog dengan Aswaja dengan pengikut Wahabi tersebut:

******
Terus terang saya dulu mengira berjabat tangan lalu menciumnya itu adalah tradisi atau budaya Indonesia saja.Seperti ini lumrah terjadi disekitar saya, yaitu mencium tangan orang orang yang di hormati. Misalnya murid terhadap gurunya, anak terhadap orang tuanya dan menantu terhadap mertuanya dll.

Dulu kira kira tahun 2008-nan saya di Makkah suka chating dengan menggunakan mig33. Disitu saya di invite masuk ke sebuah group diskusi. Pada suatu malam, tepatnya malam rabu, saya berdiskusi dengan teman chating yang berpaham salafi, yaitu dia menganggap bahwa mencium tangan disaat berjabat tangan itu tidak ada landasannya.

SILAHKAN ANDA SIMAK ISI DISKUSINYA DIBAWAH INI:


Saya:”Kenapa anda menentang praktik cium tangan disaat bersalaman?”
Dia:”Iya, karena itu tidak ada tuntunannya !!

Saya:”Lah, maksudnya tuntunannya siapa mas?”
Dia:”Ya nabi kita Muhammad dong !!

Saya:”Kok bisa begitu? Inikan bukan ibadah? Bukan lagi masalah agama?”
Dia:”Iya, tapi ngapain hingga mencium tangan seperti itu segala?”

Saya:”Mas.. kami melakukan ini sebagai bentuk penghormatan… saya kira ini masalah akhlakul karimah?”
Dia:”Kalau anda menganggap ini termasuk akhlakul karimah, maka anda harus meniru orang yang akhlaknya paling mulia dimuka bumi ini, yaitu Nabi Muhammad !!

Terus terang, penjelasan dia yang ini, bikin aku tambah bingung dan tambah tersudut.
Sehingga memaksa saya saat itu, mencari dan membuka kitab kitab hadits, guna untuk mencari referensi CIUM TANGAN SAAT BERJABAT TANGAN. Lanjutannya…


Saya: ”Ok… ini mas saya menemukan sebuah hadits yang berhubungan dengan masalah ini, yaitu: Cerita Ibnu Umar bersama sahabat yang lain, mereka mencium tangan Nabi?”
Dia: ”Yang ceritanya mereka lari dari peperangan itukah?
INILAH HADITS yang saya maksud itu:

عن ابن عمر رضي الله عنهما أنه كان في سرية من سرايا رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: فحاص الناس حيصة، فكنت في من حاص… قال: فجلسنا لرسول الله صلى الله عليه وسلم قبل صلاة الفجر، فلما خرج قمنا إليه فقلنا: نحن الفرارون؛ فأقبل إلينا فقال: “لا بل أنتم العكارون” قال: فدنونا فقبلنا يده.

Dari Ibnu Umar ra. Dia bercerita disaat dia menjadi salah satu pasukan infantri Rasulullah saw.

Dia menuturkan:” Pada suatu hari kami berada dalam suatu pertempuran. Orang orang pada berlari menjauh dari peperangan tersebut karena mengalami keadaan yang delematis dan saya termasuk dari mereka itu.

Kemudian dia melanjutkan ceritanya:”Kemudian kami semua akhirnya duduk untuk menghadap kepada baginda Rasulullah saw menjelang shalat subuh. Lalu keluarlah Rasul hendak menunaikan shalat subuhnya, maka kami berdiri dan kami berkata:” :”Kami orang orang yang lari (dari peperangan)pent.

Kemudian nabi menghampiri kami seraya berkata:”Tidak !! tapi kalian adalah orang orang yang mundur/lari, tapi untuk bergabung dengan yang lain (siasat perang-pent).

Ibnu Umar ra berkata:”Maka kami langsung mendekati beliau lalu kami mencium tangannya.

Saya: "Iya mas… bagaimana tuh?” saya kira ini sudah jelas?”
Dia: "Hadis diatas diriwayatkan oleh Abi Dawud (2647), Imam Tirmidzi (1716), Imam Ahmad (2/70), Imam Baihaqi (9/73). Hadits ini lemah mas !! coba anda lihat dalam kitab “DHOIF ABI DAWUD” milik syekh Al Bani.

Saya:”Tapi hadits lemah khan boleh diamalkan?” setahu saya begitu…
Dia:”Iya, tapi tidak bisa anda buat landasan hukum atau hujjah !!

Saya:”Lemahnya hadits ini terletak pada apanya mas?”
Dia:”Barangkali dari rawinya mas, anda cek aja langsung dalam kitabnya syekh Albani tsb. Kok repot !!

Saya:”Lantas bagaimana dengan hadits Tsabit yang mencium tangan sahabat Anas bin malik?” bukankah ini cukup untuk menjadi tendensi sebuah respek seorang Tabi’in terhadap sahabat Nabi?”
INILAH HADITS yang saya maksud itu:

حدثنا ابن عيينة عن ابن جدعان قال ثابت لأنس: أمسست النبي صلى الله عليه وسلم بيدك؟ قال: نعم, فقبلها.

Ibnu Uyaynah bercerita dari Ibnu Jad’aan:

Tsabit bertanya kepada Anas bin malik ra:”Apakah anda pernah menyentuh Rasulullah saw dengan tangan anda?’
Anas ra menjawab:”Ya!
Maka si Tsabit langsung mencium tangannya.
Dia:”Itu diriwayatkan oleh imam Ahmad dan itu derajatnya hadits dhoif juga mas !!

Saya:”Tapi hadits tersebut juga diriwayatkan oleh imam Bukhari dalam kitab Adabul Mufradnya…
Dia:”Iya saya tahu, dalam kitab Bukhari yang berjudul Adabul Mufrad ada juga haditsnya yang dhoif, jadi hadits yang anda kemukakan itu statusnya lemah mas… coba anda lihat dalam kitab “DHO’IFU ADABUL MUFRAD hlm.973 karya syekh Albani. Ini saya lihat langsung dari kitabnya.. jika berkenan, datang kemari mas… hahahaha..

Semua dalil saya, dia mentahkan dengan dalih di dhoifkan oleh syekh Albani. Berarti saya harus menemukan hadits nabi yang tidak di dhoifkan oleh syekh Albani. Akhirnya jerih payah upayaku ini berhasil…


Saya:”Mas ini saya menemukan hadits pamungkasku, mohon dibaca dengan teliti dan seksama: (saya ketik duluan lalu saya copas)
حدثنا بن أبي مريم قال حدثنا عطاف بن خالد قال حدثني عبد الرحمن بن رزين قال مررنا بالربذة فقيل لنا ها هنا سلمة بن الأكوع فأتيته فسلمنا عليه فأخرج يديه فقال بايعت بهاتين نبي الله صصص فأخرج كفا له ضخمة كأنها كف بعير فقمنا إليها فقبلناها….. حسنه الالباني

“Abdurrahman bin Razin bercerita: Kami berjalan jalan di daerah Ribdzah kemudian ada yang mengatakan kepada kami: Disini Salmah bin Al Akwa’ tinggal (sahabat nabi)pent.

Kemudian saya mendatangi beliau. Saya mengucapkan salam kepadanya.
Dia mengeluarkan tangannya seraya berkata:”Saya pernah berbai’at kepada Nabi dengan kedua tangan saya ini.

Lantas dia mengulurkan telapak tangannya yang besar seakan akan seperti telapaknya unta, maka kami langsung berdiri meraih telapak tangan beliau kamudian kami menciumnya.
Saya:”Gimana mas?” Bukankah ini telah disebutkan oleh ibnu hajar dalam Fathul Barinya dengan mengakatan bahwa hadits ini “Hasan”.
Dia:”Maaf, anda mengambil dari mana hadits tersebut?”

Saya:”Lha khan sudah saya bilang mas… coba anda cek kitab Fathul Bari milik ibnu hajar. Tepatnya juz 11 hlm.57.
Dia:”Yang lain aja mas… dari kitab hadits apa gitu !!

Saya:”Hahahaha.. tidak punya kitab Fathul Bari ya mas?”
Dia:”Sekali lagi saya tanyakan, kalau tidak dijawab, akan ku hentikan diskusi ini !!

Saya:”Wah… kok emosi gitu mas… sudahlah… apakah komentar derajat “HASAN” dalam hadits tersebut dari ibnu hajar masih belum bisa anda terima?”
Dia:”Sudahlah… ada di kitab hadits mana hadits tersebut????

Saya:”Baiklah… coba anda buka kitab ADABUL MUFRAD hadits nomor 973.
Dia:”Yaahhh… kitab Adabul Mufrad lagi…. Khan sudah saya bilang, meski itu karangannya imam Bukhari tapi tidak sama dengan kitab SHOHIH nya mas… jangan jangan nanti dhoif lagi !! hahaha..

Saya:”Mas…. Jangan ngomong terus dong… cepat lihat sana !!
Dia:”Iya… ini sudah bisa aku temukan….

