Quantcast
Channel: Muslimedia News - Media Islam | Voice of Muslim
Viewing all 6981 articles
Browse latest View live

Mengupas Hukum Foto Kopi Ayat Al-Qur’an di dalam Bak Sampah

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Deskripsi Masalah : Sering kita jumpai di toko-toko, khususnya toko yang melayani jasa foto kopi, terdapat lembaran-lembaran yang berisi ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi penghuni tempat sampah, bahkan tak jarang yang bercampur dengan kotoran-kotoran yang lain.

Pertanyaan :
-  Apakah lembaran-lembaran tersebut masih bisa dinamakan mushaf?
-.  Kalau tidak, siapakah yang menjadikannya mushaf, apakah yang memfotocopy atau yang menyuruh foto copy atau penulis yang asli?

Jawaban :

a. Tafsil (Perlu dirinci) :

1. Jika lembaran tersebut murni tulisan Al-Qur’an untuk tujuan dirosah atau bacaan, maka dinamakan mushaf walaupun hanya sebagian ayat atau ada terjemahnya

2. Jika lembaran tersebut ada tafsirnya, dan tafsirnya lebih banyak maka tidak dinamakan mushaf menurut yang lebih shohih dari wajah-wajah (aneka pendapat) yang ada.

3. Jika lembaran tersebut untuk tabarruk seperti jimat maka tidak dinamakan mushaf

4. Jika lembaran tersebut terdapat Kalamullah atau firman Allah yang menurut pandangan umum dinamakan mushaf, maka dianggap mushaf apapun tujuannya.

Keterangan dari kitab
a). Nihayatu Al-Muhtaj, [1]:

وَالْمُراَدُ بِالْمُصْحَفِ كُلُّ ماَ كُتِبَ فِيْهِ شَيْءٌ مِنَ الْقُرْآنِ بِقَصْدِ الدِّرَاسَةِ
Artinya : Dan yang dikehendaki dengan mushaf adalah setiap perkara yang terdapat tulisan Al-Qur’an dengan tujuan dirosah.

b). Tuhfatul Muhtaj wa Hasyiyatuhu [2]:

وَحَمْلُ – وَ مَسُّ مَا كُتِبَ لِدَرْسِ قُرْآنٍ وَلَوْ بَعْضَ آيَةٍ
Artinya : dan haram membawa dan menyentuh perkara yang terdapat tulisan Al-Qur’an untuk tujuan membaca Al-Qur’an, meskipun hanya sebagian ayat.

c) al-Bajuri [3].:

(وَقَوْلُهُ لِدِرَاسَةٍ) اَيْ قِراَئَتِهِ
Artinya : Dan perkataan pengarang kitab untuk tujuan dirosah, maksudnya ialah untuk membaca Al-Qur’an.

d). Nihayatu Fi Irsyadil Mubradi’in [4]:

أَمَّا تَرْجَمَةُ الْمُصْحَفِ الْمَكْتُوْبَةُ تَحْتَ سُطُوْرِهِ فَلاَ تُعْطَي حُكْمَ التَّفْسِيْرِ بَلْ تَبْقَى لِلْمُصْحَفِ حُرْمَةُ مَسِّهِ وَحَمْلِهِ كَمَا أَفْتَى بِهِ السَّيِّدُ أَحْمَدُ دَحْلَانُ
Artinya : Adapun terjemah mushaf yang tertulis di bawah tulisannya, maka tidak dihukumi tafsir, akan tetapi bagi mushaf tersebut tetap mendapat hukum keharaman menyentuh dan membawanya sebagaimana fatwa Sayyid Ahmad Dahlan.

e). al-Majmu’, Syarh al-Muhadzdzab [5]:

وَاِنْ كَانَ التَّفْسِيْرُ أَكْثَرَ كَمَا هُوَ الْغاَلِبُ فَفِيْهِ أَوْجُهٌ أَصَحُّهاَ لَا يَحْرُمُ لِأَنَّهُ لَيْسَ بِمُصْحَفٍ
Artinya : Dan apabila tafsirnya lebih banyak (dari Al-Qur’an), seperti yang banyak terjadi, maka terdapat beberapa wajah/pandangan, dan wajah yang paling shahih adalah tidak haram karena perkara tersebut bukan mushaf.

f). Al-Bajuri [6]:

وَالْمُرَادُ بِهِ كُلُّ مَا كُتِبَ عَلَيْهِ قُرْآنٌ لِدِرَاسَتِهِ وَلَوْ عَمُوْدًا أَوْ لَوْحاً أَوْ نَحْوَهُماَ وَخَرَجَ بِذَلِكَ التَّمِيْمَةُ وَهِيَ ماَ يُكْتَبُ فِيْهاَ شَيْءٌ مِنَ الْقُرْآنِ لِلتَّبَرُّكِ وَتُعُلِّقَ عَلَى الرَّأْسِ مَثَلًا
Artinya : Dan yang dikehendaki dengan mushaf adalah setiap perkara yang terdapat tulisan Al-Qur’an dengan tujuan dirosah meskipun hanya sekedar kayu atau papan atau yang lainnya. Dan dikecualikan darinya adalah tamimah (azimat), yaitu sesuatu yang terdapat tulisan Al-Qur’an untuk tujuan mengambil berkah, dan biasanya dikalungkan di kepala.

g). Nihayatu Al-Muhtaj, [7]

وَالْمُرَادُ بِهِ مَا يُسَمَّى مُصْحَفًا عُرْفًا وَلَوْ قَلِيلًا كَحِزْبٍ ، وَلَا عِبْرَةَ فِيهِ بِقَصْدِ غَيْرِ الدِّرَاسَةِ .
Artinya : Dan yang dikehendaki dengan mushaf adalah setiap perkara yang dinamakan mushaf menurut urf (pandangan manusia), meskipun hanya sedikit, seperti hizib. Dan tidak dianggap di dalamnya tujuan selain dirosah.
b. Adapun yang dianggap berpengaruh menjadikan lembaran itu sebagai mushaf ataukah tidak adalah pihak yang menfoto copy, jika foto copy tersebut untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain atas dasar sukarela, bila bukan atas dasar suka rela, namun murni pelayanan jasa yang berorentasi bisnis, maka pihak yang dianggap berpengaruh menjadikan lembaran itu sebagai mushaf ataukah tidak adalah orang yang menfoto copykan (orang yang menyuruh foto copy)

Keterangan dari kitab
a). Al Bajuri [8],

وَالْعِبْرَةُ بِقَصْدِ الْكَاتِبِ اِنْ كَانَ يَكْتُبُ لِنَفْسِهِ وَإِلَّا فَالْآمِرُ أَوْ الْمُسْتَأْجِرُ
Artinya : Dan yang dipertimbangkan (dalam penentuan status mushaf dan tidaknya) adalah tujuan (dirosah) penulisnya ketika ia menulis untuk dirinya sendiri, dan apabila tidak untuk dirinya sendiri maka tergantung tujuan yang menyuruh atau orang yang menyewanya                

b). Hasyiyah I’anah Al Tholibin [9]:

وَالْعِبْرَةُ فِي قَصْدِ الدِّرَاسَةِ وَالتَّبَرُّكِ بِحَالِ الْكِتَابَةِ دُونَ مَا بَعْدَهَا ، وَبِالْكَاتِبِ لِنَفْسِهِ أَوْ لِغَيْرِهِ مُتَبَرِّعًا وَإِلَّا فَآمِرُهُ
Artinya : Dan yang dipertimbangkan dalam tujuan dirosah dan mengambil berkah adalah tujuan ketika menulisnya bukan tujuan setelahnya, dan penulisnya ketika untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain dengan sukarela, dan apabila tidak maka tergantung tujuan yang menyuruhnya.

c. Apabila tidak temasuk mushaf bolehkah lembaran-lembaran tersebut dibuat membungkus kacang atau yang lainnya ?

Jawaban :

Tidak boleh

Keterangan dari kitab: Idem

d.  Kalau tidak boleh apa sebabnya?

Jawaban :

Sebab lembaran tersebut terdapat kalimat-kalimat yang harus dihormati, sedangkan tindakan tersebut termasuk penistaan terhadapnya

Keterangan dari kitab
a). Nihayatul Muhtaj [10]:

 ( وَالْفِعْلُ الْمُكَفِّرُ مَا تَعَمَّدَهُ اسْتِهْزَاءً صَرِيحًا بِالدِّينِ ) أَوْ عِنَادًا لَهُ ( أَوْ جُحُودًا لَهُ )…
Artinya : Dan pekerjaan yang menyebabkan kufur adalah pekerjaan yang sengaja dilakukan dengan menghina terhadap agama dengan jelas….

b).Is’ad al-Rofiq [11]:

وَمِنْهَا اَلْإِسْتِهَانَةُ بِالْمُصْحَفِ يَعْنِيْ بِكُلِّ ماَ فِيْهِ شَيْءٌ مِنْ الْقُرْآنِ …… وَمَرَّ قَرِيْباً ………. أَنَّ تَقْذِيْرَ وَرَقَةٍ فِيْهاَ شَيْءٌ مِنَ الْقُرْآنِ اَوْ الْعِلْمِ الشَّرْعِيِّ يَكُوْنُ كُفْراً
Artinya : Dan sebagian dari maksiat adalah menghina mushaf, yakni setiap perkara yang terdapat tulisan Al-Qur’an. Dan telah lewat bahwa mengotori kertas yang di dalamnya terdapat tulisan Al-Qur’an atau ilmu syara’ hukumnya kufur

e.  Dan apa yang harus dilakukan oleh orang yang menyuruh memfoto copy setelah tahu bahwa hasil foto copynya ada yang rusak, sehingga dimungkinkan lembaran-lembaran tersebut dibuat membungkus kacang atau yang lainnya?

Jawaban :

Yang harus dilakukan oleh orang yang menyuruh memfoto copy  adalah melakukan usaha pencegahan penistaan terhadap lembaran tersebut, misalnya meminta untuk dibakar.

Keterangan dari kitab
a).Al Iqna’ [12]:

وَيُكْرَهُ إحْرَاقُ خَشَبٍ نُقِشَ بِالْقُرْآنِ إلَّا إنْ قُصِدَ بِهِ صِيَانَتُهُ فَلَا يُكْرَهُ
Artinya :Dimakruhkan membakar kayu yang terdapat ukiran Al-qur’an, kecuali untuk tujuan menjaganya maka tidak makruh

b).Al-Fatawa Al-Fiqhiyah Al-Kubro [13].

