Quantcast
Channel: Muslimedia News - Media Islam | Voice of Muslim
Viewing all 6981 articles
Browse latest View live

'Semua Liberal, Habib Muhammad Rizieq Syihab (FPI) Tidak Liberal ?'

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Dalam sebuah komentar panjagnya, sebagaimana dipost difanpage "Muhammad Rizieq Syihab", Habib Rizieq Syihab yang dijuluki Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) mendata tokoh-tokoh yang dianggapnya sebagai liberal.

Bukan hanya mencap sebagai liberal, Habib Rizieq juga memberikan komentar-komentar "pedas" pada tiap tokoh tersebut, mulai dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sampai Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil).

Semuanya bermula dari persoalan membaca al-Qur'an dengan langgam (irama) Jawa. Sejumlah tokoh banyak yang memperbolehkan dan ada yag tidak. Adapun Habib Rizieq sampai mem-"fatwa murtad" Presiden Indonesia dan Menag sehingga perlu dilengserkan. 

Terhadap Menag Lukman Hakim Saifuddin yang juga politisi Partai Islam Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Habib Rizieq menyebutnya sebagai pemecah belah dan pemfitnah. Tetapi tidak jelas siapa yang dimaksud umat Islam oleh Habib Rizieq, apakah tokoh-tokoh yang banyak itu bukan umat Islam?.


Ahli Tafsir Prof. Quraisy Syihab, yang juga mantan Menteri Agama dan juga seorag Habib seperti halnya Habib Rizieq juga tak luput dari anggapan #Lebay kepadanya. Lebih-lebih terhadap KH. Said Aqil Siraj (Ketua Umum PBNU) yang sudah lama Habib Rizeq berang terhadapnya.

Terhadap KH. Masdar Farid Ma'udi (Rais Syuriah PBNU) pun bukan hanya dianggap sebagai tokoh kontroversial, tetapi dianggap penyusup Liberal didalam tubuh NU. Bahkan dianggap bukan Aswaja orang Habib Rizieq.

Wakil Ketua Umum MUI KH. Ma'ruf Amin, yang juga Mustasyar PBNU dianggap kurang hati-hati dan tergesa-gesa oleh Habib Rizieq. Dalam hal ini, Habib Rizieq agak sedikit lunak.

Terhadap Ketua PBNU yang juga salah seorang Ketua MUI Pusat KH. Slamet Effendy Yusuf dianggap sedang meracau oleh Habib Rizieq.

Tokoh-tokoh lainnnya  yang memang 'sangat dimusuhi' Habib Rizieq seperti Guntur Romli, Ulil Abshar Abdallah, Ahmad Sahal dan lain-lain, maka komentarnya pun lebih "dahsyat" daripada tokoh-tokoh sebelumnya.  Terakhir, terhadap Dosen UI Ade Armando, Habib Rizieq cenderung mengacuhkan.

Setelah memberikan komentar yang cukup panjang, Habib Rizieq memberikan kesimpulan bahwa pendapat yang membolehkan adalah tokoh Liberal. Sehingga dalam hal ini, Habib Muhammad Rizieq Syihab adalah bukan Liberal.

Berikut ulasan panjang Habib Rizieq Syihab:

KOMENTAR LIBERAL

Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

Melalui forum ini, telah dipaparkan sejumlah Berita dan Artikel tentang Baca Al-Qur'an dengan Langgam Jawa, antara lain :

1. Tgl 17 Mei : Racauan Liberal : Baca Al-Qur'an Dengan Langgam Dalang >>https://goo.gl/FLlcRw

2. Tgl 18 Mei : Nasihat Terbuka buat Presiden dan Menag RI : Taubat atau Lengser !!! >> https://goo.gl/CjlLSE

3. Tgl 19 : Ulama Mesir membolehkan Pembacaan Al-Qur'an dengan Langgam Jawa ??? >> https://goo.gl/GCLjTV

4. Tgl 20 Mei : Islam Nusantara. >>https://goo.gl/6MDBcw

5. Tgl 21 Mei : Antara Tidak Bisa dan Istihzaa. >> https://goo.gl/CWtVXt

6. Tgl 22 Mei : Khilafiyah, Inhiraaf dan Fitnah. >> https://goo.gl/SNBqmb

Nah, kali ini akan dimuat aneka komentar dari sejumlah TOKOH NASIONAL dengan "Aroma Liberal" atau komentar yang "Memberi Angin" kepada Liberal untuk semakin leluasa melakukan "Propaganda".

Tentu dilengkapi dengan "Komentar Singkat" Imam Besar FPI, Hb.Muhammad Rizieq Syihab, sebagai tanggapan untuk tiap "Komentar Liberal" tersebut, agar supaya umat Islam tidak terperangkap dengan jebakan Propaganda Liberal :

1. MENTERI AGAMA RI : LUKMAN H SAIFUDDIN.

“Kenapa langgam Jawa yang ditampilkan? Karena saya belum menemukan langgam daerah lain yang tajwidnya baik. Bila ada, tolong kirim rekamannya.”

(Sumber: Akun Twitter @lukmansaifuddin, 17 Mei 2015)

Habib Rizieq : "Ini bukti bahwa Menag RI merasa benar dengan ide "Langgam Jawa"-nya, apalagi setelah dibela sejumlah "Tokoh Nasional", dia tidak menyesal bahkan bangga dan minta dikirimi pula rekaman "Langgam Daerah" lainnya.

Ironis, Menteri Agama yang berasal dari "Partai Islam" bukan menyatukan umat Islam, bahkan menciptakan FITNAH yang memecah belah umat Islam.

Innaa Lillaahi wa Innaa ilaihi Rooji'uun ... "

2. MANTAN MENAG RI : QURAISY SHIHAB.

"KONON beliau bersabda: Bacalah al-Quran dengan langgam Arab dan suara (cara pengucapan) mereka; jangan sekali-kali membacanya dengan langgam orang-orang fasiq dan dukun-dukun. Nanti akan datang orang-orang yang membacanya dengan mengulang-ulangnya seperti pengulangan para penyanyi dan para pendeta atau seperti tangisan orang yang dibayar untuk menangisi seorang yang meninggal dunia."

Hadits tersebut kalau pun dinilai shahih, maka itu bukan berarti bahwa langgam selain langgam Arab beliau larang. Bukankah beliau menganjurkan untuk membaca dengan baik dan indah, apalagi sementara pakar hadits menilai riwayat yang diriwayatkan oleh an-Nasaiy al-Baihaqy dan at-Thabarani di atas lemah karena dalam rangkaian perawinya terdapat Baqiyah bin al-Walid yang dikenal lemah dalam riwayat-riwayatnya. Demikian, wa Allah A'lam."

http://m.merdeka.com/peristiwa/ini-kata-quraish-shihab-tentang-baca-alquran-pakai-langgam-jawa.html

Habib Rizieq : "Quraisy Shihab MEMBENARKAN Baca Al-Qur'an dengan langgam selain Arab sambil MENDHOIFKAN Hadits Larangan membaca Al-Qur'an dengan Langgam selain Arab.

Namun beliau lupa atau pura-pura lupa, bahwa Allah SWT yang memerintahkan baca Al-Qur'an dengan TARTIL, dan Tartil itu adalah memberi HAK BACAAN dengan benar, baik terkait bunyi huruf dan makhrojnya, serta Qiraa-atnya yang Mu'tabaroh, mau pun cara bacanya dengan Langgam yang semestinya.

Jangankan dengan Langgam Jawa atau daerah lainnya, dengan Langgam Arab saja, jika TIDAK LAZIM dan TIDAK MU'TABAR tetap tidak boleh, seperti dengan Irama Gambus atau Qoshidah, apalagi Irama Tari Perut, karena bisa menimbulkan FITNAH, bahkan bisa membuka PINTU PELECEHAN terhadap Al-Qur'an.

Selain itu, Rasulullullah SAW dalam sejumlah HADITS SHAHIH bukan Hadits Dho'if, memerintahkan baca Al-Qur'an dengan cara yang MENYATUKAN bukan dengan cara yang MEMECAH BELAH dan beliau SAW juga melarang membaca Al-Qur'an dengan cara yang berlebihan alias LEBAY.

Silakan buka Shahih Al-Bukhari hadits ke-4.773, 4.774, 6.930 dan 6.931, lalu Sunan An-Nasa-i hadits ke-8.097, 8.098 dan 8.099, begitu juga Musnad Ahmad hadits ke-15.909, 15.911, 15.734, 15.740 dan 19.597.

Inilah satu lagi sikap KONTROVERSIAL Quraisy Shihab, setelah sebelumnya : Tidak mewajibkan Jilbab, Membolehkan ucapan Selamat Natal, Membolehkan kepemimpinan Kafir atas umat Islam dalam kasus Ahok, dan belakangan menyatakan Rasulullah SAW belum dapat jaminan masuk Surga. Kini, ikut-ikutan membolehkan Baca Al-Qur'an dengan Langgam Jawa.

Astaghfirullaahal 'Azhiim."

3. KETUA UMUM PBNU : SAID AGIL SIRADJ

"Boleh, asalkan tidak mengurangi tajwid dan makhrajul hurufnya,"

Dinyatakan di sela acara Halaqah Ulama di Hotel Acacia Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (19/5).

Sumber:http://www.merdeka.com/peristiwa/ketum-pbnu-tilawah-langgam-jawa-boleh-asal-tidak-mengurangi-tajwid.html

Habib Rizieq : "Tokoh yang satu ini memang SANGAT KONTROVERSIAL. Saat Umat Islam menolak Ahmadiyah, Konser Lady Gaga, Seminar Lesbi Irshad Manji, justru ia membelanya.

Inilah Tokoh NU yang menolak Perda Syariah, membolehkan dan mengamalkan ucapan Selamat Natal, menyebut Gubernur Kalbar yang Katholik dengan sebutan USTADZ, dan menyatakan ada NU Cabang Katholik.

Dan inilah orangnya yang sangat bernafsu untuk membubarkan FPI, dan menyatakan bahwa yang harus dibela adalah Tanah Air bukan Islam.

Dan ini pula orangnya yang dalam aneka kesempatan sering menyatakan bahwasanya Muhammad SAW dilahirkan di Arab, karena Arab adalah bangsa yang paling bejat dan paling rusak serta paling biadab.

Pendapat "ngawur" yang bersumber dari Orientalis ini sudah kami jawab dalam buku kami yang berjudul "Hancurkan Liberalisme dan Tegakkan Syariat Islam" artikel ke-4 dengan judul "Liberal, Gerombolan Rasis dan Fasis" hal 29 s/d 42. Bisa juga dilihat di link :

https://goo.gl/uJ2AUm

Karenanya, tidak heran lagi jika tokoh ini membela Baca Al-Qur'an dengan Langgam Jawa. Sikap Liberal tokoh ini sangat kental, tidak bisa disembunyikan.

NU harus dibersihkan dari segala pengaruh Liberal, karena NU yang didirikan oleh Almarhuum wal Maghfuur lahu Hadhrotus Syeikh Hasyim Asy'ari rohimahullaahu wa ardhoohu, adalah Rumah Besar Ahlus Sunnah wal Jama'ah Indonesia yang bermadzhab aqidah Asy'ari dan bermadzhab Fiqih Syafi'i. NU sama sekali tidak terlibat dengan pendapat-pendapat sesat kaum Liberal yang mengatas-namakan NU.

Semoga Allah SWT menjaga dan melindungi NU dan warganya dari makar Liberal. Aamiiin ... !"

4. RAIS SYURIAH PBNU : MASDAR F MAS'UDI

"Dan langgam itu berbeda antara satu masyarakat dan masyarakat lainnya. Kalau iya begitu, setiap komunitas boleh membaca Alquran dengan langgam yang lazim di kalangan mereka. Bisa langgam Jawa, Sunda, atau langgam lainnya,"

Dilansir dari www.nu.or.id, Selasa (19/5/2015).

Sumber:http://nasional.sindonews.com/read/1002984/15/pbnu-tanggapi-polemik-baca-alquran-gunakan-langgam-jawa-1432038439

Habib Rizieq : "Ini tokoh yang LEBIH KONTROVERSIAL lagi. Inilah penyusup Liberal dalam tubuh NU. Dan inilah orangnya yang pernah mengusulkan agar Jama'ah Haji Indonesia menunaikan Ibadah Haji di bulan SYAWWAL, agar terhindar dari kecelakaan akibat berdesak-desakan dengan jutaan Jama'ah Haji dari berbagai negeri. Nah, kalau pelaksanaan RUKUN ISLAM saja dia berani ubah, apalagi Bacaan Al-Qur'an ... !!! Na'uudzu Billaahi Min Dzaalik.