Saya:”Bagaimana?” apa komentar syekh Albani mengenai hadits tersebut?” katanya anda tadi punya kitab seleksi hadits Adabul Mufrad milik syekh Albani…?
Dia:”Iya… beliau mengatakan hadits ini berderajat “HASAN”

Saya:’Hahahahha.. gimana mas, puaskah??? Masihkan anda berkomentar? Atau mau meremehkan?”  berarti hadits tersebut tidak dhoif khan?”
Dia:”Iya…

Saya:”Hahahaha… saya kira diskusi kita ini selesai mas… Namun jika anda masih kurang puas dengan ini semua, anda tidak suka fenomena cium tangan dalam masyarakat kita, atau anda tidak suka dicium tangannya oleh orang lain, ya sudah… cukup anda diam… jangan menyalahkan mereka, bahkan jangan hingga membid’ahkan kami yang melakukan itu… Saya kira ini adalah sifat dan sikap terpuji anda dan golongan anda !! Dan ternyata cium tangan saat berjabatan itu ada tuntunannya !!

Dia:”Iya… Assalamu’alaikum…

Saya:”Lho kok??? Wa’alaikumussalam…

S E L E S A  I

Terima kasihku kepada syekh Nashirudin Al Albani, karena karyamu memberi manfaat bagi saya sehingga bisa membantuku memberi pencerahan kepada sahabat maya saya. Doaku, semoga Allah swt mengampuni segala dosa dan kesalahan kita. Amin ya Rabb”.

Oleh Kaheel Baba Naheel Makkah, 2009
NB: Maaf, dalam diskusi ini ada pengeDitan yang saya lakukan. Maksud hati agar enak dibaca. Namun tetap tidak merubah isi pokok diskusi ini.

Pengertian dan Penggunaan Shighot al-Nahy (Larangan)

$
0
0
Muslimedianews.com ~  Dalam memahami lafdz-lafadz yang terdapat dalam nash atau ungkapan-ungkapan, tentunya pemahaman bahasa merupakan suatu hal yang signifikan sehingga dalam ilmu ushul fiqih dijelaskan tentang kaidah ushul fiqih dari aspek bahasa[1]. Dan yang akan dijelaskan dalam makalah ini adalah mengenai bagian dari kaidah Al-khaas dan petunjuknya yaitu bentuk lafadz al-nahy yang sering dijumpai dalam beberapa nash    

PENGERTIAN LAFADZ AL-NAHY 
Jika berbicara mengenai pengertian lafadz al-nahy, dapat diawali dengan pengertian lafadz al-amru, karena menurut sebagian ulama ushul kedua lafadz ini merupakan lafadz yang mengandung antonym satu sama lain. Jadi dalam pembahasan pengertian Al-nahy secara etimologi bisa dikatakan lawan dari Al-amru, Jika Al-amru mempunyai arti perintah maka al-nahy berarti larangan atau cegahan.

Sedangkan menurut istilah, terdapat beberapa pendapat dari para ulama dalam menjelaskan lafadz al-nahy. Di antaranya: 

 Zaky al-Din Sya’ban[2]
النهى هومادل على طلب الإمتناع عن الفعل
Al-nahy adalah sesuatu tuntutan yang menunjukkan (mengandung) larangan untuk berbuat” 

Imam Abu Zahrah[3]
النهى هوطلب الكف عن فعل
Al-Nahy adalah tuntutan yang berisi larangan atau cegahan untuk melakukan perbuatan”

Sebenarnya masih banyak pendapat lain dari para ulama pakar ushul fiqih, akan tetapi pada dasarnya semua pendapat yang dikemukakan mempunyai maksud yang sama. Perbedaan hanya terdapat dalam redaksinya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada intinya al-nahy adalah tuntutan dalam bentuk larangan atau mencegah agar tidak melakukan perbuatan dan larangan yang syar’i yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Artinya al-nahy merupakan larangan yang wajib ditinggalkan.

PENGGUNAAN SHIGHAT AL-NAHY
 

Karena terdapat beberapa persoalan yang muncul mengenai penggunaan shighat al-nahy mengenai larangan atau yang selainnya maka Musthafa Said al-Kahin menyatakan kesepakatan para ulama mengenai penggunaan arti shighat al-nahy yaitu:
1. للتحريم
Untuk menyatakan haramnya suatu perbuatan, Misalkan dalam firman Allah SWT
 
ولاتنكحواالمشركات حتي يؤمن {البقرة:221}
Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman”
Ayat di atas tetap bermakna haram karena tidak ada qorinah yang ditemukan selain hukum haram.
2. للكراهه
Untuk menyatakan suatu perbuatan yang dilarang, tetapi jika dikerjakan tidak
berdosa, dan lebih baik tidak dikerjakan.Nabi Muhammad SAW bersabda:
 
 
ولاتصلوافى أعطان الإبل
Dan janganlah kalian sholat di kandang unta”
Hadits di atas menunjukkan hukum makruh karena terdapat qorinah bahwa orang yang sholat disitu dikawatirkan akan terganggu oleh unta-unta situ.
3. للدعاء
Untuk menyatakan do’a atau permohonan. Misalkan dalam firman Allah:

 
ربنا لاتزغ قلوبنا
“Waha i Tuhan kami janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kejahatan”
Lafadz tersebut tidak menunjukkan keharaman dengan qorinah bahwa yang melarang, tingkatannya lebih rendah daripada yang dilarang
4. للإرشاد
Untuk menyatakan dan menunjukkan bimbingan dan pengarahan.Misalkan dalam firman Allah:

لاتسألواعن أشياءإن تبدلكم تسؤكم{المائدة:101ْ}
“Janganlah kamu menanyakan ( kepada nabimu ) hal-hal yang jika diterangkan kepada kamu niscaya akan menyusahkan kamu”
Larangan hanyalah pengarahan bahwa pertanyaan yang jawabannya justru menyulitkan maka tidak perlu ditanyakan
5. للتهديد
Untuk menyatakan ancaman, yang dimaksudkan untuk menakuti agar tidak berbuat. Misalkan dalam perkataan:
”Jangan patuhi perintahku”تطع أمريلا
6 . للتحقير
Untuk menyatakan hinaan atau merendahkan.Dalam firman Allah
ولاتمدن عينيك مامتعنابه أزواجامنهم زهرةالحياةالدنيا
“ Dan janganlah kamu tunjukkan mata kamu kepada apa yang telah kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka sebagai bunga kehidupan dunia”
Maksudnya merendahkan kesenangan dunia yang pahalanya lebih baik di sisi Allah
7. لبيان العاقبة
Untuk menjelaskan akibat dari suatu perbuatan.Firman Allah:
ولاتحسبن الذين قتلوافى سبيل الله أمواتابل أحياء{ّال عمران:169}
janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup…….”
Maksudnya menjelaskan akibat orang yang gugur di jalan Allah

8. للتأييس
Untuk menyatakan keputusasaan. Misalkan dalam firman Allah:
ياأيهاالذين كفروالاتعذروااليوم{التحريم:7}
“ Wahai orang-orang kafir, janganlah kamu menyatakan udzur pada hari ini
Maksudnya menjadikan orang-orang kafir putus asa dari rahmat Allah.

PERATURAN DALAM BENTUK LARANGAN DAN PEMBAGIANNYA
Mengenai peraturan yang berhubungan dalam bentuk larangan, sebenarnya ada sedikit persamaan dengan penggunaan shighat al-nahy akan tetapi peraturan ini bersifat lebih umum yaitu :
  1. Untuk larangan, dalam hal ini terdapat beberapa shighat yang bagian-bagiannya sudah dituliskan dalam penggunaan shighat al-nahy
b.Larangan sesuatu adalah suruhan bagi lawannya
c.Larangan yang mutlak
Dalam hal ini dikategorikan menjadi dua:
1. Mengandung tuntutan meninggalkan perbuatan yang yang dilarang secara terus menerus
الأصل فىالنهىالمطلق يقتضى التكرار فى جميع الأزمنة
Ashl suatu laranganyang mutlaq adalah terus menerus meninggalkan di setiap zaman
2. Mengandung tuntutan segera meninggalkan perbuatan yang dilarang
الأصل فى النهى يقتضى الفور
Ashl suatu larangan menghendaki adanya kesegeraan meninggalkannya
Dua kategori di atas menuntut untuk harus ditinggalkan selama-lamanya dan segera karena al-nahy menunjukkan larangan sejak mulainya dilanggar, kalau seandainya larangan memang benar-benar dilanggar, berarti menentang shighat al-nahy. Demikian juga dengan kata segera, karena larangan berbuat pada dasarnya adalah keharaman perbuatan itu sebab adanya bahaya.
d. Dalam urusan ibadat
e. Dalam urusan muamalat

Dari dua peraturan yang terhir ini, jika dipandang dari sudut rusak atau tidaknya suatu larangan, maka terjadi beberapa perbedaan pendapat yaitu

