Quantcast
Channel: Muslimedia News - Media Islam | Voice of Muslim
Viewing all 6981 articles
Browse latest View live

Ulama Aceh Syekh Hasanoel Basri HG Kian Aktif Bimbing Umat

$
0
0
Muslimedianews.com, Pidie ~ Syekh Hasanoel Basri HG (Abu MUDI) dijadwalkan akan mengisi Tazkirah Akbar dan kajian Tasawuf, Tauhid, dan Fikih atau Tastafi di Beureunuen, Pidie, Aceh pada Kamis malam (28/8/2014). Pengajian akbar ini akan dipusatkan di Mesjid Baitul A’lalil Mujahidin atau Mesjid Abu Beureueh yang letaknya tepat di persimpangan menuju Tangse.

Sebelumnya, Abu MUDI baru saja membuka pengajian Tastafi perdana di Takengon. Di usianya yang sudah mencapai 65 tahun, Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh ini masih aktif membimbing umat lewat pengajian, baik di dalam dan luar negeri. Selain di Aceh pengajian Tastafi juga diadakan di Medan, Batam, Jakarta, dan Malaysia.

Pengajian Tastafi di Beureunuen kemungkinan besar akan dihadiri ribuan Jamaah dari beberapa kecamatan di Kabupaten Pidie. Apalagi, pihak penyelenggara telah mensosialisasikan pengajian ini melalui mimbar Jumat, majelis ta’lim, penyebaran brosur dan spanduk hingga pemberitaan melalui media cetak dan elektronik. Rencananya, pengajian ini juga disiarkan langsung melalui radio Mutiara FM dan Audio Streaming MUDI Mesra.

Pengajian Tastafi pernah diadakan di Beureunuen, namun jadwalnya tidak baku. Jadi, ini adalah pengajian perdana yang akan diadakan secara regular sebulan sekali. Pengajian di tempat itu dimulai dengan shalat isya berjamaah yang diimami Tgk. H. Zarkasyi, Alumni Dayah Babussalam Jeunieb yang pernah menimba ilmu di Ribath Al-Idrisy, Yaman. Ia baru saja mendapatkan juara harapan pada MTQ Tahfiz Internasional antar-Universitas di Malaysia bulan Juli lalu.

Setelah Isya, akan dilanjutkan dengan zikir yang dipimpin Khatib Mesjid, Waled Abubakar yang juga salah seorang munaffis thariqat Naqsyabandiyyah serta dibantu Majelis Zikra Alhasani MUDI Mesra. Kemudian baru dilanjutkan dengan acara pokok yaitu Tazkirah Akbar dan Kajian Tastafi.

Waled Abubakar selaku khatib Mesjid Beureunuen mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya di Mutiara Timur dan Mutiara Barat agar antusias mengikuti pengajian ini. “Penuntut ilmu itu sangat mulia. Para Malaikat, Seluruh isi langit dan bumi hingga ikan di lautan dan semut di dalam lubang pun akan berdoa kepada penuntut ilmu. Insyallah, bila kesadaran masyarakat untuk menuntut ilmu semakin tinggi, maka negeri ini akan menjadi lebih baik. ”Demikian  disampaikan Waled yang juga alumni dari Dayah MUDI Mesra. (Iqbal Jalil/Abdullah Alawi)

Sumber www.NU.or.id

MUI Probolinggo Imbau Masayrakat Waspadai Gerakan #ISIS

$
0
0
Muslimedianews.com, Probolinggo ~ Indonesia menyatakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS/Negara Islam Irak dan Suriah) memiliki ideologi radikal. Mengantisipasi gerakan ISIS, Majelis Ulam Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo mengimbau masyarakat lebih waspada dan tidak terprovokasi ajakan ISIS.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Umum MUI Kabupaten Probolinggo KH Syihabudin Sholeh, Selasa (26/8). Menurutnya, ISIS merupakan organisasi yang mengedepankan faham kekerasan. Indonesia pun telah menyatakan, menolak keberadaan ISIS.

Terkait gerakan ISIS, kata KH Syihab, masyarakat agar lebih waspada. MUI pun mengimbau tokoh masyarakat, organisasi masyarakat ataupun pihak lainnya, untuk ikut menjaga umat agar tidak tergiur gerakan ISIS.

”ISIS ternyata tidak segan-segan melakukan aksi kekerasan terhadap sesama manusia. Sehingga, kami mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi atau terpancing dengan ajakan untuk masuk ISIS dengan alasan agama,” katanya.

Sejauh ini di wilayah Kabupaten Probolinggo kata KH Syihab, belum ada titik atau wilayah yang ditengarai dimasuki gerakan ISIS. Meski demikian, pihaknya mengimbau pada masyarakat, untuk ikut tetap waspada.

”Bagi ormas, tokoh masyarakat ataupun lainnya, kalau ada gerakan yang mencurigakan dan hampir mirip dengan gerakan ISIS, untuk segera melaporkan pada pihak kepolisian. Supaya segera ditindak lanjuti kebenarannya. Jadi, tidak sampai muncul ataupun berkembang di wilayah ini,” harapnya.

Saat disinggung upaya MUI untuk mengeluarkan maklumat ataupun surat edaran (SE), KH Syihab mengaku, belum dapat melangkah sejauh itu. Sebab, hingga saat ini belum ada petunjuk atau kebijakan dari MUI pusat untuk mengeluarkan surat edaran.

”Untuk sekarang belum sampai pada mengeluarkan surat resmi imbauan. Mungkin hanya sebatas dalam pertemuan ataupun kegiatan lainnya,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Sumber NU.or.id

Perang karena Permusuhan atau karena Menolak Islam ?

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Ada sebuah pertanyaan: Apa penyebab disyariatkannya perang di dalam Islam? apakah karena adanya permusuhan, atau hanya karena menolak untuk masuk Islam?

Jawaban yang telah disepakati ulama yang berpegang kepada al-Quran dan sejarah Nabi: Permusuhan terhadap umat Islam adalah penyebab pokok diperbolehkannya memerangi umat non Islam. Adapun hanya kafir atau tidak mau berislam tanpa memusuhi Islam, hal itu tidak bisa menjadi alasan untuk memerangi umat non Islam.

Benar bahwasanya ada pendapat yang aneh dan salah, yang mengatakan bahwa kekufuran adalah penyebab diperbolehkannya perang, dan umat Islam boleh memerangi mereka supaya masuk Islam atau membayar jizyah. Tetapi pendapat tersebut ditentang oleh ayat-ayat al-Quran dan sejarah Nabi, karena perang beliau hanya mempertahankan diri.