Ironis, NU yang ASWAJA dipimpin oleh orang yang tidak Aswaja. Semoga Allah SWT menyelamatkan NU dari para penyusup Liberal yang ingin merusaknya. Aamiiin.

5. TOKOH NU DAN WAKIL KETUA UMUM MUI PUSAT : MA'RUF AMIN

"MUI tidak ada sikap. Soal lagu apa saja yang penting tajwidnya, makharijul hurufnya (benar). Tidak boleh ada huruf yang berubah yang bisa mengubah makna. Sepanjang itu benar semua, ya silahkan saja, boleh,"

Dinyatakan dalam talk show "Peran Fatwa Ulama dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Beragama," di Gedung MUI Pusat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/05).

Sumber: http://www.suara-islam.com/read/index/14340/Soal-Tilawah-Langgam-Jawa-MUI-Anggap-Khilafiyah

Habib Rizieq : "Biasanya Ma'ruf Amin sangat hati-hati dalam berpendapat, tapi kali ini beliau kurang hati-hati, sehingga tidak lagi memperhatikan BATASAN KHILAFIYAH yang bisa menimbulkan FITNAH, bahkan "sembrono" karena mengabaikan unsur ISTIHZAA Gerombolan Liberal Indonesia yang sedang mempropagandakan ISLAM NUSANTARA.

Padahal, Ma'ruf Amin itu sangat ANTI LIBERAL Mungkin karena beliau terlalu tergesa-gesa dalam menjawab. Wallaahu A'lam."

6. TOKOH NU & KETUA MUI PUSAT : SLAMET EFENDI YUSUF

“Semua yang berkaitan dengan jenis huruf yang dipakai, lagu yang digunakan atau jenis-jenis bacaan, itu semua adalah kreasi dari para ulama-ulama dahulu. Dan itu berarti merupakan bidah kebudayaan,”

“Karena itu para ulama atau pun para Wali zaman dulu, mereka mengubah lagu puji-pujian dengan bahasa lokal dikolaborasikan dengan bacaan Arabi yang berbau Timur tengah. Makanya jangan dulu ngomong ini bidah dolalah. Malahan, menurut saya ini bidah sosial yang harus dianjur-anjurkan,” .

Dinyatakan kepada ROL, Ahad (17/5).

Sumber:http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/05/17/nohvwy-kiai-slamet-bacaan-alquran-dengan-langgam-daerah-bidah-kebudayaan

Habib Rizieq : "Orang ini sedang MERACAU. Memang, Wali Songo menyebar-luaskan Islam di Indonesia melalui seni dan budaya, mereka melanggamkan Syair-Syair Islam, serta aneka Qoshidah dan Sholawat, dengan Langgam Jawa, tapi tidak pernah sekali pun mereka membaca Al-Qur'an dengan Langgam Dalang.

Pembacaan Al-Qur'an dengan Langgam Jawa untuk ISTIHZAA memang BID'AH DHOLAALAH yang sesat dan menyesatkan."

7. INTELEKTUAL NU : AHMAD SAHAL

"Dalam Alquran kita bisa temukan sejumlah kata yang asalnya non-Arab, kek sijjil, misykah, qistas dll. Kata-kata non-Arab tersebut diserap dan jadi bagian dari bahasa Arab (tasyarrub). Itu bukti bahwa Alquran tak alergi dengan yang non-Arab. Kalau kata-kata yang asalnya dari non-Arab saja ada di Alquran, apa dasarnya anggapan @syarifbaraja langgam bacaan non-Arab tak hormati Alquran?"

http://m.merdeka.com/peristiwa/intelektual-nu-tak-ada-dalil-baca-alquran-wajib-berlanggam-arab.html

Habib Rizieq : "IMAM SYAFI'I RA menolak keras adanya Lafazh Non Arab dalam Al-Qur'an, karena dengan tegas Allah SWT menyatakan bahwa Al-Qur'an diturunkan dalam BAHASA ARAB, sebagaimana Firman-Nya SWT dalam QS.12.Yusuf : 2, QS.20.Thoha : 113, QS.39. Az-Zumar : 28, QS.41.Fushshilat : 3, QS.42.Asy-Syura : 7 dan QS.43.Az-Zukhruf : 3.

Ada pun kata-kata yang disebut-sebut sebagai Lafazh Non Arab, seperti Abaariq (Persia), Asfaar (Suryani), Aroo-ik (Habasyi), dan lain-lain, semuanya berasal dari Bahasa Arab, namun karena Bangsa Arab jarang menggunakannya, lalu diserap oleh Bangsa lain, sehingga dikira sebagai Bahasa Bangsa lain.

Nah, kata-kata Arab yang hampir punah di tengah masyarakat Arab tersebut dikembalikan oleh Allah SWT kepada Bangsa Arab melalui Al-Qur'an. Inilah pendapat TERKUAT dan paling mu'tabar di kalangan ASWAJA.

ANDAI PUN kata-kata tersebut berasal dari Bahasa Non Arab, maka para Ulama sepakat bahwasanya ketika sudah jadi Bahasa Al-Qur'an, maka berarti Allah SWT sudah menjadikannya sebagai Bahasa Arab, karena Al-Qur'an ditutunkan dalam Bahasa Arab.

Dan itu pun bukan hujjah untuk pembolehan Langgam Non Arab untuk membaca Al-Qur'an, tidak ada KORELASINYA, alias TIDAK NYAMBUNG."

8. DOSEN UI & PENGURUS PARAMADINA : ADE ARMANDO

“Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat ayat-Nya dibaca jg dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop…”

“Bagaimana kalau azan dikumandangkan dengan gitar rock elektrik? Dahsyat, bro!”

Sumber: Akun Twitter @adearmando1

Habib Rizieq : "Ini tidak perlu ditanggapi, karena pendapatnya tidak ilmiah, bahkan cenderung gila."

9. WARTAWAN LIBERAL : GUNTUR ROMLI

“Jadi kalau Wasekjen MUI bilang langgam Jawa itu “memalukan” ada 3 kemungkinan: 1. Belum terbiasa 2. Ilmunya cetek 3. Wahabi
grin emotikon


Sumber: Akun Twitter @GunRomli

Habib Rizieq : "Kalau yang ini ada "Keterbelakangan Intelektual" alias Idiot, sehingga tidak perlu ditanggapi, hanya buang waktu."

10. PENDIRI JIL : ULIL ABSHAR ABDALLA

"Nanti malam, peringatan Isra’ Mi’raj di Istana. Konon, akan dibacakaan murattal Qur’an dengan langgam Jawa. Senang sekali”

(Sumber: Akun Twitter @Ulil pada 15 Mei 2015)

Habib Rizieq : "Ini bukti otentik bahwasanya sebelum Pembacaan Al-Qur'an dengan Langgam Jawa dikumandangkan di Istana Negara, kalangan Liberal sudah mengetahuinya dan menyambutnya dengan senang, karena itulah yang mereka perjuangkan selama ini, sehingga mereka anggap itu sebagai kemenangan."

Demikianlah Komentar Liberal terkait Baca Al-Qur'an dengan Langgam Jawa. Sengaja semua komentar tersebut dimuat untuk diwaspadai umat Islam.

Wallaahul Musta'aan ...

https://www.facebook.com/HabibRizieq/photos/a.247574938776823.1073741834.159905264210458/398975370303445/?type=1&permPage=1
Gambar di fanpage Habib Muhamad Rizieq Syihab https://www.facebook.com/HabibRizieq/photos/a.247574938776823.1073741834.159905264210458/398975370303445/?type=1&permPage=1
Ada satu yang tertinggal dalam gambar yang dibuat dan di post di fanpage Habib Rizieq Syihab diatas, yaitu foto KH. Ma'ruf Amin. Dalam hal ini, Habib Rizieq nampaknya masih "malu-malu" mencantumkan foto beliau.


red. Ibnu Manshur
Link Terkait:

Waspadai Pesantren Ramadhan di Sekolah Disusupi Wahhabi

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Menghadapi bulan suci Ramadhan, sejumlah sekolah biasanya telah menyiapkan pengajian agama Islam yang dikenal dengan pesantren Ramadhan. Namun hendaknya perlu juga waspada lantaran ini dimanfaatkan kalangan tertentu untuk menyebarkan Islam garis keras.

Peringatan disampaikan Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdurrahman Navis. Ia teringat pada kasus seperti ini yang pernah terjadi di sejumlah kota. "Kejadian pernah terjadi di Malang," katanya kepada NU Online, Sabtu (23/5).

Modus yang dilakukan kelompok ini lumayan canggih. "Mereka memasang para tokoh lokal setempat untuk mengelabui khalayak," kata Kiai Navis.

Tidak jarang, di proposal dan baliho serta pamflet yang diedarkan, sejumlah kiai sengaja dipampang sebagai narasumber. Padahal, nama-nama para tokoh agama tersebut hanya untuk menutupi muslihat yang dilakukan.


"Pernah ada pengurus NU yang dipampang dan dihadirkan, namun hanya untuk membuka acara," terang dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini. Sedangkan saat acara pesantren Ramadhan berlangsung, justru para tutor dari kalangan mereka yang memberikan pendalaman agama.

Realita ini hendaknya membuka kesadaran para pegiat NU dan Aswaja untuk mengambil peran aktif agar tidak kalah dengan modus yang mereka lakukan. "Sudah saatnya para pegiat NU dan Aswaja mengantisipasi kejadian seperti ini," kata Direktur Aswaja NU Center Jatim ini.

Karenanya, jauh-jauh hari sebelum Ramadhan tiba, aktivis Aswaja NU bisa melakukan pendekatan dan meyakinkan kepada sejumlah sekolah bahwa pendalaman agama Islam yang ditawarkan adalah sesuai dengan syariat. "Tentunya dengan Islam yang menghargai budaya lokal, seperti diwariskan para Walisongo," terangnya.

Untuk dapat berpartisipasi dalam kajian agama selama Ramadhan, sudah saatnya seluruh materi disiapkan, tentunya dengan narasumber yang menguasai materi secara baik. "Hal ini penting agar pemahaman agama Islam selama Ramadhan bagi para siswa dan siswi bisa dipertanggungjawabkan," pungkasnya. (Syaifullah/Alhafiz K)

sumber nu.or.id

KH. Slamet Effendy Yusuf: Ada Yang Hendak Menyepelekan Tragedi Rohingya

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Melalui situs yang mirip dibuat orang Islam--- seperti situs Islam Toleran dan An Nida-- ada yang hendak mengecilkan dan menyepelekan apa yang terjadi di Myanmar terhadap etnik Rohingya.

Padahal derita manusia beretnik Rohingya adalah nyata dan nggak bisa ditutup-tutupi. Kalau nggak nyata nggak mungkin Sekjen PBB, OKI, Asean, UNHCR, Presiden Turki bereaksi sprt kita lihat sekarang.

Yang terpenting sekarang adalah

(1) agar kejadian yg bernuansa agama itu tidak berefek negatif thdp kerukunan umat beragama

(2) agar bangsa Indonesia tunjukkan solidaritas kemanusiaannya secara nyata,

(3) agar pemerintah Indonesia bisa mendorong rezim Myamar menghentikan pengusiran, pembunuhan, pembakaran, genocide, dan tindakan lain yang tidak manusiawi dgn menggunakan ekstrimis Budhis.

****
Demikian disampaikan oleh KH. Slamet Effendy Yusuf melalui akun jejaring sosial facebooknya (24/5). KH. Slamet Effendy Yusuf merupakan salah seorang Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)  serta Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

red. Ibnu L' Rabassa

Landasan Historis Sikap Moderat NU, oleh #KyaiSaid

$
0
0
Muslimedianews.com ~ #KyaiSaidAqilSiroj: (1) Sikap moderat dan toleran Nahdlatul Ulama itu bukanlah suatu sikap yg pragmatis dan temporal.

#KyaiSaid:(2) Tp sdh mnjadi tabiat/watak dasar org ini yg berakar jauh ke dlm sejarah trbentukx pemikirn Islam awal abad H.