وَسُئِلَ فَسَّحَ اللَّهُ في مُدَّتِهِ عَمَّنْ وَجَدَ وَرَقَةً مُلْقَاةً في الطَّرِيقِ فيها اسْمُ اللَّهِ ما الذي يَفْعَلُ بها فَأَجَابَ بِقَوْلِهِ قال ابن عبد السَّلَامِ الْأَوْلَى غَسْلُهَا لِأَنَّ وَضْعَهَا في الْجِدَارِ تَعْرِيضٌ لِسُقُوطِهَا وَالِاسْتِهَانَةِ بها
Artinya : Dan Imam Ibnu Hajar ditanyai tentang orang yang menemukan kertas yang tergeletak di jalan dan di dalamnya terdapat nama Allah, apa yang harus dilakukan terhadap kertas tersebut? Dan Imam Ibnu Hajar menjawab dengan dengan perkataannya :” Imam Izzuddin berkata : yang lebih utama dilakukan adalah membasuhnya karena menempelkannya pada dinding dapat menyebabkannya jatuh dan menghinanya

Catatan Kaki :
[1] Al-Ramli, Nihayatu Al-Muhtaj………., hal : 32
[2] Ibnu Hajar al-Haitami,Tuhfatul Muhtaj dalam Abdul Hamid al-Syirwani, Hasyiyatu Syirwani (wa Hasyiyatuhu), Juz:1,(Beirut: Dar al-Fikr, tth.), hal: 149
[3] al-Bajuri, Hasyiyah Al-Bajuri,  juz : 1, hal : 118
[4] Nihayatu Fi Irsyadil Mubtadi’in: hal : 33
[5] Al-Nawawi, Al-Majmu’……….., Juz: II, hal: 29
[6] Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah ……., juz : 1 hal : 118
[7] Al-Ramli, Nihayatu Al-Muhtaj……., hal : 32
[8] al-Bajuri, Hasyiyah….,  juz : 1, hal : 118.
[9] al-Dimyathi, I’anatuth …., Juz: 1, hal : 66.
[10] Al-Ramli,Nihayatul Muhtaj………………., 25/439, lengkapnya adalah :

( كَإِلْقَاءِ مُصْحَفٍ ) أَوْ نَحْوِهِ مِمَّا فِيهِ شَيْءٌ مِنْ الْقُرْآنِ بَلْ أَوْ اسْمٌ مُعَظَّمٌ أَوْ مِنْ الْحَدِيثِ قَالَ الرُّويَانِيُّ أَوْ مِنْ عِلْمٍ شَرْعِيٍّ ( بِقَاذُورَةٍ ) أَوْ قَذِرٍ طَاهِرٍ كَمُخَاطٍ أَوْ بُزَاقٍ أَوْ مَنِيٍّ ؛ لِأَنَّ فِيهِ اسْتِخْفَافًا بِالدِّينِ

[11] Ba’alwi,  Is’ad al-Rofiq……………, hal: 1
[12] Al-Khothib al-Syarbini, Al Iqna’ Fi Hilli Abi Suja’, juz :1 (Mesir: Mushthafa al-Halabi, tth.), hal: 90
[13] Al-Fatawa Al-Fiqhiyah Al-Kubro, juz : 1 hal : 35

Dikutip dari http://alfathimiyyah.net/?p=4020#more-4020

Kepolisian Balikpapan Tangkap 2 Orang Terkait ISIS

$
0
0
Muslimedianews.com, Balikpapan~ Kepolisian Balikpapan, Kalimantan Timur, telah menangkap dua orang yang terbukti telah menyebarkan bendera, dokumen dan selebaran ajakan bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Hal ini diungkap Juru Bicara Polresta Balikpapan Sarbini dalam pertemuan para tokoh masyarakat, Sabutu malam (9/8/2014). Hadir dalam acara itu perwakilan Pemerintah Kota, MUI, tokoh agama, pengurus masjid, dan ormas Islam di Kota Balikpapan.

Kata Sarbini, hingga kini polisi masih menyelidiki peran kedua orang itu dalam kelompok ISIS. Ia mengakui, Balikpapan berpotensi menjadi tempat masuknya ISIS ataupun kelompok radikal.

Hngga kini, kata dia, polisi sudah mengambil langkah-langkah antisipasi dan reprersif untuk menindak  orang atau kelompok dari kelompok radikal.

Suara Tokoh Tolak ISIS
Sementara Ketua MUI Balikpapan, Abdul Muis Abdullah menyatakan, seluruh tokoh agama dan ormas Islam Balikpapan telah sepakat menolak keberadaan ISIS. Karena ISIS mengajarkan kekerasan yang menyimpang dari ajaran Islam yang cinta damai dan toleran.

Karenanya dia meminta masyarakat agar waspada, tidak mudah terpengaruh ajaran-ajaran radikalisme yang mengatasnamakan agama. Apalagi bertentangan dengan Pancasila maupun Undang-undang 1945 serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita semuanya (sepakat) tetap menjaga keutuhan Balikpapan sebagai Kota Beriman, tidak akan terpengaruh dengan ajaran-ajaran kekerasan yang akan membahayakan keutuhan kita. Dengan sunguh-sunguh, sepenuh hati kita menolak jangan sampai ISIS ini berkembang di Balikpapan," kata Abdul Muis Abdullah.

Abdul Muis yakin, tidak akan ada warga Balikpapan yang terpengaruh dan mau bergabung dengan ISIS.  Pihaknya pun bersama tokoh masyarakat dan ormas Islam akan terus melakukan sosialisasi tentang ancaman dan bahaya kelompok radikal ISIS.

Pengurus masjid di Balikpapan menyebutkan, dokumen dan selebaran maupun bendera ISIS sudah beredar di Balkpapan sejak pertengahan Juli lalu. Serlebaran itu sengaja diedarkan di masjid-masjid, pesantren maupun tokoh-tokoh agama Islam untuk mempengaruhi mereka.

Sumber Portal Kalbar

Peringatan Maulid Nabi dan Haul di Ponpes Nailun Najah Assalafiyyah Jepara

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Hadirilah kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Pendiri Pondok Pesantren Nailun Najah As-Salafiyyah. Antara lain :

1. Imam Abil Hasan Asy Syadzili
2. Maulana Jalaluddin Arrumi
3. Syeikh Sulaiman Al Jazuli
4, Syeikh Uwais Al Qorni
5. Kiyai Muhammad Suhaimi Bin Masyhudi
6. Sayyid Abdus Shomad Bin Umar Al Athos
7. Syarifah Lathifah Binti Ibrohim Khon
8. KH Abdul Hamid Pasuruan
9. Sayyid Abdurrohman Ba'sayban
10. Sulthan Mahmud ( Sunan Jejeruk Lasem )
11. KH. Fathurrohman Lasem
12. Nyai Hj Asiyah Lasem
13. dan Para sesepuh keluarga Besar PP Nailun Najah Assalafiyah

Lokasi di Pondok Pesantren Nailun Najah Assalafiyyah, selatan makam Yek Sodiq Alaydrus - Ikuti Papan Nama). Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara.

Insyaallah ada pembagian Air Zamzam, yang sudah dibacakan al-Qur'an/ Khatmil Qur'an dan shalawat. Persediaan terbatas.

Halal Bihalal Tradisi Khas Nusantara

$
0
0
Muslimedianews.com, Jepara ~ Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, H Anis Malik Thoha berkesempatan hadir dalam Halal Bihalal yang diselenggarakan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara yang berlangsung di Gedung Haji MWCNU Tahunan, Kompleks Unisnu Jepara, awal pekan kemarin.

Dalam kesempatan tersebut Anis menjelaskan mengenai tradisi halal bihalal di Indonesia, lantaran ada sebagian pihak yang mengkritisi tradisi yang telah mengakar tersebut sebagai bid’ah.

Menurutnya tidak semua hal dihukumi 'sesat'. Demikian halnya tradisi halal bihalal atau saling maaf-memaafkan. Tradisi tersebut memang hanya ditemukan di Indonesia.

Tradisi halal bihalal menurut Katib Syuriyah NU Cabang Istimewa Malaysia sudah ada sejak zaman pangeran Mangku Negara I sekitar abad ke-18. Pangeran Samber Nyowo memperkenalkan tradisi baru tersebut dengan bersalam-salaman setelah shalat Id yang dilaksanakan di Keraton bersama seluruh abdi dalem.

Oleh ulama tradisi tersebut kemudian dihidupkan sebagai halal bihalal. Sebagai momentum saling memaafkan. Halal bihalal sebagai tradisi nasional masih dilestarikan hingga sekarang. (Syaiful Mustaqim/Anam)

Sumber NU.or.id

Bukti Fisik ISIS Berpaham Wahhabi

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Berikut ini ada scand cover buku AT-TAUHID, karya pendiri Wahabi, Muhammad bin Abdul Wahhab an-Najdi, yang disebarkan oleh ISIS di Aleppo, Suriah. 
 
Dalam kurung berwarna merah, tertulis AD-DAULAH AL-ISLAMIYYAH FIL AL-'IRAQ WAS-SYAM (ISIS), Wilayah Halab (Aleppo), daerah al-Bab. 
 
Jadi orang-orang yang mengatakan bahwa ISIS memang Wahabi, memiliki bukti yang akurat. Disamping itu, kebengisan dan keganasan ISIS sama dengan wahabi pada awal berdirinya, oleh Muhammad bin Abdil Wahhab an-Najdi.

Oleh : Ustadz Muhammad Idrus Ramli

Kesesatan Konsep Tauhid Wahhabi

$
0
0
Muslimedianews.com ~ WAHABI: “Mengapa Anda menilai kami kaum Wahabi termasuk aliran sesat, dan bukan Ahlussunnah Wal-Jama’ah. Padahal rujukan kami sama-sama Kutubus-Sittah (Kitab Standar Hadits yang enam).?”

SUNNI: “Sebenarnya kami hanya merespon Anda saja. Justru Anda yang selalu menyesatkan kelompok lain, padahal ajaran Anda sebenarnya yang sesat.”

WAHABI: “Di mana letak kesesatan ajaran kami kaum Wahabi?”