-Syekh al-Azhar Ahmad At-Tayyib-

Sumber Suara Al Azhar

PBNU : Fundamentalis Hindu adalah Gejala Baru di Bali

$
0
0
Muslimedianews.com, Jakarta ~ Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), Slamet Effendy Yusuf, menyatakan terdapat gejala menguatnya kelompok fundamentalis Hindu di Bali. Menurutnya hal ini merupakan perkembangan baru di Bali dan sangat memprihatinkan dalam hal toleransi antar umat beragama.

"Ini menunjukkan ada gejala menguatnya kelompok fundamentalis Hindu di sana (Bali) dan ini sangat memprihatinkan," kata Slamet saat dihubungi ROL, Kamis (21/8/2014).

Ia menyontohkan tidak ada yang aneh saat para pegawai restoran dan supermarket memakai kerudung dan peci saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun hal ini rupanya ada yang melarangnya di Bali.

Di kota-kota di Jawa, lanjutnya, restoran dan supermarket pun memasang simbol-simbol Kristiani seperti pohon natal yang disertai sayup-sayup lagu rohani saat perayaan Hari Raya Natal. Tapi, tidak ada umat Islam yang protes terhadap situasi itu.

"Saya berharap umat Islam tidak memberi reaksi berlebihan, apalagi membalas sikap intoleran itu dengan sikap yang sama," papar Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat itu.

Mudah-mudahan, jelasnya, kasus pelarangan menggunakan atribut keagamaan di Bali tidak berkembang menjadi situasi yang tidak terkendali. Ia menyarankan harus ada dialog intensif antar tokoh agama di Bali.

Sumber ROL

Munas dan Konbes PBNU Kembali Diundur 1-2 November

$
0
0
Muslimedianews, Jakarta ~ Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2014 yang sedianya digelar 30-31 Agustus diundur menjadi 1-2 November mendatang.

"Lokasi sementara masih di Al Hikam, Depok. Tapi itu masih akan dikonsultasikan ke Pak Hasyim (pengasuh Pesantren Al Hikam KH Hasyim Muzadi, Red) selaku tuan rumah. Karena ini diundur, apakah masih berkenan apa tidak? Kalau berkenan ya lanjut di Al Hikam," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Rabu.

Keputusan pengunduran Munas dan Konbes diambil dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU yang dilaksanakan di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Menurut Said Aqil. pengunduran Munas dan Konbes NU dimaksudkan agar rekomendasi yang dihasilkan dapat dipersembahkan kepada Presiden dan Wakil Presiden RI yang baru.

"Kalau November kan sudah ada presiden baru. Jadi, yang membuka dan menutup dan yang menerima rekomendasi nanti pemerintahan baru," katanya.

Munas dan Konbes NU 2014 sudah tiga kali mengalami pengunduran jadwal. Awalnya, Munas dan Konbes dijadwalkan dilaksanakan pada 13-15 Juni 2014 di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur. Namun, karena persiapan teknis dinilai belum maksimal, maka diundur menjadi tanggal 22-24 Agustus.

Sehubungan dengan ketidaksanggupan Pesantren Al Hamid sebagai tuan rumah karena pada tanggal itu kegiatan belajar mengajar di pesantren itu sudah dimulai, maka diputuskan Munas dan Konbes digelar di Pesantren Al Hikam Depok pada 30-31 Agustus. 

Karena alasan teknis pula, Munas dan Konbes NU diputuskan diundur lagi pada 1-2 November.


Sumber: Antaranews

Kejati Aceh Awasi Aliran Sesat Salafi Gampong Pulo Raya

$
0
0

Muslimedianews, Banda Aceh ~ Kejaksaan Tinggi Aceh yang tergabung dalam tim PAKEM (Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat) sudah menerima surat tembusan dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh (MUI Aceh) terhadap putusan fatwa yang menyatakan pengajian kelompok Salafi di Gampong Pulo Raya Kecamatan Titeu, Kabupaten Pidie adalah sesat dan menyesatkan.

Kasipenkum Kejati Aceh Amir Hamzah, Senin (25/8/2014) mengatakan, setelah mendapatkan surat fatwa dari MPU, Kejati Aceh telah menyampaikan kepada seluruh Kejaksaan Negeri di Aceh khususnya Kejari Pidie untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas kelompok tersebut.

Amir menjelaskan, tim Pakem terdiri dari sejumlah lembaga pemerintah di antaranya, Kejati Aceh, Kodam IM, Polda Aceh, BIN, MPU Aceh, Kanwil Kemenag Aceh, Badan Kesbangpol dan Linmas Aceh, Dinas Pendidikan Aceh, dan Dinas Syariat Islam.

Tugas kejaksaan yang terlibat dalam tim Pakem ini adalah menerima laporan dan menganalisa laporan tentang aliran kepercayaan masyarakat, kemudian meneliti dan menilai secara cermat perkembangan suatu aliran kepercayaan untuk mengetahui dampak-dampaknya bagi ketertiban dan ketentraman umum.

“Dan kami dapat mengambil langkah-langkah preventif dan represif sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Amir di ruang kerjanya. 

Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Provinsi Aceh telah memfatwakan pengajian kelompok Salafi di Gampong Pulo Raya Kecamatan Titeu, Kabupaten Pidie adalah sesat dan menyesatkan.

Pernyataan tersebut dikatakan Ketua MPU Aceh Gazali Mohd.Syam didampingi Wakil Ketua MPU Muslim Ibrahim dan dalam konprensi pers yang berlangsung di aula MPU Aceh, Kamis (21/8/2014). Kesesatan pengajian kelompok salafi di Gampong Pulo Raya, itu dituangkan dalam fatwa No.09 tahun 2014, tentang pemahaman, pemikiran,pengamalan dan penyiaran agama Islam di Aceh.

Untuk itu, MPU Aceh meminta pemerintah untuk segera menutup pengajian, penyiaran dan ceramah yang difatwakan sesat oleh MPU Aceh terhadap pengajian kelompok Salafi di Gampong Pulo Raya Kecamatan Titeu dan di tempat lainnya serta melarang aktivitasnya.

Selain itu, MPU Aceh juga meminta kepada masyarakat, para orang tua untuk melarang anaknya untuk tidak mengikuti pengajian, ceramah, penyiaran dan diskusi yang menyimpang dari ajaran Islam. Dan yang lebih penting, meminta kepada semua pihak untuk bersama-sama menjaga ketertiban, kedamaian dan ukhuwah, agar tidak terpancing dengan isu-isu keagamaan dan tidak melakukan tindakan anarkis yang dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan. 