Jumhur Ulama' menyatakan bahwa nahy mengakibatkan batalnya suatu perbuatan yang dilarang secara mutlaq baik amal ibadah maupun mu'amalah dengan alasan penetapan sahnya perbuatan didasarkan pada syara' dan apabila syara' melarangnya berarti perbuatan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan syara'
Hanafiyah berpendapat bahwa Nahi tidak mengakibatkan rusaknya perbuatan yang dilarang baik dalam urusan ibadah ataupun mua'amalah.
Abu Husain Al-Ghazali, dan al- Razy berpendapat bahwa kerusakan hanya sebatas hukum ibadat karena sebenarnya ibadah bertujuan untuk mengabdi kepada Allah dan Allah tidak mungkin dapat didekati dengan perbuatan yang di larangan-Nya. Contoh Larangan berpuasa pada hari raya dan hari tasyrik
Sedangkan dalam Muamalah, seperti dalam jual beli maka tidak membatalkan aqad dan tidak akan menimbulkan bekas menurut syara’
إذابطل العقدلم يترتب أثره
“Jika suatu aqad batal, maka tidak akan menimbulkan bekas”
contoh: Larangan jual beli pada saat adzan sholat jum’at
Ketentuan tersebut menurut jumhur berlaku pada objek (perbuatan yang dilarang). Jika larangan tidak ditujukan pada objek perbuatan, maka larangan tersebut tidak membatalkan amal. Contoh Sholat akan tetap sah meskipun memakai mukena hasil curian (perbuatannya tetap dilarang)
Larangan dapat dibagi :
  1. Larangan yang ditujukan kepada perbuatan itu sendiri baik secara syar’i (contoh : larangan sholat bagi orang yang haid) ataupun panca indra (contoh: min minuman keras)
  2. Larangan yang ditujukan kepada sesuatu perbuatan ( contoh: menjual barang yang tidak diketahui ( masih dalam kandungan ))
  3. Larangan yang ditujukan kepada hal-hal yang tidak dapat dipisahkan dari suatu perbuatan ( Contoh : larangan puasa pada hari raya iedul fitri dan iedul adha dan yang tidak dapat ditinggalkan adalah makan, minum dan seterusnya
  4. Larangan yang ditujukan kepada hal-hal yang tidak selalu berhubungan dengan suatu perbuatan ( contoh larangan berjualan setelah datangnya adzan sholat jum’at)

KESIMPULAN 
Dari pembahasan panjang lebar yang dikutip dari beberapa buku dapat ditarik sebuah kesimpulan yang merupakan inti pembahasan lafadz al-nahy. Al-nahy adalah suatu larangan atau tuntutan untuk meninggalkan suatu perbuatan, dan jika al-nahy disertai qarinah maka arti al-nahy bisa mengandung makna yang berbeda-beda sesuai dengan konteks yang menyertainya. Dan secara mutlak bentuk larangan berarti segera dan berulang-ulang,
DAFTAR PUSTAKA
·Drs. Romli SA, M. Ag, Muqaranah Mazahib fil Ushul,Gaya Media Pratama, Jakarta, 1999
·Prof. Dr. Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqih (KaidahHukum Islam), Pustaka amani, Jakarta, Apil 2003
·Abdul Hamid Hakim, Al-bayan fi ilmi ushul al-fiqih, Darussalam press
·Drs. Nazar Bakri, Fiqih dan ushul fiqih, Rajawali Pers, Jakarta, April 1996
·Drs. H. Muchlis Usman MA., Kaidah-kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah, Rajawali pers, Jakarta, November 1999
·Drs. H. A. Syafi,I Karim, Fiqih-Ushul fiqih, Pustaka Setia, Bandung, 1997
·Prof. Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqih, Pustaka Firdaus, Jakarta, 2005


[1] . Prof. Dr. Abd Wahhab Khalaf, Ilmu ushul fiqih, Pustaka Amani, Jkt 2003, hal 199
[2] . Zaky al-Din Sya’ban, Ushul al-fqh al-islami, Mesir, Mathba’ah Dar al-ta’lif 196, hal 314
[3] . Imam Abu Zahrah, Ushul al-fiqh, Kairo, Dar al-fikr al-arabi 1958, hal 181

Oleh Bambang Irawan

Harlah IPNU-IPPNU Bedah Buku 'AGAMA NU UNTUK NKRI'

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Dalam rangka memperingati Harlah IPNU - IPPNU akan digelar Kajian Kebangsaan berupa beda buku "AGAMA NU UNTUK NKRI" pada Sabtu 28 Februari 2015 pukul 08.00 WIB dan sebagainya.

Tempat di Aula Kemenag Kabupaten Melawi Jalan Kotabaru Km. 5 Nanga Pinoh. Narasumber adalah KH. Ahmad Baso.

Kapan giliran daerah anda jadi tuan rumah bedah buku AGAMA NU UNTUK NKRI.....???!!

Infaq Sedekah Peziarah Gus Dur Sebulan Lebih 2 Milyar untuk Umat

$
0
0
Muslimedianews.com ~ HASIL SEDEKAH PEZIARAH MAKAM GUS DUR DALAM SEBULAN LEBIH DUA MILYAR RUPIAH

Pada saat mengisi acara Haul ke-5 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), teman-teman yang menjaga dan merawat makam memberitahu saya bahwa semenjak wafat 5 tahun silam, setiap bulan kotak sedekah di makam Gus Dur selalu berisi Rp 2 milyar lebih. Untuk bulan Desember 2014 sekitar Rp 2,3 milyar.

Teman-2 mengungkapkan bahwa KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) mewanti-wanti agar uang itu tidak ada yang masuk ke pesantren Tebuireng. semua hasil sedekah umat itu, menurut Gus Sholah, harus dibagikan kepada umat Islam sekitar yang membutuhkan sebagai amaliyah Gus Dur.

Sungguh mengejutkan penjelasan jujur teman-2 santri yang merawat dan menjaga makam Gus Dur yang dengan amanah membagi-bagikan uang sedekah dari peziarah itu kepada janda-2 tua, anak-anak yatim piatu, guru-2 mengaji, kaum dluafa', pembangunan masjid dan mushola, dll. Saya berharap Indonesia bisa dipimpin oleh anak-anak muda yang jujur, amanah dan terpercaya seperti mereka.

Yang justru penting ditanyakan adalah: "Berapa milyar hasil kotak sedekah di makam para Wali Songo yang tiap hari tidak henti diziarahi umat?Siapa yang mengawasi sirkulasi uang sedekah itu? Siapa yang bertanggung-jawab atas uang sedekah itu? Kepada siapa pengelola makam bertanggung-jawab? Adakah masyarakat kalangan bawah di sekitar makam Walisongo memperoleh manfaat seperti masyarakat di sekitar makam Gus Dur?.

Oleh : Agus Sunyoto
Penulis : Atlas Walisongo

Mandi yang tergolong Sunnah

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Islam merupakan agama yang menekankan pada kebersihan, baik lahir maupun batin. Salah satu aktifitas untuk membersihkan lahiriah adalah mandi. Ada beberapa mandi yang disunnahkan didalam Islam (mandi sunnah), diantaranya

1. Mandi Jum'at bagi orang yang hendak menghadiri shalat Jum'at. Diantaranya berdasarkan hadits :

 إِذا جَاءَ أحدكُم الْجُمُعَة فليغتسل
"Apabila salah seorang dari kalian menghadiri shalat Jum'at maka mandilah"

Waktu yang bisa memperoleh pahala kesunnahan mandi Jum'at adalah mulai dari munculnya fajar shadiq.

2. Mandi shalat hari raya : Iduf Fithri dan Idul Adlha bagi setiap orang walaupun tidak hadir shalat ied, sebab hari itu merupakan hari berpenampilan bersih. Waktunya sejak masuknya separuh malam walaupun dianjurkan mandi setelah fajar.

3. Mandi shalat Istisqa' (shalat minta hujan)
4. Mandi shalat gerhana bulan dan matahari
5. Mandi orang yang memandikan jenazah, baik jenazahnya muslim atau bukan, sama saja yang memandikan itu suci atau berhadats seperti haidl, dll.
6. Mandi orang kafir dan orang murtad ketika kembal pada Islam sebagai bentuk pengagungan pada Islam.
7. Mandi orang yang gila ketika sudah sembuh
8. Mandi orang yang pingsan walau sebentar bila sadar
9. Mandi ketika Ihram haji maupun umrah
10. Mandi untuk memasuki Makkah
11. Mandi untuk wuquf di Arafah

Dan masih banyak lagi mandi yang disunnahkan.

Oleh : Ibnu L' Rabassa
Bacaan Tuhfatul Muhtaj


Soal Hukuman Mati, KH Hasyim: Jangan Takut Negara Lain

$
0
0
Jombang, Muslimedianews.com ~ Rais Syuriah PBNU KH Hasyim Muzadi meminta pemerintahan Jokowi- JK tidak perlu takut dengan tekanan negara lain untuk melaksanakan hukuman mati bagi pengedar Narkoba. PBNU mendukung langkah pemerintah untuk tetap melaksanakan sanksi paling berat itu.

Hal ini disampaikannya menanggapi banyaknya tekanan negara lain yang menolak hukuman mati bagi warganya yang terjerat kasus pereadaran narkoba di Indonesia.

"Tidak usah terpengaruh dengan tekanan dari luar negeri. Karena luar negeri sendiri juga melakukan hukuman mati itu, cuma belum tentu kita tahu," ujarnya menjawab wartawan, usai menjadi nara sumber Sarasehan Kepahlawanan KH Wahab Hasbullah yang digelar Unwaha di Pemkab Jombang, Sabtu (21/2/2015).

Salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) ini melihat adanya kemungkinan orang-orang yang meminta pembatalan hukuman mati adalah mereka yang terkait dengan jaringan pengedaran narkoba nasional.

"Jadi kita kembali berpedoman kepada hukum kita sendiri. Australia saja melakukan hukuman mati itu, pada satu sektor," ujarnya seraya selaku watimpres sudah menyampaikan hal itu kepada Presiden.

Diakatakannya, PBNU secara organisasi mendukung langkah pemerintah Jokowi-JK yang menolak grasi dan tetap melaksanakan hukuman mati bagi pengedar narkoba. Alasannya, pembunuhan dengan narkoba jauh lebih kejam dibandingkan dengan pembunuhan teroris.

"Kalau teroris seperti di Bali, mungkin hanya 200 orang korbannya, dan saat pelaksanaan hukuman mati dan itu Australia tidak rebut. Namun, narkoba ribuan orang mati karena ini," ujarnya.

Terkait pelanggaran HAM, Hasyim mengatakan bahwa HAM di Indonesia berbeda dengan pemahaman HAM negara lain. Dan pihaknya melalui forum ICIS (International Conference of Islamic Scholars) terus mengampanyekan HAM yang dianut di Indonesia.

"Misalnya saja hukuman mati itu ditiadakan adalah kepentingan bagi mereka yang dihukum, akan tetapi kepentingan bagi ribuan orang yang mati akibat narkoba masak tidak dihitung. Pembunuhan Narkoba jauh lebih hebat dari teroris," pungkas mantan ketua umum PBNU ini. (Muslim Abdurrahman/Mahbib)

sumber nu.or.id

Gus Nuril Kyai Pagar Nusa alami Pengusiran Saat Ceramah Maulid Nabi

$
0
0
Jakarta, Muslimedianews.com ~ KH Nuril Arifin yang biasa disapa Gus Nuril Pengasuh Pondok Pesantren Soko Tunggal Jakarta yang juga anggota Dewan Khos PSNU Pagar Nusa mengalami "pengusiran" yang dilakukan Habib Ali bin Husein Assegaf Pimpinan Majlis Ta'lim Nurul Habib pada Jum'at malam (20/2/2015) saat sedang menyampaikan ceramah Maulid Nabi Muhammad saw di masjid Assu'ada Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.

Menurut ketua panitia Muhammad Atthiq Murthado, terjadinya "pengusiran" yang dilakukan Habib Ali ini diakibatkan ketidakterimaannya atas ceramah Gus Nuril yang baru beberapa menit berjalan dalam mengupas sejarah Islam tentang wahabi dan penyebaran Islam di Indonesia dari Cina.

“Belum sampai pada inti ceramah, Habib Ali memotong ceramah Gus Nuril lalu mempersilakannya untuk turun dari panggung seraya dengan tidak sopan mengangkat sorban yang dikenakan Gus Nuril,” ujar Murtadho.

Murtadho mengungkapkan, sabotase ditengarai sengaja dilakukan oleh kru Nurul Habib, terlihat saat Gus Nuril ceramah, mikrofon yang digunakan volume suaranya disetting kecil, sedangkan mikrofon yang digunakan Habib Ali suaranya keras, namun saat mikrofon yang dipegang Habib Ali diminta panitia, tidak diberikan.

Murtadho menjelaskan, bahwa "sabotase" ceramah dari Gus Nuril bermula dari mengundang Habib Ali bin Husein Assegaf yang harus sepaket dengan sound systemnya yang berbiaya 5 juta.

Diduga ada massa FPI yang memprovokasi acara, itu terdengar ketika Habib Ali berteriak pada massa disebelah panggung. "Massa FPI harap tenang,” teriak Habib. Padahal Murtadho melihat tidak ada yang menggunakan atribut FPI.

Selesai acara, Murtadho dipanggil Habib Ali dan didamprat. "Ente kalau manggil kiai yang cerdas dikit," seloroh Habib Ali.

Karena merasa kiainya diremehkan, Murtadho malah mempertanyakan. “Habib ini habib FPI apa NU,” tanyanya. Ditanya seperti itu, Habib Ali malah tidak mau menjawab dan pergi begitu saja.

Di tingkat nasional, Gus Nuril dikenal sebagai kiai pancasilais karena ceramahnya selalu menekankan pentingnya persaudaraan antar umat beragama dan memberi pengetahuan tentang paham wahabi dan organisasi HTI yang ingin merubah dasar negara Indonesia.

Dia sering berceramah digereja, pura, vihara, dan tempat ibadah umat agama lain demi memberikan pemahaman Islam rahmatan lil 'alamin. Hal inilah yang tidak disukai oleh kalangan kelompok radikal yang memusuhi dakwah Gus Nuril. (Sukma Adi/Fathoni)

sumber nu.or.id

Panglima TNI : Negara Lain Ngeri Sekali kalau TNI dan Banser Bersinergi

$
0
0
Panglima TNI Jendral Moeldoko dan Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid usai menutup acara Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) angkatan Ke 2, di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Jakarta, Senin (23/2/2015). Foto: Tribun
Jakarta, Muslimedianews.com~ TNI dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) akan memperkuat kerja sama dan sinergitas secara konsisten untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negara serta menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sinergitas ini diantaranya dengan memberi pelatihan bagi 120 anggota Banser di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (23/2/2015).

"Sinergitas TNI dan Banser ini luar biasa. Negara lain ngeri sekali kalau tahu TNI dan Banser bersinergi," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat menutup acara Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) angkatan Ke 2, di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI.

Moeldoko mengingatkan, kekuatan sistem pertahanan Negara Indonesia terbangun melalui sinergi semua elemen masyarakat. Hal ini secara gamblang disebut dalam UUD 1945 tentang kekuatan rakyat semesta. Ketentuan inilah yang kemudian diterjemahkan dalam Undang-Undang tentang sistem pertahanan semesta, yang berarti bahwa negara menggerakkan semua sumber daya semesta untuk pertahanan.

"Ada mobilisasi dan demobilisasi. Terkait ini, Ansor dan Banser bisa setiap saat bergerak bahu-membahu dengan TNI. Ansor kita lempari senjata langsung bergerak. Kalau sinergi berjalan baik, semua negara akan mikir karena negara kita kuat," imbuh Panglima TNI.

Foto: Republika

Di tempat yang sama, Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid mengaku sangat berterimakasih atas sinergi dan pelatihan yang diberikan TNI. Bagi Banser, menjaga kedaulatan negara adalah doktrin yang sudah ditanamkan sejak awal.

"Kami mendukung dan siap selalu bersinergi dengan TNI dalam menjaga kedaulatan negara. Sebab menjaga keutuhan dan martabat negara bukan hal asing bagi Banser," ujar Nusron.

Nusron juga mengingatkan bahwa Banser siap jika sewaktu-waktu diminta TNI untuk bahu-membahu menjaga negara. Bagi Ansor, mendukung kekuatan TNI adalah keharusan karena ini menjadi simbol kekuatan negara.

"Ansor dan NU siap di belakang TNI, kita ingin negara kuat, dan prasyaratnya adalah TNI harus kuat," tandas Nusron.

sumber : republika

Soal Konflik Gus Nuril-Habib Ali, Ini Sikap PP Pagar Nusa

$
0
0
Jakarta, Muslimedianews.com ~ Ketua Umum PP Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Aizzudin Abdurrahman (Gus Aiz) menyayangkan atas terjadinya kasus penghentian ceramah maulid yang melibatkan dua tokoh agama, KH Nuril Arifin yang juga Dewan Khos Pagar Nusa dengan Habib Ali bin Husein Assegaf dalam acara maulid Nabi di masjid As-Su’adah Jatinegara Jakarta Timur, Jumat (20/2) malam lalu.

Seperti diwartakan, Habib Ali bin Husein Assegaf Dzikir Nurul Habib menghentikan ceramah maulid yang disampaikan oleh Gus Nuril karena tidak sepakat dengan materi yang sedang disampaikan.

Seharusnya tidak terjadi, apalagi di dalam sebuah acara sekelas maulid Nabi, semestinya mereka justru memberikan teladan yang baik kepada seluruh jama’ah yang hadir dan masyarakat Indonesia,” ujarnya saat dihubungi, Senin (23/2/2015).

Gus Aiz menambahkan, masyarakat zaman sekarang mudah tersulut emosi melalui pemberitaan media. Apalagi sarana media penyebar informasi telah berkembang pesat, sehingga jika ada informasi terkait dengan masalah-masalah sensitif, sangat cepat tersebar.

“Tentu efeknya tidak baik di tengah-tengah masyarakat dan menimbulkan konflik sosial, karena melibatkan tokoh panutan,” ucapnya sembari menceritakan respon para anggota Pagar Nusa di berbagai daerah.

Tentu Pagar Nusa, lanjut Gus Aiz, tidak mentolerir model dakwah yang cenderung menebar kebencian. Ia menambahkan, bahwa selama ini, ceramah Gus Nuril memang selalu menekankan arti kerukunan antarumat beragama, pluralisme, tegaknya NKRI, dan lain-lain.