SUNNI: “Kesesatan ajaran Wahabi menurut kami banyak sekali. Antara lain berangkat dari konsep tauhid yang sesat, yaitu pembagian tauhid menjadi tiga.”

WAHABI: “Kok bisa Anda menilai pembagian tauhid menjagi tiga termasuk konsep yang sesat. Apa dasar Anda?”

SUNNI:“Begini letak kesesatannya. Pembagian Tauhid menjadi tiga, yaitu Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah dan Tauhid al-Asma' wa al-Shifat, belum pernah dikatakan oleh seorangpun sebelum Ibn Taimiyah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga tidak pernah berkata kepada seseorang yang masuk Islam, bahwa di sana ada dua macam Tauhid dan kamu tidak akan menjadi Muslim sebelum bertauhid dengan Tauhid Uluhiyyah. Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam juga tidak pernah mengisyaratkan hal tersebut meskipun hanya dengan satu kalimat. Bahkan tak seorangpun dari kalangan ulama salaf atau para imam yang menjadi panutan yang mengisyaratkan terhadap pembagian Tauhid tersebut. Hingga akhirnya datang Ibn Taimiyah pada abad ketujud Hijriah yang menetapkan konsep pembagian Tauhid menjadi tiga.”

WAHABI: “Anda mengerti maksud tauhid dibagi tiga?”

SUNNI: “Kenapa tidak mengerti?
Menurut Ibn Taimiyah Tauhid itu terbagi menjadi tiga:

Pertama, Tauhid Rububiyyah, yaitu pengakuan bahwa yang menciptakan, memiliki dan mengatur langit dan bumi serta seisinya adalah Allah saja. Menurut Ibn Taimiyah, Tauhid Rububiyyah ini telah diyakini oleh semua orang, baik orang-orang Musyrik maupun orang-orang Mukmin.

Kedua, Tauhid Uluhiyyah, yaitu pelaksanaan ibadah yang hanya ditujukan kepada Allah. Ibn Taimiyah berkata, "Ilah (Tuhan) yang haqq adalah yang berhak untuk disembah. Sedangkan Tauhid adalah beribadah kepada Allah semata tanpa mempersekutukan-Nya".

Ketiga, Tauhid al-Asma' wa al-Shifat, yaitu menetapkan hakikat nama-nama dan sifat-sifat Allah sesuai dengan arti literal (zhahir)nya yang telah dikenal di kalangan manusia.

Pandangan Ibn Taimiyah yang membagi Tauhid menjadi tiga tersebut kemudian diikuti oleh Muhammad bin Abdul Wahhab, perintis ajaran Wahhabi. Dalam pembagian tersebut, Ibn Taimiyah membatasi makna rabb atau rububiyyah terhadap sifat Tuhan sebagai pencipta, pemilik dan pengatur langit, bumi dan seisinya. Sedangkan makna ilah atau uluhiyyah dibatasi pada sifat Tuhan sebagai yang berhak untuk disembah dan menjadi tujuan dalam beribadah.

Tentu saja, pembagian Tauhid menjadi tiga tadi serta pembatasan makna-maknanya tidak rasional dan bertentangan dengan dalil-dalil al-Qur'an, hadits dan pendapat seluruh ulama Ahlussunnah Wal-Jama'ah.”

WAHABI: “Maaf, dari mana Anda berkesimpulan, bahwa pembagian dan pembatasan makna tauhid versi kami kaum Wahabi bertentangan dengan al-Qur’an, hadits dan aqwal ulama?”

SUNNI: “Ayat-ayat al-Qur'an, hadits-hadits dan pernyataan para ulama Ahlussunnah Wal-Jama'ah, tidak ada yang membedakan antara makna Rabb (rububiyah) dan makna Ilah (uluhiyah). Bahkan dalil-dalil al-Qur'an dan hadits mengisyaratkan adanya keterkaitan yang sangat erat antara Tauhid Rububiyyah dengan Tauhid Rububiyyah. Apabla seseorang telah bertauhid rububiyyah, berarti bertauhid secara uluhiyyah. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَلاَ يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلاَئِكَةَ وَالنَّبِيِّيْنَ أَرْبَابًا
Dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai arbab (tuhan-tuhan). (QS. Ali-Imran : 80).

Ayat di atas menegaskan bahwa orang-orang Musyrik mengakui adanya Arbab (tuhan-tuhan rububiyyah) selain Allah seperti Malaikat dan para nabi. Dengan demikian, berarti orang-orang Musyrik tersebut tidak mengakui Tauhid Rububiyyah, dan mematahkan konsep Ibn Taimiyah dan Wahhabi, yang mengatakan bahwa orang-orang Musyrik mengakui Tauhid Rububiyyah. Seandainya orang-orang Musyrik itu bertauhid secara rububiyyah seperti keyakinan kaum Wahabi, tentu redaksi ayat di atas berbunyi:

وَلاَ يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلاَئِكَةَ وَالنَّبِيِّيْنَ آَلِهَةً

Dengan mengganti kalimat arbaban dengan aalihatan.”

WAHABI: “Tapi kan baru satu ayat yang bertentangan dengan tauhid kami kaum Wahabi.”

SUNNI: “Loh, kok ada tapinya. Kalau sesat ya sesat, walaupun bertentangan dengan satu ayat. Dengan ayat lain juga bertentangan. Konsep Ibn Taimiyah yang mengatakan bahwa orang-orang kafir sebenarnya mengakui Tauhid Rububiyyah, akan semakin fatal apabila kita memperhatikan pengakuan orang-orang kafir sendiri kelak di hari kiamat seperti yang dijelaskan dalam al-Qur'an al-Karim:

تَاللهِ إِنْ كُنَّا لَفِي ضَلاَلٍ مُبِينٍ (97) إِذْ نُسَوِّيكُمْ بِرَبِّ الْعَالَمِينَ (98)
Demi Allah: sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, karena kita mempersamakan kamu dengan Tuhan (Rabb) semesta alam. (QS. al-Syu'ara' : 97-98).”

Coba Anda perhatikan. Ayat tersebut menceritakan tentang penyesalan orang-orang kafir di akhirat dan pengakuan mereka yang tidak mengakui Tauhid Rububiyyah, dengan menjadikan berhala-berhala sebagai arbab (tuhan-tuhan rububiyyah). Padahal kata Wahabi, orang-orang Musyrik bertauhid rububiyyah, tetapi kufur terhadap uluhiyyah. Nah, alangkah sesatnya tauhid Wahabi, bertentengan dengan al-Qur’an. Murni pendapat Ibnu Taimiya yang tidak berdasar, dan ditaklid oleh Wahabi.”

WAHABI: “Maaf, kan baru dua ayat. Mungkin ada ayat lain, agar kami lebih mantap bahwa tauhid Wahabi memang sesat.”

SUNNI:“Pendapat Ibn Taimiyah yang mengkhususkan kata Uluhiyyah terhadap makna ibadah bertentangan pula dengan ayat berikut ini:

يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَأَرْبَابٌ مُتَفَرِّقُونَ خَيْرٌ أَمِ اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ، مَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِهِ إِلاَّ أَسْمَاءً سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ
Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. (QS. Yusuf : 39-40).

Anda perhatikan, Ayat di atas menjelaskan, bagaimana kedua penghuni penjara itu tidak mengakui Tauhid Rububiyyah dan menyembah tuhan-tuhan (arbab) selain Allah. Padahal kata Ibnu Taimiyah dan Wahabi, orang-orang Musyrik pasti beriman dengan tauhid rububiyyah.

Disamping itu, ayat berikutnya menghubungkan ibadah dengan Rububiyyah, bukan Uluhiyyah, sehingga menyimpulkan bahwa konotasi makna Rububiyyah itu pada dasarnya sama dengan Uluhiyyah. Orang yang bertauhid rububiyyah pasti bertauhid uluhiyyah. Jadi konsep tauhid Anda bertentangan dengan ayat di atas.”

WAHABI: “Mungkin tauhid kami hanya bertentangan dengan al-Qur’an. Tapi sejalan dengan hadits. Jangan Anda jangan terburu-buru menyesatkan.”

SUNNI:“Anda ini lucu. Kalau konsep tauhid Anda bertentangan dengan al-Qur’an, sudah pasti bertentangan dengan hadits. Konsep pembagian Tauhid menjadi tiga kalian akan batal pula, apabila kita mengkaitkannya dengan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Misalnya dengan hadits shahih berikut ini:

عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ عَنْ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ( يُثَبِّتُ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ) قَالَ نَزَلَتْ فِي عَذَابِ الْقَبْرِ فَيُقَالُ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ رَبِّيَ اللهُ وَنَبِيِّي مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم. (رواه مسلم 5117).
Dari al-Barra' bin Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Allah berfirman, "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu", (QS. Ibrahim : 27). Nabi J bersabda, "Ayat ini turun mengenai azab kubur. Orang yang dikubur itu ditanya, "Siapa Rabb (Tuhan)mu?" Lalu dia menjawab, "Allah Rabbku, dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam Nabiku." (HR. Muslim, 5117).

Coba Anda perhatikan. Hadits di atas memberikan pengertian, bahwa Malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya kepada si mayit tentang Rabb (Tuhan Rububiyyah), bukan Ilah (Tuhan Uluhiyyah, karena kedua Malaikat tersebut tidak membedakan antara Rabb dengan Ilah atau antara Tauhid Uluhiyyah dengan Tauhid Rububiyyah. Seandainya pandangan Ibn Taimiyah dan Wahabi yang membedakan antara Tauhid Rububiyyah dan Tauhid Uluhiyyah itu benar, tentunya kedua Malaikat itu akan bertanya kepada si mayit dengan, "Man Ilahuka (Siapa Tuhan Uluhiyyah-mu)?", bukan "Man Rabbuka (Siapa Tuhan Rububiyyah-mu)?" Atau mungkin keduanya akan menanyakan semua, "Man Rabbuka wa man Ilahuka? Ternyata pertanyaan tersebut tidak terjadi. Jelas ini membuktikan kesesatan Tauhid ala Wahabi."

WAHABI: “Maaf, seandainya kami hanya salah melakukan pembagian Tauhid di atas, apakah kami Anda vonis sebagai aliran sesat? Apa alasannya?”