Kelompok Salafi atau dulu dikenal dengan sebutan Wahabi adalah suatu kelompok yang mengusung aliran baru dalam Islam yang diciptakan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab an-Najdi. Yang membedakan kelompok Salafi dengan Ahlussunnah wal Jama'ah adalah terutama dalam hal aqidah. Aqidah Salafi meyakini bahwa Allah SWT itu berada di langit atau bersemayam di Arsy bahkan duduk-duduk di atas Kursi. Kelompok Salafi pun meyakini Allah itu terikat waktu, tempat, dan arah. Padahal yang namanya tempat Arsy, waktu dan arah adalah makhluk ciptaan Allah dan mustahil Allah itu bergantung kepada makhluk-Nya. Itulah salah satu penyimpangan Salafi yang membedakan dengan aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah yang meyakini Allah itu ada tanpa tempat dan arah.



Sumber: Harian Berita Sore

Kuwait Tutup Cabang Ikhwanul Muslimin dan Al Qaeda

$
0
0
Muslimedianews.com, Kuwait~ Otoritas Kuwait telah menutup 30 cabang organisasi dan asosiasi Islam yang bergerak disektor sosial dibawah organisasi Al-Ishlah dan organisasi Ihyaut Turats Al-Islami, sebagaimana dilaporkan surat Kabar Qabas Kuwait. (25/8/2014)

Kepala Asosiasi dan Lembaga Sosial di Departeman Sosial Kuwait Ahmad al-Shana'i mengatakan penutupan itu dilakukan karena terjadinya kembali pelanggaran yang dilakukan oleh asosiasi tersebut dan tidak terkait dengan unsur politis.

Organisasi Al-Ishlah Kuwait merupakan sayap politik tidak resmi Ikhwanul Muslimin di Kuwait dan negara Teluk pada umumnya. Sementara organisasi "Ihyaus Turats" sejak beberapa tahun lalu tercatat oleh Amerika sebagai kelompok yang dituduh mendanai sejumlah aksi terorisme dan ekstrimisme dan berkaitan dengan Al Qaeda.  (24.ae/ILR)

Al Hidayah FM Solo Mencari Santri Salaf yang Ingin Mengabdi

$
0
0
Muslimedianews, Surakarta ~ Radio Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) Al-Hidayah 87.6 FM yang beralamat di Jalan Ir Soekarno No. 38 Solo Baru Sukoharjo, Jawa Tengah, saat ini tengah mencari sebanyak mungkin santri dari pesantren-pesantren salaf, guna ditempatkan di beberapa masjid wilayah Solo Raya.

“Jika kemarin kami sudah datangkan sekitar seratus santri asal Sidogiri Pasuruan, rencananya kami juga akan bersinergi dengan pesantren asuhan Kiai Maimoen Zubair Sarang Rembang,” ungkap Pimpinan Radio Aswaja Al-Hidayah Ustadz Soni Parsono, Senin (25/8/2014).

Program ini, lanjutnya, bertujuan untuk menanamkan kembali paham Aswaja dan mengembalikan fungsi masjid-masjid NU seperti jaman dahulu. Sehingga nanti para santri yang di tempatkan di masjid bisa membuka pengajian-pengajian kitab kuning.

Sementara alasan adanya program ini, Ust. Soni menjelaskan bahwa warga Nahdliyin harus mempunyai program dakwah nyata yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan program tersebut haruslah terkoordinasi dengan baik dan rapi.

“Ibaratnya main bola, pemain sekelas Messi dan Ronaldo tidak akan mampu mencetak goal sendiri saat bermain. Oleh sebab itu, kami mencari sebanyak mungkin santri salaf untuk mengabdi  dan bagi yang ingin mengikuti program ini bisa menghubungi Radio Al Hidayah”, pungkasnya.

KONTAK AL HIDAYAH FM SOLO: Jl. Raya Ir. Soekarno No. 38 Solo Baru - Jawa Tengah. Telp : 0271 623 151.


Sumber: NU Online




Syi'ah Hanya Membesarkan Keturunan Ratu Persia bukan Ahlulbait Nabi

$
0
0
Muslimedianews.com ~ assalammualaikum .bagaimana pendapat habib tentang konsep imam ke 12 yang dianut syiah?

Jawaban : Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Anugerah dan Cahaya Rahmat Nya semoga selalu menerangi hari hari anda, Saudaraku yg kumuliakan,

Mengenai pendapat kita Ahlussunnah wal Jamaah bahwa 12 Imam yang diakui oleh Syiah bukanlah merupakan kemungkaran, namun kita tak mengakui bahwa Imam-imam kita hanyalah 12 orang saja, para penerus risalah dan para Muhaddits dan Mujtahid banyak yang diakui sebagai imam dan tidak mesti dari Ahlul Bait.

Dan kaum Syiah mempunyai kelemahan dalam hal ini, karena mereka menobatkan 12 Imam pilihan mereka hanya dari keturunan Ahlulbait, justru disana terdapat kelemahan yang nyata karena mereka hanya mengambil Imam Imam tersebut dari keturunan Husein bin Ali. Jika mereka menganggap 12 imam itu hanya dari Ahlulbait maka mengapa tak satupun mengambil dari keturunan Hasan bin Ali ?.

Ahlulbait Rasul SAW tentunya juga dari keturunan Hasan bin Ali bahkan Sayyidina Hasan lebih dekat pada Rasul SAW sebagai mansabah karena ia adalah kakak dari Sayyidina Husein.

Maka kita melihat bahwa Syiah sebenarnya hanya membesarkan keturunan Ratu Persia mereka, bukan Ahlulbait Rasul SAW, karena putri Persia dinikahi oleh Husein bin Ali, maka mereka memilih keturunan ratu Persia dari Sayyidina Husein ra. sebagai 12 imam.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Habib Mundzir bin Fuad Al Musawa
Sumber Majelis Rasulullah SAW

KH. Said Aqil Siraj Tegaskan Ruhul Islam adalah Persaudaraan

$
0
0
Musliemedianews.com, Jakarta ~ Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan, ruhul islam (semangat inti Islam) adalah ukhuwah atau persaudaraan. Tak seyogianya hanya karena berbeda pemahaman, kaum muslim saling membenci dan memusuhi, apalagi sampai menghalalkan darah sesama.

Kang Said, sapaan akrabnya, menyampaikan hal tersebut pada acara seminar terbatas “Sumbangsih Nahdlatul Ulama untuk Presiden Baru” yang diselenggarakan PBNU di Jakarta, Kamis (28/8/2014).

“Ukhuwah islamiyah yang digemborkan, yang diteriakakkan, Nahdlatul Ulama. Beda aliran: Syi’ah, Sunni, mari kita bersaudara. Ahmadiyah, ayo kita bersaudara. LDII mari kita bersadara. Semua saudara kita, umat Islam semuannya,” ujarnya.

Menurut kiai asal Cirebon ini, jika ada kelompok yang dianggap tak sesuai dengan ajaran Islam pada umumnya, seperti Ahmadiyah, tak semestinya langsung divonis kafir atau diperangi. Ajakan secara baik-baik menjadi jalan bijak untuk merespon ketidaksepahaman tersebut.