“Kami bukannya tidak setuju dengan Habib Ali yang menurut informasi membawa massa FPI,” jelasnya. “Tetapi kami juga tidak sependapat dengan tindakannya yang berupaya menghentikan ceramah Gus Nuril di tengah-tengah acara,” lanjutnya.

Walau bagaimanapun, Pagar Nusa dari dulu tegas menolak model dakwah FPI yang cenderung fasad atau merusak, menganiaya, dan menuai kekerasan, meskipun dia seorang Habib,” tegas Gus Aiz.

Ia berharap, persoalan yang terjadi antara Gus Nuril dan Habib Ali tidak diperpanjang dan menghimbau para anggota Pagar Nusa untuk tidak tersulut emosi. Dia menambahkan, konflik lebih banyak mendatangkan kerusakan, apalagi hal itu dilakukan oleh tokoh panutan masyarakat.

“Kami hanya menghimbau, setidaknya bersikaplah seperti ulama-ulama zaman dulu, meski berbeda pendapat, tetapi mereka dapat menempatkan diri supaya kebaikan di tengah masyarakat tetap terjaga,” harapnya.

Ia menambahkan, panitia acara juga seharusnya mampu merancang acara dengan baik. Mulai dari tujuan, konsep, dan teknis acara sehingga tidak terjadi hal-hal demikian. (Fathoni)

sumber nu.or.id

Ketika Habib Luthfi kedatangan rombongan Pendeta dan Biarawati

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Rais 'Amm Jam'iyyah Ahli Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya kedatangan tamu rombongan pendeta dan biarawati yang hendak bersilaturahim ke kediamannya.

Hal itu sebagaimana di post di fanpage pada  23 Februari 2015. Dalam fanpagenya itu, Habib Luthfi juga menerangkan mengenai Allah SWT sebagai tuhan semua pemeluk agama.

Sebagian orang awam mungkin akan salah paham dengan maksud tulisan tersebut, tetapi ketika mereka benar-benar mencerna dengan baik maka tidak akan menimbulkan salah paham. Sebab seharusnya mereka menyakini bahwa Allah Pencipta alam semesta beserta isinya, termasuk Pencipta manusia. Berikut tulisan beliau :
****

Rombongan pendeta dan biarawati (tampak di foto hanya dua) silaturahim ke kediaman. Biasanya mereka datang pada idul fitri dan momentum lainnya.

Kami bersama Dandim, Kapolres dan pemerintah daerah memastikan saudara-saudara non muslim dapat melaksanakan ibadah dengan tenang. Jika tidak ada halangan biasanya mengisi ceramah di klenteng bertepatan dengan Imlek/ Cap Go Meh.

Kita meyakini Tuhan semua pemeluk agama-agama [1] lainpun adalah Allah Swt.Meskipun mereka ada yang mempertuhan Yesus, dewa-dewa dll, kita tidak boleh meyakini itu Tuhan mereka. Kita wajib meyakini Tuhan mereka adalah Allah Swt. Urusan menyembah 'siapa' itu urusan pribadi masing-masing yang tidak bisa dipaksakan.

Dahulu, wali 9 berhasil dalam dakwahnya bukan dengan ceramah secara lisan melainkan sopan-santun, etika, sikap dan keteladanan yang baik. Non muslim terpikat dengan ajaran Islam yang dibawa wali 9 karena terpesona dengan keindahan sikap dan budi pekerti para wali itu.

Jika kita berperangai garang, sangar, kasar, apalagi saling menghujat, padahal sama-sama menyembah Allah Swt, kita saling mengkufurkan, menyesatkan satu sama lain, maka kita telah luput dalam merepresentasikan Islam dan pribadi Nabi yang mulia kepada mereka yang belum mengenal Islam dan Nabi saw. Hanya melalui kepribadian kita mereka dapat mengetahui sosok Nabi itu baik atau buruk.

Kalau demikian, apakah kita semua tega
mempermalukan Nabi Saw dihadapan Allah Swt ? Hanya bisa dijawab oleh sikap dan perbuatan.
***
red. Ibnu L' Rabassa
(keterangan)
 [1] Semua pemeluk agama berarti orang-orang / manusia. Manusia itu diciptakan oleh Allah, dengan kata kalain Allah adalah Tuhan nya seluruh umat manusia sesuasi dengan surah al-Naas, dan lainnya.

Buku Pendidikan Aswaja ke-NU-an Untuk Sekolah

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Aswaja Ke-NU-an merupakan mata pelajaran khusus yang di ajarkan didalam sekolah lingkungan Nahdlatul Ulama, mulai dari tingkat SD / MI, SMP/MTs hingga SMA/MA/SMK. Mata pelajaran ini penting untuk mengajarkan anak-anak mengenai Islam yang benar.

Untuk mempermudah para guru / pengajar memberikan mataheri Aswaja ke-NU-an, berikut ini beberapa buku pelajaran yang bisa di order untuk seluruh wilayah di Indonesia.

1. SD/MI Kelas IV Rp.16.000,-
2. SD/MI Kelas V Rp 16.000,-
3. SD/MI Kelas VI Rp 16.000,-
4. SMP/MTs Kelas VII Rp 17.000,-
5. SMP/MTs Kelas VIII Rp 17.000,-
6. SMP/MTs Kelas IX Rp 17.000,-
7. SMA/MA/SMK Kelas X Rp 18.000,-
8. SMA/MA/SMK Kelas XI Rp 18.000,-
9. SMA/MA/SMK Kelas XII Rp 18.000,-

Untuk pemesanan, silahkan hubungi pihak penerbit : Al Maktabah, LP Ma'arif Jawa Timur. Alamat di Jalan Brigjen Katamso II Waru Sidoarjo 61256, Telp. 0318533637, email: maarif_jatim@yahoo.com

https://www.facebook.com/lpmaarifnu.indramayu/posts/801613269927357

Manfaatkan Media sebagai Sarana Dakwah Islam Aswaja

$
0
0
Magelang, Muslimedianews.com ~ Kemajuan teknologi dalam bidang informasi, komunikasi, dan transportasi begitu cepat. Sekarang ini ada begitu banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam. Banyak media yang bisa digunakan untuk mendukung kelangsungan kegiatan dakwah, seperti, internet, radio, televisi, lagu, dan media cetak. Oleh sebab itu, manfaatkan media sebagai sarana dakwah Aswaja.

Demikian disampaikan oleh KH Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf dalam acara Forum Silaturrahim Nasional (FORSILATNAS) IV Persaudaraan Profesional Muslim (PPM) Aswaja di Pondok Pesantren Entrepreneur (partner) Asrama Pendidikan Islam (API) Tempuran Magelang, Jawa Tengah, Jumat-Sabtu (20-21/2/2015).

Kemajuan yang begitu dahsyat itu, lanjut Gus Yusuf, menuntut para ulama, dai dan umat Islam umumnya untuk pandai-pandai memanfaatkan media sebagai sarana dakwah, dengan begitu pesan yang akan disampaikan akan sampai kepada umat (audiens) dan jangkauanya bisa lebih luas, bisa menyasar ke jutaan orang.

"Selain itu juga tidak terpatok pada ruang dan waktu, berbeda hanya dengan dakwah yang dilakukan secara face to face (berhadapan langsung) atau dalam forum-forum pengajian, paling hanya segelintir orang saja yang menerima pesan dakwah," katanya.

Gus Yusuf juga menekankan pentingnya penguasaan Informasi Teknologi (IT) dan dinamisasi dunia maya bagi para santri dan warga nahdliyin lainnya guna menyiarkan Islam rahmatan lil 'alamin ala ahlussunnah wal jama'ah.

"Saya prihatin sekarang ini banyak ulama belum sadar media, dari perkumpulan dan gerakan media yang muncul dari anak-anak muda NU ini, saya berharap kesadaran media tumbuh di kalangan ulama, supaya dakwah tidak monoton dan bisa dinamis mengikuti tuntutan zaman," tandasnya.

Ketua PPM Aswaja, Hari Usmayadi mengatakan, kita senantiasa mendorong santri untuk melek media, bisa memanfaatkan IT sebaik mungkin untuk kepentingan dakwah, selain itu mendorong jiwa entreprenuer di kalangan santri, terlebih di wilayah Magelang dan sekitarnya.

"Jiwa entrepreneur harus kita tanamkan di kalangan pesantren supaya santri punya bekal keterampilan sehingga ketika keluar dari pesantren sudah siap untuk terjun di masyarakat, sudah saatnya harus muncul pengusaha muslim yang hebat," katanya.

Sementara itu, sekretaris PPM Aswaja yang juga sebagai panitia Mukhlisin Ahlis melaporkan, pertemuan kali ini merupakan yang keempat, yang sebelumnya telah di gelar di Universitas sains Al Quran (UNSIQ) Wonosobo, Pondok Pesantren Raudlatut Tholibien Leteh Rembang asuhan KH. Mustofa Bisri atau Gus Mus, dan Pondok Pesantren Salafiyah Assyafiyyah Situbondo Jawa Timur.