SUNNI:“Nah, ini rahasianya. Anda harus tahu, apa sebenarnya makna yang tersembunyi (hidden meaning) dibalik pembagian Tauhid menjadi tiga tersebut? Apabila diteliti dengan seksama, dibalik pembagian tersebut, maka ada dua tujuan yang menjadi sasaran tembak Ibnu Taimiyah dan Wahabi:

Pertama, Ibn Taimiyah berpendapat bahwa praktek-pratek seperti tawassul, tabarruk, ziarah kubur dan lain-lain yang menjadi tradisi dan dianjurkan sejak zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah termasuk bentuk kesyirikan dan kekufuran. Nah, untuk menjustifikasi pendapat ini, Ibn Taimiyah menggagas pembagian Tauhid menjadi tiga, antara lain Tauhid Rububiyyah dan Tauhid Uluhiyyah. Dari sini, Ibn Taimiyah mengatakan bahwa sebenarnya keimanan seseorang itu tidak cukup hanya dengan mengakui Tauhid Rububiyyah, yaitu pengakuan bahwa yang menciptakan, memiliki dan mengatur langit dan bumi serta seisinya adalah Allah semata, karena Tauhid Rububiyyah atau pengakuan semacam ini juga dilakukan oleh orang-orang Musyrik, hanya saja mereka tidak mengakui Tauhid Rububiyyah, yaitu pelaksanaan ibadah yang hanya ditujukan kepada Allah. Oleh karena itu, keimanan seseorang akan sah apabila disertai Tauhid Rububiyyah, yaitu pelaksanaan ibadah yang hanya ditujukan kepada Allah.

Kemudian setelah melalui pembagian Tauhid tersebut, untuk mensukseskan pandangan bahwa praktek-praktek seperti tawassul, istighatsah, tabarruk, ziarah kubur dan lain-lain adalah syirik dan kufur, Ibn Taimiyah membuat kesalahan lagi, yaitu mendefinisikan ibadah dalam konteks yang sangat luas, sehingga praktek-praktek seperti tawassul, istighatsah, tabarruk, ziarah kubur dan lain-lain dia kategorikan juga sebagai ibadah secara syar'i. Padahal itu semua bukan ibadah. Tapi bagian dari ghuluw yang dilakukan oleh Ibnu Taimiyah dan Wahabi. Dari sini Ibn Taimiyah kemudian mengatakan, bahwa orang-orang yang melakukan istighatsah, tawassul dan tabarruk dengan para wali dan nabi itu telah beribadah kepada selain Allah dan melanggar Tauhid Uluhiyyah, sehingga dia divonis syirik.

Tentu saja paradigma Ibn Taimiyah tersebut merupakan kesalahan di atas kesalahan. Pertama, dia mengklasifikasi Tauhid menjadi tiga tanpa ada dasar dari dalil-dalil agama. Dan kedua, dia mendefinisikan ibadah dalam skala yang sangat luas sehingga berakibat fatal, yaitu menilai syirik dan kufur praktek-praktek yang telah diajarkan oleh Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM dan para sahabatnya. Dan secara tidak langsung, pembagian Tauhid menjadi tiga tersebut berpotensi mengkafirkan seluruh umat Islam sejak masa sahabat. Akibatnya yang terjadi sekarang ini, berangkat dari Tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah, ISIS, membantai umat Islam di Iraq dan Suriah.” 


Oleh : Ustadz Muhammad Idrus Ramli
Bersambung ….

Kamus Istilah Dalam Hadis

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Kamus Istilah Hadis ini dihadirkan untuk mengisi ruang kosong yang saat ini tampaknya masih ditinggalkan oleh kebanyakan Umat Islam. Bahwa ketika membaca, mempelajari atau menyampaikan hadis, kebanyakan mereka tidak memahami akam kode-kode khusus dan istilah kunci yang tak terpisahkan dari hadis itu sendiri.

Tanpa pemahaman akan kode-kode khusus itu, pemahaman terhadap hadis tidak akan pernah menyeluruh, sebab memang untuk memahami hadis diperlukan rangkaian ilmu-ilmu yang saling berkesinambungan, mulai dari ilmu riwayah hingga dirayah; pemahaman akan illah hadis, musyilat, asbabub-wurud, kode-kode al-jarh wat-ta'dil, dan sebagainya.

Kamus Istilah Hadis ini diharapkan bisa menjadi tangga awal untuk melangkah pada pemahaman hadis dan ilmu hadis secara konprehensif.

Judul Buku : Kamus Istilah Hadis
Cover : Hard Cover
Jenis Kertas : HVS 70 Gram
Penulis : M. Mashuri Mochtar
Tebal : 364 Halaman
Ukuran : 14 x 21 cm
Harga : Rp. 75.000,
Penerbit : Pustaka Sidogiri
Order : SMS 082225486522
Pin BB : 2B5EB085


https://www.facebook.com/310463789004850/photos/a.783925361658688.1073741825.310463789004850/797810890270135/?type=1

ISIS Bunuh 500 Orang Etnis Yazidi

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah membunuh 500 orang etnis minoritas Yazidi di bagian utara Irak. Hal ini disampaikan oleh menteri HAM Irak kepada Reuters pada Minggu, 10 Agustus 2014.

Menteri HAM Irak Mohammed Shia al-Sudani mengatakan bahwa militan ISIS bahkan mengubur hidup-hidup beberapa korbannya, termasuk wanita dan anak-anak. Sekitar 300 wanita dilaporkan diculik.

"Kami punya bukti-bukti yang datang dari orang Yazidi yang lari dari gunung Sinjar dan beberapa yang berhasil lolos dari maut dan juga foto-foto yang menunjukkan bahwa ISIS telah mengeksekusi 500 orang Yazidi setelah menguasai Sinjar," kata Sudani.

Menurut Sudani, kelompok ISIS memaksa Yazidi untuk pindah dari agama yang menurut mereka "menyembah setan." Kelompok berbahasa Kurdi ini menganut agama zaman Mesopotamia yang terkait dengan Zoroaster.

Nasib warga Yazidi ini salah satunya yang menggerakkan Amerika Serikat melakukan serangan udara terhadap ISIS pekan lalu. Selain itu, AS juga memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga yang tersingkir ke gunung tanpa makanan dan minuman itu.

Presiden AS Barack Obama tidak memberikan tenggat waktu sampai kapan serangan itu dilakukan. Tapi Obama mengatakan bahwa agresi ini akan menjadi misi jangka panjang. Kendati demikian, Obama menegaskan tetap tidak akan menurunkan pasukan darat ke Irak. (umi)

Sumber VivaNews

Polda Metro Jaya Mulai Sidik Jakarta Post yang Menghina Islam

$
0
0
Muslimedianews.com, Jakarta~ Polda Metro Jaya mulai menyidik kasus karikatur yang menghina agama Islam yang dimuat harian The Jakarta Post (JP) edsi 3 Juli 2014. Hari ini penyidik memanggil Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Koprs Muballigh Jakarta (KMJ) Edy Mulyadi sebagai saksi pelapor.

“Baru saja saya memenuhi panggilan dari Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum. Ada 12 pertanyaan yang diajukan penyidik. Sebagian di antaranya terkait substansi pemuatan kartun di Jakarta Post yang menghina agama Islam. Saya merasa tadi penyidik bersikap profesional dan proporsional  dalam melakukan tugasnya,” ujar Edy Mulyadi kepada wartawan, usai pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (7/8/2014).

Menurut dia, pertanyaan penyidik ditekankan pada aspek penghinaan dan penistaan yang ada pada karikatur yang dimuat JP tersebut. Misalnya, tentang tulisan huruf arab “laa ilaaha illallah” pada bagian atas gambar tengkorak khas bajak laut. Juga tulisan huruf arab “Allah, Rasul, Muhammad” di bagian dalam kepala tengkorak.

“Saya juga sampaikan, bahwa pemuatan kartun itu mengonfirmasi kebenaran firman Allah dalam QS Ali Imran ayat 118 dan al Baqoroh ayat 120, yaitu tentang sikap kebencian dan permusuhan kaum kafir terhadap Islam dan ummatnya,” ungkap Edy yang siang itu didampingi Wakil Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah KMJ, M Sabil Raun.

Seperti diketahui, The Jakarta Post telah memuat kartun yang mencantumkan kalimat tauhid laa ilaaha illallah (tidak ada tuhan selain Allah) pas di atas tengkorak khas bajak laut. Kartun ini mengesankan seolah-olah Islam adalah agama bengis yang senang menumpahkan darah sebagaimana karakteristik bajak laut.

Penghinaan tersebut semakin keji lagi, karena pada bagian dalam tengkorak itu ditulis kalimat, Allah, Rasul, Muhammad. Rangkaian tiga kata dengan susunan dari atas ke bawah merupakan bentuk yang terdapat cincin Nabi Muhammad SAW, yang sekaligus berfungsi sebagai stempel. Sebagai Nabi dan juga kepala negara, Rasulullah SAW sering mengirimkan surat kepada para kaisar, raja-raja, dan para kepala suku untuk berdakwah. Di akhir surat yang dikirimkan tersebut, kemudian dibubuhi stempel kenabian tersebut.

Kartun itu dimuat di halaman opini. Sebagaimana halnya editorial atau tajuk rencana, kartun di halaman opini adalah mewakili sikap resmi redaksi. Ini artinya, redaksi JP dengan sangat arogan menyatakan permusuhan dan penghinaan terhadap Islam yang dianut sebagai agama mayoritas penduduk negeri Indonesia.

“Saat saya temui di kantornya beberapa waktu lalu, Pemred JP memang sudah minta maaf. Tapi, penghinaan terhadap Islam tidak cukup diselesaikan dengan maaf. Harus ada proses hukum yang adil serta ada sanksi hukum yang tegas dan keras. Dengan begitu, ke depan menjadi pelajaran bagi siapa saja, untuk bersikap saling menghormati dan menghargai sesama ummat beragama,” papar Edy.

Pada 15 Juli 2014, KMJ mengadukan JP ke Mabes Polri, dengan tuduhan telah melanggar pasal 156a KUHP. Di situ disebutkan,  “Dipidana dengan pidana penjara selama-lumanya lima tahun barang siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan: a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia.”  (*)


Kontributor : Edy Mulyadi
Redaktur : Ibnu Manshur

Ikatan Pemuda dan Santri Nisam Aceh Utara Sukseskan 4 Kegiatan

$
0
0
Muslimedianews.com, Aceh Utara~ Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ikatan Pemuda dan Santri (IKAPAS) Kecamatan Nisam Aceh Utara padati sejumlah kegiatan, khususnya momen liburan santri yakni bulan Ramadhan sampai Syawal.