NU, kata Kang Said, tak hanya menekankan persaudaraan sesama umat Islam, tapi juga persaudaraan sebagai sesama bangsa dan manusia. Semangat kebangsaan dinilai menjadi pemersatu rakyat Indonesia, bahkan ketika berbeda dalam hal agama.

“Antara Islam dan nasionalisme justru memperkuat. Islam tanpa nasionalisme belum tentu mempersatukan bangsa. Nasionalisme tanpa Islam adalah nasionalisme yang kering, yang tidak punya spirit, tidak punya ruh,” tuturnya.

Bagi doktor lulusan Universitas Ummul Qura ini, cara hidup seperti inilah yang dicontohkan Nabi Muhammad dengan berdirinya negara Madinah. Negara madinah, tambahnya, didirikan bukan atas ego agama, melainkan penegakan keadilan meskipun terdiri dari kelompok-kelompok yang beraneka ragam.

Dalam seminar tersebut, presiden terpilih Joko Widodo yang sedianya hadir berhalangan datang. Forum berlangsung meriah dalam dua sesi dan diikuti sejumlah pengurus teras PBNU, para kiai, dan beberapa pakar. (Mahbib Khoiron)

Sumber nu.or.id

Wagub Jatim Ajak Masyarakat Laporkan Pendatang yang Mencurikan untuk Antisipasi ISIS

$
0
0
Muslimedianews.com, Jember ~ Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya menentang keras kehadiran kelompok garis keras ISIS di Indonesia. Gubernur Jatim telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 51/2014 yang intinya melarang ISIS masuk dan berkembang di Jawa Timur.

"Pergub itu bisa dijadikan dasar bagi aparat penegak hukum untuk melarang dan menolak ISIS, termasuk faham radikal yang dikembangkan oleh pengikut ISIS," jelas Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf di sela acara seminar internasional tentang  gerakan radikalisme di aula STAIN Jember kemarin (25/8).

Secara pribadi, ia mengaku gerah dengan sepak terjang ISIS. Menurutnya, tindakan ISIS yang kerap memaksakan kehendaknya, bahkan tak segan-segan berlaku brutal dalam mencapai tujuannya, sungguh tidak bisa dipahami. ISIS yang mengklaim sebagai organisasi pemerintahan Islam itu, justru sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam.

"Ajaran Islam itu lembut, penuh kasih sayang. Bukan main kekerasan. ISIS itu mengkoyak-koyak kedamaian," tukasnya.

Gus Ipul meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam mengantisipasi masuknya ISIS, dengan cara mewaspadai dan melaporkan pendatang  baru jika terdapat tanda-tanda yang mencurigakan. "Kalau ada pendatang misterius, dan gerak-geriknya mencurigakan, cepat laporkan ke aparat  terdekat," urainya.

Sementara itu, Ketua STAIN Jember, Babun Suharto mengungkapkan, seminar internasional tersebut merupakan wujud upaya membendung  paham Islam radikal seperti ISIS dan sejensinya. "Memang mereka ingin mendirikan negara Islam. Itu bertentangan dengan Pancasila," ujarnya. (Aryudi A. Razaq/Anam)


Sumber nu.or.id

Halal Bihalal NU Jatibarang Tingkatkan Keakraban Antar Tokoh NU

$
0
0
Brebes, Muslimedianews.com ~ Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes Jawa Tengah bertempat di Gedung Serba Guna Masjid Jami' Ittihad Jatibarang menggelar acara Halal Bi Halal dengan semua badan otonomnya NU; ANSOR, BANSER,IPNU, MUSLIMAT, FATAYAT, IPPNU se-Kecamatan Jatibarang,  Jumat (22/08/2014).

Acara di pandu dan dibuka oleh Ketua PAC ANSOR Jatibarang Ustadz Jazuli Purnomo. Disusul Pembacaan Kalam Ilahi dan Sholawat Badar oleh Ustadz Musthofa Ismail, S.Pd.I.

Kemudian dilanjutkan oleh prakata Ketua Panitia oleh Drs. Afifullah. "Panitia dalam acara tersebut mengundang sekitar 264 tokoh-tokoh NU se Kecamatan Jatibarang.", tuturnya.

Adapun sambutan pertama oleh Camat Jatibarang Darmadi, SH. Dalam sambutannya, ia berpesan agar masyarakat menolak ISIS (Islamic State of Iraq and sham) karena ISIS tidak sesuai dengan ajaran agama.

Sambutan kedua oleh Wakil Ketua MWC NU Jatibarang KH.Abdul Latif. Dalam sambutannya ia berpesan agar tokoh-tokoh NU sekarang yang ada di Jatibarang hendaknya jangan sampai lupa dan melupakan pendiri NU di Jatibarang yaitu KH. Sya’roni dan Syech Ali Basalamah.

"Keduanya telah mengenalkan NU sehingga kita jadi tau NU, semua itu atas berkat jasa beliau", katanya

Sambutan Ketiga oleh Perwakilan dari PCNU Kabupaten Brebes Drs. H. Asmuni, M.Si. Dalam sambutannya, ia berpesan perlunya bagi tokoh-tokoh NU dan generasi sekarang mempelajari dan mendalami kembali tentang ke-NU-an sehingga akan lebih mengenai apa itu NU.

Sambutan Keempat adalah pemaparan program MWC oleh Ketua MWC NU Jatibarang Drs. KH. Muhidin. Kyai Muhidin menyampaikan rasa bersyukur dan terima kasih kepada semua pihak atas perkembangan baik dari program BMT NU telah dicanangkan.

Penutup/Do’a dalam acara tersebut dipimpin oleh KH. Ghozin Masduki. Akhir acara dirangkai pula dengan ramah tamah pada kader-kader dan warga NU.

Ketua GP ANSOR Jatiarang Lor mengatakan bahwa kegiatan temu kangen tokoh-tokoh NU yang di kemas dengan acara Halal Bi Halal sangat perlu dilakukan terus menerus agar saling mengenal antara kader dan warga NU sehingga akan lebih kompak dan bisa bersinergi saat menjalankan program-program ke-NU-an. (Hadi Mulyanto/Ibnu L' Rabassa)

Warga Jatibarang Lor akan Renovasi Mushalla Baitul Hidayah

$
0
0
Brebes, Muslimedianews.com ~ Sehubungan dengan kondisi Musholla Baitul Hidayah Jatibarang Lor yang sudah mengalami rusak termakan usia, lokasi yang sudah lebak dan dipinggirnnya ada tanggul sungai yang manakala hujan lebat airnya hampir masuk ke dalam Mushalla, maka segenap jajaran panitia akan merehab total (membangun kembali) musholla tersebut agar jama'ah merasa nyaman dalam beribadah dan program-program kegiatan keislaman dapat berjalan dengan baik.