Acara dihadiri oleh Pemimpin Redaksi NU Online, Savic Ali dan peserta utusan dari beberapa kota antara lain Situbondo, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Semarang, Kudus, Jepara, Pati, Jabodetabek, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). (Ahsan Fauzi/Fathoni)

sumber nu.or.id

Pertama Kali Dalam Sejarah, UNS Bersholawat Bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf

$
0
0
UNTUK PERTAMA KALINYA DALAM SEJARAH, UNS BERSHOLAWAT

Hadirilah, Ikutilah, dan Syiarkanlah bersama Muslimin dan Muslimat dalam acara:

“KHOTMIL QUR'AN DAN UNS BERSHOLAWAT BERSAMA HABIB SYECH BIN ABDUL QADIR ASSEGAF DALAM RANGKA DIES NATALIS UNS SOLO KE-39”

Insya Allah bersama:
  • Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta: Prof. DR. H. Ravik Karsidi, MS
  • Dan Mau'idzoh Hasanah oleh: Prof. DR. Mohammad Mahfud MD, SH, MH.

Yang insya Allah akan diadakan pada:
  • Hari, Tanggal: Selasa, 10 Maret 2015
  • Waktu: 19.00 WIB (Shalat 'Isya Berjamaah)
  • Bertempat di: Masjid Nurul Huda UNS Solo.

GRATIS DAN TERBUKA UNTUK UMUM. DIMOHON MEMBAWA AL-QUR'AN DAN BERPAKAIAN PUTIH.

Informasi selengkapnya, hubungi: Bpk. Irfan AN, M.Ag (081-393-203-349) atau Bpk. Zeni Luthfiyah, M.Ag. (081-393-033-789). Diselenggarakan atas kerjasama Rektorat, UKM Ilmu Quran, Takmir Masjid Nurul Huda UNS Surakarta, dan PAI UNS Surakarta

Sebarkan dan ajak sahabat/i untuk hadir dan raih pahala mengajak kebaikan. Semoga bermanfaat dan matur NUwun.


Sumber: Ngaji Yuk!

Transkip Ceramah Gus Nuril 'Diusir' di Jatinegara + Video dan Pernyataan Panitia

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Ceramah Gus Nuril menghina Habaib dan Ulama ? Itu fitnah. Beliau sebaliknya memuji, bahkan terhadap Habib Ali bin Husein Assegaf. Beliu menganjurkan kepada panitia agar jangan melarang jama'ah yang mau salaman dengan Habib. "Itu jalan surga", kata Gus Nuril.

Gus Nuril memuji China? Iya, memuji China yang muslim yang telah menulis al-Qur'an di 10000 lempeng batu.


Berikut transkip ceramah Gus Nuril di Masjid Assu'ada' Jatinegara, 20 Februari 2015 :

***
(setelah muqaddimah)
.... ibu-ibu bapak-bapak wa bil khusus Habib Ali bin Husein Assegaf, para alim ulama, perkenankan saya tidak berdiri karena dibawah banyak orang tua, saya duduk ya gih... alhamdulillah...  yang pertama mari kita bersyukur kepada Allah, bawha kita bisa ketemu, dalam pengajian yang mubarak, yang luar biasa ini.

bagi saya, baru pertama kali ini menghadiri pengajian yang diadakan di tengah jalan, karena saya keliling sampai ke Yordan, kemaren ceramah di Jeddah di undang oleh ulama-ulama Jeddah, tidak dijalan begini. mudah-mudahan nanti gubernurnya menyediakan lapangan yang bisa untuk pengajian, (jamah bilang aamiin..) nggak usah diamini... sampeyan minta saja disediakan satu lapangan yang bisa digunakan mengaji..

dan aneh, Jakarta ini kan hebat-hebat, habibnya paling banyak se-Indonesia, kok milih Gubernur Chino, .. mudah-mudahan lah, malam ini kita berdo'a karena tsawab-nya syafa'atnya nabi semuanya dilimpahi

shalawat dan salam kita haturkan pada junjungan kito Nabiyullah Agung Akhirizzaman Sayyidina Muhammad Shallallahu 'alahi  wa sallam.. Allahumma Shalli ala Muhamamd .. (disahut jama'ah) Allahumma Shalli ala Muhamamd .. (disahut jama'ah) Shalluu 'ala Muhamamd .. (disahut jama'ah)..

saya ini kyai deso, jadi disorot lampu kayak gini malah kepringen, kipas anginnya soalnya kesana ... (arahnya ke belakang).. jadi saya lepas sajalah (Gur Nuril melepas jubahnya)... tetap ganteng ... Alhamdulillah.. belum istirahat saya setahun penuh, nanti tanggal 6 harus umroh, tanggal 1 ada haul cucunya Sunan Giri urutan ke 5 yaitu Sultan Abdul Hamid didaerah Ujung Pandang Gresik, setelah itu saya umroh lagi , karena apa? doakan Indonesia supaya tentram, karena apa? karena Indonesia ini kayak guyolan ..... menentukan KPK, polisi, Kapolri ra barbar gak selesai-selesai... debat... gak rampung-rampung . karena apa? karena beliau menyadari, belum mengenal bagaimana style of leadeship, gaya kepemimpinan Nabiyullah Agung Muhammad Saw. Kalau dia tahu, selesai sudah. Indonesia ini paling gampang, tapi karena nggak paham, saya jadi mumet ngliat presiden sampeyan, presiden blusuk-an, (jama'ah tertawa), lah jangan ditertawai wong sampeyan pilih sendiri kok, iya apa iya?!! dipilih presidennya karena blusuk-an, padahal tukang golek beling itu juga blusuk-an. ..

(mix bermasalah ... )

... Alhamdulillah...

(Gus Nuril mulai menolah ke panitia karena mix-nya mengeluarkan nois)

... Alhamdulillah...

Indonesia ini memang dipimpin, sebelum ngaji ini ya, ini ini sebelum ngaji saya ta' cerita-cerita dulu, dan saya mohon maaf pada pemimpin masjid Assuada', saya tidak memberikan tausiyah karena tausiyah itu bahasa PKS, saya NU jadi nggak pake' tausiyah, tausiyah itu berasal dari akar kata wasiat, wasiat itu biasanya disampaikan ulama yang hebat kepada santrinya, (sedangkan) saya bukan ulama, kyai juga bukan, setengah kyai setengah bukan; atau wasiat itu disampaikan pada orang yang mau mati, orang mau mati berwasiat, atau orang yang mau mati lah, makanya umroh haji itu orang-orang yang siap-siap mati makanya dia memberikan wasiat. saya ini kesehatan dijaga, masih sakit. disuruh memberi wasiat, podo koyok panitiane mendo'akan saya mati (canda Gus Nuril).

Allahumma Shalli ala Muhamamd ... (jama'ah kembali menyahut)

jadi (yg tepat) mauidloh hasanah, kata bahasanya Habib Husein tadi "Mutiara-Mutiara Hikmah" yang dipetik dari al-Qur'an dan Hadits, itu bebas, daripada tausiyah, itu PKS. saya nggak PKS. terus terang saja supaya nanti sampeyan tahu bahwa saya  bukan PKS, jadi jangan ngundang saya kalo sampeyan PKS. digaris harus tegas iki. karena yang senang shalawatan biasanya bukan PKS, kalau disini Al-Habib Ali bin Husein bagai menjadi magnet pak RW sing polisi saja, bisa melok ngaji, di Makkah sendiri tempat maulid (kelahiran Nabi), tempat kelahiran Nabi, sekarang dijadikan WC umum, supaya sampeyan tahu, maka bergembiralah sampeyan masih ada penjaga-penjaga Rasul di tanah jawa iki.

Ada 4 wanita dijamin masuk surga dan menjadi empunya Surga, yang pertama adalah Sayyidatina Khadijah, tempat lahirnya Sayyidah Khadijah jadi WC umum. Wanita yang kedua adalah Sayyidatina Fathimah Az-Zahra', tempat kelahirannya jadi WC umum, ini harus paham, harus paham sampeyan, karena apa? karena setelah / pasca kekhalifahan Turki Ottoman, lalu muncullah inggris dan prancis menggunakan orang-orang yang ada di Makkah Riyadl untuk mengakuisisi / mencaplok tanah Hijaz yang sekarang bernama Makkah, itu dulu namanya Hijaz.

Makkah itu berasal dari kata Bakkah, karena dulu tidak ada pepohonan apapun, baru mencari kota setelah putranya Nabi Ibrahim yang bernama Ismail bersama ibunya tinggal di kota Bakkah, kemudian berkembang bersama dengan suku Jurhum keturunan Nabi Sholeh, kemudian menjadi Bani Hasyim, kemudian melahirkan Rasulullah Muhammad Saw.

Setelah (Wahabi) menguasai Madinah dan Makkah, dibantailah orang-orang yang suka shalawatan begini ini (seperti acara Maulid Nabi), karena di Makkah sana tidak ada Habib, disembelih semua. Ini perlu tahu sampeyan.

Kalau ketemu Habib ganteng, sampeyan cintai, sampeyan ajak salaman, panitia jangan melarang salaman dengan Habib, jalan suargo ... jangan dihalang-halangi bila masyarakat mau salaman dengan Habib.