#KyaiSaid: (3) Krn sikap tsb merupakan sikap dasar, mk sejak NU berdiri hingga saat ini yg hmpir 1 abad, sikap tsb tdk berubah

#KyaiSaid: (4) bahkan NU semakin kokoh dalam menghadapi perkembangan pemikiran dan gerakan modern saat ini.

#KyaiSaid: (5) Sikap moderat diambil bukan ingin mencari gampangnya sj, sebaliknya bersikap moderat justru membutuhkan pijakan yang kokoh

#KyaiSaid: (6) karena itu membutuhkan lebih banyak hujjah (argumen) dan adillah (postulat).

#KyaiSaid: (7) Sementara, ekstrim kiri/kanan cenderung serampangan dlm mengeluarkan pendapat; reaktif & asal berbeda dgn lawan pendapatnya

#KyaiSaid: (8) Kelompok ekstrim kanan seperti Khawarij dan Hasyawiyah misalnya, tidak banyak membutuhkan dalil dan argumen yang mendalam.

#KyaiSaid: (9) Mereka hanya mengandalkan kemampuan retorika. Demikian jg kelompok ekstrim kiri, seperti kelompok zindiq & kalangan agnostik

#KyaiSaid: (10) mrk hanya menyeleksi bbp dalil sbg argumen gerakan. Ini terjadi sejak awal sejarah Islam dan terus terulang hingga saat ini.

#KyaiSaid: (11) tawasuthiyah -Imam Hassan Al Basri (W 110 H) bbd dgn kelompk kiri/kanan yg merumuskn ajaranx tanpa argumen yg kokoh & detail

#KyaiSaid: (12) mrk butuh dalil; diniyah naqliyah (Qur’an & Hadits serta diperkuat dgn hujjah aqliyah, argumen rasional yg luas & mendalam.

#KyaiSaid: (13) Mk lahirlah tradisi intelektual sbg murid Hasan Basri, seperti Sufyan Tsauri, Muqatil bin Sulaiman, Laits bin Saad dsb.

#KyaiSaid: (14) Lalu intelektual teologi yg dipelopori oleh Abu Bakr Al Qalanisi, Abdullah bin Kullab & Abu Al Harits Assadullah Al Muhasibi

#KyaiSaid: (15) Mrk ini tabiit-tabi’in (gen-3) yg mpertegas cara berpikir tawasuthiyyah dgn mggabungkn naqliyah & aqliyah (ijtihadiyah).

#KyaiSaid: (16) Dgn rumusan spt itu mk pemikiran tawasuthiyah smkn kokoh, tersebar luas sehingga mewarnai seluruh pemikiran dunia Islam.

#KyaiSaid: (17) Paradigma ini mengcounter pemikirn Hasyawiyah yg literal, tekstual, puritan, ekslusif & kebatinn yg melepaskn diri dr Qur’an

#KyaiSaid: (18) Reaksinya, muncul Mu’tazilah akhir abad 1 & awal 2 H, yg mndpt dukungn penuh dr Khalifah Makmun,Mu’tashim Billah, AlWatsiq.

#KyaiSaid: (19) Pemerintah menjadikan Mu’tazilah sebagai madzhab resmi negara, kemudian secara otoriter memaksakan ajaran ini pada rakyat.

#KyaiSaid: (20) Bagi yang menolak dipenjarakan, salah satu korbannya adalah Imam Ahmad bin Hanbal, disiksa karena menentang ajaran mereka.

#KyaiSaid: (21) Pd saat umat sengsara, mk akhir abad 3 H muncul ulama yg berusaha menegaskan kembali prinsip tawasuthiyah dlm beragama.

#KyaiSaid: (22) Gerakan ini dipimpin Abu Hasan al Asyari & Abu Mansur al Maturidi. Tawasuth dimasukkan lg dlm akidah.

#KyaiSaid: (23) Pandangan moderat dalam Islam dasar2nya telah dibangun oleh Imam Hasan Basri.

#KyaiSaid: (24) Sementara pilar2nya dibangun oleh Abu Bakar al Qalanisi, Abdullah bin Kullab dan Abu Al Harits al Muhasibi

#KyaiSaid: (25) paham (tawasuth) itu kemudian dkembangkan ke dlm berbagai sektor kehidupan; teologi, fikih, tasawuf & kenegaraan

#KyaiSaid: (26) Di bidang teologi dg cara menggabungkan pemikiran antara Qur'an-Hadis dg akal yg disebut Ilmu Kalam (al Asy'ari).

#KyaiSaid: (27) Ilmu Kalam merupakan jalan tengah antara pemikiran ekstrim nash (Hasyawiyah) dg ekstrim rasional (Mu'tazilah).

#KyaiSaid: (28) Dgn kekuatan rasionya, Imam Asy'ari mampu menafsirkan nash sbg dalil naqli secara mendalam shg muncul tentang sifat Allah.

#KyaiSaid: (29) Sifat Allah tsb yakni Wajib, Mustahil & Jaiz, lalu dirumuskan sifat Allah yg 20; 1.nafsiyah 2.salbiyah 3.ma'ani 4.maknawiyah

#KyaiSaid: (30) Padahal semuanya itu tdk termaktub dlm Qur'an-Hadis, ttp dirumuskan bdasarkan analisa logis sesuai dg prinsip Islam

#KyaiSaid: (31) Mayoritas umat Islam menerima prinsip wasathiyah yg dirumuskan Imam Abu Hasan al Asy'ari dan Imam al Maturidi

#KyaiSaid: (32) Krn scr teks baik Qur'an-Hadis mnyebutkn Allah mmpunyai tangan & mata, duduk di arasy dsb yg bersifat mujassimah spt makhluk

#KyaiSaid: (34) Maka muncullah para teologi terkemuka spt Abu Bakar al Baqillani, Imam al Ghazali, Imam ar Razi, Dasuki dsb.

#KyaiSaid: (35) Mrk mengukuhkan madzhab Asy'ariyah dalam karya2 besar spt: kitab at Tamhid, al Bayan, al Ijaz, al Inshaf (Imam al Baqillani)

#KyaiSaid: (36) karya besar Imam al Ghazali spt: al Arba'in fi Ushuluddin, Lijamu al 'Awam, al Iqtishad fi al I'tiqad.

#KyaiSaid: (37) Sedangkan Imam ar Razi menghasilkan karya yakni kitab al Mathalibu al 'Aliyah fi al Falsafati al Islamiyah.

#KyaiSaid: (38) Sementara Imam as Sanusi mnghasilkn kitab al 'Aqidatu al Kubra & msh banyak kitab2 teologi karya pengikut Asy'ariyah lainnya

#KyaiSaid: (39) Paham moderat ini menyebar ke seluruh dunia, tdk hanya dipegangi para ulama tp juga masyarakat, kalangan sultan dan raja.

#KyaiSaid: (40) sehingga madzhab Asy'ariyah ini kemudian menjadi madzhab mayoritas dalam dunia Islam hingga saat ini

#KyaiSaid: (41) Pengembngan prinsip tawasuth dlm bidang syariah dirumuskan oleh para fuqaha (ahli fiqih), fiqih sbg al fiqu huwa al fahmu.

#KyaiSaid: (42) fiqih adalah pemahaman; yakni suatu proses akal dlm memahami nash Qur'an-Hadis dg menggunakan ijma'& qiyas.

#KyaiSaid: (43) Para mujtahidin yg berhasil merumuskan paham tawasuth dlm bidang fiqih adalah Empat Imam Madzhab.


#KyaiSaid: (44) Yg paling sukses adalah Imam Abu Abdullah Muhammad bin Idris as-Syafi'i (w 204 H) ktk mnjawab surat gub Abdurrahman al Mahdi

#KyaiSaid: (45) surat itulah yg menjadi cikal-bakal ilmu ushul al fiqih.

#KyaiSaid: (46) menurut Imam Syafi'i dalam merumuskan syariat Islam haruslah paham al Qur'an dg berbagai macam tipologi ayatnya

#KyaiSaid: (47) yaitu ada yg muhkamah-mutasyabihah, mutlaq-muqayyad, hakiki-majazi, nasikh-masukh dsb.

#KyaiSaid: (48) begitupun dlm memahami Hadits hrs kenal semua kualitas hadits; mutawattir, masyhur, aziz, ahad dsb.

#KyaiSaid: (49) ditambah dgn akal yg diatur melalui sistem akademik scr imtelektual yg dsebut dgn ijtihad.

#KyaiSaid: (50) Metode ijtihad adalah bgaimana pr ulama melakukan istinbath dan istidlal baik scr kolektif (ijma) maupun individual (qiyas)

#KyaiSaid: (51) Ijma ada dua macam, yakni: ijma' qauli (dinyatakan) dan ijma' sukuti (tidak dinyatakan).

#KyaiSaid: (52) sedangkn Qiyas ada 9: qiyas aulawi, qiyas burhani, qiyas manthiqi, qiyas jadali, qiyas istiqra'i, tamtsili, khitabi & iqna'i

#KyaiSaid: (53) mnurut Imam Syafi'i, tgg jwb pr mujtahid adl menghasilkn fiqih praktis, krn Qur'an-Hadis blm menyediakn cr praktis beribadah

#KyaiSaid: (54) Qur'an memerintahkn sholat, tp blm menjelaskn berapa kali sholat dlm sehari-semalam & berapa rakaat hrs dikerjakan.

#KyaiSaid: (55) Nama sholat Subuh, Dhuhur dsb tdk ada dlm Qur'an, smuanya ada dlm Hadis. Tp Hadis tdk menjelaskn syarat/rukun & yg mmbatalkn

#KyaiSaid: (56) di situlah peran fiqih sbg bentuk ijtihad mnjd sgt penting dlm mmberikn tuntunan dlm pelaksanaan ibadah scr benar.

#KyaiSaid: (57) Tanpa adanya keterlibatn akal dlm menggali Qur'an-Hadis yg mnjd jalan tengah dlm ijtihad, mk tdk akan bs melaksankn ibadah

#KyaiSaid: (58) itu semua adalah kontribusi besar pr Imam Madzhab dlm menegakkn ilmu pengetahuan skaligus peradabn Islam yg detail & lengkap

#KyaiSaid: (59) Hanya agama Islamlah yg memiliki petunjuk kehidupn sedmikian jelas & rinci berkat ijtihad pr Imam Madzhab tsb.

#KyaiSaid: (60) krn banyak terjadi pertikaian pandangan antara kelompok tasawuf & ahli kebatinan dg pr fuqaha yg berujung saling menyesatkan

#KyaiSaid: (61) maka muncullah Imam Ghazali yg berupaya menghubungkan antara syariat dg haqiqat, dhohir dg batin, jawarih dg qalb.

#KyaiSaid: (62) mk tdk aneh dlm kitabnya Ihya Ulumuddin, separuh awal kitab mmbahas syariat & separuhnya masalah rub'ul munjiyat & muhlikat

#KyaiSaid: (63) yakni berisikan hal-hal yang menyelamatkan batin dan hal-hal yang merusak bathin.

#KyaiSaid: (64) Dgn tegas beliau mengatakan syariat tanpa hakikat cenderung fasik, demikian halnya hakikat tanpa syariat cenderung zindiq.

#KyaiSaid: (65) Jalan tengah yang dikemukakan AlGhazali mendapatkan respon besar dari seluruh dunia Islam.

#KyaiSaid: (66) Krn itu kalau selama ini kel tasawuf cenderung mnjadi eksklusif, bs menjadi lebih terbuka krn sejalan dgn tuntunan syariat.

#KyaiSaid: (67) Hadirnya solusi yang diberikan oleh Imam Al Ghazali itu mengakibatkan tasawuf dan fikih berkembang sangat pesat

#KyaiSaid: (68) banyak orang yang dulu menolak tasawuf akhirnya menerimanya karena diangap telah sesuai dengan patokan syariat

#KyaiSaid: (69) Dmikian jg prkembangn antar aliran tasawuf bs slg mdukung & menyatu, tdk mghambat, inilah jln tengah yg melahirkn kerukunan.