Bertempat diserambi Musholla Baitul Hidayah Senin malam Selasa (25/08/2014), sejumlah masyarakat yang telah tergabung dalam kepanitiaan Pembangunan Musholla Baitul Hidayah Desa Jatibarang Lor mengadakan konsolidasi panitia dan laporan keuangan yang telah diperoleh.

Ketua Panitia Hadi Mulyanto, S.Pd.I menyampaikan bahwa pelaksaan pembangunan (renovasi) Musholla Baitul Hidayah sangat urgen dan emergency mengingat kondisi fisik atap, jerumpul, genteng dan lantai memprihatikan dan mengkhwatirkan bisa ada banjir.

"Ya, memang bangunan ini sudah lama, itupun konon materialnya lungsuran dari mushollanya Syech Ali sehingga mau tidak mau waktu sekarang harus di renovasi total mengingat musholla ini juga menampung banyak jama’ah dari 3 RT yaitu RT.07, RT.08 dan RT.01, agar nantinya dapat menampung jama’ah yang ada", jelas Hadi kepada masyarakat.

Hadi mengatakan bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan mushallat Rp. 200.700,000,- (Dua Ratus Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah) sedangkan dana yang terkumpul dari iuran Jamaah di Musholla Baitul Hidayah sampai malam selasa (25/08/2014) masih sebesar Rp 26.895.400,00,- (Dua Puluh Enam Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Empat Ratus Rupiah).

Berpartisipasi dalam Pembangunan
Untuk meringankan beban pada masyarakat dan jamaah dilingkungan Musholla, maka panita pembangunan mengetuk hati serta memohon dengan hormat dan sangat kepada Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari/ Dermawan/ Aghnia/ Kaum Muslimin/ Muslimat untuk  bisa membantu menyisihkan hartanya guna ikut kontribusi dan partisipasi agar pembangunan Mushalla segera terealisasi sebagai wujud harapan ummat dilingkungan Desa Jatibarang lor Kec. Jatibarang Kab. Brebes.

Bantuan bisa berupa material bahan bangunan (jenis material terlampir di RAB) , atau berupa dana chas (berkwitansi panitia) serta bisa juga di transfer melalui No. Rekening BPD JATENG : 2-028-08907-7    a/n : Panitia Pembangunan Musholla Baitul Hidayah. BCA : 1310339446 atau BRI: 5845-01-014349-5-32. Contac Person Panitia 081578316665/087830171835.


(Hadi M/Ibnu L Rabassa)

Zakat Sukses : Donasi Palestina Terus Bertambah

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Alhamdulilah berbekal niat membantu meringankan kondisi saudara kita di Palestina, Zakat Sukses kembali mendapatkan tambahan donasi dari para Muzakki yakni berjumlah Rp 5.000.000,00 Senin, (18/8/2014). Sehingga dana terkumpul bertambah dari Rp 48.065.017,00 Jum’at, (25/7/2014) kini menjadi Rp 53. 065.017,00. Semoga menjadi catatan amal shaleh di sisi Allah SWT. Demikian rilis yang dikirim oleh Zakat Sukses ke redaksi MMN.

Penghimpunan donasi ini adalah jaringan kerjasama antara Zakat Sukses dengan beberapa lembaga yaitu FKPI, DAC, IKRAMI, PENGSIMATOGA Sawangan, ADZIKKRO, BINA MULIA, SANGGAR TERASI, AL HIDAYAH, TEATER KANCIL, MAJELIS TAKLIM SAWANGAN, KOPI KENTRUNK, KNPI, LINTAS MAJELIS, ARIMAS ASSHOBIRIN, SMA MUHAMMADIYAH 7 SAWANGAN, SUNRISE BLUE, TAMAN APRESIASI, RIMA, dan KARANG TARUNA Sawangan.

“Kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana untuk warga Gaza ini akan terus kami lakukan.” ungkap Manager Program Zakat Sukses Rama.

Dana yang terkumpul telah disalurkan melalui beberapa lembaga terpercaya, salah satuya ialah KNRP. Semoga donasi yang telah disalurkan menjadi kontribusi nyata dan sebagai bentuk dukungan bangsa Indonesia kepada rakyat Palestina.

(Lukman/Ibnu L' Rabassa)

Hukum Bermakmum Pada Orang Yang Bacaannya Tidak Fasih

$
0
0
Muslimedianews.com ~Assalamu’alaikum. Wr Wb. Buya Yahya saya mau bertanya. Bagaimana hukumnya bermakmum kepada orang yang bacaannya tidak fasih ?

Jawaban :
Dr. KH. Yahya Zainul Ma'arif / Buya Yahya


Wa’alaikumsalam Wr Wb. Syarat menjadi imam adalah pertama, asalkan sholatnya sendiri sudah sah menurut dirinya sendiri dan kedua sah menurut makmum, maka dia bisa jadi imam untuk orang lain. Adapun jika sholatnya sah menurut imam dan tidak sah menurut makmum, maka dalam madzhab Syafi’i ada dua pendapat yang keduanya bisa diambil.

Pendapat pertama: (al-'Ibroh bi'tiqodil makmum), maksudnya jika sholat imam menurut makmum tidak sah seperti jika bacaan imam tidak fasih atau imam tidak membaca bismillah dalam fatihah, maka bagi makmum yang fasih atau biasa dengan bismillah tidak sah sholatnya jika bermakmum dengan imam tersebut.

Pendapat kedua: (Al'ibroh bi'tiqodil imam), maksudnya jika imam sudah sah menurut imam, maka siapapun boleh bermakmum dengannya, maka sholat makmum tetap sah biarpun dia biasa membaca bismillah dan imamnya ternyata tidak membacanya. Pendapat yang kedua inilah yang lebih layak dihadirkan saat ini untuk meredam perdebatan.

Ada beberapa tatakrama jadi imam yang harus diperhatikan diantaranya adalah tahu diri. Jika bacaan Anda tidak bagus sementara ada orang yang lebih bagus atau anda ikut pendapat Imam Malik yang mengatakan bismillah tidak wajib dibaca sementara makmum ikut pendapat yang mewajibkan bismillah, maka janganlah Anda memaksakan diri jadi imam, sebab hal itu hanya membuat gundah para makmum yang kebanyakan orang awam. Sebaliknya jika anda menemukam imam yang tidak bijak, maka anda jangan ikut-ikut tidak bijak, ambilah pendapat kedua dan sahlah sholat anda. Anak muda boleh jadi imamnya orang yang sudah tua, asalkan jangan wanita jadi imamnya orang laki-laki.

Wallahu a'lam bishshawab.