Adapun kegiatan tahun ini 1435 H yang telah berhasil dilaksanakan adalah, kunjungan Safari Ramadhan ke setiap Mesjid dan Meunasah di kecamatan Nisam. Tgk. M. Yusuf Adam selaku ketua Bagian Safari Ramadhan mengatakan kegiatan Safari Ramadhan hampir ke setiap Mesjid dan Meunasah, hanya beberapa tempat saja yang tertinggal karena alasan teknis dilapangan.

Begitu juga dengan Taman Pendidikan Quran (TPQ), kegiatan yang bertajuk “Anak-anak magang bersama Santri IKAPAS belajar wawasan Islam Ilmu Fardhu ‘Ain” dilaksanakan setiap hari kecuali hari Jum’at. Bertempat di Dayah Nurul Mubin Al-Aziziyah Gp. Mns. Cut Kecamatan Nisam, mulai 1 s.d 28  Ramadhan.
Jumlah anak-anak yang mendaftar mencapai 70 orang lebih, mereka berasal dari beberapa gampong dikawasan kemasjidan Tingkeum. Setelah belajar hampir sebulan, pada hari terakhir diadakan ujian evaluasi. Pengumuman hasil ujian sekaligus pembagian hadiah dilakukan pada acara Zikir Akbar yang dilaksanakan di Dayah Abu Hasballah Keutapang Nisam. Kegiatan ini diketuai oleh Tgk. Najmi Adami, santri dayah Raudhatul Muarif cot trueng dibantu oleh sekretaris Tgk. Sahimi Nabhani dan dibantu oleh beberapa guru pengajar lainnya.

Selanjutnya bedah kitab Fathul Mu’in bersama Tgk. H. Nurdin (Ayah Ji) Keutapang yang dilaksanakan di Dayah Darut Thalibin Keutapang. Kegiatan ini diikuti oleh keluarga besar IKAPAS dan sejumlah masyarakat sekitar dan dilaksanakan setiapa hari Jum’at. Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar dan terimkasih juga buat STAIN yang telah banyak membantu dan bekerja dsama dengan IKAPAS dalam menyukseskan acara ini. Demikian ketua Bedah Kitab Kuning Tgk. Abdul Munir Budiman.

Acara puncak dan penutupan sagala kegiatan dibulan Ramadhan adalah Zikir Akbar dan do’a bersama untuk Palestina. Acara yang bertajuk Satu Juta Umat Islam bershalawat, dan berdo’a untuk palestina ini dilaksanakan oleh Ikatan Pemuda dan Santri (IKAPAS) Kecamatan Nisam bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe.

Acara dilaksanakan di Dayah Darut Thalibin Keutapang Nisam, pada  8 Syawal/3 Agustus.

Zikir dan Shalawat Akbar yang dihadiri oleh puluhan Ulama besar Aceh dan ribuan masyarakat Aceh Utara dan Lhokseumawe dipandu oleh Majelis Zikir dan Shalawat Zikra al-Hasani dari LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga, dan Tausiah disampaikan  oleh Tgk. Muhammad Yusuf A. Wahab dari Jeunieb.

Akhirnya kami selaku pengurus IKAPAS dan segenap panitia Sujud Syukur Kepada Allah Salawat kepada Baginda Nabi, Para Keluarga dan Para Sahabat. Keikraman Kepada Para Ulama, Para Guru-Guru Kami dan Kakanda Sekalian.

Atas kesuksesan 4 kegiatan diatas, yaitu safari Ramadhan, pelaksanaan TPQ, Bedah Kitab Kuning dan Zikir Akbar, kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Dewan Pembina IKAPAS Nisam, Dewan Pakar IKAPAS Nisam, Anggota Ikapas Nisam, Panitia yang telah bekerja keras, pimpinan dan seluruh Jajaran STAIN Malikussaleh Lhokseumawe, keluarga besar Dayah Darut Thalibin Mesda Keutapang, Imuem Syik Mesjid Darussa'dah Keutapang, Para Teungku Imuem Gampong Se-Kesjidan Keutapang, Para Geuchik Gampong Se-Kemesjidan Keutapang, Kakanda/Pamanda, dan Ayahanda Kami dari Gampong Meunasah Cut dan Meunasah Rayeuk, Imuem Mukim SeKecamatan Nisam, Camat Nisam dan Jajarannya, seluruh para Donatur dan Seluruh Masyarakat Nisam. Kami mohon maaf atas segala kekurangan serta terbuka pintu masukan dan saran untuk penyempurnaan di masa yang akan datang. Ujar Panitia (Hamba Allah yang Dha'if).

Ikpz/red. Ibnu L' Rabassa

Dayah Jamiah Al-Aziziyah Semakin Diminati

$
0
0
Muslimedianews.com, Bireuen~ Lebih dari tiga ratus santri baru Dayah Jamiah Al-Aziziyah mulai memasuki asrama pada hari ini, Sabtu 9 Agustus 2014. Di samping mengaji, santri baru ini juga akan mendapatkan pendidikan umum di SMP dan SMK Jamiah Al-Aziziyah. Diharapkan, lembaga pendidikan Islam ini nantinya akan menjadi Universitas Islam Al-Aziziyah dengan perpaduan pendidikan umum dan agama.

Dayah yang masih berusia dua tahun ini telah mengalami perkembangan yang begitu pesat di mana jumlah santri sekarang telah mencapai enam ratus orang lebih. Apalagi, para santri akan ditempa kemampuannya oleh guru berkompeten yang umumnya alumni MUDI Mesra yang telah menyelesaikan S2 dan S3 di dalam dan luar negeri. Dayah Jamiah juga menerapkan kewajiban berbahasa Arab dan Bahasa Inggris bagi santri yang diasuh oleh para mudabbir.

Dalam bidang ekstra kurikuler, dayah Jamiah Al-Aziziyah juga mengajarkan santri untuk menguasai dunia seni, zikir maulid, dalael, hingga ilmu bela diri. Setiap malam jumat santri diajarkan dalael, pidato dan kegiatan seni lainnya. Adapun kegiatan bela diri kempo dijadwalkan setiap sore jumat dan minggu. Tentu saja kegiatan ini diatur sedemikian rupa agar tidak terganggu konsentrasi santri dalam mendalami kitab kuning sebagai pelajaran inti di lembaga pendidikan Islam ini.

Dayah Jamiah Al-Aziziyah semakin memikat karena lokasinya berada di puncak bukit lokasi wisata Batee Iliek, tepatnya di komplek makam Tgk. Chik Kuta Gle. Suasana yang teduh dan pemandangan yang indah membuat para santri lebih betah dan dapat berkonsentrasi di dalam belajar dan menghafal pelajaran.

Abu MUDI selaku pendiri Dayah ini mengamanahkan kepada Dr. Tgk. Muntasir A. Kadir, MA, menantu beliau untuk mengelola dayah ini sebaik mungkin agar suatu saat nantinya menjadi pusat peradaban Islam yang memberi dampak positif bagi masyarakat. Bahkan, Abu MUDI telah membebaskan tanah di lokasi ini seluas 16 hektar sebagai cikal bakal lahirnya Universitas Al-Aziziyah yang mempelajari semua disiplin ilmu. Namun inisiatif Ulama Kharismatik Aceh ini belum mendapat reaksi yang berarti dari Pemerintah sehingga alokasi dana pembangunan kampus ini sampai saat ini belum direalisasikan.


Kontributor: Ikapas Nisam
Redaktur : Ibnu L' Rabassa

Ansor Jatibarang Gelar Pelantikan dan Halal bi Halal

$
0
0
Muslimedianews.com, Brebes ~ Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda / PAC GP ASOR Kecamatan Jatibarang  telah menyelenggarakan Pelantikan Pengurus dan Halal Bi Halal  yang berlangsung pada Malam Ahad 09 Agustus 2014 mengambil lokasi di Halaman Masjid AL AZHAR  Janegara Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Acara tersebut dihadiri oleh PC GP Ansor Kabupaten Brebes, MWC NU Kecamatan Jatibarang, PAC Muslimat NU, PAC Fatayat NU, PAC IPNU, PAC IPPNU.

Seperti acara-acara GP ANSOR  pada umumnya, acara ini juga diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an dan Sholawat Nabi yang alunkan oleh Ustadz Musthofa Ismail, S.Pd.I, di lanjut Menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang di pandu Sahabati Fatayat NU Jatibarang, serta menyanyikan Mars GP ANSOR. Selanjutnya, Pembacaan Surat Keputusan oleh MC Ustadz Hadi Mulyanto,S.Pd.I. SK No : 804/PW/SK-01/IV/2014 Tentang Susunan Pengurus PAC GP ANSOR Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes Masa Khidmat 2014-2017. Tertanggal 29 April 2014 M / 22 Jumadil Akhir 1435 H. Stempel dan ditandatangani oleh PW GP ANSOR Jawa Tengah Ketua Drs.Jabir Alfaruqi Sekretaris Muchamad Pudji Wibowo, S.Ag.  kemudian, pelantikan dan pembacaan baiat / sumpah jabatan pengurus-pengurus yang dipimpin oleh M.Ikhwan HMS.

Acara berlanjut dengan kata sambutan dari Ketua Pimpinan Anak  Cabang Gerakan Pemuda ANSOR Jatibarang, Tokoh Masyarakat, dan Ketua MWC NU Jatibarang serta Mauidhotul Khasanah dan Do’a.

Ketua  PAC GP ANSOR Jatibarang Ustadz Jazuli Purnomo dalam sambutannya mengatakan ”  Bahwa pemuda hari ini adalah pemimpin di masa dengan, dilantiknya sahabat-sahabat pengurus baru, artinya sahabat-sahabat pengurus harus rela meluangkan sedikit waktu untuk kegiatan-kegiatan demi berjalannya roda organisasi ini dengan baik. Akhirnya sahabat-sahabat pelanjut tongkat estafet perjuangan PAC GP ANSOR Jatibarang periode 2014-2017 resmi dilantik. Meski agak molor dari waktu yang sudah ditetapkan, namun pelantikan tetap berjalan dengan khidmat dan lancar, dan dihadiri oleh beberapa pengurus PC Ansor Brebes serta sahabat-sahabat kader dari ranting lainnya. Tak lupa pula ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi demi terselenggaranya acara ini.” Urai Panjang Ustadz Jazuli

Sementara itu dalam sambutannya sebagai Tokoh Masyarakat H.Jenuri  berpesan agar para pengurus baru mampu merengkarnasi diri dalam membangun Ansor,” Urai H.Jen Mantan Aktivis Ansor era dulu.