#KyaiSaid: (70) Dgn kerukunan itu semua bkembng shgg mampu mdorong pertumbuhn ilmu pngetahuan & mmp mnjd fondasi bg peradabn Islam hgg skrg

#KyaiSaid:(71) Jk Imam Basri, Asy’ari, Syafi’i & Ghazali mmp mberikn sumbangn bsr bg prkembangn ilmu pgetahuan & peradabn dgn jln tengahnya

#KyaiSaid: (72) Mk KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Chasbullah & para ulama NU lainnya juga mampu memberikan kontribusi besar buat bangsa & dunia

#KyaiSaid: (73) Para founding fathers NU itu telah melapangkan jalan tengah hubungan yang krusial: antara Islam dan Kebangsaan

#KyaiSaid: (74) Pr ulama pendiri NU tdk mmbenturkn antara Islam dgn nasionalisme, sebaliknya berusaha mngintegrasikan

#KyaiSaid: (75) krn antara keduanya bs saling melengkapi & mmperkuat. Islam tanpa nasionalisme tdk bs mpersatukn umat yg beraneka ragam SARA

#KyaiSaid: (76) Sebaliknya nasionalisme dibiarkan tanpa Islam hanya akan menjadi bangunan yang hampa, ibarat badan tanpa roh

#KyaiSaid: (77) Contoh Afghanistan 100% muslim & 99% sunni, ttp sllu terjadi konflik, bhkan dilanda perang slma puluhn tahun hgg saat ini

#KyaiSaid: (78) Begitu jg Somalia 100% Islam dan semuanya sunni, tetapi sudah puluhan tahun juga dilanda perang yang tak terselesaikan.

#KyaiSaid: (79) Kenapa mereka dilanda ketegangan bahkan konflik berkepanjangan? Tidak lain karena mereka hanya memiliki semangat Islam

#KyaiSaid: (80) tetapi sama sekali tidak memiliki visi nasionalisme, sehingga mereka hanya memperjuangkan Islam dalam konteks Islam.

#KyaiSaid: (81) Mrk tdk mnjalankn prinsip Islam dlm mmbangun kerukunn umat, keutuhn & kemajuan negarax sbg tmpat hdp bersama >> nasionalisme

#KyaiSaid: (82) Mrk tdk mlihat b/w nasionalisme & persatuan antar kel itu mmberikn peluang & kmungkinn bg Islam agr dikmbangkn dgn sempurna

#KyaiSaid: (83) Pandangan eksklusif seperti itu yg membuat mereka tidak mampu merangkul dan menggerakkan kelompok lain.

#KyaiSaid: (84) Sungguh berbeda dgn para ulama nusantara di masa lalu yang diteruskan oleh ulama NU di masa sekarang

#KyaiSaid: (85) Mrk sangat memperhatikan misi Islam sbg rahmatan lil alamain yg justru dgn memperkuat visi nasionalisme atau visi kebangsaan

#KyaiSaid: (86) Visi ini ditegakkan utk menciptakan kerukunan & persatuan, yg diawali sejak sebelum negeri ini berdiri hingga hari ini.

#KyaiSaid: (87) Contoh: setiap terjadi konflik antar kelompok baik antara syiah dgn sunni di Sampang dan di Puger Jember atau dgn Ahmadiyah

#KyaiSaid: (88) Ulama2 NU slalu bergerak aktif agar konflik sgr dipadamkn & dilokalisir hgga tdk menjdi pertikaian yg meluas scr massif.

#KyaiSaid: (89) Hal itu terjadi krn para tokoh Islam khususnya NU memiliki visi kebangsaan yg sangat menekankan kerukunan & persatuan NKRI.

#KyaiSaid: (90) Kemampuan NU membangun dan menyangga kerukunan & persatuan nasional itu menjadikan banyak bangsa lain ingin meniru

#KyaiSaid: (91) khususnya bangsa dari Timur tengah yg mulai belajar pada NU mengenai cara memadukan antara agama dgn nasionalisme

#KyaiSaid: (92) Visi keislaman NU yg disebut dgn Islam Nusantara yg dulu dituduh tradisional, oportunis, justru saat ini paling diharapkan

#KyaiSaid: (93) Islam ala NU diharapkn mampu menjadi model & pola dlm pengembangn Islam dunia. Termasuk oleh kalangan ulama Lebanon & Syiria

#KyaiSaid: (94) Tetapi rupanya Afghanistan lebih duluan. Negara pusat konflik dunia itu sekarang telah mendirikan NU

#KyaiSaid: (95) shngg kelompok yg bertikai sdh mulai bersatu,bertoleransi,bersm mmbangun negeri shngg konflik scr bertahap mulai bs diredakn  

#KyaiSaid: (96) Itulah watak Islam Nusantara yg dikmbangkn pr ulama NU selama ini yg diwarisi dr pr wali & ulama sepanjang sejarah nusantara

#KyaiSaid: (97) Sebuah keislaman yang telah memadukan antara teologi dengan budaya antara wahyu dengan akal, antara tradisi dan kemajuan

#KyaiSaid: (98) Menyatukan antara dimensi ilahiyat dgn dimensi insaniyat. Merupakan penerapan lbh jauh paduan antara berpikir naqli & aqli

#KyaiSaid: (99) Dlm mnghadapi budaya spt apapun NU sll mengapresiasi dgn baik,sm sekali dk merusak,ttp scr bertahap mnyempurnakn & mnguatknx

#KyaiSaid: (100) Lahirnya Pancasila dan NKRI tidak lepas dari cara berpikir para ulama NU yang dikomandoi KH Hasyim Asy’ari

#KyaiSaid: (101) seorang pemimpin agama,seorang pejuang kemerdekaan yg militan, shngg sangat tepat & pantas jk beliau mnjd Pahlawan Nasional

#KyaiSaid: END. "LANDASAN HISTORIS SIKAP MODERAT NU" oleh Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA

Kultweet @agusjohn2 http://chirpstory.com/li/267450?page=1

Informasi Turunnya Wahyu Pertama Nabi Saw dalam Kitab Kristen ?

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Kristologi adalah cabang ilmu teologi yang membicarakan tentang posisi Yesus Kristus di dalam agama Kristen. Cabang ilmu ini tidak hanya ditekuni oleh orang-orang Kristen, tetapi ada sebagian orang Islam juga yang menekuni cabang ilmu ini, bahkan ada yang dianggap sebagai pakai Kristologi.

Biasanya muslim yang pakar Kristologi berupaya menemukan informasi-informasi kebenaran yang masih tersisa dalam kitab-kitab agama Kristen. Misalnya informasi tentang Nabi Muhammad SAW dan sebagainya.

Mereka termotivasi oleh ayat didalam al-Qur'an yang menginformasikan bahwa orang-orang yang diberi kitab sebelum umat Islam sebenarnya mengenal Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana ayat Al-Qur'an surah al-Baqarah ayat 146. Allah SWT berfirman :

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءهُمْ وَإِنَّ فَرِيقاً مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri . Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.”

Ayat tersebut menginformasikan bahwa Ahl Kitab sangat mengenal Nabi Muhammad, bahkan mereka mengenal Nabi Saw seperti anak-anak mereka sendiri, artinya sangat mengenal, tetapi sebagian dari mereka menyembunyikan kebenaran tersebut.

Meskipun kadang seorang muslim pakar Kristologi terkesan mencocok-cocokan belaka, tetapi kajian-kajian mereka sangat menarik, bahkan tidak jarang banyak orang non-muslim masuk Islam karena menyimak pemaparan-pemaparan mereka.

Dari sekian banyak yang diungkap oleh pakar Kristologi, salah satunya tentag informasi yang ada didalam kitab Yesaya. Kitab Yesaya merupakan salah satu bagian dalam Perjanjian Lama.

Sebenarnya bila berbicara kitab orang Kristen, tidak hanya ada satu kitab tetapi terdiri dari banyak kitab yang terhimpun dalam satu kitab yang diseut Al-Kitab (Bible). Didalamnya terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Lalu dimana Injil Nabi 'Isa yang dikenal dalam Islam?. Jawabannya tidak ada Injil Nabi Isa, karena ada banyak Injil dalam kitab Kristen dan yang ditulis oleh murid-murid Yesus, serta tidak semua Injil diakui keabsahannya.

Didalam Bible (Al-Kitab) terdapat pula kitab yang namanya kitab Yesaya. Dalam kitab ini ada informasi menarik, yang menurut pakar Kristologi dianggap sebagai nubuwwat tentang Nabi Muhammad Saw.

Didalamnya tertulis sebagai berikut :
29:11 Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai";

29:12 dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat membaca."
Pakar Kristologi mengatakan bahwa informasi pada ayat 11 menunjuk pada Yesus, sebab menurut versi Islam, Yesus menerima Injil hanya dalam satu kali turun saja.

Sementara ayat 12 dianggap bernubuat tentang Nabi Muhammad Saw. Hal itu mengingatkan pada sebuah peristiwa saat Nabi berada di Gua Hira, yaitu saat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama kalinya berupa Al-Qur'an Surat Al-'Alaq 96 : 1-5, yang diabadikan dalam hadits sebagai berikut:
فأخذني فغطني الثانية حتى بلغ مني الجهد ثم أرسلني فقال اقرأ قلت ما أنا بقارئ فأخذني فغطني الثالثة حتى بلغ مني الجهد ثم أرسلني فقال { اقرأ باسم ربك الذي خلق خلق الإنسان من علق اقرأ وربك الأكرم الذي علم بالقلم الآيات إلى قوله علم الإنسان ما لم يعلم
“.. maka Malaikat mendekapku (Muhammad) kedua kalinya hingga aku sulit bernafas, kemudian melepaskanku dan berkata :“bacalah olehmu”, aku berkata : “aku tidak dapat membaca”, kemudian ketiga kalinya malaikat mendekapku hingga aku sulit bernafas, kemudian melepaskanku dan berkata : “Iqraa Bismi Rabbika al-Ladziii Khalaq….(sampai akhir)” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Kajian semacam ini memang masih asing bagi sebagian kalangan santri, tetapi cukup menarik untuk sekedar menambah khazanah pengetahuan. Meskipun kebenarannya masih perlu dikaji kembali.

Wallahu A'lam

Oleh : Ibnu L' Rabassa

Fenomena Dakwah Dijalanan Dari Berbagai Agama

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Sampaikanlah walau hanya satu ayat

Dalam sebuah penerbangan domestik selama dua jam saya terpaksa mendengarkan ceramah penumpang di samping saya. Tanpa basa-basi, bapak yang berprofesi mengaku sebagai Jaksa dan sudah berulang kali ke tanah suci itu mungkin melihat iman saya perlu diselamatkan. Maka mengalirlah berbagai untaian ttg al-Qur'an dan Hadis dari soal rumah tangga, ibadah sampai berbagai fatwa.

Tidak sekalipun saya membantah. Saya menjadi pendengar setia. Tanpa merasa perlu bertanya, beliau langsung berasumsi bahwa saya tidak paham ttg Islam. Mungkin karena wajah dan penampilan saya yang jauh dari kesan orang alim. Meski cara dia membaca ayat jauh dari kefasihan, bahkan berbagai fatwa yang dia keluarkan jauh dari qawaid fiqhiyah dan qawaid ushuliyah, saya berusaha keras untuk tidak jatuh tertidur meski sudah mengantuk berat. Kurang sopan bukan kalau orang sedang semangat hendak menyelamatkan iman saya dari api neraka dan saya, sebagai satu-satunya pendengar, malah tertidur pulas? Saya berusaha menjaga akhlak yang mulia di depan orang yang merasa dirinya jauh lebih mulia. God knew how hard I tried to stay awake during the two bloody hours flight
smile emotikon


Apa yang saya temui di tanah air, pernah pula saya temui di Australia, meski tidak harus tersiksa selama dua jam. Dalam perjalanan naik bis ke kampus, tiba-tiba seorang bule berusia di atas 50 tahun menyapa saya, dan mulai bicara ttg Bibel. Tanpa bertanya, dia langsung berasumsi bhw saya mahasiswa dari Cina yang baru datang ke Australia, dan belum pernah mendengar soal Yesus. Dia memandang iman saya perlu diselamatkan. Saya pun tekun mendengarkan selama 15 menit dan syukurlah bis segera tiba di kampus UOW. Saya segera terbebas dari sang penceramah, dan bisa melangkah ke kelas dimana para mahasiswa saya sudah menunggu saya mengajar.