Berkumpul di Akhirat Bersama Pendiri NU

$
0
0
Muslimedianews.com ~ Bagi umat Islam, berkumpul dengan Rasulullah SAW di akhirat adalah dambaan dan cita-cita, sebagaimana doa Abdullah bin Mas’ud:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ إِيمَاناً لاَ يَرْتَدُّ وَنَعِيماً لاَ يَنْفَدُ وَمُرَافَقَةَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فِى أَعْلَى غُرَفِ الْجَنَّةِ جَنَّةِ الْخُلْدِ
“Ya Allah, aku minta kepada-Mu iman yang tak goyah, nikmat yang tak pernah musnah, dan menemani Nabi Shalla Allahu alaihi wa sallama, di tempat surga tertinggi, surga keabadian” (HR Ahmad, doa ini juga dibaca oleh Sayidina Umar. Ahli hadis al-Hafidz al-Iraqi menilai sanadnya jayid)


Namun, ada harapan ‘baru’ yang disampaikan oleh Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya, KH Ahmad Dzulhilmi Ghazali (Imam Besar Masjid Ampel dan Juri Nasional MTQ), bahwa pengikut Ahlisunnah wal Jamaah dalam Jamiyah Nahdlatul Ulama juga bisa berkumpul bersama para Muassis NU (pendiri).

Ceramah ini beliau sampaikan dua kali, yakni saat haul KH Ridlwan Abdullah (pencipta lambang NU) saat tanggal 10 Ramadlan 1435 H lalu, dan beliau sampaikan semalam dalam acara Halal Bi Halal PCNU Surabaya (30 Syawal). Beliau menegaskan bahwa harapan bisa bertemu dan berkumpul dengan para ulama NU berdasarkan firman Allah:

وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ [الطور/21]
“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (al-Thur: 21)

Kata ‘dzurriyah’ tidak selalu berarti keturunan secara biologis (dzuriyah bi nasab), namun memasukkan pula para pengikut ideologis (dzuriyah bi sabab), sebagaimana disampaikan beberapa ahli Tafsir, diantaranya Syaikh al-Biqa’i, Syaikh al-Syirbini dan Syaikh Nawawi al-Bantani:

وَيُلْحَقُ بِالذُّرِّيَةِ مِنَ النَسَبِ الذُّرِّيَةُ بِالسَّبَبِ وَهُوَ الْمَحَبَّةُ ، فَإِنْ كَانَ مَعَهَا آخِذٌ لِعِلْمٍ أَوْ عَمَلٍ كَانَتْ أَجْدَرَ ، فَتَكُوْنُ ذُرِّيَةُ الْإِفَادَةِ كَذُرِّيَّةِ الْوِلَادَةِ ، وَذَلِكَ لِقَوْلِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ فِي جَوَابِ مَنْ سَأَلَ عَمَّنْ يُحِبُّ الْقَوْمَ وَلَمْ يَلْحَقْ بِهِمْ . (نظم الدرر فى تناسب الآيات والسور - 7 / 298 تفسير السراج المنير - (4 / 74 مراح لبيد لكشف معنى القرآن مجييد - (2 / 459)
“Keturunan karena faktor nasab disamakan pula ‘keturunan karena sebab / faktor lain’, yaitu kecintaan. Jika rasa cinta tersebut disertai dengan berguru ilmu atau amal, maka lebih tepat. Maka keturunan karena ilmu seperti keturunan secara biologis. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Saw: “Seseorang akan bersama orang yang ia cintai” (HR al-Bukhari dan Muslim), sebagai jawaban dari pertanyaan seseorang yang bertanya tentang seorang yang mencintai suatu kaum namun tak pernah berjumpa” (Tafsir Nadzmu al-Durar 7/298, Tafsir al-Siraj al-Munir 4/74 dan Murah Labid 2/459)

Semoga Allah mempertemukan kami dengan Rasulullah, para sahabat, para ulama Ahlisunnah wal Jamaah terdahulu, para auliya’, para Mursyid Thariqah, para guru, khususnya para pendiri NU dan masuk ke surga Allah bersama rombongan mereka:

وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ [الزمر/73]
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya” (al-Zumar: 73)

Dan andaikata merubah syair diperbolehkan, maka saya sedikit merubah syair berikut:

رَبِّ فَانْفَعْنَا بِبَرْكَتِهِمْ Ѻ وَاهْدِنَا الْحُسْنَى بِحُرْمَتِهِمْ
وَاَمِتْنَا فِي طَرِيْقَتِهِمْ Ѻ رَبِّ فَاجْمَعْنَا فِي جَنَّةْ بِهِمْ
“Ya Allah, berilah manfaat kepada kami dengan berkah para Muassis NU. Tunjukkan kami kepada kebaikan dengan kemulian mereka. Matikan kami di jalan mereka. Ya Allah, kumpulkan kami di surga bersama mereka” Amin....

Oleh Ustadz Muhammad Ma'ruf Khozin

Soal UKP4, Mari Belajar dari Kuntoro

$
0
0
Muslimedianews.com ~

Oleh : Edy Mulyadi*


Soal bagi-bagi jatah menteri di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla belum kelar benar.  Kini, menggelinding pula wacana perlu tidaknya keberadaan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) dipertahankan.

Tentu saja, sebagaimana lazimnya sebuah wacana, UKP4 pun menyeruakkan kontroversi. Sebagian berpendapat institusi ini masih diperlukan. Paling tidak, lembaga bentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini dapat membantu Presiden untuk mengawasi dan menilai kinerja para menteri selaku pembantu Presiden.

Dengan hadirnya UKP4, diharapkan pemerintahan bisa berlangsung secara efektif. Seperti diketahui, peran UKP4 adalah memberikan penilaian terhadap kinerja seluruh menteri. Selanjutnya hasil evaluasi itu disampaikan langsung kepada presiden. Dari sini publik bisa tahu kinerja para menteri yang gaji dan segala macam fasilitasnya ditanggung rakyat.

Sebaliknya, buat kelompok yang berseberangan, menilai UKP4 sama sekali tidak efektif. Dalam perspektifpara penentang, UKP4 tidak berguna sehingga sama sekali tidak diperlukan. Alasannya, UKP4 adalah lembaga setingkat menteri. Logikanya, bagaimana mungkin lembaga yang derajat dan kedudukannya mengevaluasi dan menilai institusi setara?

Tidak bermanfaat
Terlepas dari pro-kontra itu, ada baiknya bila Jokowi-JK berkaca dari pengalaman yang sudah ada. Di bawah kendali Kuntoro Mangkusubroto, misalnya, harus diakui lembaga ini nyaris tidak bermanfaat. Padalah dia diangkat menjadi Kepala UKP4 sejak 2009, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 85/P/2009. Artinya, dalam rentang waktu hampir lima tahun kepemimpinannya, eksistensi dan fungsi UKP4 bisa disebut antara ada dan tiada.