Adapun sambutan selanjutnya dari Ketua MWC NU Jatibarang oleh Drs.H.Muhidin, menyampaikan “ Setelah pelantikan segera mungkin untuk bikin program bagaimana agar Ansor bisa melaksanakan pengajian setiap bulan seperti di NU dengan Lailatul Ijtimanya, Selamat dan Sukses buat pengurus baru semoga bisa mengemban amanat.” Tandasnya

Untuk kemudian acara terakhir Mauidhotul Khasanah dan Do’a oleh Kyai Edy Kusnandi, S.Ag.,M.Ag. dalam ceramahnya menyampaikan “ Bahwa kita harus hati-hati terhadap perkembangan sekarang sebab menurut informasi sekarang sudah ada aliran yang sudah melenceng jauh dengan ajaran islam yaitu aliran krenteg dimana orang tidak susah sholat cukup dengan krenteg saja, apa lagi terakhir adanya ISIS kita jelas dan terang-terangan menolak keras gerakan ISIS karena ISIS itu adalah Ikatan Setan,Iblis Sesat. Tegas Kyai Edy dengan lantangnya

Kontributor Hadi Mulyanto

Mengubah Nasib Hidup dengan Jurus 4 ON

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Move on artinya bergerak. Berpindah dari sebuah situasi ke situasi lain. Perpindahan ke arah lebih tinggi yang lebih berkelas alias lebih baik dari sebelumnya. Jika saat ini kita tengah mengalami kegalauan atas beragam problema hidup yang datang menerpa, itu tandanya kita harus segera move on. Bahkan, bagi Anda yang merasa hidupnya baik-baik saja pun, move on tetap diperlukan. Sebab, dunia ini terus berubah. Bahkan, tubuh kita pun mengalami perubahan-perubahan tanpa kita mampu menghentikannya.

Hidup itu ibarat mengayuh sepeda. Agar tetap seimbang, kita harus move on, demikian kata Albert Einstein. Jika kita memilih berhenti mengayuh, sepeda pun akan jatuh. Jika kita tidak mau berubah, dunia akan terus mengalami perubahan dan itu artinya ‘nasib’ kita akan tertinggal, bahkan kemungkinan kita akan menjadi barang rongsokan yang bernilai rendah dan akhirnya dicampakkan di tempat sampah. Dan saat usia kian menua, kita hanya menjadi beban bagi orang-orang di sekitar kita.

Salah satu ciri kehidupan adalah mengalami perubahan secara berkala. Bertumbuh dari yang awalnya kecil menjadi besar. Ibarat bayi yang tidak pernah berhenti mengalami pertumbuhan. Dari merangkak, kemudian latihan berdiri, berjalan, berlari, demikian seterusnya sampai ia tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dewasa hingga akhirnya lanjut usia. Jadi, jika dalam hidup ini kita hanya bersikap statis, tidak mau berubah, maka pada hakikatnya kita telah mati sebelum masanya (hal 10).

Perubahan itu sendiri bukan hal yang mudah, tidak selalu indah dan menyenangkan. Perubahan itu butuh perjuangan keras, step by step, telaten, sabar dan pantang menyerah. Itulah sebabnya banyak orang tidak mau melakukan perubahan (move on) karena mereka cenderung memilih kehidupan yang mudah dan serba instan. Padahal, tanpa melakukan perubahan, kehidupan yang kita jalani terasa hambar. Imbasnya, kita akan terjebak pada rutinitas itu-itu saja yang menjemukan bahkan tak jarang menyebabkan stres dan munculnya beragam penyakit.

Jamil Azzaini, dalam buku ini mengajak pembaca mengatasi beragam persoalan hidup dengan menggunakan jurus 4 cara (4 ON), yakni visi-ON, acti-ON, passi-ON, dan collaborati-ON. Dalam hidup ini, setiap orang tentu memiliki banyak keinginan. Di antara beragam keinginan itu, pasti ada keinginan terbesar yang ingin diraih, inilah visi-ON. Segera temukan visi-ON hidup kita, sebab hidup tanpa visi ibarat bepergian jauh tanpa memiliki arah tujuan (hal 12).

Memiliki visi saja tentu tidak cukup. Harus ada acti-ON agar visi kita dapat terwujud. Action cerdas dalam rangka mewujudkan vision adalah action yang sesuai passi-ON. Gabungan antara vision, action, dan passion akan menghasilkan karya berkualitas dan bisa dibanggakan. Hidup menjadi lebih berenergi, dinamis, dan selalu kreatif menciptakan hal-hal baru.

Rezeki setiap orang tidak pernah tertukar. Tugas kita adalah mengusahakannya (action) dengan kerja keras, cerdas, dan ikhlas. Kerja keras yang dilakukan berulang-ulang akan melahirkan myelin (muscle memory). Myelin adalah sumber dari segala talenta yang dibentuk melalui latihan terpogram. Myelin ini tersebar merata dalam bentuk sistem saraf pada otot-otot manusia yang memberi perintah dan menyimpan informasi (hal 90-91).

Action tidak sekadar action. Tapi harus disertai passion. Melakukan sesuatu tanpa passion, ibarat robot. Hidup hanya asal hidup. Action-nya hanya karena tugas dan kewajiban, tidak ada penjiwaan dan semangat. Hasilnya bisa ditebak; tidak akan berkembang atau bahkan berantakan. Yang lebih tragis, kehidupan orang yang melakukan action tanpa passion akan terasa hampa, terjebak rutinitas, menjenuhkan, dan miskin kreativitas. Agar action dalam hidup ini selalu bergairah dan menyenangkan, segera temukan profesi yang benar-benar kita cintai, inilah yang dinamakan passion, melakukan sesuatu dengan cinta (hal 154-159).

Manusia adalah makhluk sosial. Ia tak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain. Adam sebagai manusia pertama juga merasa kesepian hidup sendiri. Ia butuh pendamping yang akan membuat hidupnya terasa lebih harmoni. Maka diciptakanlah Hawa sebagai pendamping Adam. Dalam profesi apa pun, kita juga membutuhkan orang lain untuk diajak berkolaborasi (collaborati-ON).

Pada dasarnya, kolaborasi akan menghasilkan kekuatan serta keuntungan lebih besar. Sebuah pertunjukan musik yang indah adalah hasil kolaborasi dari berbagai pemain musik yang memiliki ragam keahlian. Terkait hal ini, berkolaborasi dengan orang-orang hebat akan memperbesar peluang tertular menjadi hebat (hal 193-199).

Setelah mempraktikkan 4 ON, jangan terburu ingin meraih hasilnya. Sebab, tiap kesuksesan pasti butuh proses panjang berliku. Nikmatilah proses itu dengan sabar, tekun, pantang menyerah, terus memperbaiki diri dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya agar setiap jalan yang kita tempuh senantiasa dimudahkan dan menuai hasil sesuai harapan.

Judul Buku : ON
Penulis : Jamil Azzaini
Penerbit : Mizania
Cetakan : VIII, Februari 2014
Tebal : 280 halaman
ISBN : 978-602-9255-48-5
Peresensi : Sam Edy Yuswanto*

*Alumnus STAINU, Fakultas Tarbiyah Kebumen, Penulis lepas di berbagai media

KH. Asy’arie, Merangkul Preman dan Penjahat dalam Bingkai Seni Lokal

$
0
0
Muslimedianews.com, Tokoh ~ Wilayah Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur ketika awal tahun 1930 atau sebelum kemerdekaan, merupakan bagian dari Karesidenan Besuki. Karesidenan Besuki merupakan pusat pemerintahan di daerah Tapal Kuda dan sekitarnya, dibentuk oleh pemerintah Kolonial Belanda dalam rangka mengatur kebijakan penanaman dan penjualan barang-barang komoditi khususnya tembakau serta memperlancar arus perdagangan melalui laut.

Dalam prosesnya, wilayah-wilayah lain di sekitar Besuki, termasuk di dalamnya Bondowoso juga berkembang dan mulai memunculkan geliat-geliat ekonomi pada penduduknya. Geliat ekonomi ini perlahan merubah perilaku masyarakat agar lebih giat dalam mencari penghasilan ekonomi yang layak. Perilaku masyarakat yang berubah di kawasan Bondowoso, khususnya Kecamatan Wonosari, diikuti makin maraknya tindakan premanisme dan kejahatan yang dilakukan oleh para preman, penjahat, dan bromocorah. Bromocorah merupakan istilah lokal Orang Madura untuk menyebut para ahli bela diri dan ilmu kanuragan yang ada di masyarakat, yang kemampuannya dipakai untuk suatu tujuan tertentu.

KH. Asy’arie merupakan perintis awal atau tokoh awal penyebar Agama Islam di wilayah Wonosari, dan sekitarnya. Beliau merupakan murid Syech Kholil Bangkalan yang pada masa kolonial Belanda berkuasa, Pondok Pesantren Syech Kholil Bangkalan menjadi tempat belajar para santri yang kelak di masa mendatang menjadi ulama-ulama tangguh di bidangnya. Para santri yang pernah belajar di bawah asuhan Syech Kholil selain alm.KH. Asy’arie, ialah Hadratus Syech KH. Hasyim Asy’arie (pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama dan pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang), KH. As’ad Syamsul Arifin (pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukurejo, Situbondo), KH. M. Munawwir (pendiri Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta), KH. Romli Tamim (Jombang), KH. Karimullah (pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Curah Dami, Bondowoso), KH. Zainur Rosyid (pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Kironggo, Bondowoso), dan masih banyak lagi (Arrifa’i, 2010: 80).