Fenomena dakwah di jalanan, dari berbagai agama, semakin marak. Mereka memandang dunia ini sudah rusak dan mereka hendak menyelamatkan para pendosa yang masih saja belum menyambut panggilan untuk melaksanakan ketentuan Tuhan. Simplifikasi dakwah. Yang penting menyampaikan ayat-ayat suci, dan tugas mereka sudah selesai. Mereka tidak peduli apakah yang mendengar --sebagai objek dakwah-- akan simpati atau malah semakin antipati. Yang penting buat mereka, kebenaran, meski hanya satu ayat, telah mereka sampaikan. Mereka sejatinya tengah memuaskan diri mereka sendiri; bukan melayani Tuhan.

Tidak ada diskusi soal strategi, peta dan materi dakwah. Mereka seolah memandang rendah orang di depan mereka; semuanya dianggap tidak tahu soal ayat suci, hanya karena sekilas melihat penampilan lahiriah. Repotnya mereka terus mengulang-ngulang materi yang sama --karena memang terbatas sekali pengetahuannya. Menjajakan agama persis seperti pedagang kaki lima menjual dagangannya. Berseru pada setiap orang yang ditemuinya. Tak peduli ada yang memperhatikan atau tidak.

Dakwah model spt ini lama-lama bisa masuk kategori spam -- spt saat kita menerima email, sms atau broadcast bbm yang tidak ada kaitannya dg kita. Tiba-tiba nyelonong saja.

Oleh : Dr. Nadirsyah Hosen PhD
Rais Syuriah (Chair of Consultative Board) of Nahdlatul Ulama special branch in Australia and New Zealand.

Ikut Pendapat Dloif dalam Madzhab Syafi'i atau Pendapat Lain?

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Tidak tengah-tengah maraknya kelompok yang anti-madzhab, tidak sedikit umat Islam yang telah berkomitmen terhadap suatu madzhab, seperti madzhab Imam al-Syafi'i, diganggu agar meninggalkan madzhabnya. Kemudian diarahkan untuk tidak bermadzhab.

Propaganda mereka biasanya dengan ajakan "Kembali (langsung) kepada al-Qur'an dan al-Hadits", padahal untuk memahami al-Qur'an dan Hadits butuh petunjuk-petunjuk para imam madzhab. Dan ulama-ulama terdahulu sampai sekarang pun berkominten terhadap salah satu madzhab yang mereka anut.

Seorang yang sudah berkomitmen terhadap madzhab al-Syafi'i (misalnya) maka hendaknya selalu berupaya mempelajari madzhabnya dan mengikutinya (terus menjaganya). Bahkan dalam hal ini, seseorang lebih utama mengikuti pendapat dalam madzhabnya yang dianggap lemah atau pendapat terdahulu (qaul qadim) daripada mengikuti madzhab lain.


Yang demikian itu sebagainya arahan dari ulama, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Jam’ur Risalatain Fi ta’addudil Jum’atain, sebagai berikut:

القديم أيضا أن أقلهم اثنا عشر اهـ ثم إن تقليد القول القديم أولى من تقليد المخالف لأنه يحتاج أن يراعي مذهب المقلد بفتح اللام في الوضوء والغسل وبقية الشروط، وهذا يعسر على غير العارف، فالتمسك بأقوال الإمام الضعيفة أولى من الخروج إلى المذهب الآخر.
"Taqlid (mengikuti) pendapat qoul qodim itu lebih baik dari pada mengikuti madzab yang berbeda dengan (madzabnya). Karena itu memerlukan menjaga madzab yang diikutinya. Dalam wudlu, mandi dan semua syarat-syarat. Hal ini sulit bagi selain yang mengetahui. Maka berpegang teguh kepada pendapat-pendapat imamnya yang dhoif itu lebih baik dari pada keluar menuju madzab yang lain."

Demikian pula dalam kitab Al-Fawaidu Al-Madaniyah al-Kubro :

إن تقليد القول أو الوجه الضعيف في المذهب بشرطه أولى من تقليد مذهب الغير لعسر اجتماع شروطه
"mengikuti pendapat atau wajah dhoif di dalam madzabnya dengan syarat-syaratnya, itu lebih utama dari pada mengikuti madzab-madzab lain, karena mengumpulkan sarat-saratnya."

Didalam Hamisy I’anatu al-Tholibin juga dikatakan:

 وحينئذ تقليد أحد هذين القولين أولى من تقليد أبي حنيفة
"dengan demikian, mengikuti salah satu dari dua pendapat ini lebih baik dari mengikuti madzab Abu Hanifah."

red. Ibnu L' Rabassa
ppssnh.malang.pesantren.web.id

Hacker Anonymous Ungkap 50 Situs ISIS Dilindungi Amerika

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Komplotan peretas Anonymous menuduh Amerika berada di balik situs-situs rekrutmen dan cuci otak teroris ISIS. Sebuah perusahaan diidentifikasi memberikan perlindungan digital terhadap situs-situs ISIS.

Dilansir melalui Mirror.co.uk, Senin 25 Mei 2015, perusahaan yang dituduh Anonymous telah melindungi ISIS bernama CloudFlare. Perusahaan ini berbasis di Amerika dan memang memberikan jasa perlindungan bagi para kliennya dari serangan digital.

"CloudFlare telah melindungi lebih dari 50 situs propaganda ISIS. Mereka telah kami peringatkan namun menolak untuk beraksi. Mereka malah menerima uang dari para teroris dan melanjutkan perlindungan terhadap situs dan server ISIS," ujar salah satu anggota Anonymous.

Operasi hacking terhadap situs tersebut dijalankan Anonymous dengan nama OPloudFlare. Mereka berniat untuk menghukum CloudFlare karena telah mendukung terorisme.

Namun pemimpin perusahaan keamanan digital itu membantah keterlibatan mereka dengan ISIS. CEO CloudFlare menyatakan jika perlindungan itu merupakan permintaan dari kepolisian dan lembaga mata-mata Amerika.

"Kami diminta untuk terus melakukan perlindungan terhadap situs ISIS untuk mencari tahu ke mana saja arah penyebaran paham itu, dan juga kemungkinan adanya calon teroris baru," ujar CEO CloudFlare, Matthew Prince.

Dia juga mengatakan jika perusahaannya tidak pernah menerima pembayaran dalam bentuk apapun dari para ekstremis. CloudFlare memastikan akan menghentikan perlindungan terhadap situs-situs ISIS jika memang diperintahkan oleh pihak berwajib yang terkait, kepolisian maupun lembaga mata-mata Amerika.

"Kami tidak akan berhenti sampai isu ini terselesaikan. Sebagai seorang warga Amerika, saya sangat tidak suka melihat salah satu perusahaan negara ini tidak hormat terhadap negara. Jika perlindungan CloudFlare terhadap situs ISIS dihentikan, kami juga akan menghentikan operasi ini. Selama situs-situs itu masih berdiri, ISIS akan terus merekrut dan menyebarkan propaganda," ujar pihak Anonymous.

Diketahui, Anonymous memang telah melancarkan operasi untuk 'membunuh' segala macam situs ISIS di dunia maya. Tidak hanya melibatkan Facebook dan Twitter untuk menutup akun terkait ISIS, Anonymous juga melancarkan serangan DDoS ke halaman dan forum terkait ISIS.

CloudFlare memang perusahaan Amerika yang menyediakan perlindungan gratis dari serangan DDoS. Sayangnya, Anonymous mengaku tidak bisa menembus barikade CloudFlare yang melindungi situs ISIS karena Anonymous kerap menggunakan serangan berbasis DDoS.

"Kami melindungi situs yang mengandalkan layanan kami. Untuk menghentikan perlindungan, kami butuh perintah dari lembaga berwajib. Kami telah menghubungi pihak keamanan namun sampai saat ini tidak ada permintaan dari mereka untuk mengeluarkan situs-situs itu dari jaringan kami. Kami tidak bisa mengambil kebijakan hanya berdasarkan ancaman yang dilayangkan 'anak kecil' yang berteriak-teriak di Twitter," papar Prince.

Namun demikian Anonymous tidak lantas percaya. Anonymous ingin CloudFlare memastikan jika pihak keamanan berwajib berada di balik ini semua.

"Jika mereka bisa membuktikannya, kami akan mundur," kata Anonymous.

sumver via viva


Apa Sih Fungsi Mengucapkan Niat ?

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Mengucapkan niat atau melafadhkan niat umumnya dilakukan sebelum shalat (sebalum Takbir), sebelum Wudlu' dan sebagainya. Mayoritas ulama berpendapat melafadhkan niat hukumnya sunnah, mustahab atau mandub.

Kedudukan mengucapkan niat dalam shalat bukan termasuk daripada rukun maupun syarat shalat, melainkan bagian daripada kesunnahan sebelum / mengiringi dimulainya shalat.

Lalu apa fungsi mengucapkan niat?. Seseorang yang hendak melaksanakan ibadah perlu untuk memantabkan hatinya agar semata-mata tertuju atau mengingat Allah. Hal yang demikian sangat perlu dihadirkan dalam hatinya, tetapi hati terkadang memerlukan dorongan tertentu untuk menghadirkannya. Dalam hal ini, lisan juga memiliki peranan untuk mendorongnya hadirnya niat didalam hati.


Terkadang pula, sebagian orang memiliki semacam penyakit was-was sehingga hatinya sulit untuk menghadirkan niat, kesulitan untuk memfokuskan hatinya agar senantiasa mengingat Allah SWT.

Oleh karena itu, peranan lisan dalam hal ini sangat penting untuk membantu menghadirkan niat didalam hatinya. Imam al-Ramli didalam kitabnya Niyahatul Muhtaj mengatakan:

وَيُنْدَبُ النُّطْقُ بِالمَنْوِيْ قُبَيْلَ التَّكْبِيْرِ لِيُسَاعِدَ اللِّسَانُ القَلْبَ وَلِأَنَّهُ أَبْعَدُ عَنِ الوِسْوَاسِ وَلِلْخُرُوْجِ مِنْ خِلاَفِ مَنْ أَوْجَبَهُ
"Dianjurkan mengucapkan sesuatu yang diniatkan seketika sebelum takbiratul Ihram, supaya lisan membantu hati menghadirkan niat, dan yang demikina itu bisa menjauhkan daripada penyakit was-was, serta untuk keluar daripada perbedaan pendapat dengan orang yang mewajibkannya"

red. Ibnu L' Rabassa

Anak Muda NU Minta Muktamar Terapkan Ahlul Halli wal Aqdi

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Anak muda NU meminta konsep Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) diterapkan dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang Agustus mendatang. Ahwa dianggap sebagai konsep ideal untuk mengembalikan marwah ulama dan menjaga Muktamar dalam rel yang lurus sesuai khittah NU.

Agar tidak ada lagi kesan kiai “diadu” dengan kiai lain dan membawa resiko konflik laten maupun terbuka seusai Muktamar. Terlebih jika terjadi mobilisasi dukungan dengan segala cara.

Hal tesebut dinyatakan oleh anak muda NU yang menggelar Musyawaroh Kubro 2015 “Merembug  Jam’iyyah, Bangsa, Dunia”  di Masjid Pathok Negara, Dusun Mlangi, Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman, Jumat-Sabtu (22-23/5).

Salah satu penggagas acara, Nur Khalik Ridwan mengatakan, konsep Ahwa yang telah dibahas matang dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama di Cirebon tahun 2012 dan di Jakarta tahun 2014, harus diterapkan dalam Muktamar 2015.

Sebab, menurutnya, Ahwa adalah model ideal untuk menata organisasi NU. Apalagi, Ahwa telah dipraktikkan di muktamar-muktamar NU di masa awal perkembangannya.

“Konsep Ahwa harus diterapkan lagi di NU. Harus dimulai dari Muktamar 2015 ini,” ujar pegiat Jamaah Nahdliyin Yogyakarta (JNY) ini.

Ia memohon seluruh kiai struktural maupun mendorong penerapan konsep yang mendorong supremasi ulama tersebut. Dukungan atas pemakaian Ahwa, sambungnya, harus menjadi suara bulat seluruh ulama dan warga NU.

“Penerapan Ahwa dalam muktamar harus kita dorong menjadi suara bulat. Harus menjadi kesadaran bersama seluruh kiai maupun warga Nahdlatul Ulama,” tandasnya.