Dalam perjalanannya, UPK4 ternyata menggelembung menjadi institusi yang gemuk. Kabar terakhir, menyebutkan lembaga ini dijejali sekitar 600 personal. Tentu saja, jika kabar ini benar, Kuntoro sudah mengingkari komitmennya sendiri.

Dalam situs resminya (ukp.go.id), jelas-jelas disebutkan bahwa dalam menatakelola organisasinya, UKP4 berpegang pada tujuh prinsip. Salah satu prinsip itu adalah ramping namun efisien dan maximum multitasking workgroup. untuk menjaga aliran kerja agar tetap mengedepankan integritas tinggi dengan hambatan minimum.

Jumlah SDM yang superjumbo untuk lembaga setingkat unit kerja memang benar-benar berlebihan dan tidak perlu.Pasalnya, di sana pasti melekat kebutuhan terhadap sarana, prasarana, termasuk gaji dan berbagai tunjangan. UUD, ujung-ujungnya duit lagi. Mana bisa efisien kalau ongkosnya terus menggelembung?

Ironi
Kalau kita mau agak bawel sedikit, UKP4 di bawah Kuntoro adalah sebuah ironi. Lembaga ini antara lain bertugas mengawasi kinerja kementerian dan lembaga (K/L). UKP4 harus bisa menjaga dan memastikan terjadinya sinkronisasi dan konsistensi program/proyek yang termasuk dalam prioritas nasional presiden. Jangan sampai para pembantu presiden asyik dan sibuk dengan agenda dan targetnya masing-masing. Maklum, mereka datang  dari multipartai.

Namun dalam praktiknya, sepertinya justru UKP4 yang harus dievaluasi. Dia dan jajarannya selama ini hanya mengukur kinerja kementerian dan lembaga atas target-target yang dibebankan kepada mereka.  Paling tidak, hanya inilah yang disodorkan kepada publik melalui media massa.

Sebagai unit kerja yang memperoleh fasilitas dan dukungan penuh dari Presiden (baca; APBN), seharusnya UKP4 bisa memberikan kontribusi lebih. Misalnya, menghasilkan kajian  sekaligus solusi terhadap masalah-masalah strategis secara cepat dan tepat yang dinilai berpotensi menghambat atau mempercepat proses tata-kelola pemerintahan. Hasil kajian itulah yang kemudian disampaikan kepada Presiden. Dari sini selanjutnya Presiden memberikan instruksi kepada para pembantunya untuk meningkatkan kinerja mereka.

Sayang sekali, sejauh ini publik memang nyaris tidak mendengar capaian-capaian Kuntoro dalam memimpin UKP4. Secara periodik rakyat hanya disodori merah-birunya rapor kementerian dan lembaga tanpa tahu lebih banyak sisi mana saja yang jeblok, di bawah banderol, standar, atau memuaskan (kalau ada?).

Rekam jejak Kuntoro sejauh ini biasa-biasa saja, jauh dari cemerlang. Padahal, karirnya di pemerintahan terbilang panjang dan cukup lengkap. Dia pernah menjadi Dirjen Pertambangan Umum  (1993-1997),dua kali Menteri Pertambangan, yaitu pada  Kabinet Pembangunan VII (1998) dan di Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999), Direktur Utama PLN (2000), serta Kepala Badan Pelaksana - Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias (2005).

Mungkin mestinya, sebelum lengser, SBY membentuk badan khusus lagi, yang bertugas untuk mengevaluasi dan menilai kinerja UKP4. Gagasan ini bukannya mustahil lho. Bukankah Presiden yang satu ini sangat hobi membentuk organisasi baru, bahkan  untuk sekadar mengatasi masalah-masalah yang sifatnya ad hoc?

Satu lagi tentang Kuntoro. Sekadar mengingatkan saja, Kuntoro adalah tokoh penting di balik UU No. 22/2001 tentang Migas yang sangat menguntungkan asing dan sangat merugikan Indonesia. Bukan itu saja lewat Kuntoro pula USAID masuk, bahkan mengucurkan dollar demi suksesnya pembahasan RUU yang draft-nya mereka buatkan.

Campur tangan asing
Kisah pengkhianatan anak bangsa kepada bangsanya sendiri ini masih dapat ditemukan dalam arsip Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia di Jakarta. Pada 29 Agustus 2008 Kedubes AS mengeluarkan pernyataan resmi mengenai keterlibatan USAID dalam apa yang disebut sebagai proses reformasi sektor energi.

Lewat dokumen itu sangat jelas peran yang dimainkan Kuntoro pada awal 1999. Saat itu, sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dia minta bantuan USAID mereview sebuah draft RUU Migas. USAID menyambut positif undangan itu dan selanjutnya bersama pemerintah Indonesia menandatangani Strategic Objective Grant Agreement (SOGA) yang berlaku untuk lima tahun sekaligus mengucurkan bantuan US$20 juta.

Dokumen Kedubes AS juga mengakui bahwa upaya meloloskan UU Migas tidaklah mudah. Pembahasan yang dilakukan pemerintah dan parlemen berlangsung dengan sangat serius (very intense delibration).

The draft oil and gas law was subjected to very intense deliberations by GOI and DPR during the President Yudhoyono’s tenure as Minister of Energy, and was enacted in 2001 under current Minister Purnomo Yusgiantoro,” demikian tertulis pada bagian akhir pernyataan Kedubes AS itu.

Fraksi ABRI di parlemen ketika itu, termasuk pihak yang menolak dengan keras draft RUU Migas versi Kuntoro Mangkusubroto itu. Sikap Fraksi ABRI ini dipengaruhi penasihat ekonomi fraksi, Rizal Ramli.Tokoh lain yang menolak keras adalah ekonom senior Kwik Kian Gie yang dalam Kabinet Persatuan Nasional (pertama) pimpinan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menduduki posisi Menko Ekuin.

Nah, pada konteks kabinet Jokowi-JK, apakah mereka masih membutuhkan UKP4? Tapi, baiklah, mungkin saja mereka punya pertimbangan lain mengapa mereka akan tetap menghidupkan lembaga sejenis ini. Satu hal yang kita minta adalah, hendaknya keduanya tetap memperhatikan asas efektif dan efisien.

Dari sisi efektivitas, hendaknya UKP4 nanti mampu menghasilkan kinerja sesuai harapan. Misalnya, mereka memberikan hasil evaluasi lengkap dengan solusi-solusi jitu, syukur-syukur bersifat terobosan. Sesuai dengan fungsinya, UKP4 juga harus mampu menjaga konsistensi dan sinkronisasi kementerian dan lembaga, agar mereka tidak jalan dan asyik dengan agendanya masing-masing.