Sebagai seorang tokoh agama, alm. KH. Asy’arie kemudian mencari solusi agar dakwahnya diterima sehingga bisa mengurangi tindak kejahatan yang terjadi di wilayah Wonosari dan sekitarnya. Solusi ini kemudian melahirkan suatu ide berdakwah islami dengan cara a maen kejung atau ojung. Istilah lokal ini berasal dari Bahasa Madura yang memadukan seni suara, tari-tarian, dan ketahanan fisik. Kejung atau ojung ini, sepintas mirip dengan permainan debus (kesenian tradisional orang Banten, dimana pemain debus akan menunjukkan ketahanan fisik dan kebal dari serangan benda tajam). Jika mengamati secara seksama seni kejung atau ojung tidak menggunakan benda tajam, namun memakai alat mirip pecut (pecut adalah alat seperti tali yang biasanya dipakai kusir delman untuk memacu kuda atau sapi agar bergerak lebih cepat).

Kejung atau ojung yang dilakukan oleh KH. Asy’arie merupakan penggabungan unsur lokal dengan nuansa Islam. Hal ini dikarenakan dakwah secara langsung justru berpotensi memunculkan konflik di masyarakat Wonosari dan sekitarnya, terlebih oleh para preman, penjahat, dan bromocorah. Kejung atau ojung disini lebih ditekankan pada seni suara atau nyanyian yang berisi lirik-lirik islami berbahasa Madura, dimana dengan kondisi seperti ini, lebih mudah dicerna masyarakat dan menimbulkan rasa ketertarikan dari masyarakat Wonosari dan sekitarnya. Lirik-lirik dalam Bahasa Madura ini sebenarnya adalah syair-syair dalam Bahasa Arab yang telah diterjemahkan dan dimodifikasi sesuai kondisi masyarakat pada masa itu.

Seni kejung atau ojung pada masa kini sudah mulai terlupakan oleh masyarakat, karena pergeseran gaya hidup. Hal ini menjadi tantangan kita bersama untuk ikut serta melestarikan budaya ini, atau membiarkannya hilang ditelan jaman.

Seiring berjalannya waktu, proses dakwah dengan media seni ini memunculkan kesan baik kepada masyarakat termasuk para preman, penjahat dan bromocorah di wilayah tersebut. Perlahan-lahan usaha dakwah alm. KH. Asy’arie melalui seni di wilayah Wonosari dan sekitarnya menuai hasil. Keberhasilan ini diikuti pula dengan jerih payah beliau merintis dan mendirikan Pondok Pesantren Daruth Tholabah, Wonosari, serta menjadi Pembina Pertama Jam’iyah Nahdlatul Ulama di wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Keberhasilan mendirikan pondok pesantren tersebut tidak lepas dari usaha beliau merangkul masyarakat di sekitar, termasuk preman, penjahat, dan bromocorah di kawasan itu. Usaha dan do’a dari sesama kyai tidak bisa dipungkiri perannya, salah satunya adalah beliau KH. R. Syamsul Arifin merupakan ayah dari KH. As’ad Syamsul Arifin (pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo). KH. R. Syamsul Arifin menjadi dewan penasehat atau pembina di Pondok Pesantren Daruth Tholabah dan daerah Wonosari, Bondowoso antara tahun 1910-1950 M.

Saat berdirinya Pondok Pesantren Daruth Tholabah, merupakan masa-masa yang begitu genting dimana kolonialisasi Belanda masih melanda wilayah Bondowoso dan sekitarnya, kemudian diikuti pula penjajahan Jepang. Kondisi ini membuat Pondok Pesantren Daruth Tholabah selain sebagai pusat pendalaman ilmu agama, juga difungsikan sebagai basis pertahanan dan perjuangan rakyat melawan penjajah. Selama masa perjuangan, masyarakat Wonosari dan sekitarnya termasuk di dalamnya santri Pondok Pesantren Daruth Tholabah, yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat termasuk bekas preman, penjahat dan bromocorah terlibat dalam perjuangan melawan penjajah.

Alm. KH. Asy’arie wafat tahun 1948 dimana saat itu, Indonesia baru berusia tiga tahun. Beliau dimakamkan di pemakaman keluarga yang terletak di Jalan Kelapa Sawit, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso. Makam beliau berada di sebelah barat Jalan Kelapa Sawit , berdekatan dengan pemukiman penduduk dan area persawahan. Semoga perjuangan beliau bisa kita teruskan dan tentu saja kita bisa mengambil hikmah dari perjuangan beliau di masa lalu. Al Fatehah untuk beliau dan keluarga-keluarga beliau, semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa mereka, termasuk mengampuni dosa-dosa kita semua. Amin.

Daftar Pustaka
  • Arrifa’i, Ibnu Assayuthi. 2010. Korelasi Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan & NU. Kediri: Al Haula Press.
  • www.nu.or.id/mengenang alm. kh. asy’arie merangkul preman, penjahat dan bromocorah dalam bingkai seni lokal

MENGENANG ALM. KH. ASY’ARIE
“Merangkul Preman, Penjahat dan Bromocorah dalam Bingkai Seni Lokal”

Penulis : Muhammad Fathul Farikh Fauzy (cicit dari KH. Asy’arie)
Pekerjaan : Penulis Lepas
Email : muhammad.fathul.farikh.fauzy@gmail.com
   

Diskusi Wawasan ke-NU-an Cabang Istimewa NU Turki

$
0
0
Muslimedianews.com, Turki ~ Pengurus Cabang Istimewa Nahdhatul Ulama Turki (PCI NU Turki) mengadakan acara pertemuan dan diskusi bersama staf kedutaan besar Indonesia untuk Aljazair. Hadir dalam diskusi Masrur Mujab MA. (Rais Syuriyah Aljazair) , Bukhari SA (Wakil Katib Syuriah PCI NU Aljazair) dan Zainal Jumat (20/6/2014) lalu.

Bertempat di Turk Yazarlar Birliği, Sultanahmet Istanbul, diskusi yang dimoderatori oleh Muhammad Irfani Surya ini mengambil tema meningkatkan wawasan ke-NU an kata Ullin Nuha ketua Tanfidziah PCI NU Turki. Diskusi ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dan warga Nahdiyin yang berada di Istanbul. Dimulai pukul 18.00-20.30 waktu setempat.

Dalam diskusi tersebut Masrur Mujab mengajak semua umat muslim terutama para pemuda untuk menyebarkan islam dengan keramahan. “Pemuda ibarat matahari di pagi hari yang masih cerah dan bersinar terang, Ajaran rasulullah disebarkan dengan keramahan oleh sebab itu tidak hanya manusia saja yang meminatinya namun seluruh alam pun demikian juga. Kedzaliman menyebabkan ketidakseimbangan di alam semesta. Mujahadah adalah orang yang bersungguh sungguh. Mengikuti dan menyampaikan ajaran tuhan dengan cara lemah lembut bukan dengan kekerasan” kata Masrur. Dia juga mengajak kita semua untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia dan alam semesta(rahmatan lil alamin). “Berbeda bukan berarti lawan yang perlu dilawan(mengusik atau mengusir). Dakwah itu mengajak bukan memusuhi. Tuhan tidak membedakan dari manakah kita lulus, Amerika ataupun Madinah namun yang dilihat adalah ke imanan kita” kata dia.

Wakil Katib Syuriah PCI NU Aljazair mengatakan NU ajang di bid'ahkan oleh orang-orang wahabi. Kekacauan di negara Arab disebabkan oleh wahabi. Contoh Suriah, masalah sebenarnya bukan benturan antara Sunni dan Syiah namun ada agenda politik di belakangnya”. Kata dia. “ NU memiliki konsep. Kita perlu berbahagia karena terbentuknya NU Afganistan. Bangga jadi warga NU terlebih jika dapat menggali nilai-nilai NU itu” tambahnya.

Kontributor Hari Pebrian

Senator AS John McCain Sambangi Ketua MPR

$
0
0
Muslimedianews.com, Jakarta~ Senator AS John McCain (77) berkunjung ke Gedung DPR MPR. Mantan pesaing Barack Obama di Pemilu AS 2008 itu menemui Ketua MPR Sidarto Danusubroto (78).

McCain tiba di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/8/2014) jelang pukul 10.00 WIB. Wartawan dilarang meliput pertemuan usai mengambil gambar sejenak.

Selain Sidarto, ada pula Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli dan Hajriyanto Thohari yang ikut menemui McCain.‎ Mereka mengadakan pertemuan tertutup di gedung Nusantara III Lantai 9.

Dari pihak AS, selain McCain, ada pula senator Sheldon Whitehouse, US Ambassador Robert O Blake, US Embassy Jakarta Craig Hall, National Securitu Advisor McCain bernama Christian Brose, Legislative Assistant McCain bernama Elizabeth O'Bagy, dan National Security Advisor Whitehouse bernama Lacy Dwyer.

Dalam waktu bersamaan, Wakil Ketua DPR Pramono Anung menemui anggota Kongres AS‎. Setali tiga uang, pertemuan juga digelar tertutup.

Pertemuan selesai sekitar pukul 11.00 WIB. Rombongan dari AS meninggalkan lokasi dengan pengawalan ketat.


Sumber Detik

The Indonesian Ulema Council joins Nationwide campaign against ISIL

$
0
0
Muslimedianews.com, Jakarta~ Nationwide efforts to clamp down on the movement supporting the Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL), also known as ISIS, got a much-needed boost on Thursday (7/8/2014) with the Indonesian Ulema Council (MUI) issuing a call warning Muslims to not join the rebel group.

Following a meeting with scores of Muslim groups on Thursday, MUI chairman Din Syamsuddin said that ISIL was a violent and radical movement that tarnished the image of Islam as a peaceful religion.

“We call on Islamic organizations to step up their vigilance and to guard against the group’s [ISIL] efforts to use them,” Din said in a press briefing on Thursday.

Din said, however, that the MUI did not have to issue an edict to declare ISIL as haram (unlawful under Islamic law).

“There is no need for us to declare ISIS as haram because it is obvious that ISIS stands against Islamic teachings,” Din said.

Meanwhile, Indonesian Military (TNI) Comr. Gen. Moeldoko said that the military would get tough on ISIL.

“Show us ISIS flags and we will burn them,” Moeldoko said in Pontianak, West Kalimantan.

Moeldoko said that there would be no mercy for organizations that attempted treason.

“There’s only one flag for us, red and white. There is no other,” he said.

The National Police, meanwhile, said it had intensified its investigation into individuals and groups who had been suspected of supporting the rebel group.