Peserta Musyawaroh Kubro Anak Muda NU 2015 asal Depok, Jawa Barat, Imam Malik mengaku risih mendengar ada sebagian pengurus NU di suatu daerah menyatakan menolak penerapan konsep Ahwa dalam Muktamar 2015.

Anak muda NU, kata dia, akan melakukan segala upaya agar konsep ideal tersebut tidak dibegal di tengah jalan. Apabila ada yang menolak penerapan Ahwa, maka pihak yang menolak tersebut perlu diberi sanksi sosial maupun sanksi organisasi.

“Saya risih ada oknum pengurus NU di suatu daerah di Indonesia menyatakan menolak konsep Ahwa. Itu sungguh menyedihkan. Kami merekomendasikan agar pelaku penolakan itu diberi sanski sosial atau dita’zir secara organisasi,” ujarnya.

Ia merasa lelah melihat suasana perebutan kepemimpinan NU di setiap Muktamar. Maka sekarang saatnya kembali ke model musyawarah mufakat.

“Marwah ulama harus dijaga. Jangan terus-menerus memakai model pemungutan suara,” ujarnya.

Voting, lanjut Imam Malik, diharapkan jangan terjadi dalam pemilihan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU, apalagi dalam pemilihan Rais Am Syuriyah.

“Kami sudah menyepakati dalam beberapa pertemuan, Muktamar NU besok perlu diupayakan tidak ada voting. Terlebih untuk Rais Am Syuriyah, harus haram memakai voting,” tegas dia.

Hal senada disampaikan  Ahmad Majidun. Aktivis Gerakan Pemuda Ansor asal Kabupaten Magelang ini mengusulkan satu pasal dalam peraturan tata tertib Muktamar.

Yaitu pasal yang mengatur siapapun yang terbukti memakai politik uang dalam Muktamar NU didiskualifikasi apabila terpilih.

“Di Muktamar NU 2015 harus ada aturan yang tegas. Siapapun yang terbukti memakai politik uang dalam pemilihan, dinyatakan batal alias tidak sah,” usulnya.

Musyawaroh Kubro ini difasilitasi oleh Jamaah Nahdliyin Yogyakarta –JNY. Peserta adalah kaum muda nahdliyin dari pelbagai daerah di Indonesia, yang mayoritas pernah menimba ilmu di Yogyakarta. Dihadiri tak kurang 80-an orang. Termasuk Ketua PBNU M Imam Aziz dan putri almarhum Gus Dur Alissa Qotrunnada Munawwaroh Wahid. (Ichwan/Mahbib)

sumber nu.or.id

KH Saifuddin Amsir Sepakat Atas Penerapan Ahlul Halli wal Aqdi

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Rais Syuriyah PBNU KH Saifuddin Amsir menyatakan sepakat atas penerapan Ahlul Halli wal Aqdi di lingkungan NU. Metode Ahlul Halli wal Aqdi, menurut Kiai Saifuddin, sudah sangat tepat untuk mengangkat pemimpin tertinggi di kalangan Nahdlatul Ulama.

“Saya setuju banget dengan konsep ahlul halli wal aqdi. Itu yang dikerjakan para salafus saleh dan guru-guru kita terdahulu,” kata Kiai Saifuddin usai penutupan pengajian majelis taklim Ahad pagi di masjid Ni’matul Ittihad kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad (24/5) pagi.

Memang aturan soal siapa-siapa saja nanti yang masuk dalam dewan ahlul halli wal aqdi ini, belum ditentukan. Namun orang-orang yang duduk dalam dewan ahlul halli wal aqdi, insya Allah bisa dipercaya.

“Nggak usah repot deh, kita tiru kaifiyah-kaifiyah guru-guru kita saja,” kata Kiai Saifuddin. Menurutnya, posisi Rais Aam PBNU berkaitan dengan kealiman dan kezuhudan. Keduanya tidak bisa ditentukan oleh suara-suara model pemilu (voting).

Jumhur Syuriyah PBNU sepakat dengan penerapan ahlul halli wal aqdi. Ahlul halli merujuk pada sejumlah orang yang memiliki kapasitas keilmuan, berpengaruh, berintegritas, dan standar lainnya. Mereka diamanahkan untuk mengangkat pemimpin dalam konteks ini Rais Aam PBNU.

“Tetapi saya tidak setuju dengan singkatan ‘Ahwa’ nanti dikira orang ‘hawa nafsu’ lagi. Jadi tidak baik sebutan itu,” kata Kiai Saifuddin melenggang pulang. (Alhafiz K)

sumber nu.or.id

Satu Komplek ada 2 Shalat Jum'at, Bagaimana Hukumnya?

$
0
0
Muslimediaews.com ~ Assalmu’alaikum. Kiai bagaimana hukumnya di satu komplek ada dua shalat Jum’at, mana yang sah? Dua shalat yang terpisah ini diadakan baik karena berbeda madzab/ormas maupun karena jumlah warga tidak muat dalam satu masjid, bagaimana solusinya?
JAWABAN :

Wa’alaikum salam wr. wb.

Saudara penanya yang dirahmati Allah SWT. Ajaran Islam memang sangat menekankan agar para pemeluknya senantiasa memelihara dan menjaga persatuan. Namun dalam kenyataannya sering sekali terjadi perselisihan diantara mereka yang berujung perpecahan dan ketidak harmonisan hubungan yang sekian lama telah terjalin. Terkadang penyebab terjadinya perselisihan dan perpecahan ini bukan merupakan masalah-masalah penting dan mendasar dalam agama.

Saudara penanya yang kami hormati. Selanjutnya terkait dengan permasalahan yang anda sampaikan, yakni diselenggarakannya dua jum’atan dalam satu komplek atau perkampungan, kami mengacu hasil muktamar NU tahun 1984 di Situbondo yang menetapkan bahwa dalam mazhab Syafi’i, penyelenggaraan Jum’at lebih dari satu (ta’addud al-Jum’ah) diperbolehkan jika terdapat hajah.

Yang dimaksud hajah dalam pembahasan kali ini ialah: Sulit berkumpul (‘usr al-ijtima’) antara lain karena sempitnya masjid (dhaiq al-makan) atau adanya permusuhan (‘adawah), atau jauhnya pinggir-pinggir negeri (athraf al-balad).


Diantara referensi yang digunakan pada waktu itu adalah:

1. Shulh al-Jama’atain bi Jawaz Ta’addud al-Jum’atain karya Ahmad Khatib al-Minangkabawi

 إِذَا عَرَفْتَ أَنَّ أَصْلَ مَذْهَبِ الشَّافِعِيِّ عَدَمُ جَوَازِ تَعَدُّدِ الْجُمْعَةِ فِيْ بَلَدٍ وَاحِدٍ وَأَنَّ جَوَازَ تَعَدُّدِهِ أَخَذَهُ اْلأَصْحَابُ مِنْ سُكُوْتِ الشَّافِعِيِّ عَلَى تَعَدُّدِ الْجُمْعَةِ فِيْ بَغْدَادَ وَحَمَّلُوْا الْجَوَازَ عَلَى مَا إِذَا حَصَلَتِ الْمَشَقَّةُ فِي الاجْتِمَاعِ كَالْمَشَقَّةِ الَّتِيْ حَصَلَتْ بِبَغْدَادَ وَلَمْ يُضْبِطُوْهَا بِضَابِطٍ لَمْ يَخْتَلِفْ فَجَاءَ الْعُلَمَاءُ وَمَنْ بَعْدَهُمْ وَضَبَطَهَا كُلُّ عَالِمٍ مِنْهُمْ بِمَا ظَهَرَ لَهُ

 وَبَنَى الشَّعْرَانِيُّ أَنَّ مَنْعَ التَّعَدُّدَ لِأَجْلِ خَوْفِ الْفِتْنَةِ وَقَدْ زَالَ. فَبَقِيَ جَوَازُ التَّعَدُّدِ عَلَى اْلأَصْلِ فِيْ إِقَامَةِ الْجُمْعَةِ وَقَالَ أَنَّ هَذَا هُوَ مُرَادُ الشَّارِعِ وَاسْتَدَلَّ عَلَيْهِ بِأَنَّهُ لَوْ كَانَ التَّعَدُّدُ مَنْهِيًّا بِذَاتِهِ لَوَرَدَ فِيْهِ حَدِيْثٌ وَلَوْ وَاحِدًا وَالْحَالُ أَنَّهُ لَمْ يَرِدْ فِيْهِ شَيْءٌ فَدَلَّ ذَلِكَ عَلَى أَنَّ سُكُوْتَ النَّبِيِّ كَانَ لِأَجْلِ التَّوْسِعَةِ عَلَى أُمَّتِهِ
Artinya: “Jika Anda tahu, bahwa dasar mazhab Syafi’i tidak memperbolehkan shalat Jum’at lebih dari satu di satu daerah. Namun kebolehannya telah diambil oleh para Ashhab dari diamnya Imam Syafi’i atas Jum’atan lebih dari satu di kota Baghdad, dan para Ashhab memahami kebolehannya pada situasi para jamaah sulit berkumpul, seperti kesulitan yang terjadi di Baghdad, mereka pun tidak memberi ketentuan kesulitan itu yang tidak (pula) diperselisihkan, lalu muncul para ulama dan generasi sesudahnya, dan setiap ulama menentukan kesulitan tersebut sesuai dengan pemahaman mereka.

As-Sya’rani menyatakan bahwa pencegahan jum’atan lebih dari satu adalah karena kekhawatiran tertentu dan hal itu sudah hilang. Kebolehan Jum’atan lebih dari satu itu juga berdasarkan hukum asal tentang pelaksanaan shalat Jum’at. Beliau berkata: “Inilah maksud (Nabi Saw.) pembawa syari’ah.” Beliau berargumen, bahwa bila pendirian shalat Jum’at lebih dari satu itu dilarang secara dzatnya, niscaya akan terdapat hadits yang menerangkannya, meskipun hanya satu. Sementara tidak ada satupun hadits yang menyatakan begitu. Maka hal itu menunjukkan bahwa diamnya Nabi Saw. Itu bertujuan memberi kelonggaran kepada umatnya.”


2. Bughyah al-Mustarsyidin karya Abdurrahman bin Muhammad Ba’lawi

 وَالْحَاصِلُ مِنْ كَلَامِ الْأَئِمَّةِ أَنَّ أَسْبَابَ جَوَازِ تَعَدُّدِهَا ثَلَاثَةٌ ضَيِّقُ مَحَلِّ الصَّلَاةِ بِحَيْثُ لَا يَسَعُ اْلُمجْتَمِعِينَ لَهَا غَالِبًا وَالْقِتَالُ بَيْنَ الْفِئَتَيْنِ بِشَرْطِهِ وَبُعْدُ أَطْرَافِ الْبَلَدِ بِأَنْ كَانَ بِمَحَلٍّ لَا يُسْمَعُ مِنْهُ النِّدَاءِ أَوْ بِمَحَلٍّ لَوْ خَرَجَ مِنْهُ بَعْدَ الْفَجْرِ لَمْ يُدْرِكْهَا إِذْ لَا يَلْزَمُهُ السَّعْيُ إِلَيْهَا إِلَّا بَعْدَ الْفَجْرِ
Artinya; “Dan kesimpulan pendapat para imam adalah boleh mendirikan Jum’atan lebih dari satu tempat karena tiga sebab. (i) Tempat shalat Jum’at yang sempit, yakni tidak cukup menampung para jama’ah Jum’at secara umum. (ii) Pertikaian antara dua kelompok masyarakat dengan syaratnya. (iii) Jauhnya ujung desa, yaitu bila seseorang berada di satu tempat (ujung desa) tidak bisa mendengar adzan, atau di tempat yang bila ia pergi dari situ setelah waktu fajar ia tidak akan menemui shalat Jum’at, sebab ia tidak wajib pergi jum’atan melainkan setelah fajar.”

Demikian jawaban dari kami, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Jadi dua shalat Jum’at yang dilakukan di satu komplek hukumnya sama-sama sah karena tiga sebab di atas.