Akhirnya, perkara ini memang menjadi hak prerogatif presiden. Terserah Jokowi, lah. Kita tunggu saja, bagaimana –meminjam pernyataan Megawati--  ‘petugas partai’ ini menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai presiden periode 2014-2019.

Jakarta, 28 Agustus 2014
*Edy Mulyadi, Direktur Program Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS)

Boko Haram di Negeria dan ISIS di Irak dan Suriah adalah Ancaman bagi Umat Islam

$
0
0
Muslimedianews.com, Nusa Dua ~ Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI) Iyad A. Madani menyatakan kelompok-kelompok sektarian, seperti Boko Haram di Nigeria dan Negara Islam Al-Sham (ISIS) di Suriah dan Irak merupakan ancaman bagi umat Islam.

Masalah perkembangan kelompok sektarian tersebut dibahas dalam pertemuan antara Presiden dan Madani menjelang Global Forum ke-6 Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations Alliance of Civilizations/UNAOC), di Nusa Dua, Bali, Kamis, 28 Agustus 2014.

“Kelompok-kelompok itu tidak mencerminkan pandangan dari umat Islam secara keseluruhan. Negara anggota OKI, termasuk Indonesia, harus bahu-membahu menjelaskan dan menyampaikan ajaran Islam yang sebenarnya,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa usai pertemuan. “Kelompok ISIS dan Boko Haram menyalah artikan ajaran Islam tersebut.”

Menurut Marty, Sekjen OKI menyebut Indonesia sebagai contoh negara yang bisa menampilkan sosok moderat dan bisa menjadi solusi dari permasalahan. “Indonesia menunjukkan semangat moderasi, semangat Islam,” katanya.

Madani dilantik sebagai Ketua OKI pada Januari 2014. Sepanjang pembahasan, ia menyatakan apresiasi terhadap Indonesia yang disebut-sebut sebagai contoh dimana suatu negara Islam dan moderasi bisa berjalan secara selaras dan serasi.


Menurut rencana, Madani akan menjadi pembicara dalam event di sela Forum UNAOC bertema “Koeksistensi Budaya yangberbeda: Contoh dari Sejarah sebagai Pelajaran bagi Masa Depan” yang digelar, Jumat hari ini, 29 Agustus 2014.


Alliance of Civilization (AOC) yang dibentuk oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa pada 14 Juli 2005, dan dikosponsori oleh mantan Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan.

AOC dibentuk dengan tujuan, antara lain, mendorong terciptanya harmony among civilization atau harmoni di antara peradaban. Selain itu, lembaga ini juga ingin menjembatani kesenjangan antara Islam dan Barat.Juga, berkomitmen untuk membangun kemauan politik bersama dan memobilisasi aksi bersama untuk menghadapi prasangka, mispersepsi dan menolak ekstremisme dalam masyarakat.

Sumber Tempo

Kemenag Gelar Lomba Membaca Kitab Kuning

$
0
0
Muslimedianews.com, Jakarta ~ Kitab kuning, atau lebih populer kitab dengan tulisan Bahasa Arab gundul yang biasa dibaca para santri di pondok pesantren akan dilombakan di ajang Musabaqah Qira’tul Kutub (MQK).

Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Nur Syam di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (28/8). “Kitab kuning merupakan warisan dari para ulama,” papar Nur Syam.

Ia menambahkan kitab kuning ini terbukti berkontribusi besar dalam membentengi ideologi bangsa dan negara dalam bingkai NKRI,” kata Nur Syam yang didampingi Kasubdit Pendidikan Diniyah Ahmad Zayadi.

Ia menjelaskan MQK V ini akan digelar pada 1-9 September 2014 di Ponpes As’ad Olak Kemang Danau Teluk Jambi yang diikuti 1.564 santri. Mereka berasal dari berbagai ponpes dari 33 provinsi. Adapun jenis lombanya, sama dengan materi yang ada dalam kitab kuning yakni, fiqih, nahwu, akhlak, tarikh, tafsir, hadis, ushul fiqih dan lainnya.

Untuk jenis kitab kuning akan dilombakan, Fatkhul Qarib (fiqih), Syarh Kifayatul Atqiya dan Ihya Ulumiddin (akhlak), Subulus Salam (hadis), Al-Jalalain (tafsir) serta as-Sirah an Nabawiyah (tarikh).

Nur Syam menegaskan MQK ini menjadi instrumen Kemenag untuk terus mengembangkan pemahaman Islam ‘rahmatan lil’alamin’ melalui kajian atas khazaanah klasik yang termaktub dalam kitab kuning yang setiap hari diajarkan di pesantren.

Sumbeer PostKota.com

Kemenag Minta Waspadai Pesantren Radikal di Indonesia

$
0
0
Muslimedianews.com, Jakarta~ Kementerian Agama (Kemenag) meminta semua pihak untuk  mewaspadai perkembangan  pesantren radikal di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kemenag, Nur Syam, menjelaskan para santri yang menimba ilmu di pesantren radikal, sangat mudah dikenali dari penampilannya. "Ada data-data pesantren yang kita punya, di mana dikategorikan sebagai pesantren radikal. Ciri-cirinya sangat mudah, dari pakaian dan tampilan perfoma kesehariannya sangat jelas," kata Nur Syam di Gedung Kemenag, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat,  Kamis (28/8/2014).

Agar pesantren yang berhaluan radikal seperti ini tidak berkembang, maka diperlukan kerjasama dengan semua pihak. "Tugas pemerintah melakukan pencegahan agar pesantren seperti itu tidak berkembang pesat, baik jumlah pesantren maupun santrinya,"bebernya.

Kemenag kata dia juga akan bekerjasama dengan pihak lain, seperti BNPT dan Kepolisian dan Kemenlu untuk mencegah perkembangan pesantren radikal.

Sebab, dia menduga sejumlah santri lulusan pesantren radikal dimungkinkan bergabung dengan ISIS dan kelompok radikal lainnya. "Mereka (santri) akan dikirim ke Iraq atau Suriah dan teraviliasi dengan kelompok garis keras disana.  Oleh karena itu diperlukan kerjasama semua pihak untuk mencekal mereka sebelum dikirim ke tempat konflik," ungkapnya.

Salah satu upaya Kemenag untuk mencegah pesantren radikal di Indonesia adalah dengan menyelenggarakan lomba kitab kuning yang biasa dibaca para santri di pondok pesantren. "Kita akan melombakan di ajang Musabaqah Qira'tul Kutub (MQK). Kitab kuning juga merupakan warisan dari para ulama," ujarnya.

Dia menambahkan kitab kuning ini terbukti berkontribusi besar dalam membentengi ideologi bangsa dan negara dalam bingkai NKRI. (ugo)


Sumber News Okezone/FotoIlustrasi
Viewing all 6981 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>