Di Makkah yang semula itu..., ini supaya sampeyan paham. Kenapa disini, di Indonesia ini diadakan mauliiiid terus, kalau tidak ada Islam yang di utus /  dikembangkan oleh Wali Songo, tidak akan ada maulid di muka bumi ini (Indonesia). Wali Songo itu siapa? nanti saya jelaskan, supaya sampeyan tahu dulu, bahwa setelah (Wahabi) mencaplok Madinah dan Makkah yang semula dia berkuasa di Riyadl, bekerja sama dengan Prancis dan Inggris. Inggris mboh agamane ra ngerti, Prancis mboh agamane ra ngerti, tetapi yang jelas Prancis dan Inggris ini pula yang menghancurkan kekhalifahan Turki Ottoman.

Orang-orang (Wahabi) yang ada di Makkah Arab itu kerjasama dengan Inggris dan Prancis membantai orang-orang yang menjadi keturunan Nabi, baik yang bermadzhab Maliki, dari Imam Malik itu keturunan Nabi yang ke-16 kalau nggak salah, kemudian pengikutnya Asy-Syafi'i, pengikutnya Imam Hanbali, itu juga keturunan Nabi yang tinggal di Bashrah, dan pengikutnya Imam Abu Hanifah yang berasal dari Samarkand Uzbekistan sana.

Uzbekistan itu nanti ada sekian ribu santri ngaji ke China, ngaji kepada keturunan Sa'ad bin Abi Waqqash (sahabat Nabi) yang tugaskan Nabi Muhammad Saw ketika selesai Hijrah dan membangun masjid Qubah. Jadi di (negeri) China itu ada masjid tertua di dunia setelah masjid Quba. Dan juga diterima dengan baik orang-orang China, orang-orang Konghuchu, orang-orang Tao, bahkan al-Qur'an itu dipahat di sepuluh ribu lempeng batu. Ini kalau nggak ada orang China nanti dibakari semua Qur'an-nya nggak ada bekasnya. Tapi oleh orang-orang China (yaitu), orang-orang yang beriman dari kelompok China ini menulis disepuluh ribu lempeng batu. Dari sana jugalah yang sekarang ini membuktikan sabda Nabi "Uthlubul 'Ilma wa Lau bish-Shiin",  carilah ilmu meski ke negeri china. Sekarang ini di China, mulai dari Beijing dibikin kereta api menembus jalur gurun Gobi, sudah masuk ke Makkah dan Madinah. Kereta Api. Menembus jalur Sutera. Luar biasa. Tetapi justru kita sekarang ini dibingungkan oleh keadaan. karena apa? karena kelompok yang saya ceritakan ini. Allahumma Shalli ala Muhammad.

Setelah (Wahabi) menguasai Hijaz dan Madinah, semua orang Sunni dibantai di Makkah. Yang semula di Ka'bah itu tempatnya halaqah-halaqah (pengajian) madzhab Syafi'i, Maliki, Hanbali dan Hanafi, sekarang tidak boleh, apalagi kalau sampeyan duduk dan baca "Shallallahu 'ala Muhammad... (dst)", nggak dibolehkan. Saya lewat di depan makam Nabi, karena saking rindunya saya menangis, nggak ngerti saya.. kalau di Indonesia itu biasa di ucapkan, tetapi disana (makam Nabi) langsung di pegang (oleh askar/polisi/penjaga) haram haram . Ash-Shalatu was Salamu 'Alaika ya Sayyidii Ya Rasulallah Khudz Biyadi Qallat Khillati Adrikni Ya Rasulullah. Nggak boleh (mengucapkan itu dan langsung dibilang) haram haram..!! Padahal bagi orang jawa itu sudah biasa... Ini sampeyan harus paham.

Maka berbahagialan gubernurnya Chino tapi sampeyan bisa shalawatan, muludan gini (daripada Wahabi melarang Maulid Nabi, penj). Di Makkah sampayen,. bisa saja di sembelih, lah benar. Ada teman saya, karena kebiasaan di Indonesia, nek orang tua iku di mintai air do'a, dibacakan shalawat gitu, diserahkan, untuk diminum supaya sehat badannya, langsung ditangkap dibantai, tidak pake' lewat hukum...

Gerakan ini kemudian menamakan diri sebagai WAHABI. Wahabi ini ulamanya bernama Abdul Wahhab, sebenarnya bukan Abdul Wahhab tetapi Muhammad bin Abdul Wahhab, menguasai di Makkah dan tanah Arab. Sementara IKHWANUL MUSLIMIN... supaya sampeyan paham, ini kan kita ini bingung (ada) Ikhwanul Muslimi, Wahabi, dll. Ini agak berbeda gerakannya. Sementara di Mesir itu muncul namanya Ikhwanul Muslimin (IM) yang menerapkan mono tafsir atas al-Qur'an dan mono tafsir atas hadits. Jadi kalau sampeyan tidak mengikuti tafsirnya dia, disembelih. Ini yang sudah bahaya, bahkan melanggar sabdanya Nabi. Nabi itu sudah berpesan kepada seluruh sahabatnya, di Mesir itu ada namanya Kristen Koptik, oleh Nabi dilarang untuk diganggu, karena apa? karena Kristen Koptik ini adalah keturunan Isa al-Masih atau Yesus. Yesus itu dari kata Esau, bergeser ke bahasa Arab jadi Isa, lalu dipengaruhi oleh bahasa Yunani jadi Yesus. Tidak ada kaitannya dengan Tuhan, Yesus itu bahasa Romawi. Keturunannya itu kan namanya kardinal Yaqobus, disesat-sesatkan oleh penguasa Kristen karena agamanya sudah menjadi agama kekuasaan pada saat itu.

(Habib Ali mulai terlihat berbicara pada seseorang.. sementara Gur Nuril tetapi meneruskan ceramahnya)

lalu minta tolonglah kardinan Yaqobus ini minta tolong kepada Baginda Rasulullah Muhammad Saw.

(Habib Ali berbisik bisik degan orang disebelahnya.., Gus Nuril masih lanjut)

dan menjadi"tawasul" bagi kebesaran Islam. karena apa? keluarga Nabi Isa sendiri disesat-sesatkan oleh penguasa yang beragama kristen. Di utuslah Sayyidina Umar, maka menjadi sebab Islam berkembang luar biasa, karena apa? dari permohonan kardinal Yaqobus inilah Byzantium barat yang menguasai sampai ke Inggris, Prancis.. sampei ke Maroko, perbatasan Eropa, semua dikuasa oleh Islam. Lalu Rasulullah mendapatkan hadiah, agar terjalin hubungan yang luar biasa, menyambung kembali darah Abraham (Ibrahim), diberi istri bernama Maria al-Qibtiyah. kenapa Qibtiyah? karena dari Kristen Koptik. Jadi ada salah satu istri Nabi yang dari Kristen (Koptik) dan memiliki anak yang bernama Ibrahim. Yang dimakamkan di kuburan Baqi'.

Ini (Kristen Koptik) tidak boleh diganggu. Tetapi munculnya Ikhwanul Muslimin, dibantai semuanya, maka muncullah pergerakan (Mesir) yang akhirnya sampeyan melihat di setiap tv, (dimana) kelompok Morsi / ikhwanul muslimin itu akhirnya dibabat habis (di Mesir). Karena ada kesadaran orang mesir. (Sedangkan) di Indonesia, orang-orang Wahabi, orang-orang Ikhwanul Muslimin, buanyak semakin banyak, dan kita belajar disana. Kita masih membiarkan mereka mengkafir-kafirkan kita, bahkan yang namanya maulid nabi ini, dinamakan Bid'ah.

Bahkan kalau sampeyan lihat itu, TV Insani, Rodja TV, Radio MTA, semuanya, begitu Assalamu'alaikum, Kullu Bid'atin Dlolalah Kullu Dolalatin Finnar, semuanya begitu. Dan ini, mauludan begini ini dianggap bid'ah. Nah sekarang mulai kita ngaji ini...

Mauludan dianggap bid'ah (oleh Wahabi), baca Barzanji dianggap bid'ah, Budah bid'ah, Tahlilan bid'ah, apalagi lagi? baca manaqib bid'ah, Yasinan bid'ah. Itu caranya untuk menghancurkan umat Islam, maka jangan bingung kalau ada Kapolri dan KPK geger itu, nggak usah bingung, terus bolo (ikut) siapa Gus?, nggak usah bolo Kapolri, nggak usah bolo KPK, tonton saja itu dagelannya Jokowi. (jama'ah tertawa) Loh wong Jokowi itu memiliki hak prerogratif, kalau sudah diusulkan dia sendiri dan disetujui DPR, dilantik atau tidak dilantik, sudah jadi undang-undang. Maka kalau Jokowi tidka melantik, maka Jokowi melanggar undang-undang. Ini kenapa kok dibikin ruwet begini, karena sesungguhnya untuk mengalihkan isu bahwa ada kelompok Ikhwanul Muslimin, kelompok Wahabi, dan ada kelompok HTI (Hizbut Tahrir). Hizbut Tahrir itu adalah perkawinan antara Ikhwanul Muslimin dan Wahabi, maka melahirkan suatu bentuk gerakan yang sangat berbahaya, saya sudah keliling Indonesia, kebetulan saya sebagai Ketua Pendekar Pagar Nusa se-Indonesia dan dulu Banser saya siapkan. Kalau sampeyan disini domainan, ada habib-habib banyak, nggak ada yang berani karena dominan, tetapi di daerah-daerah? wah ... !! HT itu perkawinan antara Wahabi dan Ikhwanul Muslimin. ...