Namun saran kami, jika dua tempat shalat itu terlalu berdekatan dan dikhawatirkan saling mengganggu (misalnya karena suara microphone yang sama-sama keras), kami sarankan memilih salah satu masjid/tempat yang lebih layak. Jika alasan menyelenggarakan dua jumatan itu karena terlalu banyak warga sehingga satu masjid tidak muat, maka solusinya sebenarnya jamaah shalat Jum’at bisa melebar ke tanah lapang atau jalan raya yang masih bisa dimanfaatkan sementara waktu. Jadi lebih baik melaksanakan shalat Jumat di satu masjid/tempat saja. Dan tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan jika warga masyarakat komplek/kampung/perumahan saling duduk bersama untuk membahas kemaslahatan bersama.

Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith tharieq.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Oleh Ustadz Maftukhan
via nu.or.id

Naqsyabandiyah Gersempal Lumajang Peduli Muslim Rohingnya

$
0
0
 Lumajang, Muslimedianews.com ~ Ikut prihatin dengan kejadian yg dialami oleh Muslim Rohingnya. Untuk itu, SITQON Lumajang saat berkumpul dengan segenap ikhwan/ akhwat serta simpatisan (25/5/2015) memberikan tanggapan yg disampaikan oleh Ghuz Ud, Imam Khawjagan Lumajang dan Sekjend NU Cabang Lumajang menyatakan sikap:
  1. Mengecam keras terhadap kedzoliman yang dilakukan terhadap muslim Rohingnya dan pihak-pihak yang melakukan pembiaran.
  2. Menyayangkan dan menyesalkan kepada PBB, ASEAN, OKI, negara-negara (yang menolak pengungsi Rohingnya) atas ketidakpekaan mereka terhadap persoalan ini sekaligus MENDESAK terhadap pihak-pihak tersebut untuk BERTINDAK CEPAT atau lebih baik dibubarkan saja jika keberadaannya tidak lagi mampu membawa kemaslahatan.
  3. Menghimbau semua pihak khususnya umat Islam, Jamaah Thariqah Naqsyabandiyah (Lumajang), NU dan Negara Indonesia yang telah aktif membantu dengan menampung, mensuplai, melayani hingga mendoakan untuk terus melakukan upaya-upaya penyelamatan bagi mereka.



Oleh: Gus Ud Lumajang/ Kang Mas Lumajang/ Ibnu Munir.



Berapa Nishab Zakat Padi ?

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Assalamu’alaikum. Kami ingin menanyakan berapakah nishab zakat padi? Selama ini masyarakat di sekitar kami tahunya padi 1 ton zakatnya 1 kwintal, sehingga orang orang beranggapan bahwa nishabnya zakat padi itu 1 ton. Mohon dijelaskan, terimakasih.

Satu pertanyaan lagi, bagaimana hukumnya mengeluarkan zakat yang tidak/belum mencapai satu nishab?


JAWABAN :
Wa’alaikumsalam wa rahmatullah wa barakatuh.

Saudara penanya yang kami hormati. Memberikan zakat bagi seorang muslim yang memiliki harta dan telah mencapai satu nishab merupakan kewajiban yang harus dijalankan, karena selain merupakan salah satu rukun Islam, manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh si pelakasana melainkan juga akan berdampak secara luas dalam kehidupan masyarakat.

Dapat dibayangkan seandainya kesadaran mengeluarkan zakat ini telah tumbuh di negeri kita yang mayoritas penduduknya beragama Islam, sudah barang tentu taraf kehidupan warga negara juga akan mengalami perbaikan.

Diantara Harta/aset yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah bahan makanan pokok seperti padi, jagung, dan gandum. Nishab (batas minimal ukuran harta yang dizakati) dari jenis ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari adalah 5 wasaq. Zakat yang dikeluarkan adalah sepersepuluh (10%) apabila menggunakan air hujan, sedangkan apabila tidak menggunakan air hujan maka zakatnya adalah seperduapuluh (5 %) dari hasil tanaman yang didapatkan.

Rasulullah saw bersabda:

 لَيْسَ فِيمَا أَقَلُّ مِنْ خَمْسَةِ أَوْسُقٍ صَدَقَةٌ
Artinya: “Tidak ada zakat pada hasil tanaman yang kurang dari 5 wasaq.”

Dalam sebuah hadis yang lain, Nabi juga bersabda:


 عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «فِيمَا سَقَتِ السَّمَاءُ وَالعُيُونُ أَوْ كَانَ عَثَرِيًّا العُشْرُ، وَمَا سُقِيَ بِالنَّضْحِ نِصْفُ العُشْرِ
Artinya: Dari nabi saw bersabda: “Pada tanaman yang diairi dengan air hujan, mata air atau air tanah maka zakatnya sepersepuluh, sedangkan yang diairi dengan tenaga zakatnya seperduapuluh.

Dalam menjelaskan 5 wasaq inilah para ulama memberikan keterangan yang mungkin tidak sama antara satu dengan yang lain.

Dalam kitab Fath al-Mu’in, Syaikh Zainuddin al-Malibari dari madzhab Syafi’i memberikan keterangan sebagai berikut;

 وتجب على من مر في قوت اختياري من حبوب كبر وشعير وأرز إلى قوله ...بلغ قدر كل منهما خمسة أو سق وهي بالكيل: ثلاثمائة صاع والصاع أربعة أمداد
Artinya: “Dan wajib zakat bagi orang yang telah lewat pembahasannya (muslim dan merdeka) dalam makanan pokok mereka (dalam kondisi normal) dari biji-bijian seperti gandum dan padi…. yang telah mencapai 5 wasaq, yakni 300 sha’ (dalam timbangan), sedangkan 1 sha’ adalah 4 mud.”

Saudara penanya yang selalu di sayangi Allah. Untuk mempermudah pemahaman mengenai ukuran nishab padi ini, dalam kitab Fath Al-Qadir, al-Maghfuri lah K.H. Ma’shum Ali Jombang memberikan penjelasan bahwa nishab padi adalah 1631,516 kg (1 ton 6 kwintal 31,5 kg), sementara apabila telah merupa menjadi beras nishabnya adalah 815,758 kg (8 kwintal, 15,7 kg).

Adapun menegenai pemahaman masyarakat disekitar anda tentang zakatnya padi 1 ton dan mengeluarkan zakatnya 1 kwintal adalah pemahaman yang tidak dapat disalahkan karena mereka mendapat pemahaman seperti itu dari para ulama setempat yang menjelaskan demikian sebagai bentuk kehati-hatian.

 Selanjutnya tanggapan kami atas pertanyaan berikutnya adalah harta mapun infaq yang telah diberikan atas nama zakat yang belum mencapai satu nishab tersebut tidak dapat dikategorikan zakat. Dengan demikian harta yang dikeluarkan dianggap sebagai infaq/ sedekah biasa.

Oleh karena itu, bagi orang yang diberi amanah oleh Allah mempunyai harta lebih hendaknya mereka lebih teliti dan memperhatikan masalah ini, terlebih lagi orang yang memiliki harta dan telah mencapai satu nishab agar dalam menginfakkan hartanya tidak salah niat.

Wallahu a’lam bi as-shawab.

Oleh Ustadz Maftukhan, via nu.or.id

Antara Cinta Tanah Air dan Cinta Makkah

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Cinta itu memiliki tempatnya masing-masing, dan cinta tidak bisa ditimbang dan diukur.

Kalau saya ditanya lebih cinta mana kepada Mesir atau kepada Mekkah, maka pertanyaan itu tidak bisa dijawab.

Karena, cinta Mesir adalah cinta tanah air; itu satu hal. Sedangkan cinta Mekkah adalah cinta tempat ibadah, itu hal lain lagi.

Tapi mencintai apa saja yang berhubungan dengan Nabi adalah cinta di atas segala cinta

-Syekh Yusri Rusyd (Ulama Al Azhar)
via Suara AlAzhar

Dalil Sunnah Sex Malam Jum'at ?

$
0
0
Muslimedianews.com ~ 1. Hari ini kamis, malam nanti pasti di TL atau status akan ramai dg kata2 ini: "sunnah rosul", yg jadi kode dari sex... Memprihatinkan

2. Kurang dari sepekan lalu aku kultwit soal itu http://t.co/mPlAglWCBy bahwa mengkonotasikan sex dg sunnah adl penghinaan pd Junjungan

3. Kali ini aku ingin membahas masalah ini sedikit lebih dalam & lebih ilmiah, apakah benar sex suami-istri di malam jumat itu sunnah?

4. Apakah ada dalil yg menyatakan kesunnahan sex di malam jumat? Sbb jika menisbatkan suatu hal pd Nabi, harus ada dalil di sana

5. Karena yg aku herankan jg, selama ini belajar syariat belum menemukan bahwa di antara hal2 sunnah adl Jima' (sex) di malam jumat...

6. Tidak jg di Kitab2 hadits kategori Targhib wa Tarhib yg khusus membahas soal amalan2 sunnah sehari2, tak kami temukan sunnah sex

7. Sebagian ada yg berargumen soal kesunnahan sex di malam jumat, dg hadits yg diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, an-Nasa'i & Ibn Majah

8. Tetapi setelah dibaca ternyata hadits itu bukan soal sex di malam jumat, tetapi kesunnahan mandi pada hari jumat untuk hadir jumatan

9. Dan memang jika membuka kitab2 fiqh, hadits tadi ditemukan pd bab sunnah mandi jumat, bukan pada bab pernikahan

10. Nah, dari hadits ini (seperti yg diterangkan oleh al-Ghozali) sebagian ulama' menganjurkan untuk sex di malam jumat


11. Agar mandinya sekalian, jadi mandi jinabat + mandi untuk hadir sholat jumat. Titik tekannya di mandi, bukan di sex-nya...

12. Lebih aneh lagi adl menyamakan aktivitas sex dg jihad membunuh Yahudi? Dari mana pula ini?

13. Ada memang yg menukil "hadits"-nya, katanya dari kitab Qurrotul Uyun, malah lebih ekstrem, 70 yahudi. Jelas sekali bisa2 hadits palsu

14. Satu2nya hadits yg aku temukan soal penyamaan aktivitas sex dg jihad, itupun statusnya "laa ashla lah" (tak berdasar), menerangkan...

15. ...bukan sama dg membunuh yahudi, tetapi sama dg dia mempunyai anak lalu anak itu berperang di jalan Allah lantas gugur sbgai syahid

16. ..nah pahalanya seperti itu, bukan sama dg membunuh orang. Malu2in, masa' tidak punya power menghadapi non yg harbi lalu kembali ke sex?

17. Yg cukup aku herankan jg adl sikap saudara2 muslim yg beraliran kanan (fundamental dll), kok diam saja dg fenomena "nyunnah2" mlm jumat?

18. Katanya mereka selama ini getol meluruskan ummat dg amalan2 berdasar hadits shahih. Tapi kok nyunnah malam jumat yg bukan amalan...

19. ..didiamkan saja? Padahal jelas sekali dalam kata nyunnah2 yg sekarang jg dipakai dg berani oleh aktivis freesex dan LGBT ity...

20. ...terdapat unsur penghinaan yg jelas sekali pada Junjungan, seolah Junjungan orientasinya hanya sex & mengajarkan ummatnya cuma ngesez

21. Semestinya mereka (jika jujur dg dakwahnya) meluruskan hal ini pada ummat, bukan malah mempopulerkan. Sbb jelas ini bukan sunnah

22. Sama persis dg kasus poligami yg secara syariat hanya mubah tapi disunnah2kan http://t.co/8Qla4bDk18

23. Pada akhirnya, jika sudah tahu gini, sebaiknya jangan ikut2an lagi bilang "nyunnah2" untuk sex pada malam jumat, sungguh tak elok

24. Di samping tidak ada kesunnahan itu (wong aktivitas sex bisa kapan saja) terlihat sekali ada unsur penghinaan pd Junjungan...

25. Dan menghina Junjungan, terlebih sudah tahu dan disengaja, bisa membuat seseorang itu kufur... Perlu hati2

26. Semoga menambah ilmu dan mencerahkan... Sunnah malam jumat yg bener itu banyak2 baca sholawat dan baca Qur'an Surat al-Kahfi. Salam

@Awyyyyy http://chirpstory.com/li/174937

Umat Islam Pattani Thailand Minta Dukungan dari NU

$
0
0
Muslimedianews.co ~ Delegasi muslim dari Pattani Thailand meminta Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia untuk membantu melakukan pendekatan kepada pemegang otoritas pemerintahan di Thailand. Mereka berharap pemerintah setempat tidak terlalu represif terhadap kelompok Muslim.