The East Java Police have dispatched a team to probe an invitation circulating on the BlackBerry Messenger (BBM) service that calls on all Muslims to attend a declaration of support for ISIL, scheduled for Aug. 17 at an Islamic Center in Sidoarjo, East Java.

“It could just be a rumor, but we are anticipating the event. Our intelligence has kept a close eye on the ISIS declaration plan,” East Java Police spokesperson Comr. Sr. Awi Setiyono said.

Awi added that the police had also launched an inquiry into a group named Ansharul Khilafah, which allegedly pledged its allegiance to ISIL at an event at the Jami’ Sulaiman Mosque in Malang, East Java, on July 20.

“The group’s coordinator, M. Romli, denied the accusation, saying that it was only an event for breaking the fast and praying for Palestine. So far, we have not found enough evidence to name him a suspect,” he said.

Similar ISIL declarations have reportedly occurred in other cities, including Surakarta, Central Java; Bekasi, West Java; and South Tangerang, Banten.

A group, which has named itself the Islam Sharia Activists Forum (FAKSI), recently declared its support for ISIL at an event on the campus of Syarif Hidayatullah State Islamic University (UIN) in Ciputat, South Tangerang.

UIN deputy rector, Sudarnoto Abdul Hakim, confirmed that the event took place at the campus’ Syahida Inn Hotel but denied that the university had been involved in the event.

“Syahida Inn is open for business. It turns out that this radical group rented one of the rooms to declare their support for ISIL,” he told a press conference on Thursday, adding that the university would take measures to prevent such an incident from occurring again.

Sudarnoto also emphasized that the university supported the government’s efforts to eradicate the ISIL movement in the country.

National Counterterrorism Agency (BNPT) prevention, protection and deradicalization division deputy head, Agus Surya Bakti, said that his agency would step up coordination with colleges and universities in response to the ISIL declaration at UIN.

“The youth, especially college students, are the main targets of recruitment for radical groups like ISIL. We need to be cautious about this. The BNPT should inform universities’ officials and rectors about the [nature of the] threat and how to prevent it,” Agus said.

One Indonesian student who has joined the rebel group is Bahrumsyah, also known as Abu Muhammad Al-Indonesi, a UIN dropout.

Also on Thursday, Home Minister Gamawan Fauzi issued a directive ordering all regional heads to actively join the efforts to detect and eradicate ISIL movement.

“The regional heads are also obliged to inform citizens about the perils of ISIL,” the ministry’s spokesman, Didik Suprayitno, said.

Editing by Sudarto Murtaufiq
Source Official Site of Nahdlatul Ulama/photo: www.gresnews.com

NU Urges Govt to Crack Down on ISIL in Indonesia

$
0
0
Muslimedianews.com, Jakarta~ The Indonesia's largest Islamic organization Nahdlatul Ulama (NU) has urged the governmet to take firm measures in dealing with the emergence of groups claiming to be part of the Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), also known as ISIL/Islamic State of Iraq and the Levant, in Indonesia.

"The government must be firm. The police must act," NU general chairman KH Said Aqil Siroj said here on Friday (8/8/2014), adding that unless stringent action was taken against ISIS, security and integrity of the nation could be threatened.

He said, NU did reject calls for joining ISIS and had also appealed to people to reject the propagation of ISIS ideology and its establishment, which has resulted in slander and disruption of the lives of Muslims and interfaith relations in the country.

A video footage has been uploaded in the social media network YouTube, which had gone viral depicting an Indonesian ISIS fighter calling on fellow Muslims in Indonesia to join ISIS.

Siroj stated that ISIS did not only fight for an Islamic caliphate but also spread an ideology that was against the Islamic ideology of "ahlussunah wal Jamaah."

He said ISIS actions in the Middle East of using violence, including killing of clerics who were opposed to their ideology, were obviously not in line with Islamic teaching, which does not tolerate violence.

"Islam is a religion that further fights for humanity and love for one another," he pointed out.

As a mass organization, NU, he said, certainly could not act against ISIS and therefore had called on the government to take action, adding that NU, however, would not remain idle in connection with the issue.

"The government must be firm. We as an organization will save community members, the younger generation. We will prevent radicalization. We are moving toward the early prevention stage," Siroj added.

Editing by Sudarto Murtaufiq
Source Nahdlatul Ulama Official Site

Pengadilan Mesir Bubarkan Partai Milik Ikhwanul Muslimin

$
0
0
Muslimedianews.com, Mesir ~ Pengadilan Mesir memutuskan membubarkan Partai Kebebasan dan Keadilan (PKK) atau Freedom and Justice Party (FJP) atau Hizb al-Hurriyyah wa al-'Adalah, sayap politik Ikhwanul Muslimin, dan akan melikuidasi semua asetnya, kata edisi daring harian milik pemerintah Al-Ahram seperti dikutip Xinhua, Sabtu (9/8/2014).

Komite Urusan Politik partai tersebut, yang bertanggung jawab atas pemberian izin bagi partai yang baru dibentuk di Mesir, telah mengajukan permintaan resmi untuk membubarkan partai yang didirikan setelah aksi perlawanan 25 Januari yang menggulingkan presiden Hosni Mubarak pada 2011.

Putusan Pengadilan Administrasi Tertinggi yang membubarkan partai tersebut, dilandasi atas penyelidikan Kantor Jaksa Keamanan Negara. Penyelidikan tersebut membuktikan pelanggaran yang dilakukan FJP terhadap persyaratan yang ditetapkan bagi kegiatan partai politik di Mesir.

Lembaga Komisaris Negara telah mengeluarkan laporan yang menyarankan pembubarkan partai yang ditegakkan oleh pengadilan tersebut dalam sidang pada Sabtu.

Ikhwanul Muslimin, asal presiden Mohamed Moursi, telah dimasukkan daftar hitam oleh Pemerintah Mesir sebagai "kelompok teroris" Februari lalu, dan anggotanya juga dilarang oleh putusan pengadilan April lalu untuk mencalonkan diri sebagai presiden atau ikut dalam pemilihan anggota parlemen.

Moursi digulingkan oleh militer tahun lalu, setelah protes di seluruh negeri tersebut terhadap satu tahun kekuasaannya.

Sejak penggulingan presiden dari kubu Islam itu --Mohamed Moursi-- Juli lalu, pendukung Ikhwanul Muslimin telah melancarkan protes yang seringkali berubah menjadi kerusuhan.

Oktober lalu, Kementerian Solidaritas Sosial Mesir membubarkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi non-pemerintah. Namun, putusan pengadilan tersebut berlaku atas FJP, yang pembentukannya berkaitan dengan hukum partai dan bukan jurisdiksi organisasi non pemerintah.

Pemerintah menuduh kelompok itu merencanakan serangan terhadap instalasi keamanan negara. Pengacara FJP menyebut putusan pengadilan tersebut politis dan tidak konstitusional. [Ant/seruu.com]

Suku Kurdi Rebut 2 kota dari Negara Islam di Irak Utara

$
0
0
Muslimedianews.com, Arbil - Irak~ Pasukan Kurdi merebut dua kota kecil dari anggota Negara Islam / Islamic State (IS) di Irak Utara pada Minggu (10/8/2014), sementara militer AS terus melancarkan serangan udara terhadap sasaran kelompok fanatik tersebut, demikian laporan media setempat.

"Pasukan Peshmerga (Kurdi) dan tim kontra-terorisme melalui kerja sama dengan Partai Pekerja Kurdistan merebut kendali penuh atas Kabupaten Makhmour," kata media lokal Kurdi, yang mengutip seorang komandan anti-teror Kurdi.

Tentara Peshmerga juga merebut kekuasaan atas Gwer, sekitar 40 kilometer di sebelah baratdaya Arbil, ibu kota wilayah Kurdi Irak, setelah mereka mengalahkan gerilyawan IS pada Minggu pagi, kata laporan tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua. Gwer dan Makhmour telah direbut oleh gerilyawan IS awal pekan lalu, sehingga menimbulkan ancaman kuat terhadap ibu kota wilayah Kurdi itu.

Militer AS pada Sabtu (9/8/2014) terus melancarkan empat serangan udara terhadap gerilyawan fanatik tersebut, yang dulu dikenal dengan Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL), di Irak Utara, kata Departemen Luar Negeri AS melalui akun Twitter resminya.

Serangan pertama, yang dilancarkan oleh pasukan campuran AS dan pesawat yang dikendalikan dari jauh, menghancurkan satu kendaraan lapis baja pengangkut personel (APC) milik IS yang menembaki warga sipil Yazidi yang terjebak di Gunung Sinjar.

Pesawat AS melancarkan dua serangan lagi yang menghancurkan dua APC milik IS dan satu truk yang dilengkapi senjata di dekatnya, kata Komando Pusat AS. Ditambahkannya, pesawat AS menghancurkan satu lagi APC milik IS di daerah Sinjar dalam serangan keempat.

Presiden AS Barack Obama pada Sabtu pagi mengatakan serangan udara terarah di Irak dapat dilanjutkan selama beberapa waktu, tapi menolak memberi jadwal khusus. Ia berkata, "Saya kira kita takkan bisa menyelesaikan masalah ini dalam beberapa pekan."

Obama memperingatkan aksi baru yang bertujuan mewujudkan keamanan di Irak memerlukan perubahan politik dan militer dan "akan menjadi proyek jangka panjang".

Namun, ia menjelaskan pemerintahnya takkan mengirim tentara darat kembali ke Irak.

Irak telah dirongrong kerusuhan selama bertahun-tahun sejak pendudukan pimpinan AS atas negeri tersebut, tapi situasi telah memburuk secara dramatis dengan rembesan kerusuhan dari konflik yang berkecamuk di negara tetangganya, Suriah.

IS --yang memiliki hubungan dengan Al Qaida dan milisi regional bersenjata di Suriah, telah merebut wilayah di Irak, terutama di daerah Sunni.

Dalam beberapa hari belakangan, anggota IS menyerbu beberapa kota kecil di bagian utara Irak dalam gerak maju ke beberapa bagian negeri tersebut.


Sumber via Antara
Foto: pasukan Kurdi Peshmerga Irak melihat asap membubung dari kota Makhmur, Irak, saat bentrok dengan militan Negara Islam, Sabtu (9/8). (ANTARA FOTO/REUTERS/Azad Lashkari/ox/14)
Viewing all 6981 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>