....
(Habib Ali mulai bicara pegang Mix)...

Habib Ali : "Bapak Kyai",
Gus Nuril : "Nggih.." (sambil menoleh ke belakang, melihat Habib Ali)

Habib Ali : "Mohon maaf, kita minta kepada guru kita untuk menyampaikan sejarah tentang Nabi Muhammad. Kita minta sekali lagi, dengan hormat buat guru kita.."

(Ada terikan "Allahu Akbar" dari arah kiri panggung)

Habib Ali : "Tenang-tenang ... duduk.. duduk.."

(Massa masih teriak.... Gus Nuril duduk diam!!)

Habib Ali : "Duduk .. ". (memberikan intruksi kepada yg berteriak)

Seseorang menghampiri Gus Nuril untuk menemani.

Habib Ali : "Duduk.. nggak ada yang nyuruh!."

Habib Ali : "Kita minta kepada bapak Kyai kita, untuk menyampaikan sejarah tentang Baginda Nabi Muhammad. Kita minta jangan kritik sana, jangan kritik sini, lebih baik apa yang lebih manfaat buat umat Nabi dan anak-anak muda sehingga tidak terusik. Jiwa-jiwa kaum muslimin dan otak-otak umat muslimin yang tidak terubah, kami berkumpul karena cinta kepada Sayyiduna Muhammad !!" (jama'ah sebelah kiri berterik "Allahu Akbar").

Habib Ali berdiri menghampiri segelintir jama'ah yang disebelah panggung (sebelah kiri) yang teriak-teriak terus.

Habib Ali : "Mau diwakilin kan?!" (Habib Ali berkata kepada yang berteriak-teriak).

Perkataan Habib yg tiba-tiba mengatakan 'Mau Diwakilin" penuh tanda tanya!. Sementara Gus Nuril duduk tenang-tenang saja sambil melihat.

Habib Ali : "Mau diwakilin kan?!.."
Habib Ali : "kalau emang! Dengerin buat para pemuda!. Dengerin! buat FPI! Jama'ah FPI! Jama'ah FPI, dengerin! Jama'ah FPI, boleh nggak minta ngomong?! Mau diwakilin Habib apa tidak?! Mau diwakilin Habib apa tidak?! Ini majelis mulya! Oke!! Duduk rapi biar Habib yang ngomong!"  (ke Gur Nuril)

Habib Ali lalu membalikkan badan, dan menghadap jama'ah depan panggung yang banyak. Yang ribut adlah segelintir orang disebelah kiri panggung. Habib Ali sambil menghampiri Gus Nuril.

Gus Nuril tetap duduk pegang mix, sementara Habib Ali berdiri.

Habib Ali : "Hadirin.. !! jadi mudah-mudahan apa yang disampaikan oleh..., duduk yang manis!"

(Jama'ah bagian depan nampaknya mulai bereaksi atas apa yang terjadi diatas panggung dan disebelah kiri panggung).

Habib Ali : "(sambil berteriak) INI MAJELIS RASULULLAH...! DUDUK... !!! DUDUK UNTUK RASULULLAH!! Duduk!"

Habib Ali membelokkan badan menghadap ke kiri lagi / menghadap ke jama'ah yang berteriak seraya melambaikan tangan dan memberikan instruksi.

Habib Ali : "Buat anak FPI, duduk!! duduk!! Shallu alan Nabi!!!"

Habib Ali lalu menghampiri Gus Nuril. Gus Nuril tetap duduk tenang pegang mix.

Habib Ali : "Buat pak Ustadz kita. Terima kasih atas ceramahnya! Mudah-mudahan bermanfaat!

Gus Nuril hanya mengangguk saja sementara mix masih ditangan.

Habib Ali : "Kita do'akan, mudah-mudahan selamat dan panjang umur"

Gus Nuril : "Hadirin mari kita shalawatan bersama.. "Ya Nabi.. Salam alaika..."

Habib Ali : "Coba istirahat!" (mengusir Gus Nuril)

Sementara Gus Nuril tetap baca shalawat. Dan JAMA'AH IKUT BERSHAWALAT BERSAMA GUS NURIL. Sedangkan Habib Ali malah mencegah Gus Nuril bershalawat bersama jama'ah. Habib Ali terlihat melambai tangan nggak karuan.

JAMA'AH TERUS BERSHALAWAT, bahkan orang yang disamping Gus Nuril ikut bershalawat.

Habib Ali : "Salamu 'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh" (jama'ah ada yang menyahut)


*****

BERIKUT VIDEONYA ;

BERIKUT SURAT PERNYATAAN :
Assalamu'alaykum

Saya yang bertanda tangan dbawah ini Muhammad Atiq Murtadlo sekalu ketua panitia pelaksana Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H / 2015 M yang di adakan di Masjid Jami' Assuada' pada hari Jum'at 20 Februari 2015 menyataan bahwa "Saya yang mengundang Dr. KH. Nuril Arifin Husein MBA, atau Gus Nuril untuk mengisi acara sebagai penceramah di Masjid Jami' Assu'ada".

Dengan membuat pernyataan ini saya ingin meluruskan dan menepis rumor serta berita-berita fiktif yang beredar didunia maya atau dunia nyata bahwa:

- Gus Nuril saya yang mengundang ceramah bukan dari pihak RW 07

- Gus Nuril tidak lari ketika turun panggung dan tidak langsung pergi, melainkan masih duduk tenang di teras masjid sambil bershalawat.

- Gus Nuril diam bukan karena tidak bisa memberi alasan, tetapi microphone yang dipegang Gus Nuril dimatikan oleh operator sound.

- Isi ceramah Gus Nuril hanya baru diawal belum sampai selesai ketitik inti dari Maulid Nabi sudah dihentikan oleh Habib Ali bin Husein Assegaf sekalu pimpinan Majelis Nurul Habib, dan sekaligus MC/pembaca acara pada acara maulid malam itu, sehingga menimbulkan polemik atas isi ceramah tersebut.

- Yang menghentikan dan menurunkan Gus Nuril bukan dari pihak panitia, melainkan dari Habib Ali bin Husein Assegaf sekali pimpinan Majelis Nurul Habib dan sekaligus MC/Pembaca acara pada maulid malam itu.

Dan itulah klarifikasi atas berita berita yang tidak pada faktanya yang beredar di dunia maya atau pun juga didunia nyata. Demi Allah dan Rasulullah saya tulis surat ini benar apa adanya dan saya akan lampirkan materai untuk lebih memperkuat secara hukum.

Saya berharap beredarnya surat ini, umat Islam yang membawa berita fiktif tersebut lebih memahami mana yang benar mana yang tidak, mana yang memfitnah mana yang tidak, dan agar tidak terprovokasi. Wallahu a'lam bish shawab.

Wassalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Jakarta, 22 Februari 2015

Muhammad Atiq Murtadlo



oleh : Ibnu L' Rabassa

Link Terkait:

Terkait Berita Gus Nuril, Ini Nasehat KH. Thobary Syadzily

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Melalui akun jejaring sosial facebooknya, KH. Thobari Syadzily turut mengupload video ceramah DR. KH. Nuril Arifin Husein MBA (Gus Nuril) disertai dengan nasehat berkaitan dengan pemberitaan yang menyudutkan kyai khos Pagar Nusa tersebut. (23/2/2014)

Pengasuh Ponpes Al-Husna dan termasuk petinggi Sarkub itu menekankan pentingnya melakukan penelitian terhadap berita, atau di istilahkan dengan tashawwur dan tabayun.

Berikut nasehat Kyai Thobary (keturunan Syaikh Nawawi Al-Bantani) :


****
Berita atau informasi pantas benar dan pantas salah. Untuk membuktikannya maka harus mengadakan riset (bahasa Inggeris research) atau penelitian atau "tashawwur ( تصور ) atau tabayun" terlebih dahulu secara seksama, cermat, dan tuntas berdasarkan kaidah-kaidah ilmu mantiq (logics) atau metodologi riset. Jadi, tashawwur atau tabayun merupakan jalan terbaik untuk membuktikan kebenaran suatu masalah secara ilmiah. Kata kaidah Ushul Fiqih: .

الحكم فرع بعد تصوره

Artinya
-----------
"Hukum itu merupakan cabang setelah dilakukannya penelitian (tashawwur atau tabayun)".


Tanpa tashawwur atau tabayun, sudah barangtentu kita akan terjebak dengan berita atau issu-issu itu, apalagi issu-issu itu dihembuskan oleh orang-orang atau kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab dan tidak senang terhadap Islam. Begitupula halnya dengan munculnya issu-issu aktual yang berkembang saat ini tentang video "Ceramah Gus Nuril di Masjid "Assu'ada" Kaum Jatinegara, 20 Februari 2015". Inilah videonya  https://www.facebook.com/video.php?v=902176619826966

****

Oleh : Ibnu L' Rabassa

Link Terkait: 
Viewing all 6981 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>