Senin (25/5) kemarin, tiga warga Muslim Pattani berkunjung ke kantor PBNU Jakarta Pusat. Mereka adalah Direktur Yayasan Nusantara untuk Kesetaraan dan Hak Azasi Manusia Muhtadi, aktivis gerakan sosial Choirì Abdi, dan seorang mahasiswa asal Thailand Nawawi.

Mereka disambut oleh Ketua PP LAZISNU KH Masyhuri Malik, Ketua PP Lesbumi Ngatawi Al-Zastrow dan Ketua Pelaksana PP Pagar Nusa Suadi D. Pranoto. Pertemuan berlangsung di kantor PP LAZISNU, lantai 2 kantor PBNU.

“Kita diminta membantu melakukan pendekatan kepada pemegang otoritas pemerintahan di Thailand agar tidak terlalu represif terhadap Muslim Pattani. Mereka bersedia menjalankan kebijakan pemerintah tapi identitas kultural jangan diberangus,” kata Zastrouw usai pertemuan.

Menanggapi permintaan itu, pihak NU memberikan arahan bahwa gerakan muslim Pattani tidak perlu konfrontatif, tetapi lebih bersifat kultural.

“Kalau konfrontatif, akan membuat sikap aparat menjadi semakin represif dan akan membuat citra negatif karena dianggap teroris,” kata KH Masyhuri Malik.

Ditambahkan, cara-cara kultural diperlukan agar pemerintah setempat yakin bahwa Pattani adalah bagian dari warga Thailand yang harus diberi hak dan perlindungan yang sama, bukan ancaman yang harus diberangus.

Dalam kesempatan itu delegasi Muslim Pattani juga ingin dukungan NU di bidang pendidikan, khususnya pendidikan agama untuk membedung gerakan Wahabi dan memperkuat Islam Nusantara melalui pengiriman tenaga pengajar agama dan pengiriman santri Pattani ke pesantren-pesantren dan perguruan tinggi NU.

“Mengengai permohonan yang disampaikan, pihak NU akan berkordinasi dengan organ lainnya seperti RMI (organisasi pesantren NU), Lembaga Pendidikan Ma;arif dan Lajnah Perguruan tinggi NU,” kata KH Masyhuri Malik .

Menurut Masyhuri Malik, PBNU melalui LAZISNU juga telah memberikan beasiswa kepada sejumlah mahasiswa dari Afganistan untuk belajar di perguruan tinggi NU sekaligus mengenyam penddikan di pondok pesantren.

"Kita berharap agar para mahasiswa Afganistan dapat menyebarkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah yang toleran seperti NU dan berperan menyelesaikan konflik di negaranya. Persolan di Pattani tentu berbeda, namun NU juga bisa mengambil peran," kata Masyhuri Malik yang juga Ketua Pelaksana Program Kaderisasi PBNU.

Sementara itu dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam, pihak Muslim Pattani juga menyampaikan keinginan mereka agar diperkenankan datang pada acara Muktamar NU di Jombang. Mereka akan segera mengajukan surat resmi untuk bisa diundang mendatangi muktamar sebagai tamu dan peninjau untuk menyaksikan proses permusyawaratan tertinggi NU. (A. Khoirul Anam)

sumber via nu.or.id

Waspadai Penggunaan 'Sunnah Rasul' dengan Konotasi Seks

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Perlu menghapus istilah "Sunnah Rasul" di malam Jumat untuk kiasan atas hubungan suami istri, sebab kalimat itu telah disalahgunakan

Jangan pernah terima saat Junjungan dihinakan. Hanya muslim yg imannya mati saat Junjungan dibuat mainan dan dia diam saja

Ummat ini tak akan pernah menemukan kembali kejayaannya jika Junjungan dihinakan segitu rupa dan dia mereka saja. Minimal hati menangis

Pengidentikan kata "Sunnah Rasul" pada malam jumat dengan sex sungguh sangat tak elok dan kurang ajar.. Apalagi penganut freesex pakai jg

Please... Jangan populerkan kata "Sunnah Rasul" terutama di malam Jumat sebagai konotasi sex... Penghinaan pada Junjungan itu

Kalau nikah memang sunnah para Nabi, tapi mereka tidak bilang bahwa sex itu sunnah, terlebih hari2 dan malam2 mereka habis buat ibadah

Menisbatkan kata "sunnah Rosul" pd sex menggiring opini seolah Nabi kita -hasya wa kalla- maniak sex...Yg ikutan sama sj dg menghina beliau

Dalam kitab2 hadits kategori Targhib wa Attarhib (motivasi dan anjuran) tidak diketemukan bahwa sex adl Sunnah Rosul

Mengatakan "Sunnah Rosul" khususnya pada malam Jumat sebagai konotasi sex adl penghinaan pada Junjungan, dan menghina beliau bisa kufur

Ntah mana sekarang yg benar2 bid'ah, yg mengatakan "Sunnah Rosul" sebagai konotasi Yasinan saat malam Jumat, apa yg konotasi Sex?


Yasinan masih ada dalil umum, tapi menyatakan sex sebagai Sunnah Rasul adl kesalahan baru yg jauh lebih menyedihkan

Sekarang ini siapapun jika mendengar kata "Sunnah Rosul", pada malam mulia Jumat lagi, yg tergambar adl sex... Memangnya kita ummat sex?

Kata "Sunnah Rosul" pd malam Jumat adl penistaan pada dua keagungan sekaligus. Sosok Junjungan yg agung, dan Hari yg agung... Jangan ikut2an

Dari ratusan amal sunnah yg kami pelajari selama 10 tahun tak satupun kami menemukan bahwa termasuk Sunnah Rosul adl sex di malam jumat...

Ciri khas lain pemikiran2/ideologi melenceng adalah penganut2nya begitu terobsesi pada sex dg argumen dinisbatkan pd agama & rata2 lemah

Gus Awy (@Awyyyy)
http://chirpstory.com/li/173747

Menag Ajak Pesantren Kembangkan Dakwah Lewat Internet

$
0
0
Lirboyo, Muslimedianews.com ~ Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak masyarakat pesantren untuk memenuhi konten-konten internet dengan nilai-nilai baik yang diajarkan oleh para kiai pesantren. Sejalan dengan itu, Menag berharap masyarakat pesantren dapat melakukan inovasi strategi dakwah Islamiyah yang ramah di bumi Nusantara.

Menurutnya, dakwah ke depan tidak hanya dilakukan secara konvensional, tapi juga sudah harus memanfaatkan perangkat teknologi. demikian berita yang dilansir dari situs kemenag.go.id

“Saya berharap alumni pesantren jangan gagap teknologi. Umat yang mesti dilayani bukan cuma berada di masjid, tapi juga di dunia maya, internet, seperti facebook, twitter, dan lainnya,” harap Menag saat memberikan sambutan pada Penutupan Musyawarah Nasional (Munas) III Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) dan Rakernas Lembaga Ittihadul Muballighin (LIM) di Aula Mu’tamar, Pesantren Lirboyo, Kediri, Senin (25/05) malam.

Hadir pada kegiatan yang mengambil tema “Menjalin Ukhuwwah Demi Berkhidmah untuk Umat dan Bangsa”, para Pengasuh dan Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Marwan Jakfar, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, para pengurus cabang Himasal seluruh Indonesia, serta ribuan alumni dan santri Pesantren Lirboyo.

“Penuhilah konten-konten di internet dengan hal-hal baik yang diajarkan para kiai pesantren. Hapus dahaga para pencari ilmu dan wacana keislaman dengan konten yang bermutu dan ajaran yang benar,” tuturnya sembari mengingatkan bahwa jangan sampai para pencari referensi justru mendapatkan asupan konten yang bertentangan dengan Islam rahmatan lil alamin.

Selain itu, Menag juga berharap para alumni pesantren mampu meneruskan semangat transformasi KH Hasyim Asy’ari dan para sesepuh pesantren. Upaya transformasi, menurut Menag sangat diperlukan dalam menghadapi era Masyarakat Akonomi ASEAN (MEA).

“Kita harus siap beradaptasi dengan tren pertumbuhan ekonomi. Industiaslisasi dan modernisasi semakin menggeliat dan kita tidak boleh diam,” katanya.

Selain membentengi masyarakat dari dampak buruk industriaslisasi dan modernisasi, Menag berharap pesantren juga dapat menyuplai kebutuhan SDM seiring pertumbuhan ekonomi.

“Pesantren diharapkan tak cuma menghasilkan ahli doa dan ahli kitab kuning, tapi juga ilmuan, pengusaha, dan tenaga teknis yang salih dan berintegritas,” harap Menag.

Meski demikian, Menag menggarisbawahi bahwa proses modernisasi lembaga pesantren tidak boleh melunturkan karakter dan jati diri peantren itu sendiri sebagai lembaga tafaqquh fiddin dan lembaga pembentuk karakter bangsa.

“Transformasi pesantren senantiasa memlihara dan mempertahankan karakter pesantren sesuai jargon almuhafadhatu ‘ala al-qadim al-shalih wa al akhdzu bi al jaded al ashlah,” terang Menag. (mukafi niam)

via nu.or.id

Grand Shaikh Al-Azhar Menyatakan Manhaj NU sama dengan Manhaj Guru-Guru Al-Azhar

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Rombongan guru besar universitas Al-Azhar Kairo mengadakan lawatan ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Mereka dengan pimpinan rombongan Prof DR Abdul Mun’im Fuad, menyampaikan salam hormat dan dukungan Grand Syekh Al-Azhar yang tidak bisa hadir silaturahmi dengan pengurus NU.

Grand Syekh Al-Azhar melalui utusannya Mun’im Fuad menyatakan bahwa cara pandang keagamaan yang dikembangkan NU sama sekali mirip dengan cara pandang guru-guru Al-Azhar.

“Terima kasih sudah menerima kami. Kami merasa terhormat di tempat mulia ini. Kami sampaikan amanah Grand Syekh untuk NU yang dalam waktu dekat mengadakan Muktamar,” kata Mun’im Fuad mengawali sambutannya dengan bahasa Arab di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (27/5) siang.

Di hadapan pengurus harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU, Mun’im Fuad menyatakan kekagumannya pada NU. Menurutnya, NU dengan massanya yang besar bahkan mayoritas di Indonesia berani pasang badan melindungi hak-hak dasar warga Indonesia yang memiliki keragaman suku, keyakinan, agama, bahkan paham politik.

Delegasi Al Azhar itu juga mengapresiasi gerakan Aswaja yang digelorakan Nahdlatul Ulama. Prinsip-prinsip beragama NU yang terus bersambung hingga Rasulullah SAW itu, menurutnya, sangat kontekstual dengan kondisi dunia kekinian. “Toleransi nilah yang dibutuhkan orang dunia sekarang ini. Inilah manhajul (jalan hidup) Islam sesungguhnya,”tuturnya.

Ia menegaskan bahwa Islam tidak mengajarkan tathorruf (ekstrem), irhab (teror), ifroth (berlebihan), tafrith (abai), dan tasyaddud (kekerasan).

Qimatuna (nilai keberagamaan kita) itu terletak pada wasuthuna (kemoderatan kita) itu sendiri. Singkat kata, Al-Azhar sepakat dan mendukung gerakan tawasuth NU yang terus mengglobal,” kata Mun’im Fuad menutup sambutannya.

Sementara Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siraj mengataka bahwa dengan mendukung penuh persatuan NKRI, NU menjadikan perbedaan-perbedaan itu sebagai rahmat.

“Kuncinya satu, karena kami mendukung asas Pancasila. Dengan demikian, segala bentuk perbedaan dan keragaman yang ada di Indonesia, tidak menjadi alasan perpecahan bagi kami. Beda dengan di Timur Tengah. Kami tetap mayoritas di sini, tetapi kami menjadi teladan di tengah keragaman minoritas,” kata Ketum PBNU KH Said Aqil menyambut Mun’im Fuad

Kyai Said juga menyebutkan jumlah agama resmi, keragaman suku, dan sejumlah paham politik yang berkembang di Indonesia.

“NU sebagai ormas muslim terbesar di Indonesia akan terus mengawal keragaman dalam bingkai asas Pancasila dan persatuan NKRI,” kata Kang Said yang juga menggunakan bahasa Arab.

sumber via nu.or.id
Viewing all 6981